Merkantilisme : Pengertian, Teori, Latar Belakang, Tujuan, Ciri, Dampak, Kebijakan

Sandi Ma'ruf

pengertian merkantilisme

Dunia ekonomi memiliki berbagai paham yang muncul hingga berkembang dan digunakan oleh sebuah negara. Pada abad ke 16 sampai 18, merkantilisme muncul sebagai salah satu paham dalam dunia ekonomi di Eropa.

Tujuan dari pemakaian paham ini adalah untuk memperluas atau menambah kekuasaan suatu negara. Tujuan ini digunakan untuk mempersempit persaingan kekuasaan nasional yang terjadi pada abad tersebut. Sistem ekonomi ini sangat populer dan banyak digunakan oleh negara dan kerajaan yang berdiri pada abad tersebut.

Pengertian Merkantilisme

Paham ekonomi merkantilisme menyatakan bahwa kemakmuran suatu negara didasarkan dengan banyaknya modal dan aset. Modal dan aset ini disimpan negara yang akan mempengaruhi volume perdagangan internasional negara tersebut. Paham ini juga digunakan sebagai satu kebijakan ekonomi nasional dengan tujuan mengumpulkan dana cadangan moneter.

Cadangan moneter ini didapatkan dengan jalan keseimbangan perdagangan positif, misalnya dalam bentuk barang jadi. Modal dan aset negara secara nyata dalam bentuk kapital seperti mineral berharga (emas dan mineral lain). Ekspor adalah salah satu jalan yang dilakukan untuk menambah aset serta mengurangi impor agar neraca perdagangan dengan negara lain positif.

Teori Merkantilisme

Merkantilis adalah sebutan untuk semua ahli ekonomi negara Eropa yang ada pada tahun 1500 hingga 1750. Namun istilah ini belum dikenal pada masa tersebut, sebutan ini digunakan pada masa sekarang. Victor de Riqueti, marquies de Mirabeau adalah orang yang memperkenalkan istilah sebutan tersebut pada tahun 1763.

Istilah ini dipopulerkan oleh ahli lain yang bernama Adam Smith tahun 1776 dan membahasnya dalam sebuah buku. The Wealth of Nations adalah judul buku ahli ini yang membahas tentang kontribusi merkantilis dalam dunia ilmu ekonomi. Merkantilis berasal dari kata “mercari” bahasa Latin yang berakar “merx” yang memiliki arti “untuk mengadakan pertukaran komoditas”.

Awalnya istilah merkantilis hanya digunakan oleh kritikus seperti Smith dan Mirabenau pada masa lalu. Namun saat ini kata istilah ini digunakan dan diadopsi oleh sejarawan untuk mempelajari berbagai paham ekonomi yang pernah ada di dunia.

Latar Belakang Merkantilisme

Inilah penyebab dan latar belakang berdirinya sistem merkantilisme diantaranya :

  1. Terbentuknya negara merdeka di Eropa seperti Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan Belanda
  2. Negara bertujuan mensejahterakan rakyat, mempertahankan kedaulatan, menginginkan kebebasan.
  3. Negara mampu bertahan jika kondisi ekonomi stabil dan kuat.
  4. Penetapan standar kekayaan suatu negara menggunakan logam mulia.
  5. Terbukanya jalur perdagangan internasional dan penjelajahan wilayah baru.

Ciri-Ciri Merkantilisme

Paham ekonomi ini mengajarkan pemerintah yang harus melindungi perekonomian dengan tujuan tertentu. Dalam hal ini pemerintah bisa melakukan ekspor dan mengurangi impor dalam tarif yang besar.

Selain itu pemerintah dapat meningkatkan kekuasaan dengan melemahkan kekuatan ekonomi koloninya. Berikut beberapa ciri yang termasuk dalam paham kebijakan ekonomi ini :

  1. Etatisme (negara sebagai pusat semua kekuasaan).
  2. Proteksionisme (perlindungan).
  3. Monopoli (dalam hal ini monopoli perdagangan).
  4. Industri dalam negeri.
  5. Menjajah negara lain yang memiliki sumber kekayaan alam melimpah
  6. Mengumpulkan logam mulia emas sebanyak mungkin.
  7. Meningkatkan pekerja dengan menambah jumlah penduduk untuk industri.
  8. Jika negara ekspor lebih dari negara lain, maka diberlakukan bayaran tunai namun dalam bentuk emas.
  9. Negara yang dijajah hanya mengimpor bahan baku atau mentah.
  10. Memperluas negara jajahan atau koloni agar mendapat kekayaan lebih.

Baca :

Tujuan Merkantilisme 

Tujuan utama penerapan paham ekonomi satu ini adalah agar dapat melindungi industri perdagangan yang sedang berkembang. Selain itu perlindungan juga ditujukan untuk kekayaan suatu negara yang terlibat, misal negara Inggris. Berikut beberapa tujuan yang ingin didapatkan negara dengan menerapkan paham ekonomi jenis ini.

  1. Neraca Perdagangan Aktif

Salah satu tujuan yang ingin dicapai suatu negara adalah untuk mendapatkan neraca perdagangan yang aktif. Hal ini dapat membuat suatu negara mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya dari hasil perdagangan tersebut.

  1. Melibatkan Pemerintah

Agar proses perdagangan menjadi lebih mudah, maka negara dapat melibatkan pemerintah. Keterlibatan pemerintah ini dapat dalam berbagai aspek seperti pada lapangan usaha dan perdagangan.

  1. Monopoli Perdagangan

Paham ekonomi ini dapat mendorong pemerintah untuk melakukan monopoli perdagangan internasional. Untuk melakukan monopoli juga harus menguasai negara lain yang bisa digunakan untuk memonopoli perdagangannya. Baca: pasar monopoli.

Dampak Merkantilisme

Paham ekonomi yang lebih dulu ada sebelum sistem ekonomi kapitaslis ini sangat menekankan keuntungan. Keuntungan ini biasanya berupa emas, pada saat itu emas adalah sebagai standar ukuran kekayaan suatu negara.

Berikut beberapa dampak yang muncul akibat penerapan sistem ekonomi ini.

  1. Tolak Ukur Logam Mulia

Emas dan logam mulia yang menjadi tolak ukur kekayaan suatu negara ini banyak dikumpulkan. Banyaknya jumlah logam mulia ini dapat melambangkan kesejahteraan sebuah negara.

  1. Ekspansi

Banyak muncul upaya negara untuk melakukan ekspansi dengan tujuan utama mengumpulkan logam mulia tersebut. Selain itu ekspansi dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang sangat besar dalam sebuah negara.

  1. Bergantung Impor dan Ekspor

Negara-negara ini sangat tergantung dengan berbagai kegiatan ekonomi baik ekspor dan impor untuk menjaga perekonomiannya. Seringkali blokade ekonomi yang menyulitkan penyelenggaraan ekonomi dilakukan agar proses ini dapat berjalan sesuai keinginan suatu negara.

  1. Perdagangan Internasional Aktif

Dampak yang cukup positif dari penerapan paham ini adalah dengan aktifnya perdagangan internasional antara berbagai negara. Hal ini juga turut mendorong berkembangnya berbagai negara melalui sistem perdagangan global.

  1. Muncul Teknologi Baru

Act of Nevigation adalah salah satu teknologi perkapalan yang muncul dimasa penerapan paham ekonomi ini. Selain itu penemuan mesin uap untuk efisiensi produksi mengubah sejarah Inggris untuk melakukan revolusi industri.

Bagi dunia internasional paham ekonomi ini juga memberikan banyak dampak-dampak yang masih berlaku hingga saat ini. Berikut beberapa dampak bagi dunia :

  1. Mendorong munculnya perekonomian baru yaitu kapitalisme.
  2. Uang yang diciptakan sebagai alat tukar yang sah.
  3. Surat berharga dan lahirnya pasar modal (bursa efek) juga merupakan salah satu dampaknya.
  4. Muncul bank-bank di kota besar untuk tempat penyimpanan uang.
  5. Muncul perusahaan asuransi yang digunakan sebagai tempat menjamin keamanan harta.

Kebijakan Merkantilisme

Dalam penerapannya banyak kebijakan yang dilakukan dan berbeda-beda karena terus berkembang seiring berjalannya waktu. Menurut sejarah kebijakan ini memicu perang akibat motivasi untuk melakukan ekspansi kolonial. Penerapan tarif manufaktur yang tinggi adalah ciri kebijakan ekonomi ini secara universal.

Berikut kebijakan lain yang dilakukan dalam penerapannya :

  1. Menciptakan koloni-koloni di luar negeri.
  2. Menerapkan tarif yang tinggi, hal ini termasuk barang-barang manufaktur.
  3. Sumber daya di dalam negeri digunakan secara  maksimal.
  4. Pelarangan ekspor logam mulia seperti emas dan perak meski digunakan untuk alat pembayaran.
  5. Negara koloni dilarang melakukan perdagangan dengan negara lainnya.
  6. Pasar dimonopoli dengan menggunakan port pokok.
  7. Pembatasan upah.
  8. Pemberian subsidi untuk ekspor.
  9. Pelarangan dagang yang menggunakan kapal asing untuk membawa barang.
  10. Manufaktur dipromosikan dengan penelitian dan pemberian subsidi secara langsung.
  11. Konsumsi domestik dibatasi dengan memberikan hambatan nontarif dalam perdagangan yang dilakukan.

Sekarang Anda menjadi paham mengapa pada jaman dulu Indonesia dan negara lainnya mengalami penjajahan dan perebutan kekuasaan. Paham ekonomi merkantilisme ini adalah penyebab utama mengapa banyak negara Eropa membentuk koloni.

Negara koloni dengan sumber daya melimpah dibuat agar dapat menyokong negara yang sebagian besar menganut sistem ekonomi tersebut.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.