Operator Produksi: 14 Tugas dan Tanggung Jawab

Sandi Ma'ruf

Tugas dan tanggungjawab Operator Produksi

Apa tugas operator produksi ? – Dalam kegiatan produksi, ada istilah yang cukup sering digunakan, salah satunya ialah operator produksi. Bagi orang-orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan industri, tentu istilah ini masih sangat asing.

Sebaliknya, bagi industri yang bergerak dalam hal produksi barang, entah itu barang langsung jadi maupun barang yang masih setengah jadi, posisi ini sangatlah penting.

Bagaimana tidak, operator ini adalah jabatan yang posisinya sangat menentukan produktifitas perusahaan. Karena itu, pembahasan mengenai posisi operator ini sangat menarik sekali karena di sinilah dibutuhkan pekerja yang jumlahnya cukup banyak. Untuk itu, berikut ini akan disampaikan pembahasan singkat yang berfokus pada pengertian, tugas serta tanggung jawab operator. 

Pengertian Operator Produksi

Kata operator itu sendiri berasal dari bahasa Inggris yakni operate. Dalam bahasa Indonesia, operate berarti mengoperasikan. Jadi, secara singkat operator dapat diartikan sebagai orang maupun sekelompok orang yang tugasnya ialah mengoperasikan alat kerja, baik alat kerja tersebut berupa alat manual, mesin maupun kendaraan. 

Operator juga dapat dianggap sebagai pekerja, baik itu laki-laki maupun perempuan yang kerjanya di pabrik dan bertugas mengoperasikan alat atau mesin dengan prosedur yang sesuai seperti instruksi perusahaan. 

Definisi lain dari operator ini ialah pekerja atau orang-orang yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi sehingga siap untuk dikemas dan dipasarkan. Dalam kalimat yang lain pula dijelaskan bahwa operator itu adalah karyawan pabrik yang tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai pelaksana dari proses produksi dan juga mengoperasikan mesin produksi guna menghasilkan produk tertentu. 

Baca : 9 Contoh Kegiatan Produksi, Konsumsi dan Distribusi 

Tugas Operator Produksi

Anda tahu bahwasanya industri itu macam-macam, ada industri manufaktur, tekstil, makanan dan masih banyak lagi. Operator produksi dalam berbagai industri itu pada dasarnya adalah sama sekalipun spesifik cara kerjanya berbeda. Adapun tugas dari operator produksi adalah sebagai berikut. 

  1. Menjaga Serta Memelihara Lingkungan Kerja

Saat bekerja, setiap operator wajib menjaga dan juga memelihara lingkungan kerja. Adapun kata memelihara di sini mencakup kebersihan mesin dan line, sparepart, bahan mentah, peralatan produksi dan lain sebagainya. 

Baca : Faktor Produksi ; Pengertian, Jenis, dan Hubungan

  1. Memberi Informasi Ketika Berganti Shift

Agar bisa mencapai target produksi, banyak perusahaan yang menerapkan sistem kerja shift pada karyawannya, termasuk tugas operator produksi pabrik/perusahaan. Umumnya, dalam sehari akan ada 3 shift, di mana masing-masing lama waktu kerja adalah 8 jam dan masih dipotong istirahat selama 1 jam. 

Ketika terjadi pergantian shift, maka operator wajib memberikan informasi yang lengkap pada petugas di shift selanjutnya. Informasi ini dapat berupa order yang saat itu tengah dijalankan, kendala, target, perubahan rencana kerja dan lain-lainnya. 

  1. Membuat Laporan

Operator juga wajib membuat laporan pekerjaan yang telah dilakukannya. Nantinya, laporan ini akan dijadikan sebagai bahan untuk menganalisa bagi leader produksi. Adapun laporan yang dimaksud umumnya berisi jam lembur, jenis produk yang telah dihcaasilkan, kuantitas produk yang telah dicapai serta keterangan tambahan yang lainnya. 

Baca : Pengertian Biaya Produksi

  1. Bekerja Sesuai Target

Tugas operator produksi perusahaan yang lainnya ialah wajib bekerja sesuai dengan target. Untuk ini, setiap perusahaan tentunya sudah memberikan target pada line produksi atau operator terutama karena berkenaan dengan deadline dari klien. Dan setiap orang yang menempati posisi operator ini wajib berusaha memenuhi target tersebut agar kredibilitas perusahaan tetap bagus. 

Baca : 9 Contoh Produksi Terus Menerus

  1. Bekerja Sesuai dengan Standard Operational Procedure atau SOP

Operator wajib melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan SOP. Secara umum, SOP ini sendiri mencakup pemeliharaan media kerja, efisiensi material produksi, kualitas produk serta keamanan bagi sang operator itu sendiri. 

Dengan mengikuti SOP yang telah diberikan oleh perusahaan, tentu operator akan terjaga keselamatannya dan dia juga akan mampu menghasilkan produk yang berkualitas. Selain itu, dengan SOP ini pula operator jadi paham bahwa menjalankan dan memelihara media kerja yang ada tidak boleh dilakukan secara sembarangan. 

  1. Mengoperasikan Media Kerja yang Menjadi Tanggung Jawabnya

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, operator erat kaitannya dengan media kerja. Setiap operator akan memulai pekerjaannya dengan mengaktifkan media kerja yang menjadi tanggung jawabnya. Setelah media kerja siap digunakan, maka operator mempunyai peran yang penuh terhadap media kerja tersebut hingga dimatikan nanti. 

Sebenarnya tugas operator juga bukan hanya mengoperasikan, tetapi juga memonitor kondisi media kerja. Jadi, semisal nanti terdapat masalah pada media kerja tersebut, maka operator perlu segera melaporkannya pada teknisi. 

  1. Briefing

Tugas operator yang selanjutnya ialah mengikuti briefing. Secara umum, briefing dipimpin langsung oleh leader produksi. Oleh karena itu, apabila shift operator dimulai pada pukul 08.00, diharapkan agar operator bisa datang 30 menit sebelumnya guna mengikuti briefing tersebut. Briefing ini sendiri sifatya wajib karena di dalamnya akan dibahas tentang rencana pada hari kerja tersebut.

Selain itu, akan direview pula rencana kerja yang dicanangkan di hari sebelumnya. Selain rencana kerja, terkadang briefing menjadi momen di mana perusahaan memberikan informasi penting terkait dengan perusahaan dan pekerjaan. 

Baca : 20 Prosedur Stock opname

Tanggung Jawab Operator Produksi

Selain bertugas pada 7 poin yang telah disampaikan di atas, seorang operator juga mempunyai tanggung jawab seperti yang disebutkan di bawah ini. 

  1. Memastikan bahwa laporan kerja dibuat guna dijadikan bahan untuk pertanggungjawaban nantinya
  2. Menjaga keamanan
  3. Memastikan bahwa operator yang bertugas pada shift selanjutnya sudah memahami tugas-tugas yang disampaikan ketika briefing
  4. Memastikan bahwa lingkungan kerja selalu terjaga kebersihan dan juga kerapiannya
  5. Memastikan bahwa target yang telah ditentukan oleh perusahaan tercapai dengan baik
  6. Memastikan bahwa segala sesuatunya dikerjakan dengan berpedoman pada SOP perusahaan
  7. Memastikan bahwa kinerjanya sudah sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh perusahaan

Dalam menjalankan tugas serta tanggung jawabnya tersebut, operator produksi haruslah seorang yang bersedia bekerja dengan sistem shift. Selain itu, operator juga sebaiknya sanggup berada dalam tekanan target, bisa bekerja dalam tim, tidak cacat buta warna dan ketahanan fisiknya juga bagus. 

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.