10 Prinsip Dasar Akuntansi Yang Berlaku Umum

Sandi Ma'ruf

Prinsip dasar akuntansi bisa diartikan sebagai konsep mendasar yang dipergunakan sebagai acuan di dalam seluruh kegiatan akuntansi.

Karena ilmu akuntansi pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari tentang segala hal yang berkaitan dengan kegiatan pencatatan, terutama laporan keuangan pada sektor ekonomi.

Sehingga untuk menyusun dan menerapkan ilmu akuntansi tersebut seorang akuntan atau perusahaan harus memperhatikan prinsip dasar akuntansi yang dijadikan pedoman untuk membuat laporan keuangan agar dapat disusun sesuai prosedur akuntansi.

Pengertian Prinsip Dasar Akuntansi

Prinsip dasar akuntansi adalah gambaran keseluruhan proses dan metode penerapan akuntansi dalam perusahaan, badan dan organisasi.

Prinsip ini harus dijalankan oleh seorang akuntan, supaya laporan akuntansi bisa dipercaya dan digunakan dengan benar oleh pihak pemakai informasi akuntansi.

Baca juga : Prinsip Ekonomi

Manfaat

Manfaat menerapkan prinsip dasar akuntansi adalah membuat laporan akuntansi lebih dipercaya, karena dianggap telah menyajikan data yang benar, dibandingkan tanpa prinsip akuntansi. Sehingga calon investor akan lebih mantap dengan kinerja perusahaan dan bisa dibandingkan dengan perusahaan lain.

Tujuan

Tujuan prinsip dasar akuntansi adalah membuat laporan akuntansi lebih akurat, konsisten transparan dan bisa dipercaya. Sehingga informasinya bisa digunakan untuk pengambilan keputusan yang baik untuk bisnis perusahaan.

Prinsip Dasar Akuntansi Yang Berlaku Umum

1. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)

Prinsip Entitas Ekonomi atau prinsip kesatuan entitas diartikan sebagai konsep kesatuan usaha.

Dengan kata lain akuntansi menganggap bahwa perusahaan merupakan sebuah kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri dan terpisah dengan entitas ekonomi lain bahkan dengan pribadi pemilik.

Dengan begitu akuntansi memisahkan dan membedakan seluruh pencatatan transaksi baik kekayaan maupun kewajiban perusahaan dengan pribadi pemilik perusahaan.

2. Prinsip Periode Akuntansi

Prinsip periode akuntansi atau prinsip kurun waktu adalah penilaian dan pelaporan keuangan perusahaan yang dibatasi oleh periode waktu tertentu.

Misalnya sebuah perusahaan menjalankan usahanya berdasarkan periode akuntansi, mulai pada tanggal 1 Januari hingga tanggal 31 Desember.

Baca juga : Istilah Akuntansi

3. Prinsip Biaya Historis

Prinsip ini mengharuskan setiap barang atau jasa yang diperoleh kemudian dicatat berdasarkan semua biaya yang dikeluarkan dalam mendapatkannya.

Sehingga apabila terjadi pembelian dengan proses tawar menawar, misalnya ketika perusahaan hendak membeli bangunan yang di iklannya terpasang harga 150 juta namun setelah di nego hanya 100 juta maka yang dinilai/dicatat adalah harga yang menjadi kesepakatan yaitu 100 juta.

4. Prinsip Satuan Moneter

Pada prinsip ini, pencatatan transaksi hanya dinyatakan didalam bentuk mata uang dan tanpa melibatkan hal hal non-kualitatif.

Semua pencatatan hanya terbatas pada segala yang bisa diukur dan dinilai dengan satuan uang.

Transaksi non kualitatif (mutu, prestasi dsb) tidak bisa dilaporkan atau tidak bisa dinilai dalam bentuk uang.

5. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern)

Prinsip ini menganggap bahwa sebuah entitas ekonomi/bisnis akan berjalan secara terus menerus atau berkesinambungan tanpa ada pembubaran atau penghentian kecuali terdapat peristiwa tertentu yang bisa menyanggahnya

6. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)

Laporan keuangan harus mempunyai prinsip pengungkapan penuh dalam menyajikan informasi informasi yang informatif serta dimaklumkan sepenuhnya.

Apabila terdapat informasi yang tidak dapat disajikan dalam laporan keuangan maka diberi keterangan tambahan informasi yang dibutuhkan yang tidak terdapat di dalam laporan keuangan.

Informasi tambahan ini bisa berupa catatan kaki atau lampiran.

Baca juga : Prinsip Manajemen Keuangan

7. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

Pendapatan timbul akibat kenaikan harta yang dihasilkan oleh kegiatan usaha seperti penjualan, penerimaan bagi hasil dan yang lainnya.

Pendapatan diakui ketika ada kepastian tentang jumlah/nominal baik besar/kecil yang bisa diukur secara tepat dengan harta yang diperoleh dari transaksi penjualan barang maupun jasa.

8. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Maksud dari prinsip mempertemukan (matching) dalam akuntansi adalah biaya yang dipertemukan (di-matchingkan) dengan pendapatan yang diterima dengan tujuan menentukan besar/kecilnya laba bersih setiap periode.

Contohnya pada transaksi: Pendapatan diterima dimuka. Prinsip ini sangat tergantung pada penentuan pendapatan, jika pengakuan pendapatan ditunda maka pembebanan pada biaya juga tidak bisa dilakukan.

9. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Prinsip Konsistensi diartikan sebagai prinsip akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan tetap digunakan secara konsisten (tidak berubah-ubah metode dan prosedur).

Tujuannya agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat dibandingkan dengan laporan keuangan pada periode periode sebelumnya sehingga bisa memberikan manfaat lebih bagi penggunanya.

Sebenarnya, tidak ada pelarangan bagi perusahaan jika ingin mengganti prinsip akuntansinya, namun perusahaan harus dapat menjelaskan alasan pergantiannya dan apakah alasan tersebut dapat diterima atau tidak.

Baca juga : Prinsip Akuntansi Pajak

10. Prinsip Materialitas

Prinsip akuntansi mempunyai tujuan untuk menyeragamkan seluruh aturan.

Namun kenyataannya tidak semua penerapan akuntansi itu mentaati teori yang ada, maka tak jarang terjadi pengungkapan informasi yang sifatnya material atau immaterial.

Semuanya diterapkan sesuai dengan ranah akuntansi yang orientasinya kepada pengguna laporan keuangan.

Apa itu Prinsip Dasar Akuntansi Pemerintah

Prinsip akuntansi pemerintah adalah prinsip yang diberlakukan pada sistem akuntansi pemerintahan. Prinsip ini pada dasarnya hampir sama dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.

Namun pada akuntansi pemerintah, terdapat SAP (Standar Akuntansi Pemerintah) sehingga laporan keuangan pemerintah bisa sesuai dengan kebutuhan pelaporan baik dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) maupun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

Prinsip Dasar Akuntansi Menurut GAAP

Prinsip akuntansi berdasarkan GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) adalah prosedur yang dikeluarkan oleh Financial Accounting Standard Board (FASB).

FASB merupakan organisasi non profit yang independen dan bertanggung jawab dalam hal penetapan standar akuntansi dan pelaporan akuntansi di perusahaan maupun organisasi.

Prinsip akuntansi GAAP diantaranya:

  • Prinsip Keteraturan (Regularity)
  • Prinsip Konsistensi (Consistency)
  • Prinsip Keikhlasan (Sincerity)
  • Prinsip Keabadian Metode (Permanence of Methods)
  • Prinsip Non Kompensasi (Non Compensation)
  • Prinsip Kehati-hatian (Prudence)
  • Prinsip Kontinuitas (Continuity)
  • Prinsip Periode (Periodicity)
  • Prinsip Materialitas (Materiality)
  • Prinsip Itikad Baik (Utmost Good Faith)

Perusahaan Yang Wajib Menerapkan Prinsip Akuntansi

Prinsip akuntansi hanyalah sebuah standar pelaporan yang bisa saja digunakan maupun tidak. Meski laporan akuntansi yang menerapkan prinsip ini bisa lebih transparan, namun semuanya kembali ke kebijakan perusahaan masing-masing.

Baca juga : Prinsip Koperasi

Prinsip Dasar Akuntansi Untuk Perusahaan Saham Publik

Prinsip ini tidak hanya diterapkan oleh perusahaan umum saja, melainkan perusahaan yang sahamnya diperdagangkan secara publik atau perusahaan IPO. Hal ini menjadi syarat wajib menurut Komisi Sekuritas dan Bursa AS.

Setiap perusahaan publik akan ditinjau oleh auditor eksternal yang telah memiliki sertifikat atau dari Kantor Akuntan Publik Bersertifikat.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.