Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur

Sandi Ma'ruf

Siklus akuntansi perusahaan manufaktur pada dasarnya sama dengan membuat siklus akuntansi pada umumnya. Perbedaan mendasar siklus akuntansi perusahaan manufaktur adalah adanya penambahan laporan beban pokok produksi pada neraca lajur. Disamping itu, akan muncul perkiraan baru seperti adanya perhitungan biaya pabrik, biaya overhead dan biaya bahan baku.

Supaya mudah dimengerti, tim akuntansilengkap sudah membuat penjelasan lengkap tentang siklus akuntansi perusahaan manufaktur dilengkapi dengan contoh transaksi dan jurnalnya. Simak artikel kali ini sampai habis, supaya kalian bisa membuat siklus akuntansi perusahaan manufaktur dengan benar.

Pengertian Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya adalah mengolah bahan baku menjadi barang jadi, lalu menjualnya untuk mendapat keuntungan. Dari pengertian tersebut sudah terlihat perbedaan yang akan ada pada siklus akuntansi perusahaan manufaktur dan siklus akuntansi perusahaan dagang maupun jasa. 

Dalam perusahaan manufaktur terdapat akun-akun yang akan muncul seperti: 

  • persediaan bahan baku, 
  • persediaan barang dalam proses
  • persediaan barang jadi 
  • Biaya produksi biaya manufaktur 
  • beban pokok produksi

Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur

Pada dasarnya siklus akuntansi perusahaan manufaktur sama dengan perusahaan lain yang terdiri dari tahap pencatatan tahap pengikhtisaran dan tahap pelaporan.

Berikut tahapan siklus akuntansi perusahaan manufaktur:

Tahap pencatatan

  • Pengelolaan bukti transaksi 
  • pencatatan jurnal 
  • posting ke buku besar

Tahap pengikhtisaran dan tahap pelaporan

  • Membuat neraca saldo 
  • membuat neraca lajur 
  • membuat jurnal penyesuaian 
  • membuat laporan keuangan 
  • membuat jurnal penutup 
  • membuat neraca saldo penutup 
  • membuat jurnal pembalik

Mengenal Istilah pada Perusahaan Manufaktur

Berikut beberapa permasalahan di perusahaan manufaktur yang membedakan dengan perusahaan dagang atau jasa. Pada penjelasan berikut nantinya akan berpengaruh terhadap pencatatan transaksi dalam jurnal.

  1. Bahan baku (raw materials)

Untuk mencatat pembelian bahan baku dalam jurnal, prosedurnya sama dengan perusahaan dagang, contohnya membeli bahan baku secara tunai dicatat dalam buku jurnal pengeluaran kas membeli bahan baku secara kredit dicatat pada buku jurnal pembelian.

Cara mencatat persediaan bahan baku di perusahaan manufaktur:

Persediaan yang terdapat pada perusahaan manufaktur juga dilakukan pencatatan, supaya bisa diketahui berapa persediaan yang masih tersedia. Metode pencatatan persediaan pada perusahaan manufaktur bisa menggunakan perhitungan fisik atau perhitungan secara periodik.

  1. Tenaga kerja langsung

Perusahaan manufaktur membayar gaji tenaga kerja langsung biasanya di setiap akhir bulan atau di awal bulan. Pada saat melakukan pembayaran, dicatat pada buku pengeluaran kas. Ketika di akhir periode, gaji tenaga kerja yang belum terbayar, harus dicatat pada jurnal penyesuaian supaya bisa terbayarkan di bulan berikutnya.

  1. Biaya overhead pabrik

Yang termasuk biaya overhead pabrik adalah pembayaran gaji, pembayaran listrik air dan telepon, pembelian perlengkapan pabrik, pengeluaran untuk pemeliharaan mesin, penyusutan mesin pabrik, penyusutan peralatan pabrik seperti kendaraan dan lain-lain. 

Jika perusahaan manufaktur berukuran besar, maka tiap-tiap faktor tadi bisa dibuat dalam buku besar. Sedangkan jika skala perusahaan masih kecil, bisa dibuat hanya dalam satu buku besar dengan nama biaya overhead pabrik, lalu untuk rinciannya dicatat dalam buku besar pembantu.

  1. Persediaan dalam proses

Perusahaan manufaktur selalu melakukan kegiatan proses produksi secara terus menerus, sehingga saat terjadi pelaporan akuntansi keuangan mungkin ada beberapa barang persediaan yang belum selesai diproses, namun sudah ada biaya yang dikeluarkan dan harus dicatat dalam persediaan dalam proses.

  1. Biaya manufaktur

Biaya manufaktur adalah biaya yang terjadi di pada perusahaan manufaktur disebut juga dengan biaya pabrik. Biaya manufaktur timbul untuk membiayai kegiatan produksi perusahaan.

Contoh biaya manufaktur diantaranya adalah biaya bahan baku biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

  • Biaya bahan baku adalah biaya ya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli bahan baku utama. Contohnya membeli kayu pada perusahaan mebel, membeli tepung terigu pada perusahaan roti.
  • Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya untuk menggaji tenaga kerja yang yang berhubungan langsung dengan kegiatan produksi. Contoh tenaga kerja langsung adalah karyawan pengadon kue pada perusahaan roti.
  • Biaya overhead pabrik adalah biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. Contoh biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli perlengkapan pabrik, gaji tenaga kerja tidak langsung dan biaya-biaya perawatan peralatan dan mesin.
  1. Beban pokok produksi

Beban pokok produksi adalah biaya yang telah ditanggung perusahaan dalam proses pembuatan barang sampai jadi. Misalnya perusahaan roti memproduksi 150 roti brownies, maka yang disebut beban produksi adalah biaya pembuatan 150 roti brownies tersebut.

Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur

Pencatatan jurnal pada siklus akuntansi perusahaan manufaktur

  1. Pembelian bahan baku kredit

PT Adi Jaya membeli bahan baku secara kredit seharga Rp 1.440.000. Maka jurnal umum dicatat sebagai berikut:

  1. Membayar gaji tenaga kerja

Perusahaan membayar gaji tenaga kerja sebesar Rp. 150.000 dan Rp 23.000 untuk gaji yang masih harus dibayar.

  1. Membayar biaya overhead pabrik

Berikut sejumlah pengeluaran perusahaan untuk pembiayaan overhead pabrik sebesar Rp. 450.000.

  1. Mencatat penyusutan peralatan

Dalam perusahaan manufaktur terdapat banyak peralatan dan mesin produksi yang harus dihitung nilai penyusutannya. Berikut contoh jurnal umum untuk penyusutan:

  1. Mencatat penyusutan aktiva tak berwujud

Aktiva tak berwujud juga harus disusutkan seperti peralatan (aktiva berwujud). Yang termasuk aktiva tak berwujud adalah goodwill dan hak paten. Berikut contoh jurnal penyusutan aktiva tak berwujud.

Membuat neraca lajur perusahaan manufaktur

Jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan manufaktur

Fungsi jurnal penyesuaian pada perusahaan manufaktur digunakan untuk menyesuaikan persediaan bahan baku dan persediaan dalam proses. Jurnal penyesuaian dibuat dengan tujuan untuk mengganti saldo rekening bahan baku, dengan jumlah yang ada pada akhir periode. Karena jumlah persediaan bahan baku di awal periode tentu akan berkurang pada akhir periode sehingga harus dilakukan penyesuaian.

Contoh jurnal penyesuaian perusahaan manufaktur:

Pada tabel diatas kita bisa melihat tentang ikhtisar beban pokok produksi. Ikhtisar tersebut pada perusahaan lain sama dengan ikhtisar laba rugi yang berfungsi untuk menutup rekening biaya biaya yang ada pada laporan laba rugi seperti biaya pabrik, biaya pembelian bahan baku dan persediaan bahan baku. 

Laporan keuangan siklus akuntansi perusahaan manufaktur

Perusahaan manufaktur memiliki perbedaan dalam penyusunan laporan keuangan yaitu adanya laporan beban pokok produksi. Beban pokok produksi dimasukkan dalam perhitungan laba rugi untuk menghitung beban pokok penjualan. Selebihnya, prosedur laporan keuangan perusahaan manufaktur dengan laporan keuangan perusahaan dagang dan laporan keuangan perusahaan jasa.

Laba rugi perusahaan manufaktur

Jika pada perusahaan dagang beban pokok penjualan dihitung dari jumlah persediaan awal, ditambah pembelian barang dagang dan dikurang persediaan akhir. Sedangkan pada perusahaan manufaktur, akun pembelian barang diganti dengan beban pokok produksi. Berikut tabel perbedaan laporan laba rugi pada perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur:

Contoh laporan beban pokok produksi PT Adijaya

PT Adijaya
Laporan beban pokok produksi
Periode 31 Desember

Dari hasil perhitungan beban pokok produksi di atas maka laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

PT Adijaya
Laporan laba rugi
Periode 31 Desember

Membuat neraca

Neraca perusahaan manufaktur disusun atas pos-pos neraca pada umumnya, yang meliputi aktiva kewajiban biaya-biaya modal dan pendapatan.

  • Aktiva meliputi aktiva lancar investasi jangka panjang aktiva tetap aktiva tak berwujud.
  • Biaya-biaya yang meliputi biaya pabrik, biaya usaha, biaya penjualan, biaya administrasi dan umum dan biaya lain-lain.
  • Kewajiban terdiri dari kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang
  • Pos modal
  • Pos pendapatan dan beban meliputi beban pokok penjualan dan pendapatan lain-lain

Membuat jurnal penutup

Untuk membuat jurnal penutup perusahaan manufaktur hampir sama dengan jurnal penutup perusahaan dagang dan jurnal penutup perusahaan jasa. Perbedaannya terletak pada penutupan rekening yang berkaitan dengan kegiatan produksi perusahaan manufaktur. Berikut contoh jurnal penutup pada siklus akuntansi perusahaan manufaktur.

Setelah membuat menyusun jurnal penutup, maka rekening biaya pabrik akan bersaldo nol dan rekening ikhtisar beban pokok produksi akan tampak seperti berikut:

Membuat neraca saldo penutup dan jurnal pembalik perusahaan manufaktur

Metode yang digunakan untuk membuat neraca saldo setelah penutupan dan jurnal pembalik, sama dengan metode untuk membuat jurnal pembalik perusahaan dagang.

Demikian pembahasan siklus akuntansi perusahaan manufaktur. Semoga bermanfaat bagi para pembaca. Dukung akuntansilengkap agar bisa update materi baru dengan cara share artikel ini. Terima kasih.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Leave a Comment