Pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PJBL) merupakan strategi pembelajaran yang sudah diterapkan di kurikulum 13 dan kurikulum merdeka.
Metode ini diharapkan dapat membantu siswa untuk bisa memahami pengetahuan dan memecahkan masalah melalui kegiatan dan kerjasama kelompok.
PJBL diyakini bisa membuat proses pembelajaran makin menyenangkan, siswa bisa berfikir kritis dan semangat dalam belajar.
Dengan membaca artikel ini, diharapkan Anda akan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pembelajaran berbasis proyek dan bagaimana metode ini dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Definisi Project Based Learning
Pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran di mana siswa belajar melalui pengalaman dan memecahkan masalah dalam proyek yang berkaitan dengan dunia nyata.
Siswa akan lebih fokus dalam belajar dan praktik, jadi bukan hanya transisi pengetahuan teoritis dari guru ke murid.
Pada praktiknya, siswa akan mengamati media, bisa berupa benda yang ada di lingkungan. Misalnya buah-buahan, rempah, alat rumah tangga, mesin dan lain-lain.
Baca juga: 34 Contoh Media Pembelajaran Interaktif
Tujuan Pembelajaran Berbasis Proyek
Berikut beberapa tujuan dalam pembelajaran berbasis proyek:
- Meningkatkan keterampilan praktis dan keterampilan berpikir kritis
- Memberikan pengalaman belajar yang relevan dan menyenangkan
- Meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar
- Meningkatkan kemampuan berkolaborasi dan bekerja sama
- Meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan
- Meningkatkan keterampilan komunikasi dan presentasi.
Tipe Asesmen
Tipe asesmen dalam pembelajaran berbasis proyek diantaranya :
- Penilaian proyek: menilai hasil akhir dari proyek siswa, seperti presentasi, produk akhir, atau presentasi.
- Penilaian proses: menilai bagaimana siswa mengerjakan proyek, seperti kolaborasi, keterampilan memecahkan masalah, dan keterampilan bekerja sama.
- Refleksi: meminta siswa untuk merefleksikan pada proses dan hasil belajar mereka dalam proyek.
- Penilaian produk dan proses secara bersamaan: menilai kedua hasil akhir dan proses dalam satu asesmen.
- Penilaian peer: meminta siswa untuk menilai teman sekelas mereka dalam proyek.
Langkah-Langkah

- Membuat Pertanyaan Esensial
Pertama, guru menentukan topik pembahasan dan siswa memberikan pertanyaan terkait permasalahan dari topik yang bersangkutan.
- Merancang Kegiatan
Guru akan membagi kelompok siswa dan memberikan informasi tentang pembuatan proyek. Siswa menyusun rencana kegiatan dan menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam proyek.
- Menentukan Jadwal
Menentukan jadwal kegiatan untuk melakukan proyek, mulai dari waktu mulai, estimasi kegiatan dan waktu selesai.
- Pengawasan Proyek
Guru akan mengawasi kegiatan proyek yang berlangsung dan memberikan bimbingan jika terjadi masalah pada kelompok siswa. Siswa juga mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan, untuk dibuat laporan di akhir kegiatan pembelajaran.
- Penilaian
Guru akan menilai sesuai dengan standar proyek yang sudah ditentukan. Misalnya tentang waktu kegiatan, partisipasi siswa, evaluasi kemajuan siswa, pencapaian kegiatan dan memberikan komentar proyek kepada siswa.
- Evaluasi Pembelajaran
Terakhir, guru atau pembimbing memberikan evaluasi tentang proyek yang sudah dilakukan. Siswa baik individu dan kelompok diminta untuk memberikan laporan kegiatannya.
Karakteristik PJBL
Karakteristik pembelajaran berbasis proyek meliputi:
- Berkaitan dengan dunia nyata: proyek berkaitan dengan masalah atau isu nyata yang dihadapi oleh masyarakat.
- Berfokus pada proses dan hasil: menekankan pada bagaimana siswa belajar dan hasil yang mereka peroleh, bukan hanya transisi pengetahuan teoritis.
- Berkolaborasi: memfokuskan pada kerja sama dan kolaborasi antar siswa dalam menyelesaikan proyek.
- Kreatif dan inovatif: memfasilitasi siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan masalah.
- Relevan: memberikan pengalaman belajar yang relevan dan menyenangkan bagi siswa.
- Berorientasi pada keterampilan: memfokuskan pada pengembangan keterampilan praktis dan keterampilan berpikir kritis siswa.
Baca juga: Contoh Media Audio Visual Gerak dan Diam
Contoh Pembelajaran Berbasis Project
1. Proyek Pembuatan Film
Siswa diberikan tugas untuk membuat film tentang sejarah, sosial, atau masalah lingkungan. Mereka harus menyusun skenario, membuat storyboard, mengambil gambar, dan mengedit film.
Untuk proyek pembuatan film ini biasanya membutuhkan peralatan seperti :
- Kamera / Hp
- Microphone
- Komputer untuk edit film
- Aplikasi edit video
- Kertas HVS untuk cetak skenario
- Lampu lighting
2. Proyek Desain Rumah
Siswa diberikan tugas untuk membuat desain rumah sesuai dengan kebutuhan keluarga. Mereka harus menggunakan software desain, membuat skala model, dan mempresentasikan hasilnya.
Beberapa alat yang dibutuhkan untuk membuat proyek desain rumah diantaranya:
- Kertas gambar untuk membuat sketsa dasar
- Komputer untuk membuat sketsa desain
- Aplikasi desain di PC seperti Sketch Up, ArchiCAD dan AutoCAD Architecture
3. Proyek Penelitian
Siswa diberikan tugas untuk meneliti masalah sosial, teknologi, atau lingkungan. Mereka harus melakukan penelitian, mengumpulkan data, dan mempresentasikan hasilnya dalam bentuk poster, laporan, atau presentasi.
Berikut contoh proyek penelitian tentang masalah sosial, teknologi dan lingkungan:
- Pengolahan sampah organik dan anorganik
- Memanfaatkan teknologi internet untuk mendapatkan penghasilan
- Analisa penyebab anak putus sekolah
4. Proyek Pengembangan Produk
Siswa diberikan tugas untuk membuat prototipe produk baru, contohnya:
- Kerajinan tangan
- Sabun dari bahan alami
- Hiasan dinding
- Jajanan tradisional
Mereka harus menggunakan keterampilan teknikal, berkolaborasi dengan rekan sekelas, dan mempresentasikan hasilnya.
5. Proyek Pembuatan Aplikasi
Siswa diberikan tugas untuk membuat aplikasi untuk memecahkan masalah sosial, ekonomi, atau lingkungan.
Mereka harus menggunakan bahasa pemrograman, berkolaborasi dengan rekan sekelas, dan mempresentasikan hasilnya.
Dibawah ini contoh program pembuatan aplikasi yang mudah:
- Andromo
- AppMakr
- MIT App
- Appy Pie
Peran Guru dalam Pembelajaran
- Fasilitator
Guru memfasilitasi siswa dalam menyelesaikan proyek, dengan memberikan bimbingan dan dukungan yang diperlukan.
Guru juga bertanggung jawab untuk mengatur jadwal dan waktu yang tepat bagi siswa untuk menyelesaikan proyek.
- Pengajar
Guru memberikan arahan dan materi pelajaran yang diperlukan oleh siswa untuk menyelesaikan proyek.
Guru juga memastikan bahwa siswa memahami materi pelajaran sebelum memulai proyek.
- Mediator
Guru membantu siswa untuk bekerja sama dan berkoordinasi dalam tim. Guru juga bertanggung jawab untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam proyek.
- Penilai
Guru bertanggung jawab untuk menilai hasil akhir dari proyek siswa. Guru juga memberikan umpan balik dan masukan untuk membantu siswa meningkatkan kualitas proyek.
- Model
Guru menjadi contoh bagi siswa dalam berpikir kritis, bekerja sama, dan memecahkan masalah.
Perbedaan Problem Based Learning Dan Project Based Learning
Perbedaan | PJBL | PBL |
Fokus masalah | Berfokus pada proyek atau kegiatan yang dikerjakan oleh siswa. | Berfokus pada masalah atau kasus nyata yang harus diselesaikan oleh siswa |
Tujuan | Bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berpikir kritis, bekerja sama, dan memecahkan masalah | Bertujuan untuk memfasilitasi siswa dalam memecahkan masalah dan mengaplikasikan pengetahuan |
Dokumentasi | Menekankan pada dokumentasi proses dan hasil akhir dari proyek | Menekankan pada proses dan hasil akhir dari pemecahan masalah |
Sumber informasi | Memerlukan siswa untuk mengumpulkan informasi dan sumber daya untuk menyelesaikan proyek | Memerlukan siswa untuk mencari informasi dan sumber daya untuk memecahkan masalah |
Skala | Biasanya lebih kecil dan terfokus pada satu masalah | lebih besar dan lebih kompleks |
Kelebihan PJBL
- Motivasi: Siswa lebih termotivasi untuk belajar karena mereka memiliki proyek yang nyata dan relevan dengan hidup mereka.
- Keterampilan praktis: Siswa memperoleh keterampilan praktis melalui penerapan materi pelajaran dalam proyek.
- Berkolaborasi: Siswa belajar untuk bekerja sama dan berkoordinasi dengan teman sekelas, yang merupakan keterampilan penting dalam kehidupan sehari-hari.
- Berpikir kritis: Siswa memperoleh keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah melalui proyek.
- Relevansi: Siswa memahami materi pelajaran dengan lebih baik karena mereka melihat bagaimana materi pelajaran terkait dengan masalah nyata dalam hidup mereka.
Kelemahan PJBL
- Waktu: Proyek dapat memerlukan waktu yang lama untuk diselesaikan, sehingga dapat menyita waktu belajar lain.
- Biaya: Pembelajaran berbasis proyek dapat memerlukan biaya tambahan, seperti peralatan dan bahan-bahan proyek.
- Supervisi: Guru harus memantau dan membimbing siswa secara aktif dalam proyek, yang dapat menyita waktu dan tenaga.
- Kesamaan: Siswa yang memiliki tingkat keterampilan yang berbeda dalam proyek dapat mengalami kesulitan untuk bekerja sama.
- Hasil tidak dapat diprediksi: Hasil dari proyek dapat tidak sesuai dengan harapan, sehingga dapat mempengaruhi motivasi siswa.
FAQ
Project Based Learning (PJBL) adalah strtategi pembelajaran yang menggunakan kegiatan atau proyek sebagai media belajar.
Metode PJBL bisa meningkatkan hasil belajar siswa dan membangun karakter dengan cara yang menyenangkan.
Kegiatan pembelajaran berbasis proyek dilakukan secara bekerjasama dengan kelompok untuk menyelesaikan masalah.
PBL merupakan pembelajaran yang fokus terhadap penyelesaian masalah, sedangkan PJBL adalah pembelajaran yang fokus terhadap proyek.