Discovery Learning: Definisi, Sintak, Contoh dan RPP

Sandi Ma'ruf

Discovery learning atau pembelajaran penemuan merupakan salah satu model pembelajaran yang mendorong siswa untuk belajar mandiri.

Pembelajaran ini sebenarnya mirip dengan model pembelajaran inkuiri. Karena murid yang lebih banyak aktif untuk meneliti, mengumpulkan informasi dan menguji penemuan mereka.

Diharapkan siswa dapat memahami materi secara menyeluruh dan mendapatkan banyak pengetahuan baru selama melakukan kegiatan pembelajaran.

Konsep Discovery Learning

Discovery learning adalah sebuah metode pembelajaran yang menekankan pada proses belajar siswa sendiri. 

Peran guru adalah memberikan situasi atau masalah kepada siswa dan membiarkan siswa menemukan solusi atau jawaban melalui proses eksplorasi dan percobaan.

Contohnya, jika guru ingin mengajarkan konsep “perubahan suhu”, guru dapat memberikan peralatan seperti termometer, panas, dan pendingin.

Kemudian meminta siswa untuk melakukan percobaan untuk menentukan bagaimana suhu berubah setelah diterapkan panas atau pendingin.

Metode ini memfokuskan pada proses belajar dan membantu siswa memahami konsep dengan lebih baik dengan cara mengalami dan memahami sendiri.

Discovery learning juga membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, problem solving, dan kreativitas.

Baca juga: Pembelajaran Inkuiri

Karakteristik

  1. Guru berperan sebagai pembimbing
  2. Siswa bersifat seperti seorang peneliti
  3. Guru memberikan informasi atau pengetahuan, kemudian siswa melakukan penelitian, pengujian, analisis dan membuat kesimpulan

Ciri-Ciri Discovery Learning

  1. Menemukan solusi masalah dari hasil bantuan berbagai pengetahuan
  2. Pembelajaran fokus pada siswa atau peserta didik
  3. Menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik

Sintak Discovery Learning

Contoh Penerapan discovery learning

Langkah-langkah melaksanakan discovery learning menurut Syah (2004) adalah:

  1. Stimulasi

Pertama, guru harus memberikan situasi atau masalah yang memotivasi siswa untuk timbul keinginan belajar dan memecahkan masalah tersebut.

Contohnya:

  1. Apa dampak globalisasi terhadap ekonomi dan perdagangan internasional?
  2. Bagaimana globalisasi mempengaruhi budaya dan tradisi lokal?
  3. Apakah Globalisasi berpengaruh pada lingkungan hidup dan lingkungan alam?

Kemudian guru membimbing siswa dengan memberikan pertanyaan, merekomendasikan buku dan kegiatan lain yang bertujuan untuk menggugah siswa supaya melakukan penelitian, mencari informasi dan hal lain guna menemukan solusi masalah yang diberikan.

  1. Problem Statement

Problem statement atau identifikasi masalah yang dilakukan siswa adalah menemukan hipotesis atau jawaban sementara pada masalah yang sedang diteliti.

Contohnya:

  1. Globalisasi memiliki dampak ekonomi dan perdagangan internasional, seperti maraknya produk asing yang masuk ke Indonesia.
  2. Globalisasi mempengaruhi budaya melalui tayangan luar negeri yang bisa diakses dengan mudah, sehingga membuat budaya lokal luntur.
  3. Banyaknya permintaan kebutuhan maupun keinginan barang akan berdampak buruk pada lingkungan, misalnya polusi kendaraan, kerusakan hutan akibat penebangan pohon untuk pembuatan kertas.

3. Collection

Collection adalah proses pengumpulan informasi dan data-data yang mendukung pernyataan atau hipotesis. Siswa akan mencari informasi dari berbagai sumber, baik buku, internet, pengujian dan narasumber.

Contohnya:

  1. Melihat daftar produk di marketplace yang berasal dari luar negeri
  2. Mengamati tayangan di media sosial seperti Instagram dan Youtube
  3. Menanyakan pendapat dari warga yang tinggal di kota maupun di desa tentang perubahan suhu dan cuaca

4. Processing

Tahap processing atau pengolahan data adalah mengolah data yang ditemukan selama tahap collection.

Data tersebut kemudian akan dihitung, dicocokkan, dikelompokkan sehingga mendapatkan kesimpulan tertentu.

5. Verification

Verification atau pembuktian adalah proses untuk memvalidasi hasil temuan siswa dengan hipotesis. Jika sesuai atau cocok, maka bisa dikatakan hipotesisnya terbukti atau ditemukan solusi atas masalah tersebut.

6. Generalization

Generalisasi adalah proses menyimpulkan seluruh kegiatan yang sudah dilakukan peserta didik dalam pembelajaran model discovery.

Dengan ini, siswa telah berhasil melakukan belajar mandiri dan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru.

Baca juga: 9 Metode Pembelajaran Kooperatif

Peran Guru 

  1. Mengatur Lingkungan Belajar: Guru harus memastikan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan, dan memfasilitasi akses ke sumber-sumber belajar yang relevan.
  2. Memberikan Stimulasi: Guru harus memberikan stimulasi yang memotivasi siswa dan membantu siswa memahami konsep dan situasi yang diajarkan.
  3. Mendampingi dan Menilai: Guru harus memantau dan mendampingi siswa dalam proses belajar, dan memberikan umpan balik dan penilaian yang berkualitas dan membantu siswa memperbaiki diri.
  4. Menjadi Model: Guru harus menjadi model bagi siswa, dengan menunjukkan perilaku dan sikap positif selama proses belajar.
  5. Membantu dan Memberikan Bantuan: Guru harus membantu siswa dan memberikan bantuan saat siswa membutuhkan, dan memfasilitasi diskusi dan pertanyaan dalam proses belajar.

Contoh Pembelajaran Discovery Learning

1. Penemuan Tentang Tanaman

Siswa diminta untuk mempelajari mengapa tanaman satu, dibandingkan yang lain memiliki tingkat pertumbuhan berbeda.

Kemudian siswa membuat dugaan atau hipotesis sementara, seperti karena proses fotosintesis, kesuburan tanah, jumlah oksigen dan sebagainya.

Mereka mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan hipotesis mereka. Guru akan mengamati kegiatan siswa dan memberikan bantuan jika dibutuhkan.

2. Penemuan Reaksi Kimia Karat

Karat merupakan peristiwa terjadinya korosi pada logam atau besi. Besi yang mengalami karat lama kelamaan akan rusak dan patah, sehingga tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Siswa diminta untuk mencari tahu tentang mengapa besi bisa mengalami karat?

Kemudian siswa membuat hipotesis seperti besi terkena air, besi disimpan di ruangan lembab, besi berada di luar ruangan dan sebagainya.

Lalu siswa akan mengumpulkan informasi tentang penyebab karat, dan mengujinya dengan hipotesis mereka.

Terakhir, siswa menyampaikan pengamatannya ke depan kelas atau mengumpulkannya dalam bentuk laporan ke guru.

3. Penemuan Tentang Banjir

Banjir merupakan peristiwa meluapnya air hingga ke jalanan, sampai masuk ke rumah warga. Banjir sering terjadi ketika musim penghujan di daerah-daerah tertentu.

Guru menanyakan kepada peserta didik tentang mengapa bisa terjadi banjir jika sudah ada sungai di sekeliling kita?

Kemudian siswa membuat hipotesis dan jawaban sementara tentang banjir. Seperti banjir terjadi akibat volume air terlalu besar sehingga sungai tidak bisa menampung.

Hujan deras membuat tanah tidak bisa langsung menyerap air hingga air turun ke daerah yang berada di bawah.

Siswa mengumpulkan data melalui televisi, tayangan tentang banjir di media sosial dan mengunjungi daerah yang sering terjadi banjir.

4. Penemuan Tentang Kelistrikan

Guru memberikan stimulasi tentang kelistrikan dengan menyalakan lampu ruangan kelas. Mengapa lampu bisa menyala ketika saklar ditekan ke posisi on?

Siswa kemudian merumuskan pertanyaan tentang kelistrikan, seperti penyebab lampu menyala? bagaimana listrik bisa mencapai lampu? apa jenis penghantar listrik yang baik? dan sebagainya.

Siswa mencari informasi dan menguji tentang kelistrikan dengan tegangan kecil, misalnya menggunakan batu baterai.

Baca juga: Pembelajaran Berbasis Proyek

RPP

Kelebihan

  1. Meningkatkan keterampilan siswa untuk memecahkan masalah
  2. Memberikan variasi pembelajaran
  3. Membantu memahami pengetahuan secara rinci
  4. Siswa merasa puas setelah kegiatan pengukuran, prediksi, penentuan dan lainnya berhasil selesai
  5. Melatih mental mandiri dan tidak mudah menyerah
  6. Meningkatkan keyakinan siswa untuk mendapatkan apa yang diinginkan, jika sudah bekerja keras

Kelemahan

  1. Sulit diterapkan untuk siswa yang tidak memiliki kerangka pikir yang baik
  2. Kurang cocok diterapkan untuk banyak siswa, karena akan menghabiskan waktu
  3. Lebih berpotensi gagal, karena terbiasa dengan model pembelajaran sebelumnya
  4. Di awal-awal penerapan, akan menghadapi kesulitan karena prosesnya memadukan konsep dan kenyataan di lapangan

FAQ

Apa itu discovery learning?

Discovery learning adalah sebuah model pembelajaran yang menekankan pada proses belajar siswa sendiri. 

Bagaimana contoh pembelajaran discovery learning?

Guru memberikan stimulasi tentang masalah banjir. Kemudian siswa membuat hipotesis dan jawaban sementara tentang banjir. Seperti banjir terjadi akibat volume air terlalu besar sehingga sungai tidak bisa menampung.

Apa langkah penerapan discovery learning?

Mulai dari stimulasi, problem statement, collection, processing, verification dan generalization.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Leave a Comment