19 Contoh Ketergantungan Ekonomi Antar Negara dan Dampaknya

Sandi Ma'ruf

Dalam era globalisasi saat ini, ketergantungan ekonomi antara negara-negara semakin meningkat. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa ketergantungan tersebut telah membawa banyak manfaat, seperti memperluas pasar dan meningkatkan akses ke teknologi modern. 

Namun, di sisi lain, ketergantungan ekonomi juga dapat menjadi sebuah tantangan bagi negara-negara yang lebih lemah secara ekonomi. 

Hal ini dapat mengakibatkan ketidakadilan dalam hubungan ekonomi internasional, terutama bagi negara-negara berkembang yang hanya menjadi konsumen sumber daya dan produsen bahan mentah. 

Oleh karena itu, penting untuk memahami contoh-contoh ketergantungan ekonomi antar negara, baik dalam hal dampak positif maupun negatif, untuk mengidentifikasi peluang dan risiko yang terkait dengan hubungan ekonomi internasional.

Apa itu Ketergantungan Ekonomi?

Ketergantungan ekonomi adalah kondisi ketika suatu negara, perusahaan, atau individu bergantung pada pihak lain dalam rangka memenuhi kebutuhan atau memperoleh sumber daya yang dibutuhkan. 

Dalam konteks ekonomi, ketergantungan biasanya merujuk pada hubungan perdagangan antara negara atau perusahaan yang memungkinkan pertukaran barang dan jasa serta akses ke sumber daya yang berbeda.

Ketergantungan ekonomi dapat menjadi masalah jika satu pihak menjadi terlalu bergantung pada pihak lain, sehingga ketika terjadi perubahan dalam hubungan tersebut, pihak yang bergantung dapat mengalami kerugian besar. 

Misalnya, jika sebuah negara terlalu bergantung pada ekspor satu jenis komoditas, dan harga komoditas tersebut tiba-tiba jatuh, negara tersebut akan mengalami kesulitan ekonomi yang serius. 

Oleh karena itu, penting bagi negara atau perusahaan untuk mencari cara untuk mengurangi ketergantungan ekonomi mereka dan menciptakan sumber daya yang lebih beragam dan stabil.

Baca juga: 10 Contoh Ilmu Ekonomi Terapan Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Mengenal Teori Ketergantungan

Teori ketergantungan (dependency theory) adalah sebuah teori dalam ilmu sosial yang menyatakan bahwa negara-negara berkembang atau negara-negara yang berada di bawah pengaruh asing terus-menerus, bergantung pada negara-negara maju atau negara-negara yang lebih kuat secara ekonomi. 

Teori ini mengemukakan bahwa ketergantungan ini tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi, melainkan juga sosial, politik, dan budaya.

Teori ketergantungan menyoroti keadaan ketidakadilan dalam hubungan internasional antara negara-negara yang kaya dan miskin, di mana negara-negara miskin hanya menjadi konsumen sumber daya dan produsen bahan mentah.

Sedangkan negara-negara kaya mendominasi pasar dunia dengan produk-produknya. Teori ini juga menekankan bahwa ketergantungan ini cenderung memperburuk ketimpangan dan kesenjangan antara negara-negara yang kaya dan miskin.

Teori ketergantungan menjadi populer pada tahun 1960-an dan 1970-an, ketika negara-negara berkembang mulai mengalami kesulitan dalam meningkatkan perekonomian mereka dan mengatasi masalah kemiskinan dan ketidaksetaraan. 

Teori ini telah banyak dikritik karena dianggap terlalu deterministik dan mengabaikan peran faktor-faktor internal dalam perkembangan ekonomi negara-negara berkembang.

Baca juga: 4 Metode Ilmu Ekonomi Induktif, Deduktif, Matematika dan Statistik

Dampak Ketergantungan Ekonomi

Dampak positif ketergantungan ekonomi adalah:

  1. Meningkatkan perdagangan internasional dan membuka akses ke pasar global.
  2. Meningkatkan akses ke teknologi modern dan inovasi di negara-negara yang kurang maju secara teknologi.
  3. Meningkatkan investasi asing langsung dan membantu negara-negara untuk membangun infrastruktur dan memperluas kapasitas produksi mereka.
  4. Meningkatkan aliran modal dan membantu negara-negara untuk mendapatkan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan perekonomian mereka.

Dampak negatif ketergantungan ekonomi adalah:

  1. Ketergantungan ekonomi dapat menyebabkan negara-negara yang lebih lemah secara ekonomi menjadi sangat rentan terhadap perubahan dalam kondisi pasar global.
  2. Ketergantungan pada ekspor komoditas atau bahan mentah dapat mengakibatkan ketidakstabilan harga dan kerentanan terhadap fluktuasi harga komoditas global.
  3. Ketergantungan pada sumber daya alam tertentu dapat mengakibatkan eksploitasi sumber daya yang berlebihan dan merusak lingkungan.
  4. Ketergantungan pada teknologi asing dapat menghambat pengembangan teknologi lokal dan membatasi kemampuan negara-negara berkembang untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka.

Baca juga: 15 Cabang Ilmu Ekonomi : Teori dan Contoh

Contoh Ketergantungan Ekonomi

1. Ketergantungan Antar Negara

  1. Ketergantungan negara-negara yang mengimpor minyak bumi dari produsen minyak utama seperti Arab Saudi, Rusia, dan Amerika Serikat.
  2. Ketergantungan negara-negara yang memproduksi bahan mentah seperti tembaga, bijih besi, dan timah pada negara-negara pengimpor seperti China, Amerika Serikat, dan Jepang.
  3. Ketergantungan negara-negara pengimpor produk-produk teknologi seperti ponsel pintar dan laptop pada produsen utama seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.
  4. Ketergantungan negara-negara penghasil produk pertanian seperti kopi, teh, dan kakao pada negara-negara konsumen utama seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang.
  5. Ketergantungan negara-negara produsen senjata pada negara-negara yang membeli senjata dari mereka, seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Prancis.
  6. Ketergantungan negara-negara produsen mobil dan kendaraan bermotor pada negara-negara yang mengimpor kendaraan mereka, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang.
  7. Ketergantungan negara-negara yang mengimpor sumber daya alam seperti gas alam, batu bara, dan mineral pada negara-negara produsen seperti Australia, Rusia, dan Indonesia.

2. Ketergantungan di Masyarakat

  1. Ketergantungan masyarakat pada supermarket atau pasar swalayan untuk membeli kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, dan barang kebutuhan lainnya.
  2. Ketergantungan masyarakat pada transportasi umum seperti bus, kereta api, atau taksi untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti bekerja, bersekolah, atau berbelanja.
  3. Ketergantungan masyarakat pada teknologi seperti ponsel pintar atau internet untuk berkomunikasi, mencari informasi, atau bekerja.
  4. Ketergantungan masyarakat pada ketersediaan energi listrik untuk menjalankan peralatan rumah tangga seperti lampu, kulkas, dan televisi.
  5. Ketergantungan masyarakat pada industri makanan cepat saji untuk mendapatkan makanan instan atau cepat saji sebagai alternatif untuk memasak di rumah.
  6. Ketergantungan masyarakat pada sektor kesehatan dan farmasi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan obat-obatan.
  7. Ketergantungan masyarakat pada sektor pariwisata atau hiburan untuk mencari hiburan atau liburan.

3. Ketergantungan Sumber Daya

  1. Ketergantungan negara-negara Afrika pada ekspor bahan mentah seperti minyak, bijih besi, dan berlian. Negara-negara ini sangat bergantung pada harga bahan mentah di pasar global, yang dapat sangat bervariasi dan tidak stabil.
  2. Ketergantungan negara-negara di Timur Tengah pada produksi minyak bumi dan gas alam. Negara-negara seperti Saudi Arabia, Kuwait, dan Uni Emirat Arab sangat bergantung pada produksi minyak untuk menggerakkan perekonomian mereka.
  3. Ketergantungan Jepang pada ekspor mobil dan elektronik. Jepang sangat tergantung pada ekspor mobil dan produk elektroniknya, yang menyumbang sebagian besar pendapatan ekspornya.
  4. Ketergantungan Amerika Serikat pada impor barang dari China. Amerika Serikat sangat tergantung pada impor barang dari China, termasuk barang elektronik, pakaian, dan mainan.
  5. Ketergantungan Norwegia pada industri perikanan dan minyak bumi. Norwegia sangat bergantung pada sektor perikanan dan industri minyak bumi untuk menggerakkan perekonomiannya.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Leave a Comment