Klasifikasi Stakeholder dan Cara Mengidentifikasinya

Sandi Ma'ruf

Klasifikasi stakeholder adalah sebuah strategi untuk membantu perusahaan dalam melayani dan menjaga hak-hak stakeholder bisa terpenuhi dengan baik.

Stakeholder adalah pihak yang menentukan keberhasilan bisnis perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan para stakeholder.

Dengan klasifikasi stakeholder, perusahaan akan dengan mudah mengelola apa yang jadi kewajiban perusahaan kepada stakeholder, baik stakeholder internal maupun stakeholder eksternal perusahaan.

Iniliah uraian kami dalam klasifikasi stakeholder:

Klasifikasi Stakeholder

Macam-Macam Klasifikasi Stakeholder

Setiap stakeholder punya hak dan kebutuhan masing-masing. Jika perusahaan melakukan strategi pendekatan untuk masin-masing stakeholder tentu akan sulit. Maka jawabnnya adalah klasifikasi stakeholder.

Klasifikasi stakeholder ini bisa dilakukan dengan cara mengelompokkan mereka sesuai dengan:

  1. Kebutuhan mereka dalam bisnis perusahaan,
  2. Kekuatan dalam bisnis perusahaan
  3. Pengaruh mereka.dalam bisnis
  4. Ketertarikan mereka terhadap bisnis

Dengan klasifikasi stakeholder, perusahaan akan mudah menetapkan bagaimana strategi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan stakeholder.

Lihat Juga: Macam-Macam Teori Stakeholder

Stakholder Primer

Sakeholder primer adalah pihak yang punya kewenangan langsung terhadap bisnis perusahaan, atau sebagai pihak stakeholder yang utama.

Pemangku kepentingan ini dianggap stakeholder primer karena mereka biasanaya menyertakan modal mereka ke dalam bisnis perusahaan.

Contoh stakeholder primer adalah:

  1. Investor,
  2. Karyawan,
  3. Pelanggan,
  4. Pemasok,
  5. Vendor dan
  6. Mitra bisnis.

Lihat Juga: Stakeholder Pendidikan

Stakeholder Sekunder

Stakeholder sekunder adalah stakeholder yang punya kepentingan pada bisnis tetapi tidak punya pengaruh yang signifikan terhadap aktifitas bisis perusahaan.

Stakehoder sekunder biasanya berpengaruh pada aktifitas komersil perusahaan.

Sifat stakeholder sekunder ini adalah umumnya sebagai pihak yang mengawasi jalannya bisnis perusahaan.

Contoh stakeholder sekunder adalah

  1. Kompetitor bisnis
  2. Serikat buruh
  3. Media massa
  4. Lembaga swadaya masyarakat (LSM)
  5. Organisasi pemerintah

Lihat Juga: Klasifikasi Ritel

Perbedaan Stakeholder Primer dan Stakeholder Sekunder

PerbedaanStakeholder PrimerStakeholder Sekunder
SifatBerdampak langsung terhadap aktifitas komersil perusahaan.Punya pengaruh terhadap aktifitas komersil perusahaan.
ContohKaryawan, investor, pemasok, pelanggan.Pemerintah, media massa, organisasi dagang.
PeranSangat penting supaya  organisasi bisnis bisa berhasilHarus dijaga pemenuhan kebutuhan dan haknya.
IdentifikasiSangat mudah dikenali karena langsung terlibat dalam bisnisSulit diidentifikasi karena muncul pada saat tertentu

Berikut penjelasan tentang perbedaan stakeholder primer dan sekunder.

Kewenangan dalam bisnis

Stakeholder primer adalah pihak yang sangat menentukan keberhasilan perusahaan di masa sekarang, sampai di masa depan.

Stakeholder primer punya kewenangan terhadap masalah perusahaan, seperti masalah produksi, masalah keuangan, masalah sosial perusahaan dan masalah lainnya.

Sedangkan stakeholder sekunder adalah pemangku kepentingan yang terpengaruh oleh keputusan bisnis yang dilakukan perusahaan.

Namun dilain sisi, stakeholder sekunder bisa menjadi stakeholder primer seperti pemerintah yang membuat aturan tentang bisnis.

Pengaruh dalam bisnis

Baik stakeholder primer maupun sekunder, sama-sama penting dalam kelancaran bisnis perusahaan.

Yang paling penting, perusahaan harus bisa mengelola dengan baik semua kebutuhan dan hak stakeholder primer.

Sedangkan stakeholder sekunder kepentingannya dinomor duakan setelah stakeholder primer, karena dianggap kurang relevan dengan bisnis perusahaan.

Terkecuali untuk stakeholder sekunder seperti pemerintah, terkadang juga harus menjadi prioritas pelayanan oleh perusahaan.

Demi berjalannya bisnis perusahaan dengan baik, perusahaan dituntut haru bisa menjaga hubungan baik kepada setiap stakeholder.

Ruang lingkup

Ruang lingkup stakeholder primer menyangkut aktifitas utama seperti keuangan di perusahaan, sehingga keberadaannya mudah dikenali. Sedangkan stakeholder sekunder biasanya sulit dikenali secara langsung karena pemangku kepentingan ini muncul hanya pada saat mengoreksi keputusan bisnis perusahaan.

Tahap Klasifikasi Stakeholder

Ada 3 tahap dalam menentukan klasifikasi stakeholder.

  1. Tahap identifikasi,
  2. Tahap klasifikasi dan pemberian peringkat
  3. Tahap strategi pengelolaan

Identifikasi stakeholder adalah proses pencarian pihak, individu atau organisasi yang tertarik dengan bisnis perusahaan Anda.

Proses klasifikasis stakeholder untuk memahami siapa saja calon stakeholder dan memahami apa yang akan jadi kebutuhan mereka.

Proses ini sangat penting karena identifikasi stakeholder yang baik, maka pengembangan bisnis perusahaan juga akan semakin baik.

Kekuatan dan Ketertarikan

Stakeholder dikelompokkan berdasarkan apa ketertarikan mereka dalam bisnis perusahaan.

Kekuatan dan Pengaruh

Stakholder dikelompokkan berdasarkan seberapa besar pengaruh mereka terhadap bisnis perusahaan.

Pengaruh dan Dampak

Stakeholder diklasifikasikan berdasarkan mana yang paling berpengaruh dan punya dampak penting terhadap perjalanan bisnis perusahaan.

Kekuatan, Kepentingan, dan Kewenangan

Stakeholder pada kelompok ini umumnya punya peran inti, penggerak roda bisnis perusahaan dan pihak sangat penting dalam perusahaan.

Klasifikasi stakeholder akan memudahkan perusahaan melihat mana stakeholder yang paling penting dan berpengaruh pada aktifitas bisnis perusahaan.

Cara Mengidentifikasi Stakeholder

Berikut beberapa informasi tentang stakeholder supaya bisa dikenali apa kontribusi dan pengaruhnya kepada bisnis perusahaan:

Kenali pemilik bisnis

Pemilik adalah pihak yang berusaha supaya perusahaan bisa mendapatkan laba secara maksimal. Pemilik punya tanggung jawab penuh terhadap berdirinya perusahaan.

Kenali investor bisnis

Investor adalah pihak yang memberikan modal sahamnya ke perusahaan dengan tujuan mendapatkan dividen.

Kenali pemasok

Pemasok adalah pihak yang memberikan layanan, bahan baku kepada perusahaan.

Kenali konsumen

Konsumen adalah orang atau pihak yang mengkonsumsi produk perusahaan. Kualitas produk dan harga yang terjangkau adalah yang diharapkan oleh setiap konsumen.

Karyawan perusahaan yang tertarik

Karyawan perusahaan punya ketertarikan masing-masing terhadap bisnis perusahaan. Contohnya kepada pemasaran, ingin menjual produk sebanyak-banyaknya. Manajer produksi ingin produksi tepat waktu dan sesuai dengan harapan.

Organisasi yang terpengaruh

Apa saja organisasi yang terlibat pada bisnis perusahaan? contohnya serikat pekerja, organisasi dagang dan lainnya. Organisasi ini juga harus diperhatikan dalam manajemen pengelolaan stakeholder.

Organisasi Pemerintah Yang Terlibat

Yang patut dipertimbangkan dalam manajemen stakeholder adalah organisasi pemerintah. Kalau di Indonesia ada DPR, Pemerintah Daerah dan Dinas terkait.

Pesaing bisnis

Pesaing bisnis juga mencari informasi tentang bisnis perusahaan yang sedang Anda jalani.

Kreditur bisnis

Kreditur bisnis selalu memperhatikan kondisi keuangan perusahaan. Mereka menantikan pengembalian pinjaman dan bunga.

Strategi Manajemen Stakeholder Berdasarkan Klasifikasinya

Setelah mengetahui klasifikasi stakeholder, selanjutnya perusahaan bisa mengelola secara baik sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan stakeholder.

Perusahaan harus bisa mengelola kepetingan stakeholder primer dan sekunder dengan manajemen yang baik. Tujuannya, supaya bisnis perusahaan mendapat dukungan dari para stakeholder.

Setiap stakeholder diajak terlibat secara aktif pada bisnis perusahaan, supaya mereka merasa puas kepada kebijakan yang diambil perusahaan.

Berikut manfaat dari strategi manajemen stakeholder:

  1. Menjaga hubungan baik dengan memenuhi apa yang jadi tuntutan dan haknya.
  2. Mengurangi resiko masalah yang mengganggu bisnis perusahaan.
  3. Mendapatkan dukungan penuh dari para stakeholder.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.