Metode agregatif sederhana (tidak tertimbang) dan agregatif tertimbang adalah metode untuk menemukan data tentang perubahan naik turun harga komoditas pada tahun tertentu.
Hal ini dikarenakan harga barang setiap tahun mengalami perubahan harga, yang memiliki beberapa faktor.
Misalnya akibat musim, jumlah permintaan, persaingan, biaya bahan baku dan keadaan ekonomi dan politik suatu negara.
Tujuan menghitung harga tersebut adalah memprediksi tingkat perubahan harga di masa depan dan menyiapkan kebijakan perekonomian bagi pemerintah, atau kebijakan operasional bagi perusahaan.
Apa itu Indeks Harga?
Indeks harga adalah ukuran statistik yang bisa menunjukkan perubahan harga barang dan jasa dari beberapa waktu tertentu.
Lembaga yang bertugas mengurus indeks harga barang setiap tahun adalah BPS (Badan Pusat Statistik). Maka nggak heran beberapa waktu tertentu, kita akan bertemu ada petugas BPS yang mendata dan melakukan survei di masyarakat.
Mengenal Angka Indeks
Angka indeks adalah satuan yang berfungsi untuk mengukur dan membandingkan variabel ekonomi dan sosial.
Angka indeks yang berupa persentase, memudahkan kita dalam melihat bagaimana perubahan harga dari beberapa periode tertentu.
Misalnya pada tahun 2021 lalu, harga minyak goreng adalah Rp 10.000 per liter dan tahun 2022 menjadi Rp 15.000.
Artinya terjadi kenaikan harga pada minyak goreng sebesar 50%.
Baca juga : Cara Menghitung Indeks Harga Konsumen
Manfaat Menghitung Indeks Harga
Tujuan pengukuran indeks harga adalah :
- Mengetahui tingkat inflasi barang
- Sebagai acuan pengambilan keputusan ekonomi
- Upaya mengendalikan inflasi oleh pemerintah
- Pedoman kebijakan bagi manajemen perusahaan
Pengertian Metode Agregatif Sederhana / Tidak Tertimbang
Metode agregatif sederhana adalah metode perhitungan indeks harga yang menganggap semua barang sama dan dijumlah secara agregat atau keseluruhan, baik tahun dasar maupun tahun yang akan dihitung angka indeksnya.
Metode agregatif sederhana juga disebut sebagai metode tidak tertimbang.
Caranya adalah semua total harga komoditas pada tahun berjalan dibagi dengan total harga komoditas pada tahun dasar dan hasilnya berupa persentase.
Rumus Metode Agregatif Sederhana
- P1 adalah harga komoditas di tahun berjalan.
- Po adalah harga komoditas pada tahun dasar.
- ⅀ adalah jumlah
Baca juga : Metode Indeks Harga Paasche
Contoh Perhitungan Metode Agregatif Sederhana
- Contoh Soal 1
Berikut perbandingan harga komoditas antara 2020 dan 2020. Hitunglah indeks harga dengan menggunakan tahun dasar 2020.
Komoditas | Satuan | Harga satuan per unit | |
2020 | 2022 | ||
Gandum | 1kg | 10 | 15 |
Beras | 1kg | 40 | 30 |
Jagung | 1kg | 10 | 12 |
Bawang | 1kg | 5 | 13 |
Minyak | 1 liter | 40 | 50 |
Total | ⅀P1 – 105 | ⅀Po – 120 |
Angka indeks harga untuk tahun 2022 dengan tahun dasar 2020 adalah :
P01 = (∑P1 / ∑P0) × 100
P01 = (120 / 105) × 100
P01 = 114.3
Artinya telah terjadi kenaikan harga pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2020 sebesar 14.3%.
- Contoh Soal 2
Dibawah ini tabel harga barang-barang kebutuhan dapur dari tahun 2020 sampai 2022. Hitunglah indeks harga dengan menggunakan tahun 2020 sebagai tahun dasar.
Jenis Barang | Harga per kg tahun… | ||
2020 | 2021 | 2022 | |
Beras | 3.000 | 3.500 | 4.000 |
Bawang Putih | 9.000 | 10.000 | 12.000 |
Minyak goreng | 4.500 | 4.800 | 5.000 |
Gula Pasir | 5.300 | 5.600 | 6.000 |
Cabai Merah | 12.000 | 15.000 | 20.000 |
Telur | 6.900 | 7.200 | 7.500 |
Jumlah | 40.700 | 46.100 | 54.500 |
Silahkan hitung indeks harga barang pada tabel di atas, pada tahun 2021 dan 2022 dengan metode agregatif sederhana!
Dari hasil perhitungan, diketahui indeks harga tahun 2021 adalah 13.27% dan tahun 2022 adalah 33.91%.
- Contoh 3
Komoditas | Satuan | Harga satuan per unit | |
2021 | 2022 | ||
Gandum | 1 kuintal | 80 | 100 |
Beras | 1 kuintal | 120 | 250 |
Jagung | 1 kuintal | 100 | 150 |
Bawang | 1 kuintal | 200 | 300 |
Total | ⅀P1 – 500 | ⅀Po – 800 |
Indeks harga pada tahun 2022 yang menggunakan tahun dasar 2021 adalah :
P01 = (∑P1 / ∑P0) × 100
P01 = (800 / 500) × 100
P01 = 160
Kesimpulannya, terjadi kenaikan harga pada tahun 2022 sebesar 60% dibandingkan 2021.
- Contoh 4
Berikut data perubahan harga dari tahun 2019, 2020, 2021 dan 2022. Coba hitung indeks harga dengan tahun dasar 2019.
Komoditas | Satuan | Harga | |||
2019 | 2020 | 2021 | 2022 | ||
Singkong | 1kuintal | 23 | 23 | 24 | 26 |
Beras | 1kuintal | 24 | 40 | 56 | 72 |
Jagung | 1kuintal | 25 | 28 | 28 | 29 |
Kedelai | 1kuintal | 81 | 84 | 90 | 99 |
Total | 153 | 175 | 198 | 226 |
Indeks harga untuk tahun 2020 dengan tahun dasar tahun 2019 adalah 114.4 atau terjadi kenaikan 14.4%.
P01 = (∑P1 / ∑Po) × 100
P2020, 2019 = (175 / 153) × 100
P2020, 2019 = 114.4
Indeks harga untuk tahun 2021 dengan tahun dasar tahun 2019 adalah 129.4 atau terjadi kenaikan 29.4%.
P01 = (∑P1 / ∑Po) × 100
P2021, 2019 = (198 / 153) × 100
P2021, 2019 = 129.4
Indeks harga untuk tahun 2022 dengan tahun dasar tahun 2019 adalah 147.7 atau terjadi kenaikan 47.7%.
P01 = (∑P1 / ∑Po) × 100
P2022, 2019 = (226 / 153) × 100
P2022, 2019 = 147.7
Baca juga : Rumus Nilai Perusahaan
Keunggulan
- Metode paling mudah digunakan untuk menghitung nomor indeks
- Sangat mudah dipahami
- Proses perhitungan cepat
Kekurangan
- Tidak bisa dihitung dengan metode rata-rata seperti median atau rata-rata geometrik.
- Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya nilai komoditas yang dipilih.
- Menyamaratakan satuan barang dan harga
- Dipengaruhi oleh unit artikel dari sumber pencantuman harga
- Dipengaruhi oleh jumlah harga komoditas berbeda.