Contoh jurnal PPN – Membuat jurnal PPN (Pajak Pertambahan Nilai) diperlukan karena setiap usaha harus melaporkan dan mematuhi pajak yang berlaku di suatu daerah.
Jurnal PPN biasanya digunakan untuk mencatat retur pembelian dengan ppn, ppn masukan dan keluaran,
Contoh Jurnal PPN Masukan
Artikel sebelumnya membahas tentang pengertian pajak pertambahan nilai.
Perlakuan PPN atas pembelian bagi pembeli sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah Pajak masukan, tapi bagi pembeli yang bukan Pengusaha Kena Pajak (Non PKP) nilai PPN tersebut ditambahkan ke dalam harga beli barang.
1. Contoh Pembeli Bukan Pengusaha Kena Pajak (Non PKP)
Toko Elektronik “Sido Terang” yang berstatus Non PKP membeli 10 Unit TV LG 20 inc dari Toko“ Surya” dengan rincian sebagai berikut:
Harga 10 Unit TV @ 5.000.000 | Rp 50.000.000 |
PPN 10% | Rp 5.000.000 |
Jumlah Nota Kontan | Rp 55.000.000 |
Jurnal Sistem Periodik | Jurnal Sistem Periodik | ||||
Pembelian | Rp 55.000.000 | Persediaan Barang Dagang | Rp 55.000.000 | ||
Kas | Rp 55.000.000 | Kas | Rp 55.000.000 |
Baca Juga: 7 Contoh Penerimaan Negara Bukan Pajak
2. Contoh Pembeli Adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Toko elektronik CV Advance yang berstatus PKP membeli 10 Unit Komputer Toshiba dari Pengusaha Kena Pajak PT. Sony dengan rincian sebagai berikut:
Harga 10 Unit Komputer @ 5.000.000 | Rp 50.000.000 |
PPN 10% | Rp 5.000.000 |
Jumlah Nota Kontan | Rp 55.000.000 |
Jurnal Sistem Periodik | Jurnal Sistem Perpetual | ||||
Pembelian | Rp. 55.000.000 | Persediaan Barang Dagang | Rp 50.000.000 | ||
PPN Masukan | Rp 5.000.000 | PPN Masukan | Rp 5.000.000 | ||
Hutang Dagang | Rp 55.000.000 | Hutang Dagang | Rp 55.000.000 |
3. Retur Pembelian dengan PPN (Nota Retur)
Retur atau pengembalian sebagian Barang Kena Pajak kepada penjualan disebut dengan retur pembelian. Bukti transaksi ini jika di dalam akuntansi dibuatkan Nota Debet.
Namun dalam akuntansi pajak dibuatkan Nota Retur yang fungsinya mencatat retur pembelian dan mengkredit PPN Masukan sebesar 10% dari nilai barang yang dikembalikan.
Contoh nota retur pembelian :
Berdasarkan contoh 2 diatas, jika CV Advance mengembalikan 2 komputer yang dibeli kepada PT. Sony, maka perhitungan yang dibuat CV Advance adalah sebagai berikut:
Nilai BKP (Barang Kena Pajak) yang dikembalikan adalah:
2 Unit Komputer @ Rp 5.000.000 | Rp 10.000.000 |
PPN Masukan 10% X Rp 10.000.000 | Rp 1.000.000 |
Jumlah Nota Retur | Rp 11.000.000 |
Jurnal Sistem Periodik | D | K | Jurnal Sistem Perpetual | D | K |
Hutang Dagang | Rp. 11.000.000 | Hutang Dagang | Rp. 11.000.000 | ||
Retur Pembelian | Rp 10.000.000 | Persediaan barang dagang | Rp 10.000.000 | ||
PPN Masukan | Rp 1.000.000 | PPN Masukan | Rp 1.000.000 |
4. Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPn BM)
Jika yang dibeli adalah barang dagang dengan kategori barang mewah (peraturan perpajakan) maka selain dikenakan PPN juga dikenakan PPnBM sesuai dengan tarif barang mewah pada peraturan perpajakan.
Nilai PPnBM tersebut digunakan untuk menambah nilai harga pokok barang tersebut jadi tidak boleh dicatat sebagai PPnBM masukan.
Contoh pajak penjualan atas barang mewah PPN BM :
PT. Subur Jaya membeli 1000 krat minuman ringan sirup ABC dari PT. ABC. Dengan rincian berikut ini:
Harga 1000 krat sirup @ 200 | Rp 200.000 |
PPN 10% = 10% X Rp 200.000 | Rp 20.000 |
PPn-BM 20% | Rp 40.000 |
Jumlah Invoice | Rp 260.000 |
Catatan: peraturan perpajakan menetapkan bahwa minuman ringan masuk dalam kategori barang mewah dan dikenakan tarif 20%.
Jurnal Sistem Periodik | D | K | Jurnal Sistem Perpetual | ||
Pembelian | Rp 240.000 | Persediaan Barang Dagang | Rp 240.000 | ||
PPN Masukan | Rp 20.000 | PPN Masukan | Rp 20.000 | ||
Hutang Dagang | Rp 260.000 | Hutang Dagang | Rp 260.000 |
Baca juga : Pengertian Wajib Pajak Beserta Hak Dan Kewajiban Menurut Para Ahli
Contoh Jurnal PPN Keluaran Dan PPn-BM
Untuk PPN Keluaran pada akhir bulan dikenakan kompensasi dengan PPN Masukan atas pembelian Barang Kena Pajak (BKP).
Ada istilah untuk selisih jika jumlah PPN Keluaran lebih besar dari PPN Masukan maka disebut PPN kurang bayar (PPN-KB). Tetapi jika jumlah PPN Keluaran lebih kecil dari PPN Masukan maka selisihnya disebut PPN lebih bayar (PPN-LB).
1. Contoh Penjualan Tunai dan Kredit
Pengusaha Kena Pajak PT. Surya menjual barang kepada PT. Cendana dengan rincian sebagai berikut:
100 krat kecap ABC | Rp 5.000.000 |
200 krat sambal ABC | Rp 6.000.000 + |
Jumlah harga jual | Rp 11.000.000 |
PPN 10% X Rp 11.000.000 | Rp 1.100.000 + |
Total Faktur | Rp 12.100.000 |
Jurnal Penjualan Tunai | D | K | Jurnal Penjualan Kredit | D | K |
Kas | Rp 12.100.000 | Piutang Dagang | Rp 12.100.000 | ||
Penjualan | Rp 11.000.000 | Penjualan | Rp 11.000.000 | ||
PPN Keluaran | Rp 1.100.000 | PPN Keluaran | Rp 1.100.000 |
2. Contoh Penjualan dengan Pembayaran Sebagian
Pengusaha Kena Pajak PT. Surya menjual barang kepada PT. Cendana dengan rincian sebagai berikut:
100 krat kecap ABC | Rp 5.000.000 |
200 krat sambal ABC | Rp 6.000.000 |
Jumlah harga jual | Rp 11.000.000 |
PPN 10% X Rp 11.000.000 | Rp 1.100.000 |
Total Faktur | Rp 12.100.000 |
Dibayar tunai | Rp 4.000.000 |
Sisa tagihan | Rp 8.100.000 |
Jurnal Pembayaran sebagian: | D | K |
Kas | Rp 4.000.000 | |
Piutang Dagang | Rp 8.100.000 | |
Penjualan | Rp 11.000.000 | |
PPN Keluaran |
3. Contoh Penjualan atas Barang Mewah
PKP PT. Abadi menjual barang dagang kepada PT. MATAHARI sebagai berikut:
100 krat kecap ABC | Rp 5.000.000 |
200 krat sambal ABC | Rp 6.000.000 |
Jumlah harga jual | Rp 11.000.000 |
PPN 10% X Rp 11.000.000 | Rp 1.100.000 |
PPn-BM 20% X Rp 11.000.000 | Rp 2.200.000 |
Total Faktur | Rp 14.300.000 |
Jurnal Penjualan Kredit: | D | K |
Piutang Dagang | Rp 14.300.000 | |
Penjualan | Rp 11.000.000 | |
PPn Keluaran | Rp 1.100.000 | |
Hutang PPn-BM | Rp 2.200.000 |
Baca juga : Jenis Jenis Pajak Menurut Para Ahli
4. Transaksi Pemakaian Sendiri Atau Pemberian Cuma-Cuma
Barang Kena Pajak yang dipakai sendiri oleh pemilik perusahaan bisa juga digunakan untuk keperluan karyawan yang diberikan secara cuma-cuma.
Maka transaksi itu hanya boleh diakui sebagai biaya atau prive sebesar harga pokok ditambah PPN atau PPn-BM atas barang tersebut tidak termasuk laba kotor yang diharapkan.
Contoh jurnal ppn transaksi pemakaian sendiri :
PT. Tirto memberikan 2.000 galon air mineral 19 liter kepada warga dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilingkungan perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
Harga jual 2000 galon @ Rp.5.000 | Rp. 10.000.000 |
Tambahan laba 20% dari harga jual | (Rp. 2.000.000) |
Harga Pokok | Rp. 8.000.000 |
PPN 10% x Rp. 8.000.000 | Rp. 800.000 + |
Biaya Promosi/Prive/Lain-lain | Rp. 8.800.000 |
Jurnal | D | K |
Biaya promosi/Lain-lain/Prive | Rp 8.800.000 | |
Persediaan Barang Dagang/Penjualan | Rp 8.000.000 | |
PPn Keluaran | Rp 800.000 |
Itulah tadi contoh Jurnal Pajak Pertambahan NIlai (PPN) Masukan dan Keluaran. Meskipun banyak angka-angka semoga tetap bisa dipahami dengan baik.
Semoga bermanfaat dan terimakasih banyak atas kunjungannya. 🙂