11 Contoh Stakeholder Internal dan Eksternal beserta Perannya

Sandi Ma'ruf

Stakeholder dalam Bahasa Indonesia adalah pemangku kepentingan. Contoh stakeholder dalam organisasi diantaranya masyarakat dan pemerintah.

Tanpa disadari, kita semua adalah bagian dari pemangku kepentingan dari perusahaan yang ada di sekeliling kita. Baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.

Berikut penjelasan dari Akuntansilengkap tetang stakeholder. Selamat membaca. ?

Pengertian Stakeholder

arti stakeholder

Apa yang dimaksud Stakeholder adalah “suatu kelompok maupun individu yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan. Freeman.

Stakeholder adalah suatu pihak maupun kelompok yang berkepentingan secara langsung / tidak langsung bisa mempengaruhi atau dipengaruhi atas aktivitas dan eksistensi perusahaan. Wibisono (2007)

Jadi, apa itu stakeholders? Stakeholders secara umum diartikan sebagai sekelompok manusia atau komunitas yang terdiri dari masyarakat yang memiliki hubungan dan kepentingan dengan perusahaan baik secara menyeluruh atau parsial.

Dari berbagai definisi tersebut bisa kita pahami bahwa stakeholders sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan atau dengan kata lain bisa mempengaruhi kelangsungan hidup (going concern) perusahaan.

Ada beberapa tanggung jawab sosial perusahaan kepada stakeholder diantaranya:

  1. Tanggung jawab sosial terhadap karyawan

Sebagai orang yang bekerja dan memberikan dedikasi nya kepada perusahaan, perusahaan punya tanggung jawab untuk memberikan fasilitas dan kenyamanan kepada karyawan.

  1. Tanggung jawab sosial terhadap konsumen

Konsumen adalah orang yang menikmati hasil produk perusahaan. Perusahaan harus menyediakan produk yang baik dan pelayanan purna jual kepada konsumen.

  1. Tanggung jawab sosial terhadap supplier

Supplier merupakan mitra perusahaan. Hubungan baik kerjasama di kedua pihak bisa terjalin dengan adanya keterbukaan informasi, perjanjian yang saling menguntungkan dan kelancaran dalam pembayaran.

  1. Tanggung jawab sosial terhadap pemegang saham

Perusahaan punya diharapkan untuk menjalankan bisnisnya dengan baik. Dengan begitu, pemegang saham bisa mendapat keuntungan dari modal investasi di perusahaan.

  1. Tanggung jawab sosial terhadap lingkungan

Berdirinya sebuah perusahaan tentu membawa pengaruh kepada lingkungan sekitar. Perusahaan harus bisa bekerjasama dengan lingkungan dengan cara, ikut berpartisipasi dalam upaya perbaikan kelestarian lingkungan, bidang kesehatan, fasilitas umum dan bidang pendidikan.

Baca juga: Klasifikasi Stakeholder

Jenis-Jenis Stakeholder

Jenis-Jenis Stakeholder

Ada dua jenis stakeholder yaitu stakeholder internal dan stakeholder eksternal:

1. Stakeholder Internal

Stakeholder internal adalah pihak yang bertanggung jawab pada keberlangsungan bisnis, seperti investor.

Perusahaan A menyalurkan modal sejumlah 1 Miliar ke perusahaan swasta B untuk pengembangan bisnis startup bidang pembiayaan dan keuangan.

Dengan besarnya jumlah modal usaha tersebut, perusahaan A tersebut termasuk pemangku kepentingan perusahaan startup tersebut.

Pengembalian modal perusahaan A adalah berasal dari keuntungan perusahaan startup B. Jadi keberhasilan atau kegagalan perusahaan startup B tersebut menjadi tanggung jawab perusahaan A.

2. Stakeholder Eksternal

Stakeholder eksternal adalah pihak yang tidak memiliki hubungan langsung dengan perusahaan.

Namun stakeholder eksternal adalah pihak / organisasi yang terpengaruh akibat kegiatan sebuah perusahaan, seperti pemerintah atau organisasi lingkungan.

Contoh kasus, akibat limbah perusahaan yang melampaui batas, atau sudah mengganggu masyarakat sekitar, pihak stakeholder eksternal berperan untuk mengingatkan perusahaan untuk memperbaiki sistem limbah di perusahaan.

Pemerintah akan bertindak berdasarkan peraturan tentang limbah pabrik.

Teori Stakeholder Menurut Para Ahli

Stakeholder theory bahkan mengatakan bahwa suatu perusahaan dapat sukses atau hidup matinya sangat bergantung kepada kemampuannya menyeimbangkan berbagai macam kepentingan dari para pemangku kepentingan (stakeholders). Andreas Lako.

Teori stakeholder yang dikatakan oleh Indrawati mengasumsikan bahwa eksistensi perusahaan sangat ditentukan oleh para stakeholder. Dengan kata lain, pengungkapan sosial harus dianggap sebagai wujud dialog antara manajemen dengan stakeholder.

Teori Legitimasi

Menurut Lindblom (penggagas teori legitimasi), legitimasi adalah sebuah kondisi yang menggambarkan sistem nilai pada sebuah entitas adalah sama dengan sistem nilai dari sistem sosial masyarakat yang mana suatu entitas menjadi bagian dari masyarakat.

Menurut Andreas Lako , Perusahaan dan komunitas di sekitarnya seharusnya memiliki relasi sosial yang erat dikarenakan keduanya terikat pada suatu social contact sesuai perspektif teori legitimasi.

Bahkan dalam teori legitimasi, secara khusus mengakui bahwa suatu bisnis perusahaan dibatasi oleh kontrak sosial, yang mengharuskan perusahaan untuk menunjukkan atau melaksanakan aktivitas sosial perusahaan kepada masyarakat.

Tujuannya supaya kelangsungan hidup perusahaan akan terjamin dikarenakan perusahaan akan memperoleh penerimaan masyarakat.

Peran Stakeholder Dalam Perusahaan

Semua stakeholder punya peran penting dalam kegiatan bisnis. Namun tujuan utama stakeholder adalah mengembangkan sebuah bisnis. Berikut peran stakeholder:

  1. Pemilik atau pemegang saham

Berperan sebagai penyedia modal sekaligus pengawas demi kelangsungan usaha perusahaan.

  1. Karyawan

Karyawan dalam perusahaan berperan dalam proses produksi, sehingga kondisi yang nyaman kepada sesama karyawan harus dijaga untuk menghasilkan kerjasama yang baik.

  1. Pemasok (Supplier)

Supplier atau pemasok akan menyediakan bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi.

  1. Konsumen

Peran konsumen adalah sebagai pengguna hasil produk suatu perusahaan.

  1. Bank

Lembaga keuangan, bank, akan menyalurkan kredit atau pinjaman kepada pengusaha, dengan syarat tertentu, misalnya jaminan.

  1. Pesaing

Kompetitor adalah pelaku usaha yang mempunyai produk/jasa yang sama, sehingga persaingan akan semakin kompetitif.

  1. Pemerintah

Pemerintah berperan mengeluarkan perjanjian usaha, untuk menghindari perilaku curang, misalnya korupsi, atau menghalangi rencana perusahaan.

Contoh Stakeholder Perusahaan

Contoh Stakeholder

Menurut Henriques, contoh dari stakeholders bisa dikelompokkan menjadi beberapa ruang lingkup diantaranya:

1. Pemerintah (Governmental)

Pemerintah dan peraturan yang dikeluarkan menjadi aspek terpenting yang juga harus mendapat perhatian dari perusahaan.

2. Kelompok masyarakat (Community)

Kelompok masyarakat sebagai elemen konsumen yang akan mengkonsumsi hasil produksi dari perusahaan harus pula diperhatikan.

3. Organisasi Lingkungan (Environmental Organization)

Di era yang sudah maju ini, organisasi lingkungan sangat dibutuhkan sebagai kekuatan kontrol sosial yang berfungsi mengawasi aktivitas perusahaan.

Organisasi lingkungan ini secara umum berorientasi dalam menghindari eksploitasi yang berlebihan terhadap lingkungan hidup oleh perusahaan demi keuntungan perusahaan semata.

4. Media massa (Mass Media)

Dewasa ini media massa sangat berperan dalam membentuk opini masyarakat terhadap aktivitas perusahaan.

Media dapat digunakan perusahaan sebagai alat publikasi dan sosialisasi untuk membangun kepercayaan (image) publik tentang aktivitas sosial yang dijalankan.

Dalam contoh yang lain, Kasali membagi stakeholders kedalam beberapa kelompok berikut ini:

5. Stakeholders Internal dan Stakeholders Eksternal

Stakeholders internal adalah stakeholder yang berada dalam lingkungan organisasi perusahaan.

Contoh stakeholder internal: pemegang saham, manajer dan karyawan.

Pengertian stakeholder eksternal adalah stakeholder yang berada diluar organisasi/entitas/perusahaan.

Contoh stakeholder eksternal:

  • pemerintah,
  • media massa (pers),
  • masyarakat,
  • konsumen atau pelanggan,
  • kelompok social responsible investor,
  • penyalur dan pemasok,
  • licensing partner dan yang lainnya

6. Stakeholders Primer, Sekunder dan Marjinal.

Stakeholder memiliki tingkatan primer, sekunder dan marjinal. Jadi perusahaan tidak perlu memperhatikan seluruh elemen stakeholder. Skala prioritas harus disusun oleh perusahaan.

Stakeholder primer bisa dikatakan sebagai stakeholder yang terpenting, urutan yang kedua adalah stakeholder sekunder dan yang terakhir adalah stakeholder marjinal.

Urutan ini bisa berbeda bagi setiap perusahaan dan bisa berubah dari waktu ke waktu.

7. Stakeholders Tradisional dan Stakeholders Masa Depan

Stakeholder tradisional adalah karyawan dan konsumen yang sudah berhubungan dengan organisasi.

Stakeholder masa depan adalah mahasiswa, peneliti dan konsumen potensial dan lainnya yang diperkirakan dapat memberikan pengaruh positif terhadap organisasi.

8. Proponents, Opponents, dan Uncommitted

Stakeholder berdasarkan sifatnya bisa dibedakan menjadi 3 yaitu kelompok yang memihak organisasi (proponents), kelompok yang menentang organisasi (opponents) dan kelompok abai (uncommitted) atau yang tidak peduli.

Mengenali stakeholder berguna untuk menyusun rencana dan strategi dan melakukan tindakan proporsional saat menghadapi permasalahan.

9. Silent Majority dan Vocal Minority

Selanjutnya dilihat dari bentuk dukungannya bisa dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu yang mendukung atau melakukan pertentangan dengan perusahaan secara vokal (aktif)  namun ada juga yang menyatakan secara silent (pasif).

10. Stakeholder Pendidikan

Stakeholder pendidikan adalah siapapun yang punya pengaruh atau kepentingan dalam suatu organisasi pendidikan.

Contoh stakeholder pendidikan adalah masyarakat lokal, pemerintah, orang tua, peserta didik, pengelola pendidikan dan komite sekolah.

Stakeholder pendidikan diharapkan bisa berkontribusi memberikan dukungannya.

Dukungan masyarakat bisa dalam bentuk menjaga keamanan organisasi pendidikan di lingkungannya.

Organisasi pendidikan juga membina hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

Dukungan pemerintah adalah memberikan bantuan kepada sekolah-sekolah.

Organisasi pendidikan juga diharapkan bisa memenuhi aturan dari pemerintah.

Dukungan orang tua berupa pemenuhan membimbing peserta didik agar bisa patuh terhadap aturan dan bersikap baik di sekolah.

Komite sekolah diharapkan bisa meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Komite sekolah bisa memberikan saran dan masukan terkait kebijakan sekolah.

11. Stakeholder Pariwisata

Stakeholder pariwisata adalah pihak yang terlibat dalam sektor pariwisata atau yang terpengaruh adanya aktivitas pariwisata.

Contoh stakeholder pariwisata adalah pemerintah dan masyarakat.

Pemerintah diharapkan bisa memfasilitasi setiap potensi wisata di setiap daerah. Pemerintah punya kemampuan untuk membuat aturan dan membantu mengembangkan sektor pariwisata di daerah.

Jika pengelolaan pariwisata di daerah optimal, tentu akan meningkatkan perekonomian bagi masyarakat sekitarnya. Disamping itu pemerintah juga akan diuntungkan dengan adanya pemasukan dari pajak pariwisata.

Apa perbedaan Stakeholder dan Shareholder?

Pemangku kepentingan (Stakeholder)Pemegang saham (Shareholder)
Stakeholder sangat terikat dengan suatu perusahaan, karena bertanggung jawab terhadap bisnis perusahaan dalam jangka panjang.Pemegang saham punya kepentingan terhadap keuangan/keuntungan perusahaan akibat kepemilikan sahamnya di perusahaan.
Sedangkan stakeholder harus memperjuangkan kegiatan bisnis perusahaannya.Pemegang saham bisa sewaktu-waktu menjual sahamnya untuk memenuhi kebutuhannya atau ketika kinerja perusahaan sedang buruk.
  1. Perbedaan Kepemilikan Saham

Shareholder dan stockholder merupakan pihak sama-sama punya saham di perusahaan. Stakeholder adalah pihak yang terlibat dengan perusahaan baik yang punya saham maupun tidak.

  1. Perbedaan Status

Shareholder juga diakui sebagai stakeholder, sedangkan stakeholder tidak serta merta dianggap sebagai shareholder.

  1. Perbedaan Dampak/Pengaruh

Shareholder bisa terkena dampak langsung akibat aktivitas perusahaan, sedangkan stakeholder bisa kena bisa juga tidak.

  1. Perbedaan Tanggung Jawab

Stakeholder punya wewenang untuk apa yang terjadi di perusahaan, sedangkan shareholder hanya terkena dampaknya.

  1. Perbedaan Kepemilikan Perusahaan

Stakeholder tidak punya kepemilikan dalam perusahaan, sedangkan shareholder punya sebagian kepemilikan perusahaan.

Apa itu Analisis Stakeholder?

Analisis stakeholder adalah proses penilaian dan identifikasi stakeholder berdasarkan apa pengaruhnya dalam bisnis/proyek, minat dan tingkat partisipasi.

Analisis stakeholder dilakukan dengan cara komunikasi ke semua stakeholder yang terlibat, baik internal dan eksternal.

Tujuan analisis stakeholder

  1. Mendapatkan bantuan dari para petinggi perusahaan yang punya pengaruh.
  2. Untuk menyamakan persepsi, strategi dan tujuan proyek.
  3. Untuk membantu menyelesaikan masalah yang terjadi dalam proyek.

Cara Analisis Stakeholder

  1. Mencari stakeholder yang potensial

Analisis stakeholder yang pertama adalah dengan mencari stakeholder yang berpengaruh besar dalam bisnis. Contohnya

  • Staf eksekutif
  • Bidang pemasaran
  • Bidang penjualan
  • Bidang produk
  • Bidang keuangan
  • Bidang manufaktur
  • Konsultan
  • Para pemilik bisnis yang berpengaruh
  1. Pengelompokkan stakeholder

Caranya dengan membagi lagi ke dalam kelompok, mulai dari yang berpengaruh paling tinggi, sampai yang pengaruhnya paling rendah seperti berikut ini:

  • Pengaruh tinggi, minat tinggi adalah tipe stakeholder yang bisa membuat proyek maju dan lancar
  • Pengaruh tinggi minat rendah adalah tipe stakeholder yang kurang berminat dengan bisnis, tapi tetap harus diperhatikan keinginan dan kebutuhannya.
  • Pengaruh rendah minat tinggi adalah stakeholder yang harus sering dihubungi untuk memastikan tidak terjadi masalah terhadap bisnis.
  • Pengaruh rendah minat rendah adalah stakeholder yang diberikan informasi tentang bisnis secara berkala.
  1. Mencari strategi dan cara komunikasi untuk mendapatkan dukungan stakeholder

Setelah masing-masing stakeholder sudah dikelompokkan, maka Anda harus menyusun strategi untuk mendapatkan dukungan untuk proyek Anda.

Masalah Umum dengan Stakeholder

Menjalankan bisnis perusahaan tentu menimbulkan dampak ke lingkungan. Dampak positif adanya perusahaan adalah mengurangi jumlah pengangguran, meningkatkan taraf ekonomi di lingkungan dan keuntungan lain.

Terlepas dari itu, terkadang ada masalah umum yang sering dialami perusahaan dengan stakeholder.

Contoh masalah dengan stakeholder adalah untuk menghemat biaya produksi, biasanya perusahaan akan menggunakan mesin otomatis.

Kelebihannya, meminimalisir kesalahan, dan bisa meningkatkan produksi sehingga akan menambah keuntungan perusahaan.

Alhasil, tenaga manusia/karyawan akan digantikan oleh mesin, sehingga akan terjadi pemberhentian karyawan.

Itulah tadi pembahasan tentang Stakeholder, Teori, Peran, Klasifikasi dan Contoh. Semoga tulisan sederhana ini bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Kesimpulan

Apa itu stakeholder?

Stakeholder adalah pihak yang berpengaruh dan bertanggung jawab terhadap entitas bisnis dan kegiatan bisnisnya.

Apa contoh stakeholder?

Pemilik atau pemegang saham,
Karyawan,
Pemasok,
Konsumen,
Bank,
Pesaing,
Pemerintah

Apa peran stakeholder?

Peran stakeholder baik internal maupun eksternal adalah untuk mengembangkan bisnis. Sekaligus kontrol terhadap bisnis dan perusahaan seperti membuat kebijakan dan aturan, supaya bisa membawa pengaruh positif baik untuk perusahaan maupun lingkungan.

Terimakasih banyak atas kunjungannya. Jangan lupa share ya ! 🙂

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Comments are closed.