6 Media Pembelajaran Kreatif dan Inovatif Bagi Guru

Sandi Ma'ruf

Media pembelajaran kreatif dan inovatif sangat dibutuhkan saat ini. Karena siswa semakin cerdas dan mudah untuk mengetahui banyak hal di luar sana, melalui teknologi.

Pelajar saat ini bisa leluasa mengakses platform seperti media sosial dan internet untuk menemukan hal-hal menarik.

Tugas guru adalah menyediakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif, misalnya dengan memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran.

Supaya peserta didik tetap semangat untuk memperhatikan dan belajar di sekolah.

Dibawah ini kami sajikan media pembelajaran yang bisa digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Media Pembelajaran Kreatif dan Inovatif

1. Drawing Card

Drawing card merupakan salah satu media pembelajaran kreatif karena mengandalkan gambar untuk belajar peserta didik.

Metode belajar menggunakan drawing card adalah:

Guru membagikan kertas karton berbentuk bulat atau persegi yang berisi gambar tertentu. Selanjutnya, siswa menulis penjelasan yang berhubungan dengan gambar tersebut.

Media ini membuat siswa mudah untuk menjelaskan hal yang diketahui dari gambar, karena siswa bisa berimajinasi dan membayangkan keadaan yang sebenarnya pada gambar.

Contoh gambar yang bisa digunakan pada mata pelajaran di sekolah dasar (SD) diantaranya:

  1. Gambar hewan dan tanaman untuk mata pelajaran IPA
  2. Gambar geometri untuk mata pelajaran matematika.
  3. Gambar alat-alat musik (gitar, drum, seruling, bass dsb) untuk mata pelajaran musik.
  4. Gambar peralatan olahraga (bola kaki, bola voli, bola kasti, raket dsb) untuk mata pelajaran olahraga.

Contoh gambar yang bisa digunakan pada mata pelajaran di sekolah menengah pertama (SMP) diantaranya:

  1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, gambar gerakan ibadah agama tertentu
  2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, gambar burung garuda beserta lambang
  3. Ilmu Pengetahuan Sosial, gambar gotong royong lingkungan
  4. Bahasa Inggris, gambar aneka buah, hewan dan diterjemahkan masing-masing bagian benda
  5. Seni Budaya, gambar tari daerah, pakaian daerah dan musik
  6. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Baca juga: 34 Macam Media Pembelajaran Yang Menarik

2. Boneka Pahlawan Daerah

Boneka pahlawan daerah atau Bopada adalah salah satu contoh media kreatif dan inovatif yang bisa membuat motivasi belajar siswa meningkat.

Selain itu setiap pahlawan daerah memiliki cerita yang bisa diambil sebagai inspirasi dari siswa atau peserta didik.

Media ini juga cocok untuk menanamkan pendidikan karakter dan rasa cinta tanah air untuk peserta didik.

Berikut ini contoh boneka pahlawan daerah yang bisa digunakan dan memiliki cerita kepahlawanan yang heroik:

  1. Ki Hajar Dewantara
  2. Tan Malaka
  3. Mohammad Hatta
  4. Kh Ahmad Dahlan
  5. H Agus Salim
  6. Kh Hasyim Asy’ari
  7. Tjut Nyak Dien

3. Teka – Teki Dua Dimensi

Teka teki dua dimensi adalah media yang menggunakan gambar yang dilengkapi dengan soal yang harus dijawab oleh siswa.

Misalnya ada gambar beserta pertanyaan seperti aku adalah hewan yang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan suaranya mbeek…mbeek. Maka jawabannya adalah Kambing.

Guru juga bisa menggunakan model teka teki silang. Dimana disediakan kotak jawaban dan pernyataan untuk membantu siswa mengisi kotak-kotak tersebut. Metode ini dipercaya bisa meningkatkan kemampuan berpikir siswa di ranah kognitif.

Baca juga: 7 Model Pembelajaran, Metode dan Contohnya

4. Karpin (Kartu Pintar)

Kartu pintar atau flash card merupakan metode pembelajaran efektif untuk membuat suasana belajar yang menyenangkan.

Guru mempersiapkan kartu pintar yang berisi gambar dan pertanyaan. Kemudian siswa dibagi ke dalam kelompok dan berusaha menjawab pertanyaan yang ada di kartu pintar.

Isi pertanyaan dalam kartu bisa disesuaikan dengan materi yang sedang dibahas dalam kelas, misalnya dalam mata pelajaran:

  1. Matematika, apa yang dimaksud dengan pangkat?
  2. IPS, siapa yang menjadi presiden pertama Indonesia?
  3. IPS, apa yang dimaksud dengan kebudayaan?
  4. Bahasa, apa arti kata “sinematik”?
  5. IPA, apa yang dimaksud dengan siklus hidup?
  6. IPS, apa yang dimaksud dengan iklim?
  7. IPS, apa yang dimaksud dengan inflasi?
  8. IPA, apa yang dimaksud dengan energi?
  9. IPA, apa yang dimaksud dengan molekul?
  10. Seni, apa yang dimaksud dengan tari tradisional?

5. Media Terintegrasi (Big Book)

Media Big Book adalah media yang dianggap sempurna untuk meningkatkan minat baca siswa. 

Sesuai namanya, media ini memiliki ukuran kertas besar yang berisi gambar dan tulisan tentang tema yang berhubungan dengan kebutuhan siswa.

Misalnya tema tentang menjadi anak berbakti, membantu orang tua, manfaat belajar dsb.

Pada media ini, Guru akan bertanya kepada siswa tentang rangkuman cerita, siswa diminta untuk memberikan penjelasan apa yang mereka baca dan siswa diperkenankan untuk membaca cerita selengkapnya.

6. Media Wayang Tokoh

Wayang merupakan bentuk boneka berbentuk orang 2 dan 3 dimensi yang sering dipertunjukkan di daerah Jawa. 

Cerita wayang ini banyak mengambil dari kisah kerajaan dan kehidupan di masa lalu yang memiliki banyak hikmah dan pelajaran positif yang bisa diambil.

Berikut contoh kisah wayang yang populer dan banyak ditampilkan di masyarakat:

  1. Cerita Ramayana, sebuah kisah tentang petualangan Rama dalam menyelamatkan istrinya Sita yang diculik oleh Rahwana.
  2. Cerita Mahabharata, sebuah kisah tentang perselisihan antara dua keluarga besar, Pandawa dan Korawa, yang berujung pada perang besar di Kurukshetra.
  3. Cerita Bhima Swarga, sebuah kisah tentang petualangan Bhima untuk menyelamatkan istrinya dari kekuasaan Brawijaya.
  4. Cerita Arjunawiwaha, sebuah kisah tentang petualangan Arjuna dalam menyelamatkan istrinya, Dewi Ulul Albab, dari kekuasaan Bima.
  5. Cerita Semar Mendem, sebuah kisah tentang petualangan Semar dalam menyelamatkan anak-anaknya dari kekuasaan Prabu Baka.
  6. Cerita Pandanaran, sebuah kisah tentang petualangan Pandanaran dalam menyelamatkan istrinya yang diculik oleh dukun jahat.

Namun Guru juga bisa mengganti alur cerita dengan milik sendiri atau yang berhubungan dengan kehidupan nyata di lingkungan tempat tinggal siswa atau di sekolah.

Tujuannya, supaya siswa lebih tertarik untuk menyimak pembelajaran. Tokoh Wayang juga bisa disesuaikan dengan cerita yang disampaikan.

Guru bisa membuat wayang sebagai media pembelajaran kreatif dan inovatif, menggunakan kardus dan foto tokoh pada cerita.

Baca juga: 13 Contoh Media Audio Visual Gerak dan Diam

Cara Membuat Pelajaran Kreatif dan Inovatif

  1. Menggunakan multimedia dan teknologi

Gunakan presentasi, video, atau aplikasi interaktif untuk memperkuat pemahaman siswa.

Menggunakan multimedia akan menghasilkan pembelajaran menarik, karena siswa bisa melihat dan mendengar pelajaran yang disampaikan lewat teknologi tersebut.

Apalagi saat ini, sekolah sudah didukung oleh perangkat pembelajaran, sehingga guru harus berusaha membuat pelajaran dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

  1. Melibatkan aktivitas praktis

Berikan tugas-tugas praktis atau proyek kelompok untuk memperkaya pemahaman siswa.

Siswa bersama rekan kelompok melakukan praktek sesuai dengan pelajaran yang dibahas, misalnya melakukan percakapan dalam mapel Bahasa Inggris.

Mempraktekkan gaya gravitasi pada mapel IPA atau praktek perdagangan di mapel ekonomi.

  1. Berkolaborasi dengan siswa

Buat diskusi kelompok, debate, atau presentasi kelompok untuk memfasilitasi kerjasama dan berpikir kritis siswa.

Kerja kelompok akan mendorong siswa untuk kolaborasi melakukan penelitian, pencarian informasi dan menyelesaikan masalah bersama sama.

  1. Menggunakan metode pembelajaran yang berbeda

Gunakan pendekatan kontekstual, masalah-berbasis, atau pendekatan saintifik untuk memperkuat pemahaman siswa.

  1. Menggunakan metode permainan

Buat permainan atau kompetisi untuk memotivasi siswa dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

Berikut contoh permainan dan kompetisi yang bisa diterapkan:

  1. Bingo Konsep: Siswa membuat kartu bingo yang berisi konsep-konsep penting dalam materi pelajaran. Guru menyebutkan konsep dan siswa harus menemukan konsep tersebut pada kartunya.
  2. Tebak Peta: Guru menggambar peta dari sebuah negara atau wilayah dan siswa harus menebak negara atau wilayah tersebut.
  3. Jeopardy: Siswa membentuk tim dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran. Setiap tim memiliki skor yang berbeda tergantung pada tingkat kesulitan pertanyaan.
  4. Pertanyaan dan Jawaban: Guru membuat pertanyaan-pertanyaan dan siswa harus menjawab secara bersama-sama. Setiap tim yang berhasil menjawab pertanyaan akan mendapatkan skor.
  5. Scavenger Hunt: Guru memberikan petunjuk-petunjuk dan siswa harus mencari informasi yang dibutuhkan dalam materi pelajaran.
  6. Kahoot!: Ini adalah permainan interaktif yang menggunakan teknologi untuk memfasilitasi pembelajaran. Guru membuat pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawab secara bersama-sama menggunakan perangkat seluler mereka.

Jenis permainan di atas bisa disesuaikan dengan mapel yang sedang dibahas.

  1. Menggunakan cerita dan metafora

Buat cerita atau metafora untuk mempermudah pemahaman konsep-konsep abstrak. Misalnya cerita tentang bahayanya perubahan iklim, cuaca ekstrim dan intoleran dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Menggunakan sumber-sumber alam

Gunakan lingkungan sekitar untuk mempermudah pemahaman siswa, misalnya melakukan 

kunjungan ke pantai, hutan, gunung, sawah untuk mengamati lingkungan alam.

Disini Guru bisa menjelaskan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan menjaga lingkungan alam tetap asri.

  1. Menggunakan pengalaman pribadi

Berikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara dan berbagi pengalaman pribadi untuk memperkuat pemahaman.

Misalnya pengalaman mereka dalam bergotong royong di lingkungan, menjelajahi luar negeri yang punya suhu berbeda dengan Indonesia dsb.

  1. Membuat pelajaran menjadi bermakna

Hubungkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa untuk memperkuat pemahaman dan membuat pelajaran bermakna bagi siswa.

Misalnya bahasan tentang:

  1. Polusi udara dan air: Ini bisa menjadi materi pelajaran untuk membahas tentang bagaimana polusi dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan.
  2. Deforestasi: Ini bisa menjadi materi pelajaran tentang bagaimana hutan menjaga keseimbangan lingkungan dan bagaimana deforestasi dapat mempengaruhi lingkungan dan hidup binatang.
  3. Sampah plastik: Ini bisa menjadi materi pelajaran tentang bagaimana sampah plastik mempengaruhi lingkungan dan bagaimana meminimalkan penggunaan sampah plastik.
  4. Perubahan iklim: Ini bisa menjadi materi pelajaran tentang bagaimana perubahan iklim mempengaruhi lingkungan dan bagaimana meminimalkan dampak negatif perubahan iklim.
  5. Kemacetan lalu lintas: Ini bisa menjadi materi pelajaran tentang bagaimana kemacetan lalu lintas mempengaruhi lingkungan dan bagaimana meminimalkan kemacetan.
  6. Konservasi air: Ini bisa menjadi materi pelajaran tentang bagaimana air adalah sumber daya yang langka dan bagaimana meminimalkan pemborosan air.

Referensi

  1. Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
  2. Kemendiknas Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum, 2010,
  3. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Jakarta: Kemendiknas.
  4. Sudjana,Nana,.2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Leave a Comment