Masing-masing jenis laporan keuangan memiliki bentuk khusus. Bentuk laporan keuangan memudahkan seorang akuntan, atau pemilik bisnis untuk menyusun laporan keuangannya. Misalnya seseorang yang memiliki bisnis makanan, maka sangat penting untuk membuat laporan keungan bisnis makanan, supaya transaksi bisnisnya terekam dengan jelas.
Bentuk Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memberikan informasi tentang pendapatan dan biaya di pada perusahaan dalam periode tertentu.
Jadi laporan laba rugi menggambarkan tentang hasil usaha sebuah bisnis. Berapa banyak biaya yang telah dikeluarkan dan bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Bentuk laporan laba rugi ada 2 yaitu laporan laba rugi bertahap atau multiple step dan laporan laba rugi satu tahap atau single step.
Laporan laba rugi bertahap (multiple step)
Laporan laba rugi ini menyajikan informasi berdasarkan kelompok transaksinya.
Contoh laporan laba rugi bertahap adalah sebagai berikut:
UD Royalindo
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2020

Laporan laba rugi satu tahap (single step)
Laporan laba rugi satu tahap menyajikan informasi si si dengan cara mengumpulkan transaksi yang sejenis dalam satu kelompok.
Contoh bentuk laporan laba rugi single step adalah:
UD Royalindo
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2020

Bentuk Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang pergerakan modal perusahaan yang terjadi di pada periode tertentu.
Bentuk laporan perubahan modal dipengaruhi oleh jenis perusahaannya. Misalnya jenis perusahaan perseorangan, perusahaan persekutuan dan perusahaan perseroan.
Laporan perubahan modal perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh 1 orang. Faktor yang mempengaruhi perubahan modal seperti, penambahan modal pemilik, pengambilan pribadi prive atau laba bersih usaha.
Contoh laporan perubahan modal perusahaan perseorangan adalah:
UD Royalindo
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Desember 2020

Laporan perubahan modal perusahaan persekutuan
Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang dimiliki oleh 2 orang yang atau lebih.
Berikut transaksi yang terjadi pada periode berjalan:
- Setoran modal awal sebesar 20 juta dan 10 juta
- Perusahaan memperoleh laba sebesar 5 juta
- Terjadi penambahan modal masing-masing 5 juta
- Pemilik mengambil modal untuk kepentingan pribadi masing-masing 1 juta dan 600 rb
Contoh bentuk laporan perubahan modal perusahaan persekutuan seperti berikut.
UD Royalindo
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Desember 2020

Laporan perubahan modal perusahaan perseroan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih berdasarkan kepemilikan saham di perusahaan tersebut. Laba yang dihasilkan oleh perusahaan perseroan akan dibagi menjadi dua jenis yaitu laba ditahan atau menjadi deviden yaitu laba yang dibagikan kepada pemilik saham.
Contoh bentuk laporan perubahan modal perusahaan perseroan adalah sebagai berikut:
UD Royalindo
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Desember 2020

Baca juga Contoh Laporan Keuangan Sederhana
Bentuk Laporan Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang dibuat untuk menggambarkan informasi posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Informasi yang dilaporkan terdiri atas aktiva dan passiva.
Yang termasuk dalam aktiva adalah aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap berwujud, aktiva tetap tak berwujud dan aktiva lain-lain.
Yang dimaksud dengan pasiva adalah utang lancar utang jangka panjang dan modal pemilik.
Bentuk neraca terdiri atas bentuk staffel dan bentuk skontro.
Bentuk stafel merupakan bentuk neraca yang disusun dari atas ke bawah. Urutannya paling atas aktiva kemudian kewajiban dan terakhir adalah modal.
Sedangkan bentuk skontro adalah neraca yang disusun dua bagian menyamping. Bagian sebelah kiri adalah ah kalau aktiva dan yang sebelah kanan adalah kolom pasiva.
Contoh bentuk neraca skontro adalah seperti berikut:
UD Royalindo
Neraca
Per 31 Desember 2020

Demikian pembahasan mengenai bentuk laporan keuangan. Semoga bermanfaat bagi para pembaca. Jangan lupa share, supaya lebih banyak orang yang tahu.
Membangun sebuah bisnis baik bisnis makanan atau bisnis lain tentu bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Pemilik bisnis bisa melihat keuntungan atau perkembangan bisnis melalui laporan keuangan bisnis makanan tersebut.
Disamping untuk melihat perkembangan bisnis, laporan keuangan juga bisa membantu pemilik untuk mengambil keputusan dalam mengembangkan bisnisnya. Selain itu laporan keuangan juga bisa berguna untuk mendapat bantuan dana dari lembaga keuangan.
Hal-hal yang dibutuhkan dalam laporan keuangan bisnis makanan
Catatan pembelian dan penjualan
Semua jenis pembelian seperti membeli bahan makanan atau persediaan toko lainnya harus dicatat dan disimpan bukti pembelian nya. Begitupun dengan penjualan, semua produk makanan yang telah dijual harus dicatat nominal uang yang diterima dan barang yang keluar.
Baca juga Laporan Keuangan Sederhana
Catatan hutang piutang
Dalam bisnis makanan boleh jadi pelanggan memesan terlebih dahulu sehingga menimbulkan piutang. Di beberapa usaha dagang piutang juga dikenakan tempo pelunasan. Baik piutang maupun hutang semuanya harus dicatat dan disimpan bukti transaksinya. Hal ini memudahkan kan anda untuk mengingat kapan waktu pembayaran pelunasan hutang dan kapan waktu pelanggan anda membayar hutangnya.
Catatan pengadaan persediaan barang dagang
Usaha bisnis makanan untuk berkaitan dengan persediaan baik bahan baku atau barang jadi yang berupa produk siap jual. Semua persediaan tersebut sebaiknya dilakukan pencatatan an an-nur melihat berapa apa bahan baku atau produk yang masih tersedia ataupun yang sudah terjual. Pencatatan persediaan juga bermanfaat untuk melihat mana jenis makanan yang sudah terlalu lama disimpan.
Baca juga Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Contoh laporan keuangan bisnis makanan
Laporan pembelian
Jenis barang | Jumlah | Harga Total |
Telur | 10 kilo | Rp100.000 |
Tepung | 50 kilo | Rp250.000 |
Pewarna makanan | 1 liter | Rp30.000 |
Minyak goreng | 20 liter | Rp250.000 |
Laporan penjualan
Jenis barang | Harga | Jumlah | Total |
Nastar keju | Rp30.000 | 2 | Rp60.000 |
Nastar coklat | Rp35.000 | 2 | Rp70.000 |
Brownies pandan | Rp55.000 | 2 | Rp110.000 |
Brownies strawberry | Rp50.000 | 2 | Rp100.000 |
Buku persediaan
Tanggal | Nama barang | Jumlah |
5 desember | Nastar keju | 2 |
Nastar coklat | 2 | |
6 desember | Brownies pandan | 2 |
Brownies strawberry | 2 |
Laporan Laba rugi
Pendapatan Usaha | ||
Penjualan | 100.000.000 | |
Biaya | ||
Biaya listrik | 1.500.000 | |
Biaya sewa toko | 1.000.000 | |
HPP | 50.000.000 | |
Biaya gaji | 10.000.000 | |
Biaya perlengkapan | 3.500.000 | |
(66.000.000) | ||
34.000.000 |
Demikian pembahasan tentang laporan keuangan untuk bisnis makanan. Semoga bisnis makanan Anda semakin berkembang. Jangan lupa share supaya bisa bantu yang lainnya.