Hutang Dalam Akuntansi : Pengertian dan Jenisnya

Sandi Ma'ruf

Hutang adalah salah satu istilah yang cukup umum didengar oleh masyarakat, namun apa itu sebetulnya hutang dari sudut pandang akuntansi? Apa saja jenis-jenis hutang dalam akuntansi?

Tanpa disadari, penerapan akuntansi seringkali dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, lho!

Misalnya ketika kita sedang menghitung pengeluaran dan pendapatan bulanan, menyusun anggaran belanja untuk keperluan sehari-hari, pembayaran pajak kendaraan atau pajak lainnya, hingga soal hutang piutang.

Pengertian Hutang dalam Akuntansi

Hutang merupakan seluruh kewajiban keuangan dari suatu perusahaan pada pihak lainnya yang belum terpenuhi.

Namun di sisi lain, hutang juga bisa dianggap sebagai sumber dana atau modal sebuah perusahaan yang diperoleh dari pihak kreditor atau oleh pihak pemberi hutang.

Sedangkan dari kacamata akuntansi, hutang sendiri merupakan suatu pengorbanan ekonomis untuk masa depan dalam bentuk penyerahan jasa, aktiva sebagai bagian dari transaksi atau kesepakatan di masa lalu antara kedua belah pihak.

Hutang ini sendiri bisa dalam banyak bentuk, antara lain : Surat Pengakuan Hutang, Saham, Obligasi dan tanda bukti hutang, Surat berharga dan masih banyak lagi.

Baca : Akun Riil dan Nominal dalam Akuntansi

Manfaat Hutang dalam Akuntansi

Hutang tidak bisa terus menerus dipandang sebagai beban yang harus dipikul sehingga terkesan perlu dihindari demi “kesehatan” dompet kita, padahal sebetulnya itu semua tergantung kepada tujuan kita berhutang.

Jika anda benar-benar bisa memanfaatkan pinjaman dana tunai dengan tepat untuk hal yang bermanfaat (misalnya untuk modal usaha) maka sebetulnya berhutang bisa memberikan manfaat untuk Anda kelak.

Asalkan bukan melulu untuk memenuhi kebutuhan konsumtif saja yang jika dijadikan kebiasaan malah akan merugikan Anda.

Beberapa kegunaan hutang yang biasa digunakan oleh masyarakat misalnya hutang untuk pembelian barang dengan nilai jangka panjang, seperti properti, tanah, emas, dan masih banyak lagi.

Nilai barang-barang tersebut akan cenderung tetap sehingga tidak perlu merasa ragu untuk mengambil hutang demi membeli barang tersebut.

Kedua, untuk modal wirausaha yang sesuai dengan minat dan bakat, karena berhutang untuk modal usaha tentunya agak berisiko jika Anda sendiri tidak yakin hasil dari wirausaha Anda akan membuahkan keuntungan yang nantinya sebagian akan digunakan untuk membayar hutang.

Ada masih banyak kegunaan dari hutang yang tentunya harus dipikirkan terlebih dahulu secara bijak sebelum Anda memutuskan untuk berhutang.

Baca Juga : Debet Dan Kredit Dalam Akuntansi

Jenis-Jenis Hutang

Secara garis besar, akuntansi membagikan jenis hutang kedalam 3 kelompok berdasarkan jangka waktunya, yaitu hutang jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Apa saja perbedaannya?

  1. Hutang Jangka Pendek

Sesuai namanya, hutang ini termasuk dalam kategori hutang yang harus sesegera mungkin dibayarkan karena jangka waktu yang diberikan hanya sedikit.

Biasanya untuk hutang jangka pendek ini memiliki batas waktu satu tahun dari tanggal neraca. Pelunasannya ini bisa dilakukan melalui aktiva lancar, yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

Hutang jangka pendek ini biasa disebut juga sebagai hutang lancar, beberapa contoh hutang jangka pendek ini antara lain : hutang dagang, hutang wesel, hutang biaya dan taksiran hutang pajak.

Baca : Istilah Istilah Akuntansi

  1. Hutang Jangka Menengah

Sebetulnya jika dirumuskan lagi, hutang berdasarkan jangka waktunya hanya ada 2, yaitu jangka pendek dan panjang. Namun banyak juga saat ini jenis hutang yang bisa dikategorikan sebagai hutang jangka menengah, yaitu hutang dengan jangka waktu kurang dari 10 tahun.

Dengan kata lain, hutang jangka menengah adalah jenis hutang pertengahan antara jenis hutang pendek dan panjang dari segi jangka waktu perjanjian atau kesepakatan hutang. 

Baca : Perbedaan Biaya dan Beban dalam Akuntansi

  1. Hutang Jangka Panjang

Sesuai dengan namanya, hutang jangka panjang ini memiliki jangka waktu perjanjian atau kesepakatan yang paling lama yaitu diatas 10 tahun.

Biasanya hutang jangka panjang ini akan dibayarkan secara periodik hingga dinyatakan lunas dalam kurun waktu yang telah disepakati.

Meski dibayarkan sudah ditentukan per periodik, biasanya jumlah yang dibayarkan sudah termasuk dengan bunga dan utang pokok.

Demikian artikel yang dirangkum mengenai jenis-jenis hutang berdasarkan periode waktu. Mungkin bagi sebagian orang hutang bisa dijadikan jalan pintas ketika sedang membutuhkan pinjaman dana mendadak, terutama pinjaman dana tunai.

Namun Anda tetap harus memikirkan konsekuensi sebelum memutuskan untuk berhutang ya, baik untuk keperluan bisnis atau konsumtif.

Bagikan:

Tags

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Leave a Comment