
Mengenal metode dan cara perhitungan penilaian persediaan FIFO (First in First Out), atau dikenal juga dengan metode MPKP (Masuk Pertama Keluar Pertama).
Metode FIFO merupakan metode andalan bagi beberapa perusahaan, pasalanya FIFO diakui lebih menguntungkan. Contohnya terkait penyimpanan persediaan, sistem FIFO bisa mengurangi kerusakan barang dagang dan menambah laba pada saat terjadi inflasi.
Pengertian FIFO
FIFO adalah metode penilaian persediaan barang dimana barang dagang yang pertama kali diproduksi atau dibeli, dijual, digunakan atau dibuang lebih dulu. Singkatnya, pertama dibeli, pertama dijual. Jadi sisa persediaan barang adalah persediaan yang dibeli terakhir.
Inilah yang menyebabkan FIFO lebih menguntungkan saat terjadi inflasi. Karena barang dagang dijual dengan kondisi harga tinggi (akibat inflasi) tetapi harga pokok persediaannya masih yang lama (lebih murah).
Beberapa kriteria metode FIFO diantaranya:
- Menghasilkan persediaan akhir yang tinggi
- Harga pokok penjualan lebih rendah
- Laba kotor lebih tinggi
- Tidak menyediakan harga yang akurat ketika harga pasar naik
Coba mengenal pengertian manajemen persediaan.
Contoh Metode FIFO
Sistem Fisik (Perhitungan Fisik)
Berikut adalah contoh metode FIFO dengan sistem pencatatan fisik pada UD Sanjaya.
Tanggal | Keterangan | Unit | Harga Beli/Unit | Total Biaya | |
2021 | 1 | Persediaan | 200 | 2.500 | 500.000 |
Januari | 10 | Pembelian | 400 | 3.000 | 1.200.000 |
25 | Pembelian | 300 | 3.500 | 1.050.000 | |
30 | Pembelian | 100 | 4.000 | 400.000 | |
Tersedia untuk dijual | 1,000 | 3.150.000 |
Total persediaan akhir pada tanggal 31 Januari adalah sebanyak 300 unit dengan jumlah dan harga pokok penjualan sebagai berikut.
25 Jan | 200 unit | @Rp.3.500 | = Rp.700.000 |
30 Jan | 100 unit | @Rp.4.000 | = Rp.4000.000 |
300 | Rp. 1.100.000 |
Karena menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama, maka persediaan akhir dilihat dari nilai yang paling bawah.
Sedangkan perhitungan persediaan yang terjual 1.000 – 300 = 700 unit adalah seperti berikut.
1 Jan | 200 unit | @Rp.2.500 | = Rp.500.000 |
10 Jan | 400 unit | @Rp.3.000 | = Rp.1.200.000 |
25 Jan | 100 unit | @Rp.3.500 | = Rp.350.000 |
700 | Rp. 2.050.000 |
Dari table di atas bisa kita lihat, bahwa penjualan sebanyak 700 unit berasal dari persediaan tanggal:
- 1 Januari sebanyak 200 unit dengan harga per unit 2.500.
- 10 Januari sebanyak 400 unit dengan harga per unit 3.000.
- 25 Januari sebanyak 100 unit dengan harga per unit 3.500.
Selanjutnya mari kita coba buat untuk ilustrasi jurnal umumnya berdasarkan transaksi pembelian dan penjualan di atas.
JURNAL UMUM
UD SANJAYA
JANUARI 2021


Sistem Perpetual
Metode pencatatan perpetual adalah metode pencatatan yang dilakukan terus menerus pada saat terjadi pemasukan atau pengeluaran persediaan barang.
Jika perusahaan mencatat setiap terjadi pembelian dan penjualan barang, maka perhitungan fisik tidak diperlukan, pemilik atau kepala gudang itnggal melihat nilai persediaan di lembar kartu persediaan.

Baik mengggunakan metode fisik atau perpetual, jumlah persediaan akhirnya sama yaitu sebesar Rp. 1.100.000. Begitu juga dengan harga pokok penjualan sebesar Rp. 2.050.000.
Dari berbagai transaksi pembelian dan penjualan di atas, selanjutnya akan kita buatkan ilustrasi jurnal umum metode FIFO perpetual.
JURNAL UMUM
UD SANJAYA
JANUARI 2021

Demikian pembahasan metode penilaian persediaan FIFO (First In First Out) semoga bermanfaat bagi pembaca. Jangan lupa juga untuk share artikel ini, supaya lebih banyak orang tahu lebih mengenal apa itu FIFO. Terima kasih.