Siklus Hidup Produk: Pengertian, Tahapan, dan Contoh Kasus

pertanyaan tentang siklus hidup produk

Siklus hidup produk (product life cycle) merupakan suatu hal penting yang harus diperhatikan oleh kita terutama para produsen, mengapa demikian? Karena konsep siklus hidup produk ini menggambarkan proses suatu produk di dipasarkan kepada masyarakat hingga produk tersebut hilang dari pemasaran dikarenakan kurangnya inovasi serta strategi pemasaran oleh produsen.

Suatu produk bisa memiliki siklus hidup yang relatif lama dan ada juga yang relatif pendek. Akan ada masanya suatu produk mengalami puncak penjualan dan secara alamiah akan mengalami penurunan, maka dari itu sangat perlu diperhatikan oleh produsen untuk terus membuat inovasi atau perubahan mengenai produk tersebut guna menghindari titik jenuh konsumen terhadap produk tersebut. Kejenuhan produk tidak hanya fokus pada produk itu saja, namun ada faktor lain seperti distribusi, penanganan konsumen yang kurang memuaskan, serta masalah dalam penjualan.

Kejenuhan Siklus Hidup Produk

Kejenuhan siklus hidup produk dibagi menjadi 2 yaitu :

  1. Kejenuhan eksternal, kejenuhan yang berasal dari produk itu sendiri yaitu kejenuhan para konsumen terhadap suatu produk yang membosankan karena tidak menyesuaikan dengan perkembangan yang ada.
  2. Kejenuhan internal, selain pelanggan yang jenuh dengan produk yang diproduksi, para karyawan di suatu perusahaan juga bisa merasa jenuh dikarenakan kurangnya inovasi, target, serta rancangan pekerjaan yang baru dan menantang.

Menurut Wikipedia Indonesia siklus hidup produk (produk life cycle) ialah suatu siklus suatu produk atau organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft launching), peluncuran resmi (grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan atau penjualan atau distribusi yang luas dan tersebar.

Baca juga:

Konsep siklus hidup produk ini dipopulerkan oleh Levitt pada tahun 1978 dan setelah itu penggunaan konsep siklus hiduo produk ini dikembangkan dan diperluas ke seluruh penjuru dunia oleh para ahli yang lain.

Untuk tetap mempertahankan suatu produk, produsen dapat melakukan berbagai cara untuk tetap mempertahankan produknya seperti: membuat iklan yang menarik, penjualan dengan strategi tertentu, memberi diskon tertentu, serta bisa juga dengan melakukan daur ulang, artinya suatu produk tersebut ditarik dari pemasaran guna diproduksi secara ulang dengan menambah fitur atau dilakukan perubahan terhadap harga produk tersebut kemudian di pasarkan kembali dengan kemasan yang berbeda.

Tahapan Siklus Hidup Produk

Siklus hidup produk secara umum terkenal dengan 4 tahapan, yaitu :

  1. Tahap perkenalan (Introduction)

Tahapan perkenalan merupakan tahapan awal dari siklus hidup produk dimanaproduk ini mulai dipasarkan kepada khalayak umum. Pada tahap perkenalan ini produk yang dikeluarkan benar-benar baru dan laba produsen masih sedikit serta pada tahap ini promosi mengenai produk tersebut biasanya di promosikan secara agresif. Ciri-ciri dari tahap perkenalan ialah :

    1. Laba penjualan masih rendah
    2. Harga produk tinggi
    3. Promosi yang dilakukan besar-besaran
    4. Produk yang dipasarkan benar-benar baru
    5. Cash flow negatif
  1. Tahap pertumbuhan (growth)

makalah siklus hidup produk

Pada tahap ini penjualan produk mulai berkembang pesat dikarenakan masyarakat sudah mengenal seluk beluk produk tersebut. Di tahap ini promosi tidak dilakukan secara besar-besaran lagi karena sudah banyak masyarakat yang sudah mengetahui. Ciri-ciri tahap pertumbuhan ialah :

    1. Pasar yang semakin meluas
    2. Laba penjualan mulai naik
    3. Produk sudah dikenal oleh masyarakat
    4. Adanya pesaing yang muncul
    5. Biaya produk cenderung turun
  1. Tahap kedewasaan (maturity)

gambar siklus hidup produk

Pada tahap ini produk yang dijual cenderung mengalami penurunan dikarenakan beberapa faktor, salah satunya banyaknya pesaing yang berdatangan sehingga di tahap ini perlu dilakukan inovasi serta diperlukan lagi untuk melakukan promosi sebuah produk. Ciri-ciri tahap kedewasaan ialah :

    1. Adanya laba yang besar bagi produsen yang berhasil memimpin pasar
    2. Adanya persaingan yang cukup ketat antar produsen
    3. Harga produk turun
    4. Kapasitas produksi cenderung tinggi
    5. Tahap kemunduran (decline)

Pada tahap ini sebuah produk mengalami kemunduran, artinya sebuah produk ini harus di perbarui atau diganti dengan barang baru agar perusahaan tetap bertahan di pasar secara luas. Hal ini dikarenakan sebuah produk yang tidak laku lagi di pasaran, jika tidak ada penggantinya maka perusahaan tersebut akan mengalami penjualan dalam ruang lingkup pasar yang kecil atau bahkan perusahaan bisa mengalami kemunduran. Ciri-ciri tahap kemunduran :

  1. Laba mulai menurun
  2. Konsumen menjadi jenuh
  3. Kapasitas produksi menurun
  4. Perlunya strategi dan inovasi produk baru.

Baca Juga:

Strategi Siklus Hidup Produk

1. Tahap perkenalan

a. Strategi peluncuran cepat, yaitu strategi dengan mematok biaya yang tinggi pada suatu produk diiringi dengan promosi yang dilakukan secara besar-besaran.

b. Strategi peluncuran lambat,yaitu strategi dengan memberi harga yang tinggi pada suatu produk namun promosi yang dilakukan cenderung kecil dikarenakan mengurangi biaya operasional.

c. Strategi penetrasi cepat, yaitu strategi dengan menetapkan harga produk yang rendah dengan promosi yang dilakukan besar-besaran, tujuannya agar perputaran penjualan lebih cepat.

d. Strategi penetrasi lambat, yaitu strategi dengan harga produk yang rendah dan promosi yang juga rendah.

2. Tahap pertumbuhan

    • Meningkatkan kualitas suatu produk agar lebih menarik pelanggan
    • Penambahan model produk
    • Produsen menurunkan harga produk
    • Produsen memperluas distribusinya

3. Tahap kedewasaan

    • Meningkatkan keistimewaan produk
    • Membuat pelanggan tetap setia terhadap produk
    • Memperbarui model
    • Meningkatkan mutu suatu produk
    • Produsen mulai fokus pada sumber daya untuk produk baru dan meninggalkan produk lama yang kurang kuat.
    • Menarik pelanggan baru

4. Tahap kemunduran

    • Menambah investasi
    • Mengubah produk atau mencari produk inovasi lain
    • Mencari pasar baru
    • Harvesting strategy : mempercepat pengembalian uang tunai
    • Meninggalkan dan menjual asset perusahan
    • Mempersempit saluran distribusi
    • Menurunkan harga produk

Contoh Siklus Hidup Produk Teh Botol Sosro

Contoh Siklus Hidup Produk Teh Botol Sosro

Hampir seluruh warga Negara Indonesia telah mengenal produk minuman satu ini. Tehbotol Sosro ini pertama kali bernama Teh Cap Botol. Produk hasil perusahaan PT Sinar Sosro ini telah mengalami siklus hidup produk serta mengalami beberapa inovasi, karena hingga kini produk minuman ini masih laku di pasaran Indonesia. Berikut tahapan siklus hidup produk Teh Botol Sosro.

  1. Tahap Perkenalan

Teh botol sosro pertama kali dijual pada tahun 1940 di sebuah kota kecil yaitu Slawi, Jawa Tengah dalam bentuk teh kering siap saji dengan cara diseduh. Pada tahun 1953, keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah terkenal di Jawa Tengah.

Strategi yang digunakan oleh keluarga Sosrodjojo ialah dengan strategi cicip rasa, yaitu memberikan beberapa sampling the untuk dicicipi oleh masyarakat di pasar Jakarta. Pada alwalnya datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah siap maka akan di bagikan kepada orang-orang dipasar. Strategi tersebut ternyata tidak berhasil karena teh yang diseduh terlalu panas dan orang-orang tidak sabar untuk mencobanya.

Cara kedua, teh langsung dimasukkan kedalam sebuah panci, kemudian dibawa dengan mobil bak terbuka untuk dipasarkan di pasar. Namun strategi itu tidak berhasil lagi karena teh yang ada di dalam panci tumpah karena permukaan jalan yang tidak rata dan berlubang.

Munculah ide untuk membuat teh yang diseduh di kantor untuk disajikan dalam sebuah botol yang sudah bersih. Ternyata strategi ini diterima dengan baik oleh masyarakat karena selain praktis juga tidak membuat masyarakat harus menunggu lama.

Pada tahun 1969 teh tersebut di jual dalam kemasan botol secara luas dan pada tahun 1974 PT Sinar Sosro memproduksi teh siap minum dalam kemasan botol untuk pertama kalinya di Indonesia dan Dunia.

  1. Tahap pertumbuhan

Pada tahap ini teh yang di jual dalam kemasan botol mengalami 3 kali pergantian model, versi yang pertama pada tahun 1970 dengan cap TEHCAP BOTOL SOFT DRINK SOSRODJOJO, versi yang kedua dengan cap TEH CAP BOTOL, dan versi yang ketiga dengan cap TEHBOTOL SOSRO.

Dilakukanlah promosi berkelanjutan kepada masyarakat mengenai TEH BOTOL SOSRO ini hingga datanglah pesaingnya yaitu minuman Coca-Cola. Pada saat itu TEH BOTOL SOSRO ini berhasil bersaing dengan Coca Cola dan merebut hati masyarakat Indonesia.

Pada tahun 1997 PT. Sinar Sosro mengeluarkan produk baru minuman Teh dengan berbagai macam rasa buah dengan target kaum para remaja dengan berbagai rasa seperti apel, blackcurrant, stoberi, dll.

Pada tahap ini promosi Tehbotol Sosro masih dilakukan di siaran televisi Indonesia dengan slogan “Apapun Makanannya Minumnya Tehbotol Sosro”. Dan produk Tehbotol Sosro ini tidak hanya dipasarkan di Indonesia, namun pemasarannya meluas hingga ke beberapa Negara di penjuru dunia mulai dari Asia hingga Amerika.

  1. Tahap pendewasaan

Pada tahap ini PT Sinar Sosro masih terus melakukan inovasi dengan menciptakan produk baru pada tahun 2004 yaitu minuman teh sparkling dengan capTEBS yaitu minuman teh yang berjiwa modern, trendy dan dinamis.

Setelah produk-produk teh PT Sinar Sosro di sajikan dalam bentuk kemasan botol, pada tahun 2015 beberapa produk teh mengalami pembaharuan model yaitu adanya kemasan Tehbotol Sosro dan Fruit Tea dalam bentuk kemasan botol beling RGB dengan volume 230 ml, kemasan kotak(Tetra Pak) dengan volume 200 ml, 250 ml, dan 330 ml, kemasan botol plastic PET dalam volume 450 ml dan 380 ml, dan kemasan pouch dalam volume 230 ml.

  1. Tahap kemunduran

Pada tahap ini minuman Tehbotol Sosro masih dapat bertahan di pasar tanah air setelah mengalami pengembangan dalam hal pengemasan yang lebih modern. Walaupun promosi produk Tehbotol Sosro sudah jarang di lakukan namun hampir semua masyarakat sudah mengenal minuman teh ini. PT Sinar Sosro terus melakukan inovasi agar tidak mengalami kemunduran dengan terus memahami kebutuhan masyarakat, yaitu dengan menciptakan kemasan Teh botol yang fresh, original, natural dan pure yaitu Tehbotol Sosro Tawar yang diciptakan sebagai alternatif air putih karena tidak mengandung gula dan rasanya benar-benar tawar.

Demikian paparan lengkap seputar siklus hidup produk meliputi pengertian, tahapan, hingga contoh kasus siklus hidup produk. Ulasan di atas bisa juga Anda jadikan referensi makalah siklus hidup produk. Semoga mencerahkan.

Bagikan: