Pengertian Ritel, Contoh, Klasifikasi dan Ruang lingkup

Pengertian Ritel, Contoh, Klasifikasi dan Ruang lingkup

Dalam dunia ekonomi kita sudah tidak asing lagi mendengar kata ritel, namun tidak semua orang mengetahui makna ritel. Bisnis ritel kini kian menjamur di seluruh Indonesia bahkan dunia. Hal ini dikarenakan dengan adanya ritel kita dapat menjual berbagai barang atau jasa dengan berbagai jenis kepada konsumen guna mendapatkan laba. Bahkan dengan adanya era globalisasi membuat bisnis ritel ini bisa dilakukan secara online dan memiliki cakupan daerah penjualan yang cukup luas. Namun, sudahkah Anda tahu apa pengertian ritel?

Ritel merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu retail yang memiliki arti eceran. Dalam bahasa Perancis ritel berasal dari kata retailer. Menurut Wikipedia Indonesia ritel merupakan salah satu cara pemasaran produk yang meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang secara langsung ke konsumen akhir untuk pengunaan pribadi dan bukan bisnis.

Orang yang melakukan ritel disebut juga dengan pengecer. Pengecer ini akan membeli berbagai macam barang dan jasa dalam skala besar kepada produsen baik secara langsung maupun tidak langsung dimana produk tersebut akan dijual kembali oleh pengecer dalam jumlah kecil dengan keuntungan yang ditetapkan oleh pengecer dan biasanya pengecer ini mendapat harga lebih murah dari produsen karena membeli dalam jumlah besar.

Pengertian Ritel Menurut Beberapa Tokoh

Berman dan Evans: Penjualan eceran ialah tingkat terakhir dari proses distribusi, yang didalamnya terdapat aktivitas bisnis dalam penjualan barang atau jasa kepada konsumen.

Levy dan Weitz : Retail ialah salah satu rangkaian aktivitas bisnis untuk menambah nilai guna barang dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk konsumsi pribadi atau rumah tangga.

Kotler: Retail ialah penjualan eceran meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang atau jasa pada konsumen akhir untuk dipergunakan secara pribadi bukan bisnis.

Baca Juga:

Contoh dan Jenis Ritel

Kini contoh ritel dapat dikelompokan bedasarkan dua jenis yaitu ritel tradisional dan ritel modern. Ritel tradisional adalah ritel yang menjual berbagai produk eceran dalam ruang lingkup yang masih sederhana, dimana produk yang dijual hanya beberapa macam dan masih terdapat tawar menawar dalam kegiatan jual beli.

Contoh ritel tradisional

Dealer langsung : Disini pengecer mendapatkan barang berasal dari perusahaan yang menjual langsung kepada si pengecer dimana biasanya perusahaan ini memiliki berbagai cabang di beberapa kota dengan induk perusaahan di pusat kota.

Toko dagang  : Toko dagang ini ialah salah satu pengecer yang menjual barang atau jasa hanya fokus pada satu perusahaan saja dimana pengecer ini akan menjual semua berbagai macam produk yang di produksi oleh perusahaan yang mereka pilih.

pengertian bisnis ritel

Distributor : Biasanya perusahaan besar akan menjual langsung kepada distributor dengan jumlah yang besar dan harga yang lebih murah untuk kemudia distributor ini akan menjual kembali kepada toko ritel kecil yang ada di daerah tertentu.

Baca Juga:

Contoh ritel modernuraikan tujuan dari usaha ritel yang anda ketahui

Ritel modern ini merupakan ritel yang merupakan inovasi akibat dari era globalisasi yaitu menggabungkan fungsi dari teknologi serta toko fisik. Dengan adanya teknologi yang digunakan, ritel modern biasanya menawarkan kenyamanan berbelanja bagi para konsumennya. Selain itu biasanya harga suatu barang ini sudah memiliki harga tetap yang artinya tidak dapat ditawar-tawar.

Ritel modern ini juga memiliki system manajemen yang baik dan teratur melalui dibentuknya suatu organisasi dalam suatu ritel guna lebih memudahkan pembagian masing-masing bagian kerja. Ritel modern ini juga memiliki daerah cakupan yang luas dalam arti cukup lengkap. Berbagai macam barang dan jasa terdapat di tempat ritel modern ini mulai dari barang-barang kebutuhan rumah tangga, makanan, alat-alat pelengkap rumah, pakaian, serta kebutuhan pendidikan anak-anak .

Ritel modern ini biasanya memiliki memiliki cabang di berbagai daerah di suatu Negara. Contohnya ialah Indomaret, Alfamart, Departement store, shoope, lazada, tokopedia, toko diskon dsb.

Fungsi Ritel

  1. Menyediakan berbagai macam produk dan jasa kebutuhan masyarakat.
  2. Penghasil jasa
  3. Mempermudah penjualan barang dalam skala kecil dengan keuntungan yang tinggi.
  4. Meningkatkan nilai suatu produk ataupun jasa

Berikut faktor-faktor yang menentukan berhasil atau tidakya usaha ritel, yaitu :

  1. Lokasi usaha, lokasi sangat diperhatikan dalam pembangunan sebuah usaha ritel. Tidak sedikit orang rela mengeluarkan uang yang banyak untuk membeli sebuah lokasi yang strategis. Tidak heran jika banyaknya ritel-ritel besar yang dibangun di tengah-tengah pusat kota, karena mudah dijangkau, terlihat oleh banyak orang, adanya fasilitas umum serta akses yang mudah menuju daerah lokasi ritel, serta cukup ramainya orang-orang yang berada di lokasi ritel tersebut.
  2. Suasana toko, suasana toko merupakan salah satu faktor yang berpengaruh karena bisa menarik banyak pelanggan dan pelanggan bisa berulang kali untuk berlangganan di toko ritel tersebut. Tidak heran jika suatu toko ritel dibuat semenarik mungkin dengan berbagai desain interior maupun ekterior yang menarik guna membuat nyaman para pelanggan.
  1. Harga, toko ritel juga perlu memperhatikan harga yang dipatok pada barang yang dijualnya karena toko ritel juga bersaing dengan toko-toko lainnya, maka toko ritel harus memperhatikan harga yang tepat untuk dibeli oleh konsumen.
  1. Infrasturktur, adanya kelengkapan infrastruktur di suatu toko ritel juga menjadi pertimbangan bagi konsumen karena konsumen merasa nyaman jika suatu toko ritel memiliki infrastuktur yang lengkap seperti toilet dan tempat ibadah.

Klasifikasi Ritel

Ritel dapat diklasifikasikan berdasarkan skala usaha serta bedasarkan teknik pemasaran produk.

Klasifikasi Ritel Berdasarkan Skala Usaha

  1. Ritel besar

Ritel besar merupakan ritel yang menyediakan berbagai macam barang dan jasa di satu tempat yang memiliki tempat yang cukup luas. Ritel besar ini biasanya memiliki susunan organisasi guna bisa memanajemen toko ritel yang cukup luas untuk bisa menjadi teratur dan nyaman.

Ritel besar ini menjual berbagai macam kebutuhan manusia secara lengkap serta dilengkapi dengan penawaran harga yang murah dan adanya penawaran kenyamanan baik itu bangunan maupun pelayanan yang ditawarkan oleh ritel ini. Contohnya ialah departemen store(terdiri dari berbagai macam barang seperti perlengkapan rumah dan kebutuhan sehari-hari), supermarket( usaha yang cukup besar dengan harga yang relative murah biasanya menjual bahan-bahan makanan dan sarana kebutuhan sehari-hari), discount house (dengan jumlah yang banyak, produk-produk ini dijual dengan harga dan marjin yang rendah), dan Convience store (toko yang ukurannya kecil di suatu daerah tertentu dengan menjual produk-produk kenyamanan dengan harga yang cukup tinggi)

  1. Ritel kecil

Ritel kecil ini disebut juga dengan ritel tradisional, dimana ritel ini cukup sederhana, memiliki sedikit barang yang ditawarkan, serta masih adanya kegiatan tawar menawar. Ritel kecil ini dibagi menjadi:

  1. Ritel berpangkal, ritel ini terdiri dari ritel dengan lokasi tetap yaitu warung, serta ritel dengan lokasi tidak tetap yaitu pedagang kaki lima.
  2. Ritel tidak berpangkal, ritel ini tidak memiliki suatu lokasi khusus dan selalu berpindah-pindah menyusuri suatu daerah, contohnya ialah pedagang sayur dengan grobak keliling desa.

ruang lingkup bisnis ritel tradisional dan modern

Klasifikasi Ritel Bedasarkan Teknik Memasarkan Produk

Usaha ritel bisa dilakukan melalui sebuah toko dan tanpa toko artinya barang atau jasa dijual  secara online. Kini toko-toko online sangat banyak jumlahnya di berbagai media social seperti instagram, facebook, adapun toko khusus seperti department store dalam bentuk online seperti shoope, lazada, tokopedia, dll.

Ritel dengan toko dibagi menjadi :

  1. Specialty merchandise, terdiri dari single-line stores ( menjual 1 produk dengan berbagai macam jenisnya), limited-line stores ( toko dengan penawaran produk lebih kecil ruang lingkupnya dari single-line stores, yaitu toko bunga) dan specialty shops ( toko ritel yang khusus menjual produk 1 jenis saja).
  2. General merchandise, terdiri dari General stores (toko ritel yang menjual beberapa produk kebutuhan pokok suatu masyarakat, biasanya terdapat di desa-desa), variety store ( toko yang menjual berbagai macam produk yang terbatas pilihannya, seperti makanan kaleng), dan department stores ( toko ritel yang menjual barang kebutuhan secara lengkap).
  3. Mass merchandise, terdiri dari supermarket ( toko ritel yang memiliki harga jual lebih murah dan biasanya menjual barang-barang pangan) ,superstores( toko ritel yang lebih besar daripada supermarket dengan berbagai macam jasa dan barang yang di jual seperti carrefour),hypermarket(barang-barang yang ditawarkan biasanya berupa perabotan rumah tangga dan perlengkapan transportasi contohnya Ace hardware), discount store( toko ritel yang menjual barang dengan harga yang lebih murah dengan tujuan perputaran penjualan nya tinggi), catalog showroom, dan warehouse showroom.

Ruang Lingkup Ritel

Ruang lingkup ritel terdiri dari ritel penjualan barang dan ritel penjualan jasa, ritel penjualan barang artinya ritel ini menjual barang secara fisik dapat berupa barang kebutuhan sehari-hari, barang perlengkapan kendaraan, barang perabotan rumah, dsb. Sedangkan ritel penjualan ialah ritel yang menjual jasa seperti penjualan tiket, dan booking hotel. Selain itu ruang lingkup ritel ialah ritel dengan sebuah tempat tertentu, artinya ritel ini memiliki lokasi untuk memasarkan produknya serta ritel secara online, artinya ritel ini memasarkan produknya dengan memanfaatkan teknologi digital yang ada tanpa mendirikan sebuah toko secara fisik.

Bagikan: