Metode Agregatif Sederhana : Rumus, Contoh dan Cara Menghitung

Sandi Ma'ruf

Metode agregatif sederhana (tidak tertimbang) dan agregatif tertimbang adalah metode untuk menemukan data tentang perubahan naik turun harga komoditas pada tahun tertentu.

Hal ini dikarenakan harga barang setiap tahun mengalami perubahan harga, yang memiliki beberapa faktor.

Misalnya akibat musim, jumlah permintaan, persaingan, biaya bahan baku dan keadaan ekonomi dan politik suatu negara.

Tujuan menghitung harga tersebut adalah memprediksi tingkat perubahan harga di masa depan dan menyiapkan kebijakan perekonomian bagi pemerintah, atau kebijakan operasional bagi perusahaan.

Apa itu Indeks Harga?

Indeks harga adalah ukuran statistik yang bisa menunjukkan perubahan harga barang dan jasa dari beberapa waktu tertentu.

Lembaga yang bertugas mengurus indeks harga barang setiap tahun adalah BPS (Badan Pusat Statistik). Maka nggak heran beberapa waktu tertentu, kita akan bertemu ada petugas BPS yang mendata dan melakukan survei di masyarakat.

Mengenal Angka Indeks

Angka indeks adalah satuan yang berfungsi untuk mengukur dan membandingkan variabel ekonomi dan sosial.

Angka indeks yang berupa persentase, memudahkan kita dalam melihat bagaimana perubahan harga dari beberapa periode tertentu. 

Misalnya pada tahun 2021 lalu, harga minyak goreng adalah Rp 10.000 per liter dan tahun 2022 menjadi Rp 15.000.

Artinya terjadi kenaikan harga pada minyak goreng sebesar 50%.

Baca juga : Cara Menghitung Indeks Harga Konsumen

Manfaat Menghitung Indeks Harga

Tujuan pengukuran indeks harga adalah :

  1. Mengetahui tingkat inflasi barang
  2. Sebagai acuan pengambilan keputusan ekonomi
  3. Upaya mengendalikan inflasi oleh pemerintah
  4. Pedoman kebijakan bagi manajemen perusahaan

Pengertian Metode Agregatif Sederhana / Tidak Tertimbang

Metode agregatif sederhana adalah metode perhitungan indeks harga yang menganggap semua barang sama dan dijumlah secara agregat atau keseluruhan, baik tahun dasar maupun tahun yang akan dihitung angka indeksnya.

Metode agregatif sederhana juga disebut sebagai metode tidak tertimbang.

Caranya adalah semua total harga komoditas pada tahun berjalan dibagi dengan total harga komoditas pada tahun dasar dan hasilnya berupa persentase.

Rumus Metode Agregatif Sederhana

  • P1 adalah harga komoditas di tahun berjalan.
  • Po adalah harga komoditas pada tahun dasar.
  • ⅀ adalah jumlah 

Baca juga : Metode Indeks Harga Paasche

Contoh Perhitungan Metode Agregatif Sederhana

  1. Contoh Soal 1 

Berikut perbandingan harga komoditas antara 2020 dan 2020. Hitunglah indeks harga dengan menggunakan tahun dasar 2020.

KomoditasSatuanHarga satuan per unit
20202022
Gandum1kg1015
Beras1kg4030
Jagung1kg1012
Bawang1kg513
Minyak1 liter4050
Total⅀P1 – 105⅀Po – 120

Angka indeks harga untuk tahun 2022 dengan tahun dasar 2020 adalah :

P01 = (∑P1 / ∑P0) × 100

P01 = (120 / 105) × 100

P01 = 114.3

Artinya telah terjadi kenaikan harga pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2020 sebesar 14.3%.

  1. Contoh Soal 2

Dibawah ini tabel harga barang-barang kebutuhan dapur dari tahun 2020 sampai 2022. Hitunglah indeks harga dengan menggunakan tahun 2020 sebagai tahun dasar.

Jenis BarangHarga per kg tahun…
202020212022
Beras3.000 3.5004.000
Bawang Putih9.00010.00012.000
Minyak goreng4.5004.8005.000
Gula Pasir5.3005.6006.000
Cabai Merah12.00015.00020.000
Telur6.9007.2007.500
Jumlah40.70046.10054.500

Silahkan hitung indeks harga barang pada tabel di atas, pada tahun 2021 dan 2022 dengan metode agregatif sederhana!

Dari hasil perhitungan, diketahui indeks harga tahun 2021 adalah 13.27% dan tahun 2022 adalah 33.91%.

  1. Contoh 3
KomoditasSatuanHarga satuan per unit
20212022
Gandum1 kuintal80100
Beras1 kuintal120250
Jagung1 kuintal100150
Bawang1 kuintal200300
Total⅀P1 – 500⅀Po – 800

Indeks harga pada tahun 2022 yang menggunakan tahun dasar 2021 adalah : 

P01 = (∑P1 / ∑P0) × 100

P01 = (800 / 500) × 100

P01 = 160

Kesimpulannya, terjadi kenaikan harga pada tahun 2022 sebesar 60% dibandingkan 2021.

  1. Contoh 4

Berikut data perubahan harga dari tahun 2019, 2020, 2021 dan 2022. Coba hitung indeks harga dengan tahun dasar 2019.

KomoditasSatuanHarga 
2019202020212022
Singkong1kuintal23232426
Beras1kuintal24405672
Jagung1kuintal25282829
Kedelai1kuintal81849099
Total153175198226

Indeks harga untuk tahun 2020 dengan tahun dasar tahun 2019 adalah 114.4 atau terjadi kenaikan 14.4%.

P01 = (∑P1 / ∑Po) × 100

P2020, 2019 = (175 / 153) × 100

P2020, 2019 = 114.4 

Indeks harga untuk tahun 2021 dengan tahun dasar tahun 2019 adalah 129.4 atau terjadi kenaikan 29.4%.

P01 = (∑P1 / ∑Po) × 100

P2021, 2019 = (198 / 153) × 100

P2021, 2019 = 129.4 

Indeks harga untuk tahun 2022 dengan tahun dasar tahun 2019 adalah 147.7 atau terjadi kenaikan 47.7%.

P01 = (∑P1 / ∑Po) × 100

P2022, 2019 = (226 / 153) × 100

P2022, 2019 = 147.7

Baca juga : Rumus Nilai Perusahaan

Keunggulan

  1. Metode paling mudah digunakan untuk menghitung nomor indeks
  2. Sangat mudah dipahami
  3. Proses perhitungan cepat

Kekurangan

  1. Tidak bisa dihitung dengan metode rata-rata seperti median atau rata-rata geometrik.
  2. Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya nilai komoditas yang dipilih.
  3. Menyamaratakan satuan barang dan harga
  4. Dipengaruhi oleh unit artikel dari sumber pencantuman harga
  5. Dipengaruhi oleh jumlah harga komoditas berbeda.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Leave a Comment