Buku Besar : Pengertian, Fungsi, Bentuk dan Contoh

Sandi Ma'ruf

Buku besar akuntansi adalah wadah / alat/ buku tempat pemindahan akun yang berasal dari jurnal, bentuk buku besar diantaranya adalah bentuk T dan bentuk staffel/skontro.

Buku besar merupakan urutan ke 3 pada tahapan siklus akuntansi setelah jurnal umum.

Fungsi buku besar sendiri adalah untuk menggolongkan akun/perkiraan yang sejenis agar mudah diidentifikasi. Cara membuatnya pun tergolong mudah karena hanya dipindahkan akun-akun perkiraan dari jurnal harian saja.

Akuntansilengkap akan menjelaskan tentang contoh buku besar, pengertian buku besar, fungsi buku besar, dan  bentuk buku besar.

Pengertian Buku Besar

Pengertian buku besar adalah sebagai alat yang digunakan untuk mencatat perubahan-perubahan yang tejadi pada suatu akun yang disebabkan karena adanya transaksi keuangan.

Jadi apa yang dimaksud dengan Buku besar adalah buku yang berisi perkiraan-perkiraan, yang mengikhtisarkan pengaruh adanya transaksi keuangan terhadap perubahan sejumlah akun seperti aktiva, kewajiban dan modal perusahaan.

Penting diingat bahwa banyaknya jumlah perkiraan buku besar yang dibutuhkan/dicatat perusahaan berbeda-beda, karena tergantung kepada kekayaan dan keuangan perusahaan, jenis kegiatan, volume transaksi dan informasi yang diinginkan perusahaan.

Kapan penyusunan buku besar ?

Di dalam pembukuan akuntansi, pencatatan buku besar disebut  dengan posting, karena buku besar adalah pemindahan akun atau sering dikenal dengan istilah posting dari jurnal umum , jadi pencatatan buku besar adalah setelah jurnal  umum.

Baca juga : Contoh Buku Besar Pembantu Utang Perusahaan Dagang

Fungsi Buku Besar

Fungsi buku besar antara lain:

  • Sebagai alat untuk meringkas data transaksi yang telah dicatat dalam jurnal (umum).
  • Sebagai alat untuk menggolongkan data keuangan serta dapat untuk mengetahui jumlah atau keadaan rekening (akun) yang sebenarnya apakah ada perbedaan atau tidak.
  • Sebagai dasar penggolongan transaksi yang ada atau telah dicatat dalam jurnal.
  • Sebagai bahan atau informasi untuk menyusun laporan keuangan.

Baca : Contoh Buku Besar Pembantu Piutang Perusahaan Dagang

Nomer Kode Rekening Buku Besar

Akun–akun buku besar digolongkan menjadi akun riil dan akun nominal. Berikut nomer kode rekeningnya:

  1. Akun Riil (Real Account)

Akun riil adalah akun-akun yang terdapat di dalam neraca, misalnya aktiva, hutang, kewajiban dan modal.

  • Kode rekening harta di awali nomer 1
  • Kode rekening kewajiban di awali nomer 2
  • Kode rekening modal di awali nomer 3
  1. Akun Nominal (Nominal Account)

Akun nominal adalah akun-akun yang terdapat pada laporan laba rugi, misalnya akun pendapatan dan beban.

  • Kode rekening pendapatan di awali nomer 4
  • Kode rekening beban di awali nomer 5

Berikut contoh nama dan nomer rekening buku besar:

1Harta
1.1.Harta Lancar
111Kas (Cash)
112Bank (Bank)
113Wesel tagih (Notes Receivable)
114Piutang usaha (Accounts Receivable)
115Persediaan barang dagang (Merchandise Inventory)
116Sewa dibayar di muka (Prepaid rent)
117Asuransi dibayar di muka (Prepaid Ins urance)
118Perlengkapan kantor (Office Suplais)
119Perlengkapan toko (Store Suplais)
1.2Harta Tetap
122Tanah (Land)
123Gedung (Building)
124Akum penyusutan gedung (Accumulated Depreciation Building)
125Peralatan toko (Store Equipment)
126Akum penyusutan peralatan toko (Accumulated Depreciation Store Eq uipment)
127Peralatan kantor (Office Equipment)
128Akum penyusutan peralatan kantor (Accumulated Depreciation Off ice Equipment)
129Kendaraan (Vehicle)
130Akum penyusutan kendaraan (Accumulated Depreciation Vehicles)
2UTANG
2.1Utang Lancar
211Wesel bayar (Notes Payable)
212Hutang bank (Bank Loan)
213Hutang usaha (Account Payable)
214Hutang gaji (Salaries Payable)
215Hutang pajak (Tax Payable)
216Hutang bunga (Interest Payable)
2.2Utang Jangka Panjang/Kewajiban Jangka Panjang
221Utang obligasi (Bond Payable)
222Utang hipotek (Mortage Payable)
3MODAL
3.1Modal sendiri (Capital)
3.2Modal pinjaman (Foreign Capital)
4PENDAPATAN
4.1Pendapatan Usaha
411Penjualan (Sales)
412Retur penjualan dan pengurangan harga (Sales Return & Allowances)
413Potongan penjualan (Interest Discount)
4.2Pendapatan lain-lain (Other income)
421Pendapatan bunga (Interest Income)
422Pendapatan komisi (Komisi Income)
423Pendapatan sewa (Rent Income)
424Laba atas penjualan harta tetap (Gain an sale of fixed assets) Dan lain-lain
5BIAYA-BIAYA
5.1Biaya-biaya yang Menyangkut Harga Pokok Penjualan
511Pembelian (Purchase)
512Beban angkut pembelian (Expenses Purchase)
513Retur pembelian dan pengurangan harga (Purchase return & allowances)
514Potongan pembelian (Purchase Discount)
5.2Biaya-biaya Usaha
521Biaya gaji (Salaries Expenses)
522Biaya transportasi (Delivery Expenses)
523Biaya air, listrik dan telepon (Utility Expenses)
524Biaya perlengkapan toko (Store Suplies Expenses)
525Beban perlengkapan kantor (Office Suplies Expenses)
526Beban penyusutan gedung (Depreciaton Expenses Build)
527Beban pajak penghasilan (Income Tax)
5.3Beban Lain-lain
531Beban bunga (Interest Expenses)
532Beban serba-serbi (Miscellencous Expenses)

Baca :  Pengertian Buku Besar Pembantu Beserta Jenis-Jenisnya

Bentuk Buku Besar Akuntansi

Bentuk buku besar yang diguakan oleh suatu perusahaan juga berbeda-beda disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan.  Pada dasarnya bentuk buku besar terbagi menjadi dua yaitu bentuk T dan bentuk skontro.

Cara Membuat Buku Besar Bentuk T

Dalam membuat buku besar bentuk T, jika nominal transaksi di catat di sebelah kiri disebut mendebit akun. Sedangkan jika nominal transaksi di catat ke sebelah kanan disebut mengkredit akun.

Contoh bentuk buku besar T adalah sebagai berikut:

contoh buku besar bentuk T

Selanjutnya adalah cara membuat buku besar bentuk T yang lengkap adalah:

cara membuat buku besar bentuk t lengkap

Nama akun diletakkan paling atas, bisa di tengah atau di sebelah kiri kolom. No/Nomor perkiraan diletakkan di sebelah kanan kolom.

Kolom tanggal untuk mencatat tanggal kejadian transaksi. Kolom keterangan berisi informasi yang berhubungan dengan transaksi.

Kolom F/Ref ditulis untuk nomor halaman jurnal pada saat posting ke buku besar.

Contoh buku besar bentuk T lengkap:

bentuk buku besar dua kolom
Bentuk buku besar bentuk T lengkap

Baca juga : Cara Posting Jurnal ke Buku Besar

Cara Membuat Buku Besar Bentuk Skontro

Cara membuat buku besar bentuk skontro hampir sama dengan buku besar bentuk T. Yang membedakan adalah informasi keterangan transaksi digabung dalam 1 kolom.

Kemudian terdapat kolom saldo yang berisi hasil saldo akhir, atau selisih antara debit kredit.

bentuk buku besar empat kolom
Bentuk buku besar empat kolom

Cara Posting dari Jurnal ke Buku Besar

Langkah yang harus dilakukan dalam proses posting dari jurnal ke buku besar adalah seperti berikut.

  1. Yang pertama adalah pindahkan tanggal kejadian yang ada pada jurnal ke kolom tanggal di buku besar yang bersangkutan.
  2. Pindah jumlah debet ataupun jumlah kredit ke kolom debet dan kredit pada buku besar yang bersangkutan.
  3. Catat nomor halaman jurnal (ref) ke kolom referensi/ref buku besar yang bersangkutan
  4. Penjelasan atau keterangan singkat di kolom keterangan pada jurnal bisa dipindahkan sama juga di buku besar.

Gambar proses posting dari jurnal ke buku besar.

gambar buku besar
Cara posting ke buku besar

Aturan Debet Kredit

KeteranganDebetKredit
AktivaPertambahan (+)Pengurangan (-)
HutangPengurangan (-)Pertambahan (+)
ModalPengurangan (-)Pertambahan (+)
PrivePertambahan (+)Pengurangan (-)
PendapatanPengurangan (-)Pertambahan (+)
BebanPertambahan (+)Pengurangan (-)

Contoh Transaksi Buku Besar

Penerapannya pada transaksi perusahaan kedalam buku besar adalah sebagai berikut .

Bengkel mobil “Cahaya Hari” yang didirikan oleh Tn. Hari . berikut ini adalah rincian kegiatan transaksi pada bulan Februari diantaranya.

TanggalTransaksi
Feb-20161Tn. Hari menanamkan uangnya sebagai modal di perusahaan sebesar Rp. 35.000.000.
2Menerima kredit dari bank sebesar Rp. 90.000.000
4Membeli peralatan bengkel sebesar Rp. 75.000.000 secara tunai.
5Perusahaan membayar kontrak sewa bangkel Rp. 3.000.000 untuk 1 tahun.
7Membeli perlengkapan dari JAYA SAKTI secara tunai Rp. 1.400.000
20Menerima uang dari para langganan untuk jasa bengkel yang diberikan
21Membeli perlengkapan berupa oli,air accu,mur baut dari WAHANA AUTOSPORT dengan cara kredit sebesar Rp. 6.000.000.
23Pemakaian perlengkapan sebesar Rp, 3.500.000
25Membayar gaji dan upah pegawai Rp. 6.750.000
26Membayar macam-macam biaya Rp. 2.250.000
28Membayar kepada Bank Rp. 5.000.000 untuk pembayaran angsuran pokok pinjaman, dan Rp. 1.000.000 untuk pembayaran bunga pinjaman.
28Penyusutan peralatan bengkel sebesar Rp. 1.900.000.

Jawaban : 

buku besar
buku besar 2

Itulah tadi penjelasan mengenai Pengertian, Fungsi, Bentuk dan Contoh Buku Besar Akuntansi Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian. Sekian dan terimakasih.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.