8 Faktor Penyebab Konflik Internasional dan Solusinya

Sandi Ma'ruf

Penyebab konflik internasional ada banyak sekali jenisnya, mulai dari perbedaan budaya hingga unsur politik dan militer.

Cara penyelesaiannya juga ada yang menggunakan cara berdamai, namun ada juga yang menggunakan kekerasan seperti perang.

Semua jenis konflik internasional tentu memiliki penyebab yang rumit, sehingga tidak jarang terjadi konflik yang memakan waktu hingga puluhan tahun.

Indonesia, sebagai negara besar juga tidak terlelakkan dari adanya konflik antar negara. Lihat ulasannya berikut ini.

Konflik Internasional

Konflik internasional adalah benturan atau perselisihan antarnegara yang menyebabkan tensi dan kekhawatiran akan keamanan global. 

Konflik ini bisa berupa perang, pengungsi, kerusuhan, krisis ekonomi, atau konflik diplomatik. 

Konflik bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perbedaan ideologi dan politik, perselisihan wilayah dan sumber daya alam, ketimpangan ekonomi, perbedaan pandangan dan keyakinan agama, dan interferensi dalam urusan dalam negeri negara lain.

Konflik dalam skala internasional memiliki implikasi yang luas bagi stabilitas dan keamanan global serta memberikan dampak pada kehidupan masyarakat dan individu.

Baca juga: 10 Alat dan Cara Pembayaran Internasional : Tunai, dan Non Tunai

Penyebab Konflik Nasional

1. Perbedaan Ideologi dan Politik

Negara-negara dengan sistem politik dan ideologi yang berbeda seringkali menimbulkan konflik. 

Berikut contoh negara yang konflik disebabkan perbedaan ideologi dan politik:

Konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan dimulai setelah Perang Korea pada tahun 1950-1953. Konflik ini dipicu oleh perbedaan ideologi dan politik, dengan Korea Utara berorientasi pada sosialisme dan Korea Selatan berorientasi pada demokrasi.

Konflik antara Iran dan Amerika Serikat dimulai pada tahun 1979 setelah Revolusi Iran. Konflik ini dipicu oleh perbedaan ideologi dan politik, dengan Iran mempromosikan sistem teokrasi dan Amerika Serikat mempromosikan sistem demokrasi dan kapitalisme.

Konflik antara Israel dan Palestina berlangsung sejak 1948 dan dipicu oleh perbedaan ideologi dan politik mengenai pembagian wilayah dan hak-hak politik bagi warga Palestina.

2. Perselisihan Batas Wilayah

Negara-negara seringkali berselisih paham mengenai batas wilayah. Paling banyak ditengarai, akibat adanya daerah kaya akan sumber daya alam seperti minyak dan gas. Konflik ini bisa menyebar dan memburuk jika tidak ada resolusi damai yang dicapai.

Ada banyak contoh negara yang bersengketa akibat batas wilayah seperti:

  1. India dan Pakistan: Konflik dimulai sejak tahun 1947 dan dipicu oleh perselisihan tentang wilayah Kashmir.
  2. China dan Taiwan: Konflik dimulai setelah Perang Tiongkok-Jepang (1937-1945) dan dipicu oleh perselisihan tentang wilayah Taiwan dan status politiknya.
  3. Indonesia dan Malaysia: Konflik dimulai pada tahun 1963 dan dipicu oleh perselisihan tentang wilayah Ambalat di Laut Sulawesi.
  4. Filipina dan China: Konflik dimulai pada tahun 2013 dan dipicu oleh perselisihan tentang batas wilayah di Laut China Selatan.

3. Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi

Negara-negara dengan tingkat ekonomi yang sangat berbeda seringkali menimbulkan konflik. 

Negara-negara dengan tingkat ekonomi yang lebih rendah cenderung merasa tidak puas dan merasa dizalimi oleh negara-negara dengan ekonomi yang lebih kuat.

Contoh negara yang berselisih akibat ekonomi diantaranya:

  1. Inggris dan Uni Eropa: Konflik antara Inggris dan Uni Eropa dimulai pada tahun 2016 dan dipicu oleh perbedaan pandangan ekonomi dan politik mengenai keanggotaan Inggris dalam Uni Eropa.
  2. AS dan China: Konflik antara AS dan China dimulai pada tahun 2018 dan dipicu oleh ketimpangan ekonomi dan perbedaan pandangan mengenai perdagangan internasional dan hak kekayaan intelektual.

4. Perbedaan Pandangan Budaya dan Keyakinan Agama

Perbedaan pandangan dan keyakinan agama dapat menjadi sumber konflik internasional. Konflik ini bisa menjadi sangat emosional dan menimbulkan tensi yang tinggi antarnegara.

Hal ini sangat disayangkan, mengingat setiap agama di dunia pasti menghendaki kedamaian.

Namun konflik agama dan budaya tetap terjadi, seperti daerah berikut yang menjadi sorotan dunia internasional:

  1. Myanmar dan Rohingya: Konflik dimulai pada tahun 2017 dan dipicu oleh perbedaan budaya dan agama antara masyarakat Myanmar mayoritas Buddha dan masyarakat Rohingya mayoritas Islam.
  2. Irak dan Sunni-Shia: Konflik dimulai sejak tahun 2003 dan dipicu oleh perbedaan agama antara masyarakat Irak mayoritas Sunni dan masyarakat Shia.
  3. Sri Lanka dan Tamil Tigers: Konflik dimulai pada tahun 1983 hingga tahun 2009 (25 tahun peperangan) konflik ini dipicu oleh perbedaan budaya dan agama antara masyarakat Sri Lanka mayoritas Budha dan masyarakat Tamil mayoritas Hindu.

5. Kemajuan Teknologi dan Militer

Kemajuan teknologi dan militer dapat memicu kompetisi antarnegara. Negara-negara yang memiliki teknologi dan pasukan militer yang kuat seringkali menuntut pengakuan dan kekuatan dalam arena internasional.

Berikut beberapa contoh konflik internasional yang dipengaruhi oleh kekuatan militer seperti:

  1. Perang Dunia I: Konflik antar negara-negara Eropa yang dipicu oleh aksi militer Austria-Hongaria terhadap Serbia.
  2. Perang Dunia II: Konflik antar negara-negara dunia yang dipicu oleh aksi militer Jerman terhadap Polandia.
  3. Perang Vietnam: Konflik antara Vietnam dan Amerika Serikat yang dipicu oleh aksi militer Amerika Serikat di Vietnam.

6. Interferensi dalam Urusan Dalam Negeri

Negara-negara seringkali terlibat dalam interferensi dalam urusan dalam negeri negara lain, seperti memfasilitasi pemberontakan atau memasuki negara lain untuk mengatasi krisis. Ini bisa menimbulkan konflik dan tensi antarnegara.

Dunia internasional pernah digegerkan dengan konflik seperti di daerh berikut:

  1. Perang Saudara Libya: Konflik antara pemerintah Libya dan pemberontak yang dipicu oleh campur tangan negara-negara asing, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
  2. Konflik Suriah: Konflik antara pemerintah Suriah dan pemberontak yang dipicu oleh campur tangan negara-negara asing, termasuk Rusia dan Iran.
  3. Konflik Ukraina: Konflik antara pemerintah Ukraina dan separatis di wilayah Donbass yang dipicu oleh campur tangan Rusia.
  4. Perang Saudara Yemen: Konflik antara pemerintah Yemen dan pemberontak Houthi yang dipicu oleh campur tangan negara-negara asing, termasuk Arab Saudi dan Iran.

7. Masalah Komunikasi dan Keengganan Bekerjasama

Konflik negara internasional yang disebabkan oleh masalah komunikasi biasanya terkait dengan masalah interpretasi atau salah paham terkait perjanjian atau kesepakatan antar negara.

Negara-negara yang enggan untuk bekerja sama dan berkomunikasi secara efektif seringkali menimbulkan konflik. 

Negara-negara yang tidak mau bekerja sama dan berkoordinasi dalam mengatasi masalah internasional bisa menimbulkan konflik dan tensi yang berkelanjutan.

Contoh negara yang berselisih akibat masalah komunikasi adalah konflik antar Rusia dan NATO.

Konflik ini dipicu oleh masalah interpretasi perjanjian dan masalah komunikasi antar kedua pihak.

8. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam merupakan suatu hal penting bagi sebuah negara. Dengan adanya sumber daya alam tentu akan menambah pendapatan negara yang berakibat pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Dibawha ini kami sebutkan konflik antar negara yang terjadi disebabkan oleh sumber daya alam:

Konflik minyak di Timur Tengah: Konflik antar negara-negara seperti Arab Saudi, Libya, Irak, Iran dan Kuwait yang memperebutkan sumber daya minyak dan gas alam.

Konflik air di Tiga Negara (Mesir, Sudan, Ethiopia): Konflik antar negara-negara di sekitar Sungai Nil yang memperebutkan sumber daya air.

Cara Menyelesaikan Masalah Internasional

Cara Menyelesaikan Konflik Internasional
  1. Negosiasi

Salah satu cara paling umum dan efektif untuk menyelesaikan konflik internasional adalah melalui negosiasi antar negara yang terlibat dalam konflik. 

Negosiasi memungkinkan pihak-pihak untuk berbicara dan mencari solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.

  1. Mediasi

Mediasi adalah proses dimana seorang pihak ketiga yang tidak terlibat dalam konflik membantu negara-negara terlibat dalam konflik untuk mencapai solusi yang dapat diterima.

  1. Arbitrase

Arbitrase adalah proses dimana seorang pihak ketiga yang independen dan tidak terlibat dalam konflik membuat keputusan yang mengikat bagi negara-negara yang terlibat dalam konflik.

  1. Intervensi militer

Dalam beberapa kasus, intervensi militer oleh negara-negara atau organisasi internasional dapat digunakan untuk mengakhiri konflik dan memastikan keamanan bagi warga sipil.

Namun, intervensi militer juga dapat memperparah situasi dan menciptakan masalah baru.

  1. Edukasi dan dialog

Edukasi dan dialog antar negara dapat membantu mengatasi masalah konflik internasional dengan meningkatkan pemahaman dan toleransi antar negara.

Indonesia dan Konflik Internasional

Belum lama ini, Indonesia kalah dalam gugatan melarang ekspor biji nikel mentah dengan Uni Eropa di WTO (World Trade Organization).

Sehingga Indonesia kembali harus tetap membolehkan ekspor ke Uni Eropa dalam bentuk biji nikel mentah.

Indonesia sendiri tercatat pernah memiliki konflik internasional, seperti kasus berikut:

  1. Konflik Natuna: Indonesia berselisih dengan China tentang batas wilayah di Laut Cina Selatan, khususnya di wilayah Natuna. Konflik ini berkaitan dengan sumber daya alam dan kepentingan strategis dari laut tersebut.
  2. Konflik Teritorial dengan Malaysia: Indonesia dan Malaysia pernah berselisih tentang wilayah perairan dan pulau-pulau kecil di sekitar Kalimantan dan Sarawak.
  3. Konflik dengan Australia: Indonesia dan Australia pernah berselisih tentang isu-isu berkaitan dengan pengawasan perbatasan dan penegakan hukum di Laut Timor.
  4. Konflik dengan Portugal: Indonesia dan Portugal pernah berselisih tentang status wilayah dan kepemilikan pulau-pulau di wilayah Timor Leste.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Leave a Comment