Fungsi dan Tujuan Pembuatan Neraca, Bagi Bisnis Perusahaan

Sandi Ma'ruf

pengertian neraca

Apa itu neraca? Neraca di sebut juga dengan laporan posisi keuangan (Balance Sheet atau Statement Of Financial Position).

Menurut Slamet Sugiri (1992) definisi neraca adalah laporan keuangan yang disusun untuk menyajikan posisi keuangan pada suatu periode tertentu.

Laporan keuangan neraca dibuat untuk menggambarkan informasi keuangan yang sebenarnya seperti aktiva, kewajiban dan modal.

Berikut pembahasan tentang neraca.

Pengertian Neraca

Neraca adalah laporan yang berupa keadaan keuangan baik aktiva, kewajiban dan modal perusahaan pada periode tertentu.

Hasil perhitungan akhir dalam laporan neraca akan sama besar, antara jumlah aktiva dan jumlah kewajiban dan modal.

Laporan neraca dibutuhkan semua jenis perusahaan. Oleh karena itu kita bisa mengenal tentang, Laporan neraca perusahaan dagang dan perusahaan jasa dan neraca perusahaan manufaktur.

Fungsi Neraca

Fungsi neraca adalah untuk menaksir kesehatan keuangan,  meramalkan keadaan arus kas di masa depan dan berfungsi untuk menganalisis likuiditas serta fleksibilitas keuangan perusahaan.

Kegunaan neraca yang lain adalah untuk melihat bagaimana kondisi keuangan perusahaan sebenarnya. Laporan neraca merekam semua aktivitas bisnis dan kinerja keuangan perusahaan.

Tujuan Pembuatan Neraca

1. Maksimalkan harta perusahaan

Perusahaan memiliki harta berupa kas, barang dan piutang. Membuat neraca memudahkan manajemen untuk melihat jenis harta perusahaan yang bisa dimaksimalkan.

Misalnya jika jumlah piutang terlalu besar, bisa dilaukkan penagihan, sehingga menjadi uang kas yang bisa digunakan untuk aktivitas pengembangan bisnis perusahaan.

Sedangkan jika jumlah persediaan barang besar, manajemen bisa menyusun strategi untuk menjual persediaan mereka lebih aktif di periode berikutnya.

2. Pemisahan aset dan kewajiban

Membuat neraca adalah bagian dari aturan IAI yaitu pemisahan antara aset lancar dan aset tidak lancar, kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

Pemisahan aktiva di atas bertujuan untuk memudahkan membaca keadaan sebenarnya harta perusahaan. Begitupun dengan kewajiban, supaya manajemen bisa memprioritaskan memenuhi kewajiban jangka pendek.

3. Mengetahui perbedaan posisi keuangan perusahaan antar periode

Dengan adanya pelaporan neraca setiap periode, perusahaan bisa melihat perbandingan aset dan kewajiban dari masing-masing periode.

Jika terjadi peningkatan aset perusahaan, artinya perusahaan bertumbuh lebih baik dari periode sebelumnya.

4. Pelaporan pajak

Pelaporan pajak adalah hal wajib oleh setiap entitas bisnis. Pada saat pelaporan, perusahaan wajib memberikan laporan keuangan termasuk laporan neraca.

Informasi keuangan digunakan untuk membuat keputusan seperti untuk mengoptimalkan harta perusahaan untuk menambah keuntungan, melihat keadaan hutang dan upaya pelunasannya, melihat jumlah modal yang dimiliki perusahaan, memperbaiki efisiensi operasional perusahaan.

Unsur-Unsur Neraca

  1. Aktiva adalah kumpulan harta, aset perusahaan atau investasi.
  2. Kewajiban adalah hutang atau klaim kreditur terhadap harta perusahaan. htang wajib dilunasi dengan cara, mengembalikan dalam bentuk aset atau cash dan lainnya.
  3. Modal adalah sumberdaya milik pemilik perusahaan yang diberikan kepada perusahaan. Modal ini dikumpulkan dari pemilik-pemilik perusahaan untuk menjalankan bisnis perusahaan.

Kegagalan perusahaan dalam menyusun neraca bahkan bisa dikatakan gagalnya seluruh manajemen perusahaan.

Karena di dalam sebuah neraca terapat informasi material dan sangat berguna untuk berbagai pihak pemakai informasi akuntansi seperti stakeholder, pemerintah (government), akademisi dan berbagai pihak lainya guna menentukan kebijakan.

Akun-Akun dalam Neraca

Akun-akun dalam neraca disusun sesuai dengan kelompoknya, hal ini untuk memudahkan analisa.

Dengan demikian, kita akan mudah menghitung modal kerja perusahaan yaitu dari selisih aktiva lancar dan utang lancar.

Berikut ini adalah susunan akun dalam neraca yang terdiri dari aktiva, kewajiban dan modal:

  1. Aktiva/Aset

Aktiva atau aset adalah harta yang dimiliki oleh pribadi maupun perusahaan yang dikelola supaya bisa menciptakan manfaat, menambah keuntungan, meningkatkan penjualan dan mengurangi pengeluaran.

Jenis-jenis aktiva diantaranya;

  • Aktiva lancar adalah sumber daya perusahaan yang digunakan dalam menjalankan operasional bisnis. Contoh aktiva lancar adalah kas, piutang usaha, persediaan barang dagang, surat berharga dll.
  • Investasi jangka panjang adalah jenis usaha perusahaan untuk menambah keuntungan dari perusahaan/usaha lain dalam jangka waktu lama, atau lebih dari 1 tahun. Contoh investasi jangka panjang adalah saham dan obligasi.
  • Aktiva tetap berwujud adalah sumber daya ekonomi yang punya bentuk fisik. Contoh aktiva tetap berwujud adalah gedung, kendaraan dan tanah.
  • Aktiva tidak berwujud adalah suatu bentuk hak kepemilikan akan sebuah nama, ide/gagasan, produk, penemuan, merek dll. Contoh aktiva tak berwujud adalah hak paten, goodwill, hak cipta, merek dagang.
  • Aktiva lain-lain adalah semua bentuk aktiva yang masih dalam proses pembuatan, atau yang sudah tidak terpakai. Contoh aktiva lain-lain adalah pabrik yang masih dibangun, kendaraan yang tidak terpakai, mesin dalam perbaikan.
  1. Kewajiban/Hutang

Jenis-jenis kewajiban diantaranya:

  • Hutang lancar adalah hutang yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun atau 1 periode akuntansi perusahaan. Contoh hutang lancar adalah utang gaji, utang sewa, utang usaha, pendapatan diterima dimuka dll.
  • Hutang jangka panjang adalah utang yang waktu pelunasannya lebih dari 1 tahun atau 1 siklus operasi perusahaan.
  • Hutang lain-lain.
  1. Modal Pemilik

Modal pemilik adalah harta milik pemilik perusahaan. Modal pemilik meliputi, harta yang disetorkan pemilik di awal, atau hak milik aktiva perusahaan.

Modal = Aktiva – Hutang

Rumus perhitungan modal

Jenis-jenis modal diantaranya:

  • Modal saham yang disetor
  • Agio/disagio saham
  • Cadangan-cadangan
  • Laba tidak dibagi

Baca juga :  Neraca Saldo

Struktur Neraca

Struktur neraca terdiri dari dua pos yaitu Aktiva (asset) dan Pasiva.

Aktiva terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap, pasiva terdiri dari kewajian (liabilitas) dan modal (equity).

Ketiganya dapat dihubungkan dengan prinsip persamaan dasar akuntansi sebagai berikut :

Aktiva = Kewajiban + modal

PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)

IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) menyatakan bahwa di dalam neraca harus menyajikan aktiva lancar terpisah dengan aktiva tidak lancar dan kewajiban (liabilitas) jangka pendek terpisah dari hutang jangka panjang, terkecuali pada jenis usaha tertentu yang diatur dalam PSAK.

Bentuk Neraca

Bentuk neraca dalam laporan keuangan perusahaan umumnya menggunakan bentuk memanjang kebawah (bentuk stafel), namun tak jarang juga yang menggunakan bentuk neraca kesamping (bentuk skontro). Keduanya boleh saja diterapkan.

Perlu diperhatikan, penerapannya dalam bentuk suatu neraca keuangan agar disesuaikan dengan jumlah pos akun yang digunakan perusahaan, apabila akun dalam suatu perusahaan banyak, bentuk neraca kebawah (stafel) lebih efektif untuk digunakan.

Bentuk neraca yang menyamping (skontro) akan mudah diterapkan pada perusahaan yang memiliki akun dan jumlah nominal yang sedikit.

Contoh Laporan Neraca

Berikut ini adalah contoh laporan neraca perusahaan bentuk staffel dan skontro.

Contoh Neraca Bentuk Staffel

Neraca bentuk staffel sering disebut sebagai neraca bentuk laporan.

Truno Komputer
Neraca
Desember 2020

AKTIVA
Aktiva lancar:
Kas52,950
Wesel tagih40,000
Piutang usaha60,880
Piutang bunga200
Persediaan barang dagang62,150
Perlengkapan kantor480
Asuransi dibayar dimuka2,650
Total aktiva lancar219,310
Properti bangunan dan peralatan
Tanah10,000
Peralatan toko27,100
Dikurangi akumulasi penyusutan(5,700)21,240
Perlatan kantor15,570
Dikurangi akumulasi penyusutan(4,720)10,850
Total properti bangunan dan peralatan42,250
Total aktiva261,560
KEWAJIBAN
Kewajiban lancar
Utang usaha22,420
Wesel bayar5,000
Utang gaji1,140
Sewa diterima dimuka1,800
Total kewajiban lancar30,360
Kewajiban jangka panjang
Wesel bayar20,000
Total kewajiban50,360
EKUITAS
Modal Pemilik211,200
Total kewajiban dan ekuitas261,560

Contoh Neraca Bentuk Skontro

Neraca skontro juga sering disebut dengan neraca bentuk akun.

Truno Mobilindo
Neraca
Desember 2020

AKTIVAKEWAJIBAN 
Aktiva lancarUtang usaha 700,000
Kas      500,000Utang gaji 140,000
Piutang usaha1,400,000Jumlah kewajiban 840,000
Perlengkapan servis160,000
Persekot asuransi250,000MODAL 
Jumlah aktiva lancar2,310,000Modal Truno 2,840,000
Aktiva tetap
Peralatan servis1,500,000
Akm peny. Peralatan(130,000)
Jumlah aktiva tetap1,370,000
Jumlah aktiva3,680,000Jumlah kewajiban dan modal 3,680,000

Perbedaan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Jasa

Laporan neraca sangat dibutuhkan oleh perusahaan atau setiap organisasi bisnis, yang ingin mengetahui tentang kesehatan keuangan organisasinya.

Neraca dibuat menyesuaikan dengan jenis usaha dan jenis perusahaannya. Hal ini yang perlu dipahami oleh seorang yang berprofesi sebagai akuntan.

Perusahaan dagang melakukan kegiatan bisnis nya dengan penjualan barang.

Barang yang dijual bisa melalui pembelian barang dari perusahaan lain, atau memproduksi produk sendiri.

Sedangkan perusahaan jasa menjual produk yang tidak berwujud.

Pada prinsipnya, laporan neraca mereka sama-sama menghitung aktiva, kewajiban dan modal.

Perbedaannya, perusahaan dagang punya aset sebagai persediaan barang dagang, sedangkan perusahaan jasa tidak ada.

Demikian pembahasan tentang apa itu neraca, fungsi dan cara membuatnya.

Jika bermanfaat, mohon bantuan sharenya ya. 🙂 Kalau ada kritik atau saran silahkan hubungi kami melalui halaman kontak.

Terima kasih.

Kunjungi artikel neraca lainnya:

  1. Contoh Neraca Lajur Perusahaan Jasa
  2. Neraca Pembayaran Internasional
  3. Neraca Saldo Setelah Penutupan
  4. Bentuk Neraca Lajur

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.