Tips Usaha Ternak Ayam Kampung dan Analisa Usahanya

Sandi Ma'ruf

cara usaha ternak ayam yang baik dan benar

Meskipun harganya cenderung lebih mahal, tetapi tingkat konsumsi masyarakat terhadap ayam kampung dan telurnya cukup tinggi. Karena itu, membuka bisnis dengan cara beternak ayam kampung sangat layak untuk Anda coba, baik sebagai bisnis utama, atau bisnis sampingan.

Bisnis ini juga termasuk dalam deretan bisnis yang sangat menjanjikan keuntungan, asalkan dikelola dengan serius. Jika Anda tertarik, Anda bisa memperhatikan ulasan yang ada di bawah ini terlebih dahulu.

Peluang Usaha Ternak Ayam Kampung

Hampir setiap masyarakat menyukai ayam kampung karena mereka menilai bahwa citarasa ayam kampung lebih enak dan kandungan proteinnya juga lebih tinggi dibandingkan dengan ayam pedaging. Karena itu, permintaan terhadap daging ayam kampung juga tinggi sehingga nanti proses pemasarannya tidak akan begitu sulit.

Ada banyak pelaku usaha kuliner yang juga menjadikan ayam kampung sebagai bahan utamanya. Anda bisa mengajak mereka bekerjasama agar ayam kampung Anda laku. Anda juga bisa memasarkan bisnis ini dengan cara memasang iklan di media elektronik, media cetak hingga sosial media. Anda juga dapat melakukannya dari mulut ke mulut pada saudara, tetangga, teman dan lain-lainnya.

Tips Usaha Ternak Ayam Kampung

1. Mengikuti Pelatihan Ternak Ayam

Supaya rencana Anda membuka bisnis ternak ayam kampung ini bisa lancar dan sukses, ada baiknya jika Anda mencari tahu prinsip beternak ayam kampung terlebih dahulu. Info mengenai prinsip bisnis ini bisa Anda dapatkan dengan cara membaca buku atau referensi lain yang membahas tentang ternak ayam kampung.

Selain itu, Anda juga bisa memperoleh pengetahuan serupa dengan cara mengikuti pelatihan atau bertanya pada orang-orang yang telah ahli di bidang ini. Pastikan Anda memahami berbagai hal tersebut dengan baik sebelum benar-benar memulai bisnis ini ya.

Disarankan juga agar Anda menjalin hubungan dengan peternak ayam kampung yang lainnya guna mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari mereka.

2. Mulai dari Skala yang Kecil

Jika Anda masih pemula dalam bisnis ini, ada baiknya jika Anda memulai bisnis dari skala yang kecil terlebih dahulu. Jadi, Anda jangan langsung berinvestasi dalam jumlah yang besar walaupun sebenarnya modal Anda mencukupi. Mengapa demikian?

Karena bisnis ini bisa diibaratkan sebagai media pembelajaran Anda dalam beternak ayam kampung yang pertama kali. Maka dari itu, jadikan ini sebagai kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah Anda peroleh sebelumnya.

Nanti, apabila dalam skala yang kecil ini Anda sudah mendapatkan keuntungan, Anda bisa menjadikan keuntungan tersebut sebagai tambahan modal untuk memperbesar skala bisnis. Sebaliknya, apabila periode ini masih belum memberikan Anda keuntungan, Anda bisa menggunakan sisa modal yang ada untuk melanjutkan usaha.

Baca juga : Tips usaha ternak kelinci yang menghasilkan

3. Contoh Analisa Usaha Ayam Kampung

Melakukan analisa usaha ayam kampung ini sangat penting karena bisa membantu Anda memperkirakan seberapa besar modal yang diperlukan. Sebagai gambarannya, coba simak daftar berikut.

Peralatan (Investasi)

  • Tempat minum dan makan ayam Rp 48.600
  • Timbangan Rp 212.800
  • Timba dan terpal Rp 52.900
  • Oven pengering Rp 2.460.750
  • Mesin penggiling pakan Rp 2.252.000
  • Ayakan Rp 185.700
  • Mesin pencetak pakan Rp 2.731.500
  • Pengadaan bibit Rp 6.534.500
  • Pembuatan kandang Rp 9.226.500
  • Peralatan tambahan lain Rp 21.500

Total Investasi Rp 23.726.750

Biaya Tetap (Biaya Operasional per Bulan)

  • Penyusutan tempat minum dan makan Rp 48.600×1/44 Rp 1.105
  • Penyusutan timbangan Rp 212.800×1/62 Rp 3.432
  • Penyusutan timba dan terpal Rp 52.900×1/44 Rp 1.202
  • Penyusutan oven pengering Rp 2.460.750×1/62 Rp 39.690
  • Penyusutan mesin penggiling pakan Rp 2.252.000×1/62 Rp 36.323
  • Penyusutan ayakan Rp 185.700×1/44 Rp 4.220
  • Penyusutan mesin pencetak pakan Rp 2.831.500×1/62 Rp 45.669
  • Penyusutan pengadaan bibit Rp 6.534.500×1/62 Rp 105.395
  • Penyusutan kandang Rp 9.226.500×1/62 Rp 148.815
  • Penyusutan peralatan tambahan yang lain Rp 21.500×1/44 Rp 489

Total Biaya Tetap Rp 386.340

Biaya Variabel (Biaya Operasional per Bulan)

  • Pakan 30 x Rp 124.500 Rp 3.735.000
  • Vaksin 30 x Rp 42.000 Rp 1.260.000
  • Air dan listrik 30 x Rp 28.500 Rp 855.000
  • BBM 30 x Rp 25.000 Rp 750.000
  • Karung 30 x Rp 17.000 Rp 510.000
  • Minuman 30 x Rp 13.500 Rp 405.000
  • Vitamin 30 x Rp 25.000 Rp 750.000
  • Alat habis pakai 30 x Rp 19.000 Rp 570.000
  • Pakan tambahan 30 x Rp 31.000 Rp 930.000

Total Biaya Variabel Rp 9.765.000

  1. Total biaya operasional per bulan = biaya variabel + biaya tetap = Rp 9.765.000 + Rp 386.340 = 10.151.340
  2. Pendapatan Per Bulan
  • Rp 20.000 x 35 ekor = Rp 700.000 >< Rp 700.000 x 30 hari = Rp 21.000.000
  • Rp 3.000 x 80 kg = Rp 240.000 >< Rp 240.000 x 30 hari = Rp 7.200.000
  • Total = Rp 28.200.000

Baca juga : Tips usaha ternak bebek supaya berhasil

Keuntungan Usaha Ternak Ayam

  1. Keuntungan perbulan (laba) = total pendapatan – jumlah biaya operasional = Rp 28.200.000 – Rp 10.151.340 = Rp 18.048.660
  2. Waktu yang diperlukan untuk kembalinya modal = jumlah biaya investasi/keuntungan = Rp 23.726.750 / Rp 18.048.660 = 1,3 bulan

Tips Usaha Ternak Ayam Kampung dan Analisa Usahanya  di atas bisa Anda jadikan referensi jika ingin melakoni bisnis ini dengan serius. Apabila nanti untuk tempat ternyata Anda harus menyewa, bukan lahan milik sendiri, dan ingin merekrut karyawan, maka Anda harus memasukkan kedua hal ini juga saat melakukan analisa usaha. Semoga bermanfaat.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.