Barang Inferior : Pengertian dan Contohnya

Sandi Ma'ruf

contoh barang inferior

Barang Inferior – Jika dikaitkan dengan faktor pendapatan konsumen maka barang akan dibagi menjadi 3 jenis dan salah satunya adalah Barang Inferior.

Pengertian Barang Inferior

Barang inferior merupakan suatu barang yang jumlah permintaannya akan menurun disaat pendapatan ekonomi konsumen meningkat.

Mengapa demikian? Dengan meningkatnya pendapatan konsumen, maka mereka akan mengganti barang dengan yang lebih mahal dengan kata lain barang inferior dapat dilihat sebagai sesuatu yang akan konsumen tuntut jika mereka memiliki pendapatan yang lebih tinggi.

Dapat dilihat juga, barang inferior adalah barang dengan kualitas rendah dan harga yang rendah sehingga bagi konsumen dengan penghasilan yang pas–pasan , maka barang inferior merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi segala kebutuhan.

Seperti contoh singkat adalah sandal jepit, saat pendapatan mereka pas-pasan atau rendah mungkin mereka hanya akan membeli sandal dengan harga yang sangat murah.

Tetapi ketika mereka memiliki pendapatan yang lebih, mereka pasti akan menggantinya dengan harga dan kualitas yang lebih baik juga.

Namun penting dicatat, barang inferior disetiap belahan dunia tidaklah selalu sama.

Misalnya pada negara maju mungkin roti dapat menjadi barang inferior, namun di negara berkembang khususnya Indonesia roti bisa saja menjadi barang normal, melainkan beras lah yang menjadi barang inferior.

Barang normal yaitu kebalikan dari barang Inferior karena ketika pendapatan konsumen meningkat maka permintaan terhadap barang juga akan meningkat.

Baca : Pengertian dan Contoh Barang Ekonomi, Barang Bebas, dan Barang Illith

Contoh Barang Inferior

Berikut ada beberapa contoh terhadap barang Inferior antara lain:

1. Beras

Makanan pokok orang Indonesia ini termasuk barang inferior, karena saat pendapatan masyarakat rendah mereka hanya mampu membeli beras raskin atau beras dengan kualitas rendah.

Berbeda ketika pendapatan meningkat mereka akan membeli beras dengan kualitas yang tinggi juga dengan harga yang lebih mahal.

2. Kopi

Ketika pendapatan menurun atau rendah, masyarakat mungkin hanya mampu membeli kopi sachet yang djual di warung-warung dengan harga terjangkau, berbeda jika pendapatan mereka naik maka ia mampu mengganti kopi sachet tersebut dengan merk luar negeri.

3. Sandang

Ketika pendapatan masyarakat rendah, mungkin mereka membeli baju dengan harga murah bahkan merk yang tidak terkenal,

Namun berbeda lagi jika pendapatan mereka naik, mereka akan memilih membeli baju dengan merk terkenal juga dengan kualitas yang tinggi.

4. Transportasi

Masyarakat akan menggunakan transportasi umum atau jalan kaki ketika pendapatan mereka rendah, tetapi ketika pendapatan mereka meningkat mungkin mereka akan mengganti transportasi umum menjadi membeli kendaraan pribadi.

Baca : Contoh Barang Subtitusi dan Barang Komplementer

5. Minyak Tanah

Minyak tanah akan digunakan saat pendapatan kita pas atau rendah, namun ketika pendapatan naik kita akan menggantinya menjadi gas atau kompor listrik.

6. Barang Imitasi

Barang imitasi seperti tas, perhiasan, sepatu dan lain-lain akan kita beli karena tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli barang yang asli.

Namun ketika memiliki penghasilan yang lebih karena mengalami peningkatan tentu kita akan meninggalkan barang ini dan membeli barang yang asli.

7. Obat Generik

Termasuk barang inferior karena ketika kita memiliki pendapatan yang meningkat pasti kita akan meninggalkannya untuk membeli obat yang lebih bagus kualitasnya dan bermerek.

8. Telepon Genggam

Telepon genggam dapat termasuk barang inferior karena saat pendapatan masyarakat meningkat mereka pasti akan membeli telepon genggam dengan harga dan kualitas yang jauh lebih baik.

Baca juga : 8+ Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Dan Penawaran Suatu Barang

9. Liburan

Meski bukan dalam bentuk barang, namun saat memiliki pendapatan rendah orang – orang akan memilih tempat liburan yang dekat, karena untuk menekan biaya pengeluaran.

Tetapi saat pendapatan meningkat mereka tak segan untuk memilih liburan ke luar negeri sebagai pilihan liburannya.


Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.