10 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Contoh, Materi dan Alur

Sandi Ma'ruf

Inilah gambaran siklus akuntansi perusahaan dagang, dari pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan dan jurnal penutup dengan contoh soal dan penjelasan.

Gambaran Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Siklus akuntansi adalah tahapan proses akuntansi yang terjadi pada perusahaan baik perusahaan dagang, perusahaan jasa dan perusahaan manufaktur.

Dari berbagai jenis perusahaan ini, tahap siklus akuntansi sama-sama dibagi menjadi tiga, yaitu tahap pencatatan, tahap pengikhtisaran dan tahap pelaporan.

Karena jenis usaha yang dijalankan setiap perusahaan berbeda, maka ada sedikit perbedaan siklus akuntansi pada masing-masing perusahaan.

Misalnya perbedaan jenis akun, di perusahaan dagang terdapat jenis akun persediaan barang dagang, sedangkat di perusahaan jasa tidak.

Di perusahaan manufaktur terdapat akun persediaan bahan baku, di perusahaan dagang dan jasa tidak ada.

Kemudian perbedaan tahapan pelaporan, di perusahaan dagang terdapat perhitungan harga pokok penjualan sedangkan di perusahaan jasa tidak ada, dan pada perusahaan manufaktur terdapat harga pokok produksi.

Dari perbedaan perhitungan tersebut, nanti akan berpengaruh pada perbedaan yang ada di laporan laba rugi.

Jadi, mengenal siklus akuntansi sangat penting ya, baik bagi seorang pelajar, pemilik bisnis apalagi seorang akuntan.

Disini tim akuntansilengkap akan menjelaskan siklus akuntansi perusahaan dagang secara ringkas dan mudah dipahami.

1. Pencatatan Transaksi

NoTransaksi
1Membeli dengan kredit 400 kg beras dengan harga @ Rp3.500,00 dari Tn. Odi.
2Dijual tunai 200 kg jagung @ Rp3.000,00 kepada Tn. Andi. Diterima pelunasan dari Tn. Andi atas penjualan bulan yang lalu sebesar Rp4.500.000,00 tanpa potongan.Dijual dengan kredit 300 kg kedelai @ Rp5.000,00 kepada Tn. Candra.
3Dibeli dengan kredit 300 kg jagung @ Rp1.500,00 dari Tn. Odi. Dibeli tunai perlengkapan dari Toko Asia senilai Rp300.000,00. Dibayar utang kepada Tn. Harno Rp2.850.000,00 tanpa potongan.
4Dibeli dari Tn. Dodi tunai 200 kg kacang hijau @ Rp5.400,00 Tn. Andi mengembalikan barang 15 kg jagung yang dibeli tgl 2 karena rusak, seharga Rp45.000,00.
5Dibayar angsuran kepada Tn. Iman sebesar Rp1.200.000,00 tanpa potongan.
6Dibeli dengan kredit 130 kg kacang tanah @ Rp6.000,00 dari Tn. Harno. Dijual tunai 100 kg jagung @ Rp3.000,00 kepada Tn. Andi.
7Melunasi utang kepada Tn. Iman atas pembelian bulan lalu senilai Rp3.000.000,00. Diterima pelunasan dari Tn. Bandi Rp3.200.000,00 dengan potongan 2%.
8Dibeli dengan kredit dari Tn. Iman 100 kg beras @ Rp3.000,00 dan dibeli tunai dari Tn. Nandi 100 kg kacang hijau @ Rp5.400,00.
9Dijual tunai kepada Tn. Endro 100 kg kacang tanah @ Rp7.500,00. Tn. Candra melunasi utangnya Rp8.000.000,00 dengan potongan 2%.
10Dijual dengan kredit kepada Tn. Bandi 250 kg jagung @ Rp3.000,00. Dibayar pelunasan utang kepada Tn. Joyo Rp3.900.000,00 tanpa potongan.
11Diterima pelunasan dari Tn. Dodi sebesar Rp5.000.000,00 tanpa potongan. Dibayar kepada Tn. Kasiyo sebesar Rp2.400.000,00 tanpa potongan.
12Melunasi utang kepada Tn. Landi sebesar Rp1.300.000,00.
15Dibeli dengan kredit dari Tn. Harno 300 kg kacang hijau @ Rp5.000,00. Tn. Endro melunasi utangnya sebesar Rp5.000.000,00 tanpa potongan.
18Dibeli dengan kredit dari Tn. Joyo 200 kg kedelai @ Rp3.700,00.
19Dibeli tunai dari Tn. Suryaman 100 kg jagung @ Rp1.500,00.Dibayar biaya listrik dan telepon untuk bulan Desember Rp150.000,00.
20Dibayar sewa kendaraan untuk mengirim barang dagangan sebesar Rp100.000,00. Dijual kredit kepada Tn. Andi 400 kg beras @ Rp5.800,00. Dibeli dengan kredit dari Tn. Iman 100 kg kacang tanah @ Rp6.000,00.
23Dijual dengan kredit 500 kg kacang tanah kepada Tn Dodi @ Rp7.500,00.
24Dibayar macam-macam biaya untuk toko Rp100.000,00. Tn. Endro melunasi utangnya Rp2.500.000,00 tanpa potongan. Dijual dengan kredit kepada Tn. Candra 500 kg kacang hijau @ Rp7.000,00.
25Melunasi utang kepada Tn. Mansur Rp2.600.000,00 tanpa potongan. Dijual dengan kredit kepada Tn. Andi 100 kg beras @ Rp5.000,00.
26Menerima pelunasan dari Tn. Andi atas pembelian tanggal 20 dengan potongan 2%.
29Melunasi utang kepada Tn. Nandi sebesar Rp.3.050.000,00 tanpa potongan.
30Dijual dengan kredit pada Tn. Bandi 200 kg jagung @ Rp.3.100,00.
31Dibayar gaji 2 orang karyawan bagian toko masing-masing @ Rp400.000,00 dan 1 orang karyawan kantor Rp300.000,00. Diterima angsuran dari Tn. Candra sebesar Rp.4.000.000,00 tanpa potongan.

Perusahaan dapat menggunakan jurnal umum untuk mencatat transaksi tersebut. Pencatatan dalam jurnal umum ini masih bisa digunakan selama transaksi perusahaan belum banyak.

Namun jika transaksi sudah cukup banyak dan sering terjadi transaksi yang sama, maka penggunaan jurnal umum sudah tidak efisien lagi.

Hal ini disebabkan oleh adanya pencatatan rekening yang sama di dalam jurnal umum yang dilakukan secara berulang-ulang.

Dengan demikian transaksi keuangan yang terjadi selama bulan Desember tersebut akan dibukukan ke dalam jurnal khusus secara kronologis (sesuai dengan urutan waktu terjadinya) dengan data tambahan bahwa Toko Rejeki menggunakan pencatatan persediaan perpetual dengan metode FIFO.

Berdasarkan transaksi secara bersamaan dengan membuat jurnal, juga dilakukan pencatatan pada buku pembantu baik buku pembantu piutang, buku pembantu persediaan, maupun buku pembantu utang usaha.

Dari transaksi yang terjadi pada Toko “Rejeki” tersebut di atas dapat dicatat dalam jurnal khusus berikut ini:

2. Jurnal Khusus Perusahaan Dagang

Berikut ini contoh jurnal khusus perusahaan dagang.

Jurnal Penjualan Perusahan Dagang

jurnal penjualan perusahaan dagang

Catatan:
*kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu piutang saat posting di buku pembantu yang dilakukan secara harian.
*setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan diposting dalam buku besar umum penjualan atau dalam rekening selain penjualan dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang bersangkutan.

Jurnal Pembelian Perusahan Dagang

jurnal pembelian perusahaan dagang

Catatan:
*Kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu utang saat posting di buku pembantu yang dilakukan secara harian.
*Setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan diposting dalam buku besar umum pembelian atau dalam rekening selain pembelian dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang bersangkutan.

Jurnal Penerimaan Kas

jurnal penerimaan kas perusahaan dagang

Catatan:
*kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu piutang saat posting di buku pembantu yang dilakukan secara harian.
*setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan diposting dalam buku besar umum pembelian atau dalam rekening selain pembelian dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang bersangkutan.

Jurnal Pengeluaran Kas

jurnal pengeluaran kas perusahaan dagang

Catatan:
* kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu utang saat posting di buku pembantu yang dilakukan secara harian.
* * setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan diposting dalam buku besar umum pembelian atau dalam rekening selain pembelian dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang bersangkutan.

Jurnal Umum

jurnal umum perusahaan dagang

3. Posting Buku Besar Pembantu

Buku Besar Pembantu Piutang

buku pembantu piutang 1
sklus akuntansi perusahaan dagang tahap pencatatan

Buku Besar Pembantu Persediaan

buku besar pembantu persediaan
buku besar pembantu persediaan 3
buku besar pembantu persediaan2

Buku Besar Pembantu Utang

buku besar pembantu utang 2
buku besar pembantu utang

Setiap akhir periode dibuat daftar saldo dari masing-masing buku pembantu untuk dicocokkan dengan buku besar umum/utama (rekening kontrol) yaitu piutang, utang, dan persediaan.

daftar saldo piutang, utang dan persediaan

Pemindahbukuan / Posting ke Buku Besar Umum

Buku besar adalah kumpulan dari rekening-rekening yang sejenis yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan.

Kumpulan rekening ini terbagi dalam lima kelompok yang disebut juga dengan buku besar adalah Harta, Utang, Modal, Pendapatan, dan Beban.

Harta terdiri atas rekening kas, piutang, perlengkapan, mesin dan lain-lain.

Utang terdiri atas rekening utang usaha, utang gaji karyawan, utang bank, dan lain-lain. Modal terdiri atas modal pemilik.

Pendapatan terdiri atas rekening pendapatan jasa atau pendapatan lain di luar usaha. Beban terdiri atas rekening beban gaji karyawan, beban sewa, beban depresiasi, dan lainlain serta beban di luar usaha.

Pemindahbukuan (posting) adalah mencatat atau memindahkan rekening dan jumlah angka yang berasal dari jurnal ke buku besar dengan memberikan tanda posting tertentu.

Berbeda dengan penjurnalan yang harus dilakukan secara rutin setiap hari.

Pemindahbukuan ini dapat dilakukan setiap akhir pekan (seminggu sekali) atau bisa juga tiap akhir bulan.

Sebagai tanda bahwa posting telah dilakukan, maka tiap-tiap terjadi pemindahbukuan harus ditandai, baik dalam jurnal maupun pada buku besarnya.

Pemindahbukuan (posting) dilaksanakan setelah semua transaksi dicatat ke dalam buku jurnal. Pemindahbukuan dari jurnal khusus ataupun jurnal umum ke buku besar dengan prosedur berikut.

  1. Jumlah nominal yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke kolom saldo debit atau kredit dari rekening yang bersangkutan.
  2. Nomor halaman yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke kolom ref buku besar sebagai tanda sumber pempostingan.
  3. Rekening-rekening yang terdapat di jurnal khusus setelah diposting diberi nomor sebagai tanda jumlah nominalnya telah dipindahkan ke buku besar.
  4. Jumlah yang dipindahkan ke buku besar merupakan jumlah akhir sehingga tanggal ditulis per akhir periode. Khusus untuk kolom serba-serbi yang terdapat di jurnal penerimaan dan pengeluaran kas, posting dilakukan menurut tanggal transaksi.

Proses Posting ke Buku Besar

Setelah dilakukan penjurnalan secara kronologis, maka langkah berikutnya adalah mem-posting (memindahbukukan dari jurnal ke buku besar).

Dengan cara memberikan kode nomor akun ke dalam kolom Ref (Referensi) yang ada dalam jurnal dan tiap-tiap akun yang sudah dilakukan posting juga diberikan nomor halaman jurnal.

Hal ini dapat dicermati pada rekening berikut ini.

buku besar umum perusahaan dagang
buku besar umum perusahaan dagang 2
buku besar umum perusahaan dagang 3
buku besar umum perusahaan dagang 4

Menghitung Harga Pokok Penjualan

Apabila perusahaan menerapkan metode pencatat persediaan secara perpetual fisik, maka besarnya harga pokok barang yang terjual bisa ditentukan setiap saat terjadi penjualan yaitu setiap membuat jurnal penjualan sekaligus mencatat jurnal harga pokok penjualan.

Namun demikian perhitungan harga pokok penjualan tetap dilakukan sebagai komponen dari laporan laba rugi yang tersaji dalam laporan keuangan.

Penghitungan harga pokok penjualan dibuat pada akhir periode akuntansi, yaitu pada waktu disusun laporan keuangan.

Penyajian harga pokok penjualan ini dapat dibuat secara terpisah dari laporan laba rugi. Adapun formulasi penghitungan harga pokok penjualan adalah:

Contoh:

Data berikut ini adalah yang dimiliki oleh Toko “Rahayu” Persediaan barang dagangan awal (1 Oktober 2006) sebesar Rp30.000.000,00.

Pembelian selama satu bulan sebesar Rp120.000.000,00. Dari pembelian tersebut diperoleh potongan pembelian sebesar Rp3.000.000,00 dan melakukan pengembalian barang yang rusak sebesar Rp6.000.000,00.

Dalam rangka memperoleh barang yang dibeli dikeluarkan ongkos angkut sebesar Rp1.200.000,00. Pada akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik barang yang masih tersisa di gudang ,sebesar Rp35.000.000,00.

Dari data tersebut dapat dihitung besarnya harga pokok penjualan sebagai berikut.

laporan harga pokok penjualan hpp perusahaan dagang 2

4. Neraca Saldo Perusahaan Dagang

Setelah semua akun yang ada dalam jurnal dibukukan (posting) ke masing-masing rekening, maka langkah selanjutnya adalah membuat daftar saldo.

Penyusunan daftar saldo dilakukan setiap akhir bulan, yaitu menentukan besarnya saldo tiap-tiap akun, selanjutnya diringkas dalam daftar saldo sebagai berikut;

daftar saldo buku besar

5. Kertas Kerja/ Neraca Lajur

Kertas kerja merupakan sarana untuk memudahkan bagi suatu perusahaan dalam membuat laporan keuangan selanjutnya.

Kertas kerja pada perusahaan dagang sama dengan pada perusahaan jasa. Kertas kerja tersebut terdiri atas sebagai berikut.

  1. Neraca saldo yang berisi rekening-rekening buku besar setelah adanya pempostingan terhadap rekening tersebut.
  2. Penyesuaian yang berisi ayat penyesuaian yang memengaruhi rekening buku besar.
  3. Neraca saldo disesuaikan berisi rekening-rekening buku besar yang telah terpengaruh ayat penyesuaian.
  4. Perhitungan laba rugi berisi rekening-rekening nominal, yaitu terdiri atas pendapatan dan beban yang menunjukkan hasil operasi perusahaan selama periode tertentu.
  5. Perhitungan neraca berisi rekening-rekening riil, yaitu terdiri atas harta, utang, dan modal yang menunjukkan posisi perusahaan pada waktu tertentu.

Selanjutnya dari daftar saldo tersebut dapat disusun laporan keuangan jika semua data sudah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Namun, dapat diketahui bahwa untuk aktiva tetap belum diperhitungkan beban penyusutannya, demikian pula dengan perlengkapan ternyata masih ada persediaan (belum terpakai).

Oleh karena itu, masih perlu data penyesuaian agar transaksi menunjukkan keadaan yang sesungguhnya.

Data yang ada di Toko Rejeki telah diinformasikan bahwa perusahaan menggunakan metode pencatatan persediaan metode fisik dengan rekening penyesuaian harga pokok penjualan dengan data penyesuaiannya adalah sebagai berikut.

  1. Penyusutan aktiva tetap sebesar 5% setiap tahun (beban untuk bulan Desember belum diperhitungkan). Beban penyusutannya dibebankan untuk bagian toko sebesar 60% dan bagian kantor 40%.
  2. Perlengkapan yang masih tersisa sebesar Rp. 760.000,00 pemakaian perlengkapan digunakan untuk bagian toko 75% dan bagian kantor 25%.
  3. Bunga pinjaman di bank yang masih harus dibayar sebesar Rp. 75.000,00.
  4. Persediaan barang dagangan akhir periode senilai Rp. 2.886.000,00

Berdasarkan data penyesuaian tersebut maka dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut.

jurnal penyesuaian perusahaan dagang
jurnal penyesuaian perusahaan dagang 2

Tetapi jika Toko Rejeki telah menggunakan metode pencatatan persediaan metode fisik, dengan rekening penyesuaian Ikhtisar Laba Rugi, dengan data penyesuaiannya atas persediaan barang dagangan pada akhir periode sebesar Rp2.886.000. Maka jurnal penyesuaian atas persediaan tersebut adalah:

Setelah jurnal penyesuaian dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat neraca lajur (kertas kerja/work sheet). Apabila data yang ada pada Toko “Rejeki” dibuatkan kertas kerja akan tampak seperti berikut. 🙂

neraca lajur (kertas kerja) perusahaan dagang

6. Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

laporan laba rugi perusahaan dagang 1

7. Laporan Perubahan Modal dan Laporan Arus Kas Perusahaan Dagang

laporan arus kas perusahaan dagang 2

8. Laporan Neraca / Posisi Keuangan Perusahaan Dagang

laporan neraca perusahaan dagang 2

Penutupan

Selama proses akuntansi berjalan, seluruh rekening nominal yang terdiri atas pendapatan dan beban digunakan sebagai rekening untuk mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan rekening modal.

Pada akhir periode akuntansi, seluruh rekening nominal tersebut harus ditutup dengan saldo nol (tidak memiliki saldo).

9. Jurnal Penutup

Seperti pada perusahaan jasa, jurnal penutup pada perusahaan dagang digunakan untuk menutup rekening-rekening nominal, yaitu rekening yang berkaitan dengan pendapatan dan beban.

Hanya saja untuk laporan yang menggunakan metode harga pokok penjualan untuk rekening pembelian, biaya angkut pembelian, retur dan pengurangan harga, serta potongan pembelian tidak lagi dibuat ayat penutupnya karena rekening-rekening tersebut saldonya sudah nol.

Ayat-ayat penutup yang digunakan untuk menutup rekening nominal sebagai berikut.

  1. Menutup pendapatan

Semua rekening pendapatan di debit sebesar saldo masing-masing rekening, sedangkan rekening ikhtisar laba rugi di kredit sebesar jumlah semua rekening pendapatan. Adapun jurnalnya adalah:

menutup pendapatan
  1. Menutup beban

Semua beban di kredit sebesar saldo tiap rekening dan rekening ikhtisar laba rugi di debit sebesar jumlah total rekening beban. Adapun jurnalnya adalah:

menutup beban
  1. Menutup perkiraan ikhtisar laba rugi, yaitu jika total sisi debit lebih kecil daripada kredit maka menunjukkan laba dengan jurnal.
menutup laba rugi

Jika perusahaan rugi, jurnalnya adalah:

menutup kerugian perusahaan
  1. Menutup prive, pada umumnya rekening prive,…. Ini bersaldo debit sehingga akan mengurangi modal perusahaan. Adapun jurnalnya adalah:
menututp prive

Setelah jurnal penutup dibuat, selanjutnya dilakukan posting ke buku besar masing-masing dan dibuat neraca saldo setelah penutupan untuk mengetahui keseimbangan (balance) dan kebenaran dari tiap-tiap rekening sebelum memulai pencatatan pada periode berikutnya.

Adapun dari contoh dari Toko Rejeki dapat disusun jurnal penutup sebagai berikut.

jurnal penutup perusahaan dagang 2

10. Jurnal Pembalik (Penyesuaian Kembali/ Reversing Entries)

Jurnal pembalik (penyesuaian kembali) adalah jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat pada periode sebelumnya.

Jurnal pembalik bukan merupakan jurnal yang harus dibuat oleh suatu perusahaan. Akan tetapi, jurnal ini perlu dibuat agar pencatatan dalam periode berikutnya dapat tetap konsisten penggunaan rekeningnya.

Transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan yang memerlukan jurnal pembalik antara lain sebagai berikut.

  1. Beban yang masih harus dibayar.
  2. Beban yang dibayar di muka apabila beban tersebut pada saat transaksi dicatat dalam rekening beban (bukan rekening aktiva/harta).
  3. Pendapatan yang masih harus diterima. Pendapatan diterima di muka apabila pendapatan tersebut pada saat transaksi dicatat dalam rekening pendapatan (bukan rekening utang).

Contoh: Pada jurnal penyesuaian tentang bunga atas utang Bank yang masih harus dibayar oleh Toko Rejeki sebesar Rp 75.000,00

jurnal pembalik perusahaan dagang

Demikianlah pembahasan tentang Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang. Meskipun panjang sangat, Semoga bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih banyak atas kunjungannya. 🙂

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

6 thoughts on “10 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Contoh, Materi dan Alur”

  1. ini adalah website yang sangat baik, dan sangat membantu untuk mengerti tentang akuntansi.
    terima kasih

  2. Assalamu’alaikum. trimakasih ats ilmunya sngt brmnfaat. tpi saya kslitan utk mngrjkn metode fifo nya. knpa tdk dcntumkan mtode fifonya biar lbih dmngrti utk mncri hpp nya?

Leave a Comment