Pengertian Holding Company, Contoh dan Proses Pembentukan

Sandi Ma'ruf

Pengertian Holding Company, Contoh dan Proses Pembentukan

Pengertian Holding Company, Contoh dan Proses Pembentukan – Holding atau juga sering di holding company, present company atau controling company. Holding company mempunyai konsentrasi saham yang bertujuan untuk bisa berpengaruh pada perusahaan tertentu supaya bisa mengendalikannya. Bagaimana pengertian, manfaat, prosedur dan apa saja kelebihan dan kekurangan holding company akan dibahas pada artikel dibawah ini.

Pengertian Hoding Company Menurut Ahli

Pengertian holding company adalah perusahaan utama yang membawahi beberapa peusahaan, yang tergabung dalam satu grup perusahaan. Dengan begitu, ada kemungkinan terjadi peningkatan atau penciptaan nilai pasar perusahaan.

Definisi Holding company adalah suatu perusahaan yang memiliki tujuan untuk mempunyai saham pada satu atau beberapa perusahaan dan mengatur satu atau beberapa perusahaan lain tersebut.

Tujuan dari penggabungan saham induk dengan saham anak (subsidiary company) bisa berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan, dan bahkan bisa menciptakan nilai pasar perusahaan.

Yang selama ini kita kenal dengan istilah ”Market Value Creation”. Hubungan antara perusahaan induk dengan perusahaan anak adalah Afiliasi.

Baca juga:

  1. Apa Itu Firma ? Cara Mendirikan Firma, Dasar Hukum Dan Ciri-Cirinya
  2.  Pengertian Joint Venture, Ciri-Ciri, Contoh Serta Kelebihan dan Kekurangannya
  3.  Pengertian Badan Usaha, Jenis-Jenis, Fungsi dan Bentuknya

Apa Manfaat Holding Company ?

Manfaat pembentukan holding company adalah bisa membangun, mengelola, mengendalikan dan mengkoordinasikan kinerja antar perusahaan.

Perumusan langkah perencanaan perusahaan Holding company harus jelas dan efektif. Aspek strategis yang harus di perhatikan meliputi struktur organisasi, sumber daya manusia (SDM), dan aspek keuangan (finansial).

Tidak hanya itu, pengendalian setelah perusahaan Holding company juga harus diperhatikan.

Dengan sistem pengendalian manajemen (management control system), pihak-pihak manajemen harus melakukan perencanaan, pengukuran, pengendalian, pengukuran dan auditing yang disertai dengan akuntabilitas transparan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kelebihan Dan Kekurangan Holding Company

Kelebihan dan kekurangan Holding company bisa kita kelompokkan menjadi 3 yaitu, dari segi pengendalian perusahaan, segi pengoperasian perusahaan dan segi pemisahan secarar hukum.

  1. Segi pengendalian perusahaan, untuk mempengaruhi atau mengendalikan perusahaan lain, holding company harus memiliki saham di perusahaan tersebut sebesar 20-50%.
  2. Segi pengoperasian perusahaan. Secara hukum, perusahaan holding company bersifat terpisah antara perusahaan anak dengan perusahaan lainnya. Sehingga, jika salah satu perusahaan anak mengalami kegagalan, akan ditutup dengan keberhasilan perusahaan lain. Namun holding company tetap bertanggung jawab terhadap seluruh perusahaan anaknya.
  3. Segi pemisahan secara hukum. Artinya, dalam beberapa perusahaan sejenis bisa dibentuk dalam satu holding company, contohnya perusahaan asuransi, bank dan lembaga keuangan lainnya.

Contoh Holding Company Di Indonesia

Berikut ini adalah contoh nama perusahaan holding company di indonesia

  1. PT. Pupuk Indonesia Holding Company
  2. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
  3. PT. Medco Energi Internasional Tbk.
  4. PT. Indonesia Aluminium (Inalum)
  5. PT. Bumi Resources Tbk.
  6. PT. Danareksa
  7. Hutama Karya
  8. Astra Internasional
  9. Krakatau Steel
  10. Japfa
  11. Salim Group
  12. Maspion

Proses Pembentukan Holding Company

1. Proses Residu

Dalam proses residu, perusahaan asal di pecah sesuai dengan masing-masing sektor usaha. Perusahaan yang di pecah ini nantinya akan menjadi perusahaan yang mandiri, sementara perusahaan sisanya (residu) dari perusahaan asal akan di konversi menjadi perusahaan holding dan tetap memegang saham pada perusahaan pecahan tersebut.

Istilah holding company menurut Winardi adalah perusahaan yang menguasai perusahaan lain. Ada sebuah adagium yang mengatakan bahwa sebuah “hoding company is a company which holds other companies”.

Pembentukan perusaahaan holding company melalui proses residu bisa kita lihat pada gambar berikut ini:

ciri ciri holding company
Proses Residu

Keterangan gambar:

XPerusahaan Asal,
XiBagian dari perusahaan asal yang tidak perlu di mandirikan.
X2Bagian dari bisnis perusahaan yang perlu di mandirikan.
P,Q,RPecahan dari perusahaan asal yang sudah mandiri.
A, B, CPerusahaan yang lebih dahulu ada, tetapi dengan kepemilikan yang sama/berhubungan dengan pemilik X dan sahamnya dialihkan ke X
X3Perusahaan holding yang terbentuk akibat proses residu.

2. Prosedur Penuh

Prosedur ini sebaiknya dilakukan jika tidak terlalu banyak pemandirian/pemecahan perusahaan, namun masih dalam kepemilikan yang sama/berhubungan saling terpencar-pencar setiap masing-masing perusahaan, dan tanpa terkonsentrasi dalam suatu perusahaan holding.

Hal yang membedakan dari prosedur residu adalah perusahaan holding bukan sisa dari perusahaan asal, tetapi perusahaan penuh dan mandiri. Perusaahaan mandiri calon perusahaan holding bisa berupa:

  1. Diambil dari salah satu perusahaan yang sudah akta tetapi masih dalam kepemilikan yang sama atau berhubungan,
  2. Diakuisisi perusahaan lain yang sudah terlebih dahulu ada, namun status kepemilikan berlainan dan tidak mempunyai keterkaitan satu sama lain.
kelebihan dan kekurangan holding company
Tipe A
contoh nama perusahaan holding company
Tipe B
pengertian holding company
Tipe C

Keterangan Diagram:

A, B, C, DPerusahaan-perusahaan dengan kepemilikan yang samal saling berhubungan
XPerusahaan baru dibentuk yang dipersiapkan untuk menjadi perusahaan holding
YPerusahaan lain dengan kepemilikan yang berbeda/tidak saling berhubungan
—–>Saham perusahaan anak yang dipegang oleh perusahaan holding.
Tipe ATipe pembentukan perusahaan baru
Tipe BTipe pengambitan perusahaan yang sudah ada tetapi masih dalam kepemilikan yang sama atau saling berhubungan
Tipe CTipe pengakuisisi terlebih dahulu perusahaan yang sudah ada dan dengan kepemilikan yang berlainan/tidak saling berhubungan.

  1. Prosedur Terprogram

Pembentukan perusahaan holding pada proses ini direncanakan pada saat awal memulai (start) bisnis. Karenanya, perusahaan pertama yang didirikan dalam grupnya adalah perusahaan holding. Selanjutnya, setiap bisnis yang dijalankan akan dibentuk atau di akuisisi perusahaan lain, dengan catatan perusahaan holdong sebagai pemegang saham akan bersama dengan pihak lain sebagai partner bisnis.

Dengan demikian, jumlah perusahaan baru sebagai anak perusahaan akan terus berkembang jumlahnya, sesuai dengan perkembangan bisnis dari grup usaha yang bersangkutan.

Pembentukan perusahaan holding company dengan proses terprogram adalah:

proses pembentukan holding company
Proses Terprogram

 Keterangan Gambar:

ACalon Perusahaan Holding
A1Perusahaan Holding
B,C,DPerusahaan baru dibentuk (Anak Perusahaan )
x, Y, ZPerusahaan lain dengan kepemilikan yang berbeda/tidak saling berhubungan.
B, C, 0Memegang saham dari awal terbentuk perusahaan.
X, Y, ZPemegang saham secara akuisisi

Sumber

Munir Fuady, 1999, Hukum Perusahaan Dalam Paradigma Hukum Bisnis, Bandung, Citra Aditya Bakti, hal. 84.

Winardi, 1996. Istilah Ekonomi Dalam 3 Bahasa. Inggris-Belanda-Indonesia. Bandung, mandar maju, hal. 188.

Itulah tadi pembahasan Pengertian Holding Company, Contoh dan Proses Pembentukan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca. Terima kasih banyak atas kunjungannya.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Leave a Comment