Ada 3 jenis biaya berdasarkan perilakunya, diantaranya: biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost) dan biaya semi variabel (semi variable cost).
- Biaya variabel adalah biaya yang mengikuti volume produksi. Ketika produksi meningkat, maka biaya variabel akan meningkat secara proporsional. Contoh biaya tetap: sewa gedung, perlengkapan kantor, asuransi dan gaji karyawan.
- Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah atau terpengaruh pada produksi maupun penjualan. Contoh: biaya bahan baku dan pengemasan.
- Biaya semi variabel adalah biaya yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Pengertian Biaya
Mulyadi
Biaya adalah pengorbanan ekonomis yang diukur menggunakan uang, untuk mencapai tujuan tertentu.
Supriyono
Biaya dalam arti cost adalah jumlah yang bisa diukur untuk mendapatkan barang atau jasa.
Biaya dalam arti expense adalah biaya yang dikorbankan untuk mendapatkan pendapatan.
Baca: Jenis-jenis Biaya Produksi
Pengertian Biaya Variabel
Biaya variabel adalah jenis biaya yang nilainya selalu berubah-ubah mengikuti volume produksi.
Ketika jumlah produksi meningkat, biaya variabel akan cenderung meningkat, begitupun saat jumlah produksi menurun, biaya variabel cenderung akan ikut menurun.
Misalnya, volume produksi meningkat 2 kali lipat, maka biaya variabel juga naik 2 kali lipat.
Biaya variabel dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
- jumlah hasil/vollume produksi,
- biaya bahan baku produk,
- biaya tenaga kerja,
- biaya langsung dan tidak langsung,
- biaya komisi dan
- biaya yang ditimbulkan oleh alat produksi.
Baca: Definisi Akuntansi Biaya
Jenis Jenis Biaya Variabel
Engineered variable cost
Engineered variable cost adalah biaya variabel yang erat kaitannya dengan proses masukan (input) dan proses keluaran (output). Ketika masukannya berubah maka keluarannya pun berubah secara proporsional. Contoh: biaya bahan baku dan biaya pengemasan produk.
Discretionary variable cost
Discretionary variable cost adalah biaya variabel yang berubah sebanding dengan volume kegiatan, tetapi antara masukan dan keluaranya tidak punya keterkaitan yang erat.
Contoh discretionary variable cost adalah biaya promosi.
Ketika kegiatan promosi perusahaan meningkat, maka biaya promosi juga meingkat. Namun apabila biaya promosi meningkat, belum tentu akan meningkatkan penjualan produk.
Baca: Perbedaan Biaya dan Beban dalam Akuntansi
Contoh Biaya Variabel
Biaya bahan baku
Biaya bahan langsung adalah biaya yang timbul dari proses produksi langsung, seperti bahan baku. Ada 2 jenis bahan baku, yaitu bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung.
Bahan langsung adalah bahan yang langsung terlibat dalam pembuatan produk atau bagian dari produk itu sendiri. Bahan tidak langsung adalah bahan baku yang tidak secara langsung terlihat pada produk.
Contoh bahan baku langsung pada produk meja adalah kayu, bahan baku tidak langsungnya adalah paku, perekat, cat plitur dll.
Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi sebuah produk.
Tenaga kerja yang termasuk biaya variabel adalah tenaga kerja sementara.
Tenaga kerja sementara dibutuhkan saat terjadi penambahan produksi produk, setelah produksi menurun, tenaga kerja sementara akan diberhentikan.
Kebutuhan alat produksi
Peningkatan volume produksi akan berpengaruh pada alat mesin produksi. Contohnya bahan bakar mesin, listrik, oli, dan lain-lain.
Upah lembur tenaga kerja
Upah lembur diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja lebih dari jam kerja pada umumnya. Upah lembur dihitung berdasarkan jumlah jam yang kerja yang digunakan untuk lembur.
Komisi penjualan
Komisi penjualan diberikan kepada tenaga kerja yang berhasil menjual produk sesuai target penjualan atau bahkan melebihinya.
Rumus Biaya Variabel
Total Biaya Variabel = Total Jumlah Output x Biaya Variabel per unit
Cara Menghitung Biaya Variabel
Biaya variabel usaha mebel meja
Toko Furniture ABS mendapat pesanan 100 meja belajar kayu dari lembaga pendidikan setempat.
Untuk membuat 1 buah meja belajar kayu, Toko Furniture ABS menggunakan bahan-bahan berikut:
- Kayu jati @Rp. 500.000
- Lem kayu @Rp. 20.000
- Skrup kayu @Rp. 10.000
Jadi total biaya pembuatan 1 buah meja adalah Rp. 530.000.
Biaya variabel untuk membuat 100 meja belajar adalah:
- Total Biaya Variabel = Total Jumlah Output x Biaya Variabel per unit
- Total Biaya Variabel = 100 meja x Rp. 530.000
- Total Biaya Variabel = Rp. 53.000.000
Total biaya variabel untuk 100 meja belajar adalah Rp. 53.000.000.
Biaya variabel usaha toko roti
[su_table responsive =”yes”]
1 roti | 2 roti | 10 roti | 0 roti | |
Gula, tepung terigu, susu | 5.000 | 10.000 | 50.000 | 0 |
Gaji pegawai | 10.000 | 20.000 | 100.000 | 0 |
Total biaya variabel | 15.000 | 30.000 | 150.000 | 0 |
Ketika toko roti membuat semakin banyak roti, maka biaya variabel akan juga meningkat. Namun ketika tidak memproduksi roti, biaya variabel juga kosong.
Jumlah biaya tetap dan biaya variabel adalah total biaya. Total biaya akan berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan. Berikut ilustrasinya.
Keuntungan = Penjualan – Total Biaya
Misalnya, harga jual 1 potong kue adalah Rp. 20.000 – biaya pembuatan Rp. 10.000 = keuntungan Rp. 10.000. Biaya tetap perusahaan dalam 1 bulan menyangkut listrik, air, sewa gedung, sewa kendaraan adalah Rp. 300.000.
Berikut ilustrasi keuntungannya:
[su_table responsive =”yes”]
Penjualan | Total biaya variabel | Total biaya tetap | Total biaya | Total penjualan | Keuntungan |
---|---|---|---|---|---|
20 kue | 200.000 | 300.000 | 500.000 | 400.000 | -100.000 |
30 kue | 300.000 | 300.000 | 600.000 | 600.000 | 0 |
40 kue | 400.000 | 300.000 | 700.000 | 800.000 | 100.000 |
60 kue | 600.000 | 300.000 | 900.000 | 1.200.000 | 300.000 |
Pada table di atas, terlihat bahwa ketika total biaya tetap lebih tinggi dari total keuntungan kotor. Keuntungan kotor dari 400.000 – 200.000 = 200.000 saat hanya menjual 20 kue. Biaya tetap 300.000 lebih tinggi dari keuntungan kotor 200.000, kerugian toko adalah 100.000.
Untuk mendapat nilai impas, tidak untung atau tidak rugi, perusahaan bisa menjual 30 kue.
Perusahaan akan mendapat keuntungan ketika biaya tetap lebih rendah dari keuntungan kotor. Penjualan 40 kue 800.000 – 400.000 = 400.000 sehingga biaya tetap lebih rendah 100.000. Jadi perusahaan bisa mendapat keuntungan 100.000.
Fungsi Biaya Variabel
- Memungkinkan perusahaan bisa memprediksi keuntungan usaha.
- Biaya variabel sangat mudah disesuaikan karena termasuk biaya jangka pendek.
- Membantu perusahaan dalam menekan penggunaan biaya-biaya, supaya tidak terjadi kelebihan biaya (overbudget) saat proses produksi.
- Sebagai faktor dalam menentukan harga jual produk.
Baca juga: Variabel penelitian: contoh dan cara menyusun
Perbedaan Biaya Variabel dan Biaya Tetap
[su_table responsive =”yes”]
Perbedaan | Biaya variabel | Biaya tetap |
Definisi | Biaya yang berubah sesuai dengan volume produksi. | Biaya yang secara total tidak berubah baik saat produksi meningkat, menurun, atau saat tidak produksi. |
Waktu | Berdasarkan peningkatan atau penurunan produksi. | Biaya tetap tidak terpengaruh hasil produksi. |
Biaya satuan | Biaya variabel tetap sama per unit produk. | Biaya tetap berubah, semakin banyak produksi, biaya tetap per unit semakin kecil. Sebaliknya, semakin kecil tingkat produksi, biaya tetap per unit semakin besar. |
Contoh | Biaya bahan baku, biaya pengemasan, biaya tenaga kerja langsung dan komisi penjualan. | Sewa gedung, perlengkapan kantor, beban gaji, pajak produksi. |