Sistem Ekonomi Komando : Ciri, Kelebihan dan Contoh Negara Yang Menganut

Sandi Ma'ruf

Sistem ekonomi komando merupakan salah satu sistem ekonomi yang dijalankan beberapa negara seperti Rusia, Kuba, Korea Utara dan Cina.

Perekonomian negara yang menganut sistem ekonomi komando yakni menggunakan kekuasaan pemerintah untuk mengendalikan ekonomi negara.

Negara punya peran besar dalam menentukan investasi, barang yang akan diproduksi, berapa jumlahnya, negara juga mengatur distribusi pendapatan, mengedalikan inflasi, mengatasi masalah-masalah ekonomi dan mengatur harga-harga produk dalam negeri.

Di tangan pemerintahan yang baik, negara yang menjalankan sistem ekonomi komando akan sangat maju perekonomiannya.

Namun apakah sistem ekonomi juga punya kelemahan? simak selengkapnya…

[su_box title=”Perhatian!” box_color=”#ff4077″]Ibnu Khaldun adalah salah satu di antara sekian banyak pemikir yang mengkaji masalah ekonomi. Ia dikenal sebagai bapak ilmu ekonomi terutama ekonomi Islam.

Ibnu Khaldun membahas masalah ekonomi yang berkaitan dengan nilai, uang, sistem harga, pembentukan modal, hukum permintaan dan penawaran, makro ekonomi dari pajak dan pengeluaran publik industri dan perdagangan, konsumsi dan produksi. Ibnu Khaldun menemukan sejumlah besar ide dan pemikiran ekonomi.

Pengertian Sistem Ekonomi Sosialis Komando Terpusat
Ibnu Khaldun adalah salah satu pemikir dunia yang mengkaji masalah ekonomi. Mempunyai julukan “Bapak Ekonomi”

Pengertian Sistem Ekonomi Komando

Sistem Ekonomi Komando disebut juga dengan Sistem Ekonomi Sentral atau Terpusat, Mengapa ? Karena perencanaan dan pengelolaan kegiatan ekonomi diatur dan dikomandoi oleh pemerintah.

Kegiatan ekonomi yang bagaimana?  Seluruh kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi.

Pengertian sistem ekonomi komando adalah semua corak dan jenis kegiatan perekonomian yang ada di negara tersebut dipengaruhi oleh peran pemerintah.

Sumber daya yang digunakan juga merupakan milik pemerintah yaitu sumber daya manusia yang digunakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya.

Pihak swasta meliputi produsen baik rumah tangga perusahaan atau industri hanya sebagai pelaksana rencana pemerintah sehingga perannya tidak begitu menonjol.

Kesimpulan, dalam sistem ekonomi komando tidak ada persaingan berarti, karena pemerintah yang mengatur semua bisnis.

Sebelumnya sudah dibahas juga tentang sistem ekonomi lainnya, seperti :

  1. Sistem Ekonomi Kapitalis
  2. Sistem Ekonomi Tradisional
  3. Sistem Ekonomi Campuran
  4. Sistem Ekonomi Pancasila

Ciri Sistem Ekonomi Komando/Terpusat

  1. Alat produksi dikuasai negara

Semua alat dan sumber produksi dikuasai oleh negara artinya hak milik perorangan tidak ada. Mereka hanya berfungsi sebagai pelaksana (objek) saja.

Dengan kata lain di dalam perekonomian tidak memiliki hak pribadi.

  1. Kebijakan ekonomi diatur pemerintah

Kebijakan perekonomian sepenuhnya diatur oleh pemerintah, dan sebagai penguasa akan menjalankan proses pembangunan nasional, dari mulai tahap perencanaan pengorganisasian pelaksanaan sampai kepada pengawasan.

  1. Lapangan pekerjaan diatur pemerintah

Pemerintah yang mengatur jenis pekerjaan dan pembagian kerja rakyat tidak bisa memilih atau menentukan sendiri jenis pekerjaan yang dikehendaki sebab semuanya telah diatur dan ditentukan oleh pemerintah.

  1. Swasta sebagai pegawai pemerintah

Pihak swasta tidak ada yang dapat melakukan kegiatan ekonomi secara bebas dengan kata lain memerintah menganggap semua warga negara sebagai pekerja.

Kelebihan Sistem Ekonomi Komando/Terpusat

  1. Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perekonomian.
  2. Pemerintah mudah dalam proses pengendalian dan pengawasan harga.
  3. Pemerintah berhak menentukan jenis-jenis industri dan produksi.
  4. Pemerintah berhak mengatur distribusi barang-barang produksi.
  5. Perekonomian relatif stabil dan jarang terjadi krisis ekonomi.
  6. Adanya pemerataan penerimaan pendapatan.

Kelemahan Sistem Ekonomi Komando/Terpusat

1. Minim Inovasi

Akibat semua diaatur negara, sehingga tidak ada yang namanya kompetisi ekonomi. Hal ini menyebabkan inisiatif dan daya kreasi individu tidak berkembang

Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk mempunyai dan mengelola alat dan sumber daya ekonomi,

Segala sesuatu yang dikatakan pemerintah selalu benar sehingga rakyat harus patuh atau dengan kata lain bersifat paternalistik,

2. Biaya produksi besar dan kurang efisien

Proses produksi yang dilakukan secara terpusat, membuat biaya produksi tidak efisien.

Penyebabnya, tidak ada kompetisi. Akibatnya tidak ada metode produksi lain sebagai pembanding dan tidak ada tekanan bagi pemerintah dari barang dan jasa yang diproduksi produsen lain.

Lain halnya dengan pasar bebas, dimana perusahaan swasta berlomba-lomba untuk meminimalisisr biaya operasional dan administrasi.

3. Kesalahan perhitungan ekonomi

Sulitnya pemerintah dalam menghitung kebutuhan masyarakat serta jumlah biaya dari kegiatan kegiatan produksi secara Sentral, alasannya, karena masalah ekonomi sangat kompleks.

Semua proses produksi, distribusi dari teknologi maupun metode yang digunakan diatur oleh negara. Berapa barang dan jasa yang dibuat, kemana barang dan jasa tersebut dibagikan semua dikontrol oleh pemerintah, bukan berdasarkan sistem permintaan dan penawaran.

Akibatnya barang-barang yang beredar bisa saja melebihi permintaan kebutuhan yang sebenarnya di masyarakat.

4. Risiko perebutan politik kekuasan di kalangan pejabat pemerintah

Pejabat yang menangani proyek tertentu bisa menggunakan kekuasannya secara penuh untuk mengelola sumber daya yang ada di suatu wilayah. Rawan di eksploitasi secara besar-besaran dengan tidak memperhatikan lingkungan masyarakat.

Termasuk mengatur sistem upah bagi para pekerja.

Para manajer, karyawan perusahaan tidak punya kewenangan untuk mengendalikan gajinya sendiri.

5. Rawan terjadi korupsi

Sebagian besar modal dan infrastruktur hanya dimiliki oleh negara.

Karena lembaga swasta tidak punya kuasa yang berarti, praktik korupsi bisa merajalela.

Disamping itu, setiap penggunanya hanya bersifat memakai infrastruktur yang ada sampai rusak. Tidak punya kuasa untuk memperbaiki infrastruktur yang ada.

Contoh Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Komando

Contoh Negara yang menganut sistem ekonomi komando adalah negara komunis (Cina, Korea Utara dan Rusia).

contoh negara sistem ekonomi sosialis atau komando
Negara Rusia menganut sistem ekonomi sosialis/komando.
negara yang menganut sistem ekonomi sosialis
Negara yang menganut sistem ekonomi komando.

Itulah tadi Pengertian Sistem Ekonomi Komando [Kelebihan dan Kekurangan]. Semoga bermanfaat untuk kita semua dan terimakasih atas kunjungannya. Jangan lupa vote and share ya ! 🙂

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.