Indeks Harga Adalah : Fungsi, Tujuan, Contoh dan Metode

Maila Niamas

Indeks harga merupakan perbandingan nilai atau harga barang dari waktu ke waktu. Fungsi indeks harga diantaranya untuk mengatur perekonomian suatu negara.

Melalui indeks tersebut, pemerintah maupun masyarakat bisa melihat bagaimana untuk mengatasi jenis barang tertentu, yang mungkin mengalami peningkatan harga terlalu ekstrim.

Simak contoh dan pembahasan tentang indeks harga berikut ini.

Pengertian Indeks Harga

indeks harga adalah

Indeks harga adalah ukuran statistik yang menunjukkan perubahan harga yang terjadi. Indeks harga digunakan untuk melihat pergerakan inflasi.

Lembaga di Indonesia yang bertugas mengumpulkan data, dan membuat statistik data indeks harga adalah Badan Pusat Statistik.

Inflasi adalah kemerosotan nilai uang, cirinya bisa kita lihat pada kenaikan harga barang yang bersifat umum, secara terus menerus.

Indeks harga erat kaitannya dengan inflasi, kita bisa menghitung inflasi berdasarkan kumpulan data dari indeks harga pada suatu periode.

Statistik yang dihasilkan oleh indeks harga bisa dimanfaatkan oleh pengambil kebijakan seperti pemerintah atau swasta, untuk mencegah ketimpangan harga yang semakin parah.

Kenaikan harga yang tidak terkendali bisa memicu terjadinya krisis pada suatu wilayah atau negara.

Melalui angka indeks juga, kita bisa mengetahui pergerakan kegiatan perekonomian yang berupa turun naiknya suatu harga, pendapatan nasional dan sebagainya.

[su_service title=”Tahukah Kamu?” icon=”icon: lightbulb-o” icon_color=”#fad01c”]Indeks harga adalah suatu perbandingan antara harga rata – rata suatu barang pada tahun yang dihitung dan harga rata – rata pada tahun dasarnya.

Tahun dasar adalah tahun yang digunakan sebagai patokan dalam menghitung indeks harga.

Baca juga: Indeks Harga Konsumen

Tujuan Indeks Harga

Adapun tujuan indeks harga dalam perekonomian suatu negara adalah sebagai berikut :

  1. Sebagai petunjuk atau indikator yang dapat digunakan dalam mengukur kegiatan perekonomian secara umum.
  2. Indeks harga perdagangan dasar dapat memberi gambaran trend atau kecenderungan dalam perdagangan.
  3. Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Biaya Hidup dapat digunakan untuk penetapan gaji karyawan dan perubahannya.
  4. Indeks Harga yang berlaku bagi petani, baik yang diterima ataupun yang dibayar, merupakan gambaran bagi petani tersebut apakah petani tersebut makmur atau semakin melarat.
  5. Indeks Harga umumnya digunakan pedagang dalam kebijakan penetapan harga dan penentuan jumlah barang.
  6. Indeks harga bertujuan untuk menghitung atau mengetahui tingkat kemajuan perekonomian negara.
  7. Indeks harga bertujuan untuk dijadikan sebagai pedoman dalam membandingkan harga dari waktu ke waktu
  8. Indeks harga bertujuan untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu negara. Harga yang berlaku di pasar merupakan indeks harga konsumen, yang sangat penting untuk menentukan kebijakan perekonomian di masa mendatang.
  9. Indeks harga memiliki tujuan untuk mengetahui apakah suatu permintaan dan penawaran menurun atau meningkat dalam suatu kegiatan perekonomian negara.

Baca juga : Metode Penetapan Harga Produk

Fungsi Indeks Harga

fungsi indeks harga

Adapun fungsi atau peranan indeks harga dalam kegiatan perekonomian negara adalah sebagai berikut :

  1. Sebagai dasar dalam membuat kebijakan ekonomi seperti kebijakan fiskal dan moneter

Contohnya adalah dengan melihat perkembangan Indeks Harga Konsumen, pemerintah bisa menghitung laju inflasi dalam negara tersebut.

Dengan mengetahui laju inflasi pemerintah bisa menentukan dan menerapkan kebijakan fiskal, dan moneter seperti berapa % kenaikan gaji pegawai negeri sipil yang tepat.

Dengan mengetahui laju inflasi, pemerintah juga bisa menentukan berbagai kebijakan moneter, seperti menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam suatu negara. Sebagai dasar untuk menentukan kebijakan harga, agar harga yang terjadi tidak merugikan konsumen maupun produsennya. 

Dalam hal ini, pemerintah dapat membuat suatu kebijakan yaitu harga minimum atau membuat kebijakan harga maksimum.

  1. Sebagai alat untuk mengukur tingkat kemajuan ekonomi,
  2. Sebagai alat untuk menyelidiki faktor-faktor yang mendorong atau yang menghambat kemajuan ekonomi,
  3. Indeks harga dapat digunakan para pedagang dalam menentukan harga jual produk,
  4. Indeks harga dapat digunakan sebagai petunjuk atau barometer dari keadaan ekonomi secara umum.

Hal tersebut mengandung suatu maksud sebagai berikut:

  1. Indeks harga grosir menunjukkan suatu rencana yang tepat mengenai trend suatu perdagangan.
  2. Indeks harga diterima oleh para petani untuk menggambarkan tingkat kemakmuran pada bidang pertanian.
  3. Indeks harga umum dapat digunakan sebagai pedoman untuk berbagai macam kebijakan dan administrasi perusahaan.
  4. Indeks harga dapat digunakan untuk deflator.

Cara untuk menghilangkan pengaruh perubahan harga tersebut dengan  membagi nilai tertentu dengan indeks harga yang terlihat lebih sesuai dengan harga.

Proses tersebut dikenal sebagai deflasi dan pembagiannya disebut dengan deflator.

  1. Indeks harga bisa dipergunakan sebagai pedoman untuk pembelian berbagai jenis barang.

Dalam indeks harga ini dijelaskan bahwa harga barang yang dibeli akan bisa bandingkan dengan indeks harga grosir, untuk mengukur suatu efisiensi dalam pembelian suatu barang yang bersangkutan tersebut.

Indeks harga barang-barang konsumsi digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pengaturan gaji buruh atau atau dapat digunakan untuk menyesuaikan kenaikan gaji buruh ketika terjadinya inflasi.

Dari penjelasan di atas sangat terlihat bahwa fungsi indeks harga sangat vital bagi ekonomi negara.

Baca juga : Contoh Soal Indeks Harga

Metode Perhitungan Indeks Harga

Metode Agregatif Sederhana

Metode agregatif sederhana adalah metode yang menyamakan semua barang kemudian dijumlahkan secara keseluruhan baik tahun dasar atau tahun yang akan dihitung angka indeks.

Rumus metode agregatif sederhana adalah:

metode agregatif sederhana

[su_table responsive = “yes”]

Bahan MakananHarga (Rp) pada tahun
201820192020
Beras3.0003.5004.000
Bawang putih9.00010.00012.000
Minyak goreng4.5004.8005.000
Gula pasir5.3005.6006.000
Cabai merah12.00015.0006.000
Telur6.9007.2007.500
Jumlah40.70046.10054.500
Metode Agregatif Sederhana

Jika tahun 2018 dijadikan sebagai tahun dasar untuk indeks harga tahun 2019 dan 2020, maka perhitungannya adalah:

metode indeks harga agregatif sederhana

Artinya, pada tahun 2019, harga 6 barang mengalami kenaikan sebesar 13,27% dibandingkan tahun 2018.

Pada tahun 2020, harga 6 barang mengalami kenaikan 13,90%.

Metode Agregatif Tertimbang

Pada metode agregatif sederhana, semua barang digabungkan perhitungannya, padahal karakteristiknya berbeda-beda.

Di metode agregatif tertimbang, barang-barang tersebut dibedakan berdasarkan bobot barang yang akan dihitung indeks harganya.

Berikut rumusnya:

metode agregatif tertimbang
Metode Agregatif Tertimbang

Lihat rumus dan contoh soal selengkapnya di artikel cara menghitung indeks harga.

Contoh Indeks Harga

1. Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks harga konsumen adalah ukuran statistik data tentang perubahan harga yang dibeli konsumen.

Data IHK ini diperoleh dari konsumen sendiri, produsen dan lembaga terkait konsumen dan produsen.

Metode yang dilakukan untuk memperoleh data tersebut adalah:

  1. Data dari 4 kelompok yaitu, aneka barang dan jasa, makanan dan perumahan.
  2. Tahun dasar menggunakan periode saat perekonomian stabil.
  3. Data persentase IHK menghasilkan angka inflasi yang terjadi.

2. Indeks Harga Produsen (IHP)

Indeks harga produsen atau indeks harga perdagangan besar (IHPB) adalah angka indeks yang menunjukkan perubahan harga pembelian barang oleh pedagang besar.

Jika dalam IHK data harga dari kelompok kecil seperti makanan, perumahan, data harga IHPB diambil dari jumlah yang lebih besar.

Faktor yang mempengaruhi IHPB diantaranya:

  1. Kebijakan perdagangan dari pemerintah setempat.
  2. Kebijakan ekspor dan impor.
  3. Kebijakan perpajakan perdagangan.
  4. Biaya produksi.
  5. Kebijakan moneter.
  6. Perubahan nilai uang.

3. Indeks Harga yang Diterima Petani

Indeks harga yang diterima petani adalah angka penetapan harga dasar barang hasil pertanian.

Dalam dunia pertanian, pemerintah menetapkan adanya Harga Eceran Tertinggi (HET), artinya harga maksimal suatu barang hasil pertanian sudah ditentukan. Menurut pemerintah, hal ini bertujuan untuk mencegah melambungnya harga barang hasil pertanian, dan melindungi daya beli konsumen.

Misalnya, HET beras adalah Rp. 10.000/kilo, maka petani tidak boleh menjual beras diatas harga 10 rb.

Faktor yang mempengaruhi indeks harga yang diterima petani diantaranya:

  1. Pembelian pupuk
  2. Pembelian obat hama
  3. Musim
  4. Hasil panen

4. Indeks Harga yang Dibayar Petani

Indeks harga yang dibayar petani adalah angka indeks yang menunjukkan perubahan harga pada barang kebutuhan petani. Contohnya pupuk, obat hama, benih.

Faktor yang mempengaruhi indeks harga yang dibayar petani diantaranya:

  1. Kebijakan pemerintah
  2. Politik dagang
  3. Nilai uang

5. Indeks Harga Implisit

Indeks harga implisit atau GNP deflator adalah indeks harga yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi nominal dengan pertumbuhan ekonomi riil.

Metode indeks harga implisit lebih jelas dalam menggambarkan inflasi yang sebenarnya.

GNP deflator adalah perbandingan GNP (Gross National Product) nominal dengan GNP riil pada suatu periode.

Contoh metode indeks harga implisit:

Indonesia memproduksi motor dan mobil. Pada tahun 2015 produksi motor mencapai 5.000 unit dengan harga 5.000.000 per unit. Produksi mobil mencapai 1.000 unit dengan harga 50.000.000 per unit.

Pada tahun 2020, produksi dan harga kendaraan motor dan mobil di Indonesia meningkat. Terhitung ada 5.500 unit motor dengan harga 6.000.000 per unit, sedangkan produksi mobil ada 1.500 unit dengan harga 60.000.000 per unit.

Berikut perhitungan GNP deflator pada tahun 2020.

[su_table responsive = “yes”]

TahunMotorMobilGNP Nominal (Rp.)
JumlahHarga (Rp.)JumlahHarga (Rp.)
20155.0005.000.0001.00050.000.000(5.000 x 5.000.000) + (1.000 x 50.000.000) = 75.000.000.000
20205.5006.000.0001.50060.000.000(5.500 x 6.000.000) + (1.500 x 60.000.000) =123.000.000.000

GNP riil pada tahun 2020 dengan tingkat harga dasar tahun 2015 adalah:

(5.500 x Rp. 5.000.000) + (1.500 x Rp. 50.000.000) = Rp. 27.500.000.000 + Rp. 75.000.000.000 = 102.500.000.000

GNP deflator tahun 2020 adalah:

123.000.000.000 x 100% = 120%
102.500.000.000

Karena tahun dasar sebagai pembanding terhadap periode lain selalu diberi nilai 100, maka periode 2015 sampai 2020 terjadi kenaikan harga sebesar 20%.

(120% – 100 = 20%), atau rata-rata 20/10 % = 2% per tahun.

Baca juga : Metode Harga Keseimbangan

Cara Menghitung Indeks Harga

Di awal materi sudah disinggung bagaimana data Indeks harga untuk melihat pertumbuhan inflasi. Berikut rumus perhitunganya:

rumus menghitung inflasi dengan indeks harga
Rumus menghitung inflasi dengan indeks harga

Diminta:

  1. Hitung indeks harga!
  2. Hitung laju inflasi dari tahun 2020 dan 2019 dengan tahun dasar 2018!

Daftar harga Jagung dari tahun 2018 hingga 2020.

[su_table responsive =”yes”]

TahunHarga (Rp.)
20182.500
20192.800
20203.100

Jawaban

contoh soal inflasi dan indeks harga
laju inflasi

Demikianlah artikel diatas yang membahas mengenai fungsi Indeks Harga Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi kalian yang membacanya yaaa..

Bagikan:

Leave a Comment