7 Macam Model Pembelajaran, Metode, Kelebihan dan Contohnya

Sandi Ma'ruf

Model pembelajaran merupakan upaya untuk membuat proses pembelajaran lebih efektif. Dengan adanya model, diharapkan materi pelajaran bisa dikuasai siswa dan tujuan pendidikan bisa tercapai.

Model ini disebut juga sebagai rencana pembelajaran, yang akan sangat berpengaruh kepada daya tangkap siswa dan kegiatan belajar yang baik.

Sehingga sangat penting bagi tenaga pendidik, untuk memahami bagaimana strategi yang tepat, berdasarkan kondisi lingkungan sekolah, siswa dan faktor lainnya.

Bagi Anda yang berprofesi sebagai Guru, bisa membaca artikel ini sampai selesai. Karena kami akan membagikan berbagai strategi yang bisa diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar Anda di sekolah dan lembaga pendidikan lain.

Definisi Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah cara atau metode yang digunakan oleh guru atau pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa. 

Model ini dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi siswa, meningkatkan interaksi antara guru dan siswa, dan meningkatkan hasil belajar siswa. 

Anda sebagai Guru, bisa membuat strategi pembelajaran yang berbeda-beda, tergantung pada materi yang diajarkan, kelas, dan kebutuhan siswa. 

Baca juga: 34 Contoh Media Pembelajaran Yang Menarik

Pentingnya Menggunakan Model Pembelajaran Yang Tepat

Beberapa alasan pentingnya menggunakan model pembelajaran yang tepat antara lain:

  1. Meningkatkan motivasi siswa

Dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, siswa akan lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar.

  1. Meningkatkan interaksi guru-siswa

Model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan interaksi antara guru dan siswa sehingga dapat membantu siswa untuk lebih memahami dan mengingat materi yang diajarkan.

  1. Meningkatkan hasil belajar

Model pembelajaran yang tepat dapat membantu siswa untuk lebih memahami dan mengingat materi yang diajarkan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  1. Menyesuaikan dengan kebutuhan siswa

Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dapat membantu siswa untuk belajar dengan cara yang efektif sesuai dengan gaya belajar mereka.

  1. Menyesuaikan dengan kondisi kelas

Setiap kelas memiliki kondisi yang berbeda, dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dapat membantu guru untuk menyesuaikan dengan kondisi kelas yang ada.

Macam-Macam Model Pembelajaran

1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran dimana siswa belajar dengan mengerjakan proyek yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.

Pembelajaran berbasis proyek dapat dilakukan dengan cara bekerja secara individu atau kelompok.

Contoh pembelajaran berbasis proyek yang bisa diterapkan seperti berikut:

  1. Matematika

Siswa ditugaskan untuk membuat suatu perangkat permainan matematika yang mengajarkan konsep-konsep matematika seperti Perhitungan, Geometri, Himpunan, Aritmatika, Persamaan Linear dan lain-lain. dan lain-lain.

  1. Sains

Siswa ditugaskan untuk membuat suatu percobaan atau eksperimen untuk menguji hipotesis yang diajukan.

Misalnya siswa menguji coba efek cahaya terhadap pertumbuhan tanaman. Siswa dapat menguji bagaimana cahaya akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dengan menempatkan tanaman dalam jumlah cahaya yang berbeda-beda.

  1. Sejarah

Siswa ditugaskan untuk membuat suatu presentasi atau video tentang peristiwa sejarah tertentu dan menganalisis dampaknya pada masa kini.

Misalnya sejarah tentang kemerdekaan Indonesia, bagaimana analisis perbedaan kondisi masyarakat sebelum dan sesudah Indonesia merdeka.

Contoh lain, Perang Dunia II: analisis peristiwa ini dapat mencakup bagaimana perang ini dimulai dan bagaimana negara-negara terlibat. 

Dampak yang dianalisis dapat meliputi perubahan politik, ekonomi, dan sosial di seluruh dunia, termasuk kemunculan organisasi internasional seperti PBB dan perubahan dalam hubungan antar negara.

  1. Bahasa

Siswa ditugaskan untuk membuat suatu skenario drama atau film yang menggunakan bahasa yang diajarkan.

Dari praktik ini, siswa harus menunjukkan tata kalimat yang benar dan ekspresif sesuai dengan alur cerita yang terjadi.

  1. Seni

Siswa ditugaskan untuk membuat suatu karya seni yang mengeksplorasi tema yang diajarkan.

Misalnya, menampilkan tarian daerah yang menggambarkan kondisi suatu desa dan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

Contoh lain membuat lukisan pemandangan alam di lingkungan tempat tinggal.

Kelebihan dari pembelajaran berbasis proyek adalah dapat membuat siswa merasa lebih terlibat dan memiliki tanggung jawab dalam proses pembelajaran, serta dapat membuat siswa belajar dengan cara yang lebih aktif dan menyenangkan. 

Namun, pembelajaran berbasis proyek juga memiliki kekurangan seperti memerlukan waktu yang lebih banyak dan sumber daya yang lebih besar.

Baca juga: 13 Contoh Media Audio Visual Gerak dan Diam di Pembelajaran

2. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan. 

Dalam pembelajaran kooperatif, siswa diharapkan untuk bekerja sama, saling membantu, dan saling mengoreksi satu sama lain untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

Contoh penerapan pembelajaran kooperatif dapat dilakukan dengan menggunakan metode kooperatif seperti berikut:

  1. Think-Pair-Share

Metode ini mengajarkan siswa untuk berpikir sendiri terlebih dahulu, kemudian berdiskusi dengan teman sebangku dan akhirnya berbagi dengan kelas.

  1. Jigsaw 

Metode Jigsaw membagi siswa dalam kelompok kecil yang masing-masing anggotanya ditugaskan untuk belajar bagian tertentu dari suatu topik dan kemudian berbagi dengan anggota kelompok lain.

  1. Team-Game-Tournament

Team Game Tournament ini membuat siswa dalam beberapa kelompok, yang berlomba untuk menyelesaikan suatu tugas atau permainan yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari.

  1. Round-Robin

Round Robin dilakukan dengan membuat siswa dalam kelompok kecil dan setiap anggota dari kelompok tersebut ditugaskan untuk mempresentasikan suatu topik di depan kelompok lain.

  1. Numbered Heads Together

Metode ini dilakukan dengan membuat siswa dalam kelompok dan setiap anggota dari kelompok tersebut ditugaskan untuk mempelajari materi tertentu. 

Kemudian, setiap anggota dari kelompok tersebut harus bisa menjelaskan materi tersebut kepada kelompok lain.

  1. Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

Dalam model STAD, siswa membentuk kelompok dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Setiap anggota saling membantu untuk mendapatkan hasil terbaik.

3. Pembelajaran Tatap Muka (Face to Face Learning)

Pembelajaran tatap muka adalah model pembelajaran di mana guru dan siswa berkomunikasi secara langsung dalam suasana kelas yang diatur. 

Model pembelajaran tatap muka ini mengutamakan interaksi antara guru dan siswa dan menggunakan berbagai metode pembelajaran seperti ceramah, diskusi, dan latihan.

4. Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning)

Model pembelajaran jarak jauh adalah model pembelajaran dimana guru dan siswa tidak berada dalam satu ruangan atau lokasi yang sama, melainkan berinteraksi secara online atau melalui media lain seperti buku teks, DVD, atau paket pembelajaran.

Beberapa contoh strategi pembelajaran jarak jauh yang dikenal dalam dunia pendidikan antara lain:

  1. Pembelajaran online

Model ini memanfaatkan teknologi dan internet untuk menyediakan materi pembelajaran yang memungkinkan diakses siswa secara bersamaan. 

Misalnya menggunakan e-learning, webinar dan video conferencing.

  1. Pembelajaran offline

Pembelajaran offline akan menggunakan media seperti buku teks, CD dan DVD untuk bahan belajar siswa. 

Model ini cocok untuk pembelajaran jarak jauh di lokasi yang belum memiliki jaringan internet yang baik.

  1. Flipped Classroom

Flipped classroom adalah model pembelajaran yang mengajak siswa untuk menonton video pembelajaran sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka, sehingga waktu pembelajaran tatap muka digunakan untuk diskusi dan aktivitas praktik.

  1. Self-paced Learning

Model pembelajaran self paced learning adalah yang memberikan kebebasan siswa untuk belajar pada waktu dan tempat yang sesuai dengan kebutuhannya.

5. Pembelajaran Mandiri (Independent Learning)

Pembelajaran mandiri adalah proses pembelajaran tanpa bantuan guru atau instruktur. Siswa melakukan penelitian dan belajar mandiri melalui buku, sumber online, atau sumber lain yang tersedia.

Berikut contoh strategi pembelajaran mandiri : 

  1. Menonton video tutorial atau webinar untuk mempelajari suatu topik
  2. Belajar menggunakan buku teks atau buku panduan
  3. Belajar melalui MOOC (Massive Open Online Course) atau kursus daring
  4. Mencoba memecahkan masalah atau tugas yang diberikan dan mempelajari dari kesalahan yang terjadi
  5. Mengembangkan proyek atau mengerjakan tugas mandiri
  6. Belajar melalui diskusi online atau grup studi independen.

6. Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning)

Pembelajaran inkuiri adalah suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa menjadi aktif dalam memecahkan masalah dan membuat penemuan melalui proses penyelidikan dan eksplorasi.

Contoh pembelajaran inkuiri adalah : 

  1. Mengembangkan hipotesis dan melakukan eksperimen untuk membuktikan atau membantah hipotesis
  2. Memecahkan masalah dengan menggunakan metodologi penyelidikan seperti pengamatan, wawancara, dan analisis data
  3. Belajar melalui proyek yang berfokus pada penemuan dan eksplorasi
  4. Menyelidiki topik atau masalah dengan menggunakan sumber daya seperti buku, jurnal, dan internet
  5. Diskusi kelompok yang berfokus pada menemukan solusi atau jawaban atas masalah yang diberikan
  6. Memecahkan masalah melalui pengembangan produk atau solusi yang inovatif.

7. Pembelajaran Penemuan (Discovery learning)

Discovery learning adalah model pembelajaran di mana siswa belajar dengan menemukan informasi atau pengetahuan baru melalui proses eksplorasi dan pengalaman langsung.

Dalam model ini, guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam proses belajar, sebaliknya siswa yang aktif dalam menemukan informasi atau pengetahuan yang diperlukan.

Proses pembelajaran discovery learning meliputi beberapa tahap:

  1. Presentasi masalah atau tugas

Guru memberikan masalah atau tugas yang membuat siswa berpikir secara kritis dan menemukan sendiri pengetahuan yang diperlukan.

  1. Eksplorasi

Siswa mengeksplorasi masalah atau tugas yang diberikan dan mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan.

  1. Organisasi dan analisis

Siswa mengorganisir dan menganalisis informasi atau data yang diperoleh.

  1. Sintesis dan konklusi

Siswa menyimpulkan atau menarik kesimpulan dari informasi atau data yang diperoleh dan menyajikan hasilnya.

  1. Refleksi

Siswa merenungkan apa yang telah dipelajari dan bagaimana proses pembelajarannya dapat ditingkatkan di masa depan.

Kelebihan Dan Kekurangan Masing-Masing Model Pembelajaran

ModelKelebihanKelemahan
Pembelajaran berbasis proyekMembuat siswa merasa terlibat dan memiliki tanggung jawab dalam proses pembelajaranMemerlukan waktu yang lebih banyak dan sumber daya yang lebih besar
Pembelajaran kooperatifMembuat siswa merasa saling terhubung dan bertanggung jawab satu sama lainMemerlukan perencanaan yang baik dan manajemen yang efektif
Pembelajaran tatap mukaMemberikan interaksi langsung antara guru dan siswaKeterbatasan ruang dan waktu
Pembelajaran jarak jauhMemberikan fleksibilitas dan aksesibilitasKetergantungan pada teknologi dan komunikasi yang efektif
Pembelajaran mandiriMemberikan kebebasan dan tanggung jawab pada siswaKetergantungan pada self-discipline siswa dan kesulitan dalam mendapatkan feedback
Pembelajaran inkuiriMemberikan kesempatan untuk mengeksplorasi dan menemukan sendiriWaktu yang lebih banyak dan sumber daya yang lebih besar
Pembelajaran penemuanEfektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswaWaktu yang cukup lama dan dibutuhkan tata kelola yang baik dari guru dalam membimbing siswa

Kesimpulan

Penting untuk menemukan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa, guru, dan situasi. 

Bagi Guru, penting untuk bisa mengadaptasi dan menggabungkan beberapa strategi pembelajaran juga dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Leave a Comment