Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Overhead Pabrik : Pengertian dan Contoh

Sandi Ma'ruf

pengertian biaya bahan baku, biaya overhead pabrik dan biaya tenaga kerja

Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik adalah unsur-unsur biaya variabel pada proses produksi perusahaan manufaktur.

Biaya variabel adalah biaya yang selalu berubah-ubah sesuai dengan tingkat produksi suatu perusahaan.

Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik dihitung setiap periode produksi, dengan tujuan untuk mengetahui biaya pokok produksi (yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah produk).

Berikut definisi dan contoh dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

Pengertian Biaya Bahan Baku (Raw Materials Cost)

Biaya bahan baku (raw materials cost) adalah biaya yang digunakan untuk bahan-bahan yang bisa dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi.

Jenis bahan baku ada 2, yakni bahan baku langsung dan tidak langsung.

  1. Bahan baku langsung adalah bahan baku yang jumlahnya hampir sebanding dengan produk jadi, dan mudah diidentifikasikan. Contoh bahan baku langsung adalah tembakau bagi perusahaan rokok, dan kayu pada meja atau lemari atau baja pada motor.
  2. Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang tidak tampak secara langsung pada produk yang dihasilkan. Contoh bahan baku tidak langsung adalah cat/vernis pada permukaan meja atau lemari. Bahan baku tidak langsung diperlakukan sebagai biaya overhead.

Baca juga perbedaan biaya dan beban dalam akuntansi.

Cara Menghitung Biaya Bahan Baku

Untuk pencatatan pembelian bahan baku sama dengan perusahaan dagang, yakni dicatat dalam buku pengeluaran kas (untuk pembelian tunai) dan buku pembelian (untuk pembelian kredit).

Mehitung harga pokok bahan baku

[su_table responsive=”yes”]

Harga beli (sesuai faktur)xxx
Biaya pembelianxxx
Biaya persiapan bahan baku s.d siap diolahxxx
Potongan tunai(xxx)
Harga pokok bahan bakuxxx

Mehitung biaya angkut bahan baku

PT Adi Jaya membeli 3 jenis bahan baku A,B dan C seharga Rp. 500.000. Total biaya angkut sebesar Rp. 300.000.

[su_table responsive=”yes”]

Jenis Bahan BakuBerat Unit Bahan Baku % Alokasi Biaya Angkut thp Bahan Baku
(1)(2)(3) = (2) x Rp. 300.000
A4005050% x Rp. 300.000 = Rp. 150.000
B35043,743,7% x Rp. 300.000 = Rp. 131.250
C506,256,25% x Rp. 300.000 = Rp. 18.750
Jumlah800100Jumlah = Rp. 300.000

Menghitung persediaan bahan baku

Pemakaian bahan baku selama satu periode dihitung sebagai berikut:

[su_table responsive=”yes”]

Data diperoleh dari perkiraanJumlah (Rp.)
Persediaan bahan baku (awal periode)1.000.000
Pembelian24.000.000
Bahan baku tersedia untuk produksi25.000.000
Persediaan bahan baku (akhir periode)(5.000.000)
Pemakaian bahan baku selama periode20.000.000

Catatan: “perkiraan persediaan bahan baku hanya untuk menampung ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode. Jurnal penyesuaian disusun untuk nilai persediaan yang ada di awal dan akhir periode.

Di sisi lain, Jurnal penyesuaian untuk persediaan (awal dan akhir) dilakukan terhadap rekening Ikhtisar Beban pokok produksi.

Jurnal Pembelian Bahan Baku

Pada tahun 2017, PT. Surya Mentari membeli bahan baku seharga Rp 1.440.000,00 secara kredit. Jurnal pembelian bahan bakunya adalah:

TangaalNo BuktiKeteranganRefDebetKredit
Des 2017Pembelian bahan baku5001.440.000
      Hutang Dagang2111.440.000

Pengertian Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)

Definisi Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya untuk tenaga kerja yang secara langsung menangani proses produksi atau bisa dihubungakan langsung dengan barang jadi.

Contoh tenaga kerja langsung adalah tukang kayu pada perusahaan mebel dan tukang pelinting rokok dalam perusahaan rokok (Sigaret Kretek Tangan = SKT).

Contoh Biaya Tenaga Kerja

  1. Upah lembur, terdiri dari upah reguler dan tambahan jam kerja.
  2. Pembayaran bonus dan kompensasi
  3. Tunjangan cuti, adalah pembayaran tenaga kerja, meskipun karyawan sedang cuti.
  4. Program pensiun, program pembayaran karyawan untuk tahun setelah pensiun.

Manfaat Anggaran Biaya Tenaga Kerja

  1. Penggunaan dan pengeluaran tenaga kerja yang lebih efisien.
  2. Perhitungan harga pokok penjualan yang tepat
  3. Sebagai alat pengawasan tenaga kerja.

Cara Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung

PT. Adi Jaya mempersiapkan anggaran biaya tenaga kerja untuk tahun 2020, dengan data berikut ini. Buatlah:

  • Anggaran jam kerja langsung!
  • Anggaran biaya tenaga kerja langsung!
  1. Rencana produksi

[su_table responsive=”yes”]

TriwulanJumlah (Unit)
15.000
24.000
36.000
48.000

  1. Rencana jam tenaga kerja langsung per unit produk
  • Departemen 1 standar jam 2,4
  • Departemen 2 standar jam 1,5
  1. Rencana tingkat upah

[su_table responsive=”yes”]

DeptTarif/jam
1Rp. 500
2Rp. 700

Anggaran Jam Kerja Langsung

[su_table responsive=”yes”]

Tri WulanJml PeriodDept 1  Dept 2 Total
  STDJmlSTDJml 
15.0002,412.0001,57.50019.500
24.0002,49.6001,56.00015.600
36.0002,414.4001,59.00023.400
48.0002,419.2001,512.00031.200
Jumlah23.00055.20034.50089.700

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

[su_table responsive=”yes”]

Tri WulanDept 1  Dept 2   Jumlah (Rp)
 JamUpahJml (Rp)JamUpahJml (Rp)
112.0005006.0007.5007005.25011.250
29.6005004.8006.0007004.2009.000
314.4005007.2009.0007006.30013.500
419.2005009.60012.0007008.40018.000

Jurnal Tenaga Kerja

Pelunasan gaji tenaga kerja langsung dicatat dalam buku pengeluaran kas. Perkiraan untuk biaya buruh langsung perlu dibuatkan perkiraan sendiri.

Jurnal penyesuaian dibutuhkan pada akhir periode untuk upah yang masih belum saatnya dibayar.

Untuk pembebanan Biaya buruh langsung, bisa dilakukan dengan membuat jurnal penutup ke rekening ikhtisar Beban pokok produksi.

Pada tahun 2017, PT. Surya Mentari membayar gaji tenaga kerja langsung berjumlah Rp 150.000,00.  Pada akhir tahun, Gaji yang masih harus dibayar berjumlah Rp 23.000,00. Ayat jurnalnya adalah:

TangaalNo BuktiKeteranganRefDebetKredit
Des 2017Biaya tng krja langsg500173.000.000
     Bank111150.000.000
      Hutang Dagng21323.000.000

Catatan: “ayat jurnal tersebut adalah gabungan selama satu tahun, gaji yang masih harus dibayar dicatat sebagai ayat jurnal penyesuaian”

Baca juga: Pengertian Biaya Produksi

Pengertian Biaya Overhead Pabrik (Overhead Cost)

Pengertian Biaya overhead pabrik adalah biaya pabrik selain daripada bahan baku dan tenaga kerja langsung. Jadi biaya ini tidak dapat diidentifikasikan langsung dengan barang yang dihasilkan.

Contoh Biaya Overhead Pabrik

  1. Bahan pembantu, sering juga disebut dengan bahan tidak langsung (indirect materials). Contohnya: perlengkapan pabrik (baut, mur dan dan pelitur dalam perusahaan mebel)
  2. Tenga kerja tidak langsung (indirect labor), adalah tenaga kerja yang tidak dapat diidentifikasikan langsung dengan barang yang dihasilkan dengan tugas atau pekerjaannya. Contohnya gaji mandor, listrik, air, telepon dan perbaikan dan pemeliharaan (repair dan maintenance).
  3. Biaya reparasi dan pemeliharaan.
  4. Biaya yang timbul akibat peninlaian aktiva tetap.

Setiap jenis biaya dibuatkan rekening sendiri di buku besar. Untuk pencatatan pembelian biaya overhead pabrik dicatat dalam buku pembelian dan pembayarannya dicatat dalam buku pengeluaran kas.

Pembebanan biaya overhead pabrik ke dalam produksi bisa dilakukan dengan cara membuat jurnal penutup atas rekening yang bersangkuran dan lawannya adalah Ikhtisar Beban pokok produksi.

Cara Menghitung Biaya Overhead Pabrik

Metode satuan produk

Metode ini adalah metode yang paling sederhana, yaitu dengan membebankan biaya overhead pabrik kepada produk.

Tarif biaya overhead pabrik per satuan = Taksiran biaya overhead pabrik : Taksiran jumlah satuan produk yang dihasilkan

Rumus metode satuan produk

Contoh:

  • Taksiran biaya overhead pabrik selama 1 tahun anggaran adalah Rp. 2.000.000.
  • Taksiran jumlah produk yang dihasilkan selama tahun tersebut adalah 4.000 unit.

Jawaban:

Tarif biaya overhead pabrik adalah = Rp. 2.000.000 : 4.000 = Rp. 500 per unit produk.

Misalnya, perusahaan mendapat pesanan produk sebanyak 300 unit, akan dibebani biaya overhead sebesar= Rp. 500 x 300 = Rp. 150.000.

Metode biaya bahan baku

Jika biaya overhead pabrik yang dominan bervariasi dengan nilai bahan baku (misalnya biaya asuransi bahan baku), maka dasar yang dipakai untuk membebankannya kepada produk adalah biaya bahan baku yang dipakai.

Persentase biaya overhead pabrik dari biaya bahan baku yang dipakai = Taksiran biaya overhead pabrik : Taksiran biaya bahan baku yang dipakai x 100%

Rumus perhitungan tarif biaya overhead pabrik

Contoh:

  • Taksiran biaya overhead pabrik selama 1 tahun anggaran: Rp2.000.000
  • Taksiran biaya bahan baku selama 1 tahun anggaran: 4.000.000

Jawab:

Tarif biaya overhead pabrik sebesar: (Rp. 2.000.000 : Rp. 4.000.000) x 100% = 50% dari biaya bahan baku yang dipakai.

Misalnya suatu pesanan menggunakan bahan baku seharga Rp. 30.000 (dapat dilihat pada kartu harga pokok dalam kolom Biaya Bahan Baku), maka pesanan ini akan dibebani biaya overhead pabrik sebesar 50% x Rp. 30.000 = Rp. 15.000.

Semakin besar biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam pengolahan produk semakin besar pula biaya overhead pabrik yang dibebankan kepadanya.

Jurnal biaya overhead pabrik

Pada tahun 2017, Biaya overhead pabrik PT. Surya Mentari yang dibebankan dalam produksi berjumlah Rp 450.000. ayat jurnal yang perlu dibuat adalah sebagai berikut:

TangaalNo BuktiKeteranganRefDebetKredit
Des 2017Biaya bhn pembntu502150.000
Biaya tng kerja tdk lgsung503140.000
Biaya gaji pabrik50440.000
Biy. listrik, air & telp. Pabrik50537.000
Biaya perlengkapan pabrik50615.000
Biaya pemeliharaan dan perbaikan pabrik50750.000
Biaya asuransi pabrik58813.000
Biy. overhead pbrk lain-lain5995.000
          Hutang dagang211450.000

Catatan: “Jumlah ini sudah termasuk ayat jurnal penyesuaian. pembayaran hutang dilakukan/dicatat pada buku pengeluaran kas. Untuk biaya penyusutan, ayat jurnalnya adalah:

TangaalNo BuktiKeteranganRefDebetKredit
  (A)   
Des 2017Biaya penyusutan pabrik50975.000
        Akum. penystn mesin13475.000
(B)
Biaya penyusutan pabrik5099.500
Biy. penystn. penjualan6129.500
Biy. Pnystn adm&umum6259.500
       Akum. Penystn. kend.13516.000
       Akum. Penystn. perltn.1385.000

Dalam neraca lajur perusahaan manufaktur biasanya terdapat rekening yang sebelumnya belum dibahas yaitu aktiva tak berwujud.

Aktiva tak berwujud merupakan aktiva tetap yang tidak memiliki bentuk fisik. Contohnya hak paten dan goodwill. A

ktiva tak berwujud juga sama dengan aktiva tetap, sama-sama harus disusutkan. Penyusutan aktiva tetap bernama amortisasi (amortization).

Amortisasi aktiva tak berwujud ini dimasukkan ke dalam biaya pabrik (manufacturing cost), biaya penjualan dan biaya adm dan umum. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

TanggalNo BuktiKeteranganRefDebetKredit
Des 2017Biaya amortisasi pabrik51012.500
Biaya amortisasi bag. penjualan6166.250
Biy. Amorts. bag. adm. & umum6266.250
     Aktiva tak berwujud14025.000

Demikian tadi Pengertian Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Dan Biaya Overhead Pabrik Dengan Contoh. Semoga bermanfaat manambah wawasan teman-teman semua. Terimakasih banyak atas kunjungannya. 🙂

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Leave a Comment