Segmentasi Perilaku: Pengertian, Contoh dan Strateginya

Sandi Ma'ruf

Melakukan segmentasi perilaku untuk pemasaran adalah hal yang efektif. Sebab mengetahui perilaku konsumen akan membuat prediksi ketertarikan suatu produk semakin tepat. 

Misalnya, seseorang membeli aksesoris modifikasi motor atau mobil, artinya orang tersebut memang tertarik dengan hal yang berhubungan dengan dunia otomotif.

Bagi pemilik bisnis, mengenal perilaku konsumen jadi nilai tambah, karena lebih mudah untuk memasarkan produknya.

Anda bisa fokus menawarkan produk kepada konsumen yang memang memiliki minat, meningkatkan peluang penjualan sehingga menghemat biaya pemasaran.

Ada banyak keuntungan lain jika mempelajari tentang segmentasi perilaku seperti berikut.

Pengertian Segmentasi Perilaku

Segmentasi perilaku adalah proses pembagian konsumen menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pola perilakunya dalam mengkonsumsi produk atau jasa. 

Pola perilaku ini dapat berupa frekuensi pembelian, jumlah pembelian, waktu pembelian, atau preferensi produk yang dibeli. 

Baca juga : Contoh Segmentasi Psikografis

Tujuan Segmentasi Perilaku

Tujuan melakukan segmentasi pasar perilaku adalah membantu menemukan strategi pemasaran yang tepat, supaya hasil penjualan produk barang atau layanan yang diharapkan bisa tercapai.

Jenis Segmentasi Perilaku

jenis Segmentasi psikografis

1. Perilaku Pembelian

Perilaku pembelian adalah pola pembelian yang dilakukan seseorang, misalnya bagaimana seseorang mencari informasi tentang produk yang mereka inginkan. 

Apakah lewat media sosial untuk melihat review, pergi ke toko, atau lewat online shop dan marketplace secara langsung.

Disini ada beberapa contoh perilaku pembelian yang sering terjadi pada konsumen ;

  • Membandingkan produk antara brand 1 dan lainnya baik harga atau spesifikasi
  • Melihat apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing merek, yang sesuai dengan kebutuhan
  • Melihat ulasan pembeli sebelumnya
  • Melihat barang terlaris
  • Meminta bantuan customer service untuk menjawab pertanyaan
  • Mencari alur pembelian yang sederhana

2. Waktu Pembelian

Waktu pembelian termasuk dalam kategori segmentasi perilaku. Karena konsumen cenderung memiliki waktu pembelian yang sama.

Ada beberapa jenis waktu pembelian diantaranya : 

  1. Keseharian

Dalam kegiatan sehari-hari, kebanyakan orang membeli makanan dan minuman, seperti melalui aplikasi pemesanan makanan.

  1. Musiman

Waktu pembelian musiman biasanya terjadi pada saat seperti musim liburan, setiap weekend, akhir bulan, setiap ada diskon, hari raya agama, peringatan kemerdekaan dan pertandingan sepak bola dunia.

  1. Tak Terduga

Jenis pembelian yang barang ini tidak bisa diketahui waktu pastinya. Contohnya kebutuhan barang untuk kado pernikahan, kado kelahiran atau hadiah untuk pembukaan toko milik teman.

Jika Anda memiliki situs web atau toko, memang sebaiknya ada catatan pembelian, supaya mudah untuk melihat waktu pembelian konsumen.

3. Manfaat Yang Dicari

Perilaku konsumen yang membeli produk berdasarkan manfaat, termasuk yang sering ditemukan. Konsumen biasanya akan loyal dengan produk yang memang terbukti memberikan khastia sesuai yang dijanjikan.

Misalnya pemutih wajah, penghitam rambut, penumbuh bulu, pembersih lantai dan sejenisnya. 

Anda bisa menanyakan masalah yang dialami pelanggan, untuk mencarikan produk atau solusi yang tepat,

4. Loyalitas Pelanggan

Dari manfaat yang diperoleh dari produk, tidak jarang mereka kembali lagi untuk membelinya. Bahkan terkadang mereka juga membicarakan produk ke grup maupun Whatsapp.

Jadi jika bisnis Anda ingin berkembang dan memiliki loyalitas pelanggan, produk Anda harus bisa memberikan hasil yang terbaik.

Contoh strategi supaya konsumen bisa loyal adalah dengan menggunakan kupon pembelian. Pada saat terkumpul 10 kupon, akan mendapatkan gratis produk atau layanan.

Alternatif lain adalah melakukan follow up atau tindak lanjut setelah mereka membeli produk Anda. 

Misalnya menanyakan bagaimana feedback atau pengalaman mereka menggunakan produk Anda. Dengan cara ini, konsumen akan merasa diperhatikan.

Baca juga: Contoh Segmentasi Demografis

Strategi Segmentasi Perilaku

1. Tahapan Konsumen

Dalam membuat segmentasi perilaku, kita akan membahas tentang AIDA (Attention, Interest, Desire, Action).

  1. Perhatian (Attention) adalah proses mengenalkan produk atau layanan ke khalayak untuk mendapatkan perhatian
  2. Minat (Interest) adalah tahap dimana orang-orang yang tertarik akan memberikan reaksi, seperti like, comment atau pertanyaan pada konten pemasaran
  3. Keinginan (Desire) adalah tahap dimana calon konsumen sudah beberapa kali memberikan reaksi mereka
  4. Aksi (Action) adalah tahap pembelian konsumen

2. Keterlibatan

Anda juga bisa membuat segmentasi perilaku berdasarkan keterlibatan pelanggan, diantaranya sesekali, standar dan intensif.

  1. Sesekali artinya pelanggan berinteraksi dengan produk secara tidak teratur
  2. Standar artinya pelanggan lebih teratur berinteraksi dengan konten atau produk dan layanan Anda
  3. Intensif artinya pelanggan yang sudah sangat rutin membeli atau berinteraksi dengan produk

3. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan adalah perilaku yang diinginkan pada setiap produk atau layanan. Pelanggan biasanya akan memberikan review di media sosial atau testimoni terkait apa pengalaman mereka tentang kelebihan produk Anda.

Anda bisa memberikan diskon pada pembelian berikutnya, supaya pelanggan tersebut merasa bangga dan menjadi pelanggan yang loyal.

Baca juga: 6 Contoh Segmentasi Geografis

Contoh Segmentasi Perilaku Dalam Berbagai Produk

Contoh Segmentasi Perilaku

1. Aplikasi Ojek Online

Ada banyak orang yang memiliki tujuan keberangkatan yang sama, seperti ke kantor, ke pabrik dan tempat pesta. Selain itu tidak semua orang juga punya kendaraan atau tidak bisa membawa kendaraan pada waktu tertentu.

Masalah-masalah di atas sangat sering terjadi di lingkungan kita, sehingga layanan ojek online bisa membantu bepergian dengan mudah.

2. Minuman Whey Protein

Minuman Whey protein adalah minuman suplemen yang sangat dianjurkan untuk orang yang ingin membentuk badan atau menambah massa otot tubuh.

Selain itu, minuman protein tinggi ini memang dibutuhkan untuk orang-orang yang suka beraktivitas berat, seperti atlet, olahragawan dan binaragawan.

3. Makanan Instan

Terkadang, sebagian orang memiliki kesibukan yang tinggi, sehingga sulit menemukan waktu yang tepat untuk makan.

Maka hadirnya makanan instan seperti mie instan, roti gandum, kentang goreng dan sejenisnya bisa menjadi pilihan alternatif untuk menambah energi secara cepat, di sela-sela kesibukan.

Jadi Anda bisa tetap menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan tidak merasa lemas.

4. Kosmetik Anti Air

Apakah Anda termasuk orang yang mudah berkeringat? jika iya, tentu riasan dan make up di wajah mudah sekali luntur. Namun jangan khawatir, karena saat ini sudah banyak beredar kosmetik yang anti air. 

Kosmetik anti air adalah contoh segmentasi perilaku yang bisa memberikan solusi untuk orang-orang yang ingin mudah memakai riasan, tanpa takut luntur saat terkena cairan seperti keringat atau air hujan.

5. Pakaian Musim Dingin

Pakaian musim dingin merupakan contoh segmentasi perilaku berdasarkan pembelian musiman.

Pasalnya, jenis pakaian seperti jaket berbulu tebal, flanel dan sejenisnya tentu dicari orang-orang hanya pada saat akan menghadapi musim salju di daerahnya.

6. Shampo Anti Ketombe

Shampo anti ketombe termasuk contoh segmentasi perilaku berdasarkan manfaat yang dicari.

Setelah mencari produk shampo ini di toko, konsumen biasanya melihat juga manfaat lain seperti aroma, kandungan vitamin dan bahan alami.

Setelah menggunakan shampo ini secara rutin, konsumen berharap kepalanya tidak lagi gatal akibat ketombe dan kulit kering.

Keuntungan Segmentasi Perilaku

  1. Perusahaan dapat menyediakan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen
  2. Membantu perusahaan dalam mengidentifikasi kelompok konsumen yang paling mudah untuk ditargetkan dengan promosi atau penjualan tertentu
  3. Membantu perusahaan menemukan konsumen yang sekarang belum menggunakan produk atau layanan
  4. Mudah untuk menentukan harga produk untuk konsumen tertentu
  5. Membantu perusahaan menentukan lokasi distribusi produk atau layanan

Kelemahan Segmentasi Perilaku

  1. Biaya yang cukup tinggi untuk mendapatkan data perilaku konsumen
  2. Perubahan perilaku konsumen membuat data segmentasi mudah usang di masa depan
  3. Masalah privasi, karena data tersebut bisa digunakan selain untuk kepentingan segmentasi
  4. Segmentasi yang terlalu fokus berakibat jangkauan target konsumen semakin mengecil

Kesimpulan Dan Implikasi Untuk Bisnis

Di era teknologi saat ini, Anda dapat dengan mudah mengetahui segmentasi perilaku, yakni melalui pembelian di website, interaksi di media sosial dan platform iklan di internet.

Anda dapat memanfaatkan data tersebut untuk meningkatkan bisnis dan penjualan produk.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Leave a Comment