Jika Anda seorang guru yang ingin membuat siswa bisa memecahkan masalahnya sendiri, pembelajaran inkuiri akan jadi model pembelajaran yang tepat.
Pasalnya, model inkuiri akan mendorong siswa melakukan penelitian, investigasi atau penelusuran terhadap suatu permasalahan, sehingga bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Pembelajaran ini bisa diterapkan di tingkat sekolah SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Namun penerapannya di kelas, akan memiliki pendekatan yang berbeda-beda.
Misalnya untuk tingkat SD, mungkin dibutuhkan mentor atau orang tua yang mendampingi mereka dalam belajar.
Mari kita lihat semua teori tentang pembelajaran inkuiri dan contoh penerapannya dalam pembelajaran sehari-hari.
Konsep Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri atau inquiry learning adalah suatu metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Sehingga mereka bisa melakukan percobaan dan mendapatkan pengalaman untuk menemukan jawaban dari rasa ingin tahunya. Kunandar (2010).
Dalam Bahasa Inggris, Inquiry bermakna proses untuk menambah pengetahuan dan mencari solusi masalah. Sedangkan learning bermakna belajar atau proses pembelajaran.
Metode ini memfokuskan pada aktivitas pembelajaran yang memotivasi siswa untuk menemukan jawaban atas pertanyaan mereka sendiri melalui proses investigasi dan eksplorasi.
Pembelajaran inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran dan membangun pengetahuan dan keterampilan mereka sendiri.
Baca juga: Model Pembelajaran Kooperatif
Sejarah Model Pembelajaran Inkuiri
Model ini diprakarsai oleh R Suchman tahun 1962. Ia menganggap setiap orang punya rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang menarik bagi mereka.
Sehingga ketika diadopsi dalam proses pembelajaran, Guru bisa membimbing siswa untuk menemukan jawaban atas rasa keingintahuannya tersebut.
Ciri Pembelajaran Inkuiri
- Keterampilan Berpikir Kritis
Pembelajaran inkuiri mempromosikan keterampilan berpikir kritis siswa melalui proses mengajukan pertanyaan, memperoleh informasi, dan mengevaluasi jawaban.
- Aktivitas Siswa
Pembelajaran inkuiri memfokuskan pada aktivitas siswa sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran.
- Kemampuan Problem Solving
Pembelajaran inkuiri membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah melalui proses mengajukan pertanyaan, mencari informasi, dan mengevaluasi jawaban.
- Keterlibatan Emosi dan Motivasi
Pembelajaran inkuiri memanfaatkan emosi dan motivasi siswa untuk memotivasi mereka dalam belajar.
- Pembelajaran Kolaboratif
Pembelajaran inkuiri menekankan pada pembelajaran yang bersifat kolaboratif dan memfasilitasi diskusi dan kerjasama antar siswa.
- Konstruksi Pengetahuan
Pembelajaran inkuiri memfokuskan pada pembangunan pengetahuan siswa melalui proses eksplorasi dan investigasi.
- Keterkaitan dengan Kehidupan Nyata
Pembelajaran inkuiri menempatkan materi pembelajaran dalam konteks yang relevan dengan kehidupan siswa.
Baca juga: Pembelajaran Berbasis Proyek
Prinsip Model Pembelajaran Inkuiri
- Orientasi pada Pengembangan Intelektual
Strategi inkuiri berusaha mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir dan usaha untuk mendapatkan hal yang diinginkan.
- Prinsip Interaksi
Siswa akan lebih aktif berinteraksi, karena proses pembelajaran ini bukan hanya berasal dari guru, melainkan dari aktivitas siswa itu sendiri.
- Prinsip Bertanya
Guru akan banyak bertanya, agar siswa berfikir untuk menjawab pertanyaan tersebut.
- Prinsip Berpikir
Dengan model ini, siswa bukan hanya mengingat, namun menganalisa masalah sehingga otak kanan dan kirinya bekerja dengan seimbang.
- Prinsip keterbukaan
Proses pembelajaran dilakukan secara terbuka, karena siswa diperbolehkan mengembangkan hipotesisnya masing-masing.
Model-Model Pembelajaran Inkuiri
1. Guided Inquiry (Inkuiri Terbimbing)
Inkuiri terbimbing atau terpimpin adalah proses penelitian yang dilakukan berdasarkan arahan guru, seperti pedoman penelitian, petunjuk dan pertanyaan-pertanyaan dari guru.
2. Free Inquiry (Inkuiri Bebas)
Inkuiri bebas adalah proses penelitian yang dilakukan secara bebas oleh siswa, atau dilakukan sendiri tanpa bantuan guru. Termasuk proses perumusan masalah dan tahap eksplorasi sampai ke kesimpulan.
3. Modified Free Inquiry (Inkuiri Bebas Yang Dimodifikasi)
Inkuiri bebas yang dimodifikasi adalah penelitian yang dilakukan siswa berdasarkan masalah yang diberikan guru. Jadi siswa akan fokus terhadap masalah yang sudah ditentukan.
Tujuan Pembelajaran Inkuiri
Berikut tujuan pembelajaran inkuiri menurut Gulo (2002) dan Wina Sanjaya (2014).
- Mengetahui metode penyelesaian masalah
- Mengasah keterampilan untuk merumuskan masalah, mengamati, mencari dan mengolah data dan mengambil kesimpulan akhir
- Siswa lebih kreatif dalam mencari solusi
- Mudah mendapatkan apa yang diinginkan di bidang pengetahuan
- Siswa dapat bertindak secara sistematis dan logis
- Mental dan kepribadian siswa bisa lebih berkembang
Langkah Pembelajaran Inkuiri

Menurut Sanjaya (2006) ada 6 langkah pembelajaran inkuiri diantaranya:
1. Orientasi Masalah
Orientasi masalah merupakan tahap untuk mencari topik masalah yang akan diteliti. Bisa melalui artikel berita, melalui gambar, tayangan video atau materi yang sudah disediakan.
Misalnya tentang masalah sosial, masalah lingkungan alam dan ekonomi.
2. Merumuskan Masalah
Siswa diajak untuk memformulasikan pertanyaan penelitian mereka yang berkaitan dengan topik atau masalah yang dipilih.
3. Menyusun Hipotesis
Siswa diminta untuk membuat dugaan jawaban sementara atas masalah yang sedang dibahas.
Tujuan hipotesis adalah untuk mendorong siswa meneliti tentang kebenaran atas jawaban-jawaban tersebut.
4. Eksplorasi
Siswa melakukan pencarian informasi melalui berbagai sumber, seperti buku, jurnal, internet, dan lain-lain untuk memperoleh informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang diteliti.
Siswa melakukan analisis dan sintesis informasi yang ditemukan untuk menentukan apakah informasi tersebut sesuai dengan pertanyaan penelitian dan memperkuat hipotesis mereka.
5. Menguji Hipotesis
Siswa melakukan validasi hipotesis mereka dengan membandingkan informasi dan hasil penelitian dengan sumber lain untuk memverifikasi valid atau tidak, informasi dan hipotesis mereka.
6. Membuat Kesimpulan
Terakhir adalah membuat kesimpulan atas penemuan mereka terkait masalah yang diteliti. Mereka membuat hasil penelitian dan pengamatan, pengumpulan data dan pengujian hipotesis.
Baca juga: 7 Macam Strategi Pembelajaran
Contoh Penerapan Pembelajaran Inkuiri
1. Materi Banjir
Contoh penerapan pembelajaran inkuiri untuk anak SMP, mengamati masalah banjir.
- Identifikasi Masalah: Guru menyajikan topik banjir kepada siswa dan meminta siswa memilih masalah yang mereka ingin diteliti lebih lanjut.
- Merumuskan Masalah: Siswa memformulasikan pertanyaan penelitian mereka seperti “Apa penyebab banjir?”, “Bagaimana cara mencegah banjir?”, dan lain-lain.
- Menyusun Hipotesis: Siswa melakukan pencarian informasi melalui berbagai media dan membuat jawaban sementara seperti penyebab banjir adalah hutan gundul, sampah di aliran sungai dsb.
- Eksplorasi: Siswa melakukan analisis dan pengumpulan data tentang banjir yang terjadi di berbagai daerah. Meminta pendapat para ahli, melihat langsung lokasi banjir dan aktivitas eksplorasi lainnya.
- Validasi Hipotesis: Siswa menguji penemuan dengan hipotesis mereka. Apa saja yang mereka temukan di lapangan dan apakah sesuai dengan hipotesis. Misalnya banjir juga disebabkan oleh kiriman dari daerah lain, tidak ada waduk penampung air dsb.
- Presentasi Hasil: Siswa menyajikan hasil penelitian mereka kepada kelas, memaparkan hasil analisis dan sintesis informasi serta hipotesis yang diterima atau ditolak.
2. Materi Polusi
- Identifikasi Masalah
Polusi sangat mudah dilihat dalam kehidupan sehari-hari, seperti asap kendaraan, sampah dan limbah cairan.
- Perumusan Masalah
Siswa diminta untuk meneliti tentang salah satu jenis polusi. Siswa bisa mencari informasi tentang penyebab polusi, pencegahan, dampak polusi terhadap kesehatan dan solusi polusi yang ada dilingkungan sekitar.
- Hipotesis
Polusi udara disebabkan asap kendaraan, penggunaan pengharum badan atau ruangan berlebihan, pembakaran.
- Eksplorasi
Siswa mengamati bagaimana perubahan udara sebelum dan sesudah ada aktivitas seperti kendaraan, pembakaran barang atau penggunaan parfum.
Mereka juga bisa melihat beberapa tayangan video dan gambar yang beredar di internet.
- Validasi Hipotesis
Semua penemuan mereka dalam kegiatan eksplorasi menunjukkan hal yang mirip dengan hipotesis awal.
- Kesimpulan
Mereka menjelaskan bagaimana pengaruh antara temuan hasil eksplorasi mereka dengan polusi udara yang terjadi.
3. Materi Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses tanaman dalam mendapatkan makanan dengan bantuan matahari.
Fotosintesis bertujuan untuk pertumbuhan tanaman menjadi dewasa dan siap untuk bertunas atau menghasilkan buah dan bibit tanaman baru.
Kali ini, siswa diminta untuk meneliti bagaimana proses fotosintesis yang terjadi pada tanaman. Apa saja faktor yang membantu dan menghalangi fotosintesis, misalnya air, oksigen, sinar matahari dan unsur lainnya.
Selanjutnya guru bisa memberikan arahan untuk bahan apa saja yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian kali ini, seperti tanah, wadah, penerangan dan sejenisnya.
Siswa diminta untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman tertentu, misalnya kangkung, bayam atau selada.
Keuntungan dan Manfaat Pembelajaran Inkuiri
- Membentuk karakter mandiri pada siswa
- Membantu siswa memahami pengetahuan lebih baik
- Melatih siswa berpikir kritis dan berlaku sistematis
- Kondisi belajar lebih menyenangkan
- Membantu siswa menemukan keterampilan baru
- Siswa lebih bebas dalam berpikir dan bertindak
- Bermanfaat untuk menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari
Kendala Pembelajaran Inkuiri
- Membutuhkan waktu yang cukup lama
- Beberapa kegiatan yang kompleks membutuhkan biaya besar
- Kegiatan penelitian sulit dilakukan oleh siswa yang tidak percaya diri atau keterbatasan seperti sulit fokus
- Sulit mengontrol siswa yang kurang aktif jika dilakukan secara kelompok
- Untuk menghasilkan pembelajaran yang sempurna, harus dilakukan persiapan matang
Perbedaan Discovery Learning dan Inquiry Learning
Perbedaan paling terlihat antara discovery learning dengan inquiry learning adalah pada proses kegiatan pembelajaran.
Discovery learning menggunakan metode pengujian teori yang sudah dibahas atau diketahui sebelumnya.
Sedangkan inquiry learning mendorong siswa untuk praktek langsung untuk meneliti fenomena dengan arahan atau tanpa bimbingan guru.
FAQ
Pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang fokus pada keterampilan dan kreativitas siswa.
Pembelajaran inkuiri punya kriteria fokus pada aktivitas siswa, melibatkan emosi dan motivasi, kemampuan problem solving dan berhubungan dengan kehidupan nyata.
Ada 6 langkah yaitu orientasi masalah, perumusan masalah, hipotesis, eksplorasi, menguji hipotesis dan membuat kesimpulan.
Referensi
- Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
- Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
- Syaefudin, Udin. 2009. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
- https://bbpmpjateng.kemdikbud.go.id/penerapan-model-pembelajaran-inkuiri-pada-pembelajaran-daring-bagaimanakah/