7 Faktor Penyebab Inflasi dan Contoh Inflasi

Sandi Ma'ruf

faktor penyebab terjadinya inflasi

Akuntansilengkap – Sebelum membahas judul, kita akan mereview sedikit apa itu pengertian Inflasi. Inflasi adalah proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu (berkelanjutan) yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat.

Faktor Penyebab Terjadinya Inflasi

Inflasi dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain:

  1. Inflasi karena meningkatnya permintaan (Demand Pull Inflation)

Inflasi ini terjadi akibat disaat keinginan atau permintaan masyarakat meningkat pada suatu barang atau jasa sedangkan jumlah penawaran tetap.

Maka agar permintaan masyarakat terpenuhi, jumlah penawaran akan tetap tetapi mengakibatkan harganya menjadi naik, jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama akan mengakibatkan terjadinya inflasi.

Hal ini dapat terjadi oleh beberapa faktor, diantaranya:

  • Meningkatnya belanja pemerintah
  • Meningkatnya permintaan barang untuk diekspor
  • Meningkatnya permintaan barang untuk swasta
  1. Inflasi karena desakan biaya (Cost Push Inflation)

Ini terjadi akibat adanya kenaikan biaya produksi. Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal, yaitu:

  • Kenaikan harga, kenaikan pada bahan baku menyebabkan harga juga akan naik
  • Kenaikan upah/gaji, misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.

Baca: 3 Cara Menghitung Inflasi Dengan Indeks Harga Konsumen Dan Laju Inflasi

  1. Inflasi karena banyaknya uang yang beredar (Quantity Theory Inflation) 

Adanya keterkaitan antara banyaknya uang yang beredar dan barang yang tersedia.

Jika jumlah uang yang beredar lebih banyak dua kali lipat maka harga barang pun akan naik menjadi dua kali lipat dan menyebabkan nilai mata uang itu sendiri pun turun.

Agar hal ini tidak terjadi pemerintah harus menjalankan perannya melalui Kebijakan Moneter.

  1. Penyebab Campuran

Maksud dari campuran disini adalah permintaan dan penawaran.

Saat permintaan terhadap suatu barang bertambah, mengakibatkan ketersediaan barang menurun dan tidak ada pengganti atau substitusi untuk barang tersebut.

Keadaan yang tidak seimbang ini menyebabkan harga menjadi naik.

  1. Inflasi karena Struktural Ekonomi yang Kaku

Penyebab inflasi ini dari struktural ekonomi yang kaku.

Contohnya, saat permintaan naik akibat pertumbuhan penduduk, produsen tidak dapat mencegah kenaikan permintaan, sehingga permintaan sulit untuk dipenuhi.

  1. Inflasi Ekspektasi (Expected Inflation)

Inflasi ini terjadi akibat ekspektasi masyarakat yang berpendapat bahwa kondisi ekonomi akan lebih baik lagi di masa mendatang.

Ekspektasi masyarakat mengenai kondisi yang akan segera membaik juga akan menyebabkan terjadinya inflasi permintaan atau inflasi desakan biaya.

  1. Kekacauan ekonomi dan politik.

Saat sebuah negara mengalami suatu kondisi kekacauan baik dalam bidang ekonomi maupun politik akan mempengaruhi terjadinya inflasi.

Seperti contohnya saat terjadinya tragedi tahun 1998, Indonesia mengalami inflasi mencapai 70%, yang mana sudah masuk kategori Inflasi berat, yang mana idealnya inflasi hanya berkisar 3-4% saja.

Proses Terjadinya Inflasi

  1. Proses terjadinya inflasi yang diakibatkan oleh permintaan.

Proses ini berawal dari adanya perubahan permintaan atau minat masyarakat terhadap suatu barang yang meningkat.

Karena meningkat, membuat permintaan meningkat namun penawaran masih tetap dan berakibat harga barang tersebut menjadi naik

  1. Proses terjadinya inflasi karena kenaikan biaya produksi

Adanya kenaikan biaya produksi diakibatkan karena adanya kelangkaan faktor-faktor produksi. Sehingga produsen membebankan biaya tersebut pada harga produk, sehingga harga dipasar juga akan meningkat.

  1. Proses terjadinya inflasi yang disebabkan bertambahnya Uang yang beredar (Quantity Theory Inflation)

Adanya keterkaitan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-harga barang dan jasa di pasar.

Jika Jumlah uang yang beredar lebih banyak dua kali lipat dibanding dengan ketersediaan barang dan jasa, maka harga barang pun akan meningkat menjadi dua kali lipat lebih mahal.

Proses Terjadinya Inflasi Menurut Ahli

Menurut Arief (1996:234) ada beberapa pendekatan mengenai proses terjadinya inflasi,yaitu:

  1. Teori Kuantitas Uang

Proses terjadinya inflasi yang pertama adalah teori kuantitas uang yaitu, jumlah uang yang beredar dan harapan masyarakat mengenai kenaikan harga.

Proses Inflasi menurut teori ini juga ditentukan oleh psikologi masyarakat mengenai kenaikan harga-harga di masa mendatang.

  1. Pendekatan Monetaris

Inflasi terjadi akibat adanya pertumbuhan volume jumlah uang yang beredar yang jauh melebihi pertumbuhan permintaan uang.

Jika jumlah uang yang beredar melebihi permintaan, maka pembelanjaan untuk barang dan jasa juga akan bertambah melebihi kapasitas produksi yang akan mengakibatkan kenaikan harga.

  1. Pendekatan Strukturalis

Pendekatan ini menerangkan terjadinya inflasi di negara-negara berkembang, yaitu:

  • Di negara berkembang elastisitas pendapatannya tinggi terhadap bahan makanan, sehingga ketika terjadi peningkatan pendapatan, permintaan akan bahan makanan akan meningkat pula.
  • Terjadinya kemandekan ekspor barang-barang utama dari negara-negara berkembang terutama komoditas primer dan substitusi impor, untuk mendorong substitusi impor, nilai mata uang sengaja ditaruh dibawah nilai tukar sebenarnya.

Contoh Inflasi di Negara-Negara

  1. Hungaria

Negara ini mengalami inflasi mencapai 207% setelah selesai Perang Dunia II, mengakibatkan setiap harga berubah menjadi 2kali lipat setiap 15 jam.

Hal ini disebabkan karena hilangnya 40% dari modal saham akibat konflik, juga keengganan Jerman membayar utang pada Hungaria sebagai pemasok bahan bakarnya selama Perang Dunia 2.

  1. Jerman

Pada akhir perang dunia I Jerman mengalami kekalahan yang membuatnya membayar segala kerugian perang kepada pihak pemenang, Tingkat inflasi mencapai 11,4% per hari atau 2.440% per bulan.

Karena hal tersebut, Jerman mengalami inflasi yang membuat harga berubah dua kali lipat setiap tiga hari 17 jam, juga tidak bernilainya mata uang sampai dapat dijadikan hiasan dinding dan menyalakan api kompor.

  1. China

Meski sekarang sudah dianggap sebagai negara Superpower, namun China juga pernah mengalami Inflasi pada Oktober 1947- Mei 1949.

Inflasi di china diakibatkan karena perang saudara yang terjadi setelah selesainya perang dunia II, tingkat inflasi mencapai 14% per hari atau 5.070% per bulan.

  1. Zimbabwe

Negara ini mengalami inflasi mencapai 98% per hari yang mana mata uang tertinggi mencapai nominal 100 triliun dolar.

Hal ini disebabkan adanya kebijakan land reform yang mana adanya pengalihan kepemilikan lahan dari pendatang kulit putih menjadi milik warga asli Zimbabwe.

  1. Indonesia

Ternyata negara kita sendiri pernah mengalami inflasi dari tahun 1962-1965, yap pada akhir zaman Pemerintah Soekarno.

Inflasi mencapai 600 persen ini dikarenakan banyaknya mencetak uang untuk membayar proyek-proyek merkusuar milik Soekarno.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan “Gunting Syarifudin” untuk mengatasi Inflasi ini.

Oleh: Gustian Ayu Andani

Artikel menarik lainnya:

  1. 8 Contoh Kegiatan Ekonomi Masyarakat di Indonesia
  2. 6 Jenis Investasi Modal Kecil Dengan Hasil Tinggi
  3. Dampak Pertumbuhan Penduduk [Positif dan Negatif]
  4. Dampak Positif dan Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
  5. Jenis-Jenis Tenaga Kerja Contohnya

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.