Sistem Ekonomi Tradisional : Kelebihan, Kelemahan dan Negara Yang Menganut

Sandi Ma'ruf

Pengertian dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional [Kelebihan dan Kekurangan] | Secara konseptual ekonomi tradisional adalah ekonomi yang didasarkan pada tradisi adat dan kebiasaan. Jadi, semua jawaban untuk permasalahan ekonomi ditentukan oleh tradisi.

Contohnya adalah perihal apa yang harus diproduksi, cara memproduksi dan untuk siapa barang diproduksi. Karena teknik produksi bersifat sederhana, sehingga modal yang dibutuhkan untuk proses produksi hanya sedikit.

Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional

Yang dimaksud dengan sistem perekonomian tradisional adalah sistem ekonomi yang terdapat pada kehidupan masyarakat yang masih sederhana. Sumber utama perekonomian masih mengandalkan hasil alam.

Dalam sistem perekonomian ini, keluarga bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen atau dengan kata lain keluarga berusaha mencapai kebutuhannya sendiri.

Baca juga: 

  1. Sistem Ekonomi Pancasila
  2. Sistem Ekonomi Kapitalis
  3. Sistem Ekonomi Campuran
  4. Sistem Ekonomi Komando

Ciri Sistem Ekonomi Tradisional

Ciri atau karakterisitik yang melekat pada perekonomian tradisional adalah sebagai berikut:

  1. Belum ada pembagian kerja yang jelas dalam masyarakat.
  2. Hasil produksi dan sistem produk distribusinya terbentuk melalui kebiasaan atau tradisi.
  3. Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing rumah tangga.
  4. Pemenuhan kebutuhan dilaksanakan dengan cara sistem barter atau tukar menukar barang.
  5. Kehidupan masyarakat bersifat kekeluargaan.
  6. Tanah beserta alam adalah sumber kehidupan dan sumber kemakmuran.

Kelebihan Sistem Perekonomian Tradisional

  1. Kegiatan ekonomi dilakukan berdasarkan kebiasaan sehingga tidak terjadi persaingan
  2. Kegiatan perekonomian yang dilakukan hanya sebatas untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari

Kelemahan Sistem Perekonomian Tradisional

Kelemahan pada sistem perekonomian tradisional diantaranya adalah:

  1. Keterbatasan-keterbatasan hasil produksi sehingga masyarakat tidak berusaha mencari keuntungan
  2. Pola pikir masyarakat yang kurang berkembang disebabkan oleh pengaruh tradisi
  3. Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya
  4. Kegiatan perekonomian murni dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup jadi bukan untuk meningkatkan kesejahteraan

Seiring dengan proses kemajuan zaman dan perubahan peradaban manusia yang terus berkembang, jenis sistem perekonomian tradisional ini secara bertahap sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat.

Terkecuali di beberapa daerah terpencil, perekonomian tradisional ini masih digunakan. Namun lambat laun akan bergeser dengan masuknya sistem ekonomi modern dan perubahan peradaban manusia.

Sejarah Perekonomian Tradisional

Aktivitas masyarakat pada ekonomi tradisional dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, dan berdasarkan kebiasaan serta adat istiadat secara turun temurun.

Disamping itu sistem ekonomi tradisional belum mengenal pembagian kerja tanah sebagai sumber daya utama menjadi tumpuan kegiatan produksi dan mencari sumber kemakmuran sehingga sektor agraris menjadi tumpuan utama kegiatan ekonomi.

Contoh Negara Yang Menganut Ekonomi Tradisional

Contoh negara yang menganut ekonomi tradisional pada saat ini sangatlah sedikit, contohnya bisa kita temukan di Negara Etiopia dan juga di negara-negara yang belum berkembang.

Contoh negara yang menganut sistem ekonomi tradisional
Negara Etiopia, sebagian masih menganut sistem ekonomi tradisional.

Bentuk Kegiatan Ekonomi Tradisional

Contoh kegiatan ekonomi tradisional diantaranya seperti mengelola sawah dengan menggunakan bajak, menangkap ikan dengan cara memancing, berternak, berkebun dan membuat kerajinan tangan.

1. Kemunculan Serikat Pekerja

Serikat Pekerja mulai muncul pada abad pertengahan yang kemudian mengatur kehidupan ekonomi seperti kegiatan produksi, harga persaingan dan kesempatan kerja.

2. Munculnya Pabrik Besar (Revolusi Industri)

Pada waktu revolusi industri di akhir abad ke-18 akhir abad mulai bermunculan pabrik-pabrik besar dan semakin meluasnya perdagangan internasional.

Situasi ini mendorong pemerintah membatasi diri hanya pada bidang keamanan dan ketertiban saja dan diharapkan dapat sepenuhnya memberikan kebebasan kepada konsumen dan produsen untuk mengurus kepentingan ekonominya sendiri.

Sistem Ekonomi Berdasarkan Ideologi Negara

Sistem ekonomi yang dianut di berbagai negara adalah sesuai dengan pandangan politik, ideologi ekonomi, dan budaya masyarakatnya.

Sehingga dalam sejarah perkembangan ekonomi timbul beberapa sistem ekonomi yang penerapannya berkembang dari para pemikir ahli ekonomi.

Artinya sistem ekonomi di suatu negara adalah hasil perkembangan sejarah dan tanggapan dari pergolakan zaman serta penerapan pemikiran para ahli ekonomi.

Demikianlah pembahasan Pengertian dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional [Kelebihan dan Kekurangan]. Semoga bermanfaat bagi kita semua, dan terimakasih banyak atas kunjungannya. 🙂

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Leave a Comment