10 Faktor Pendorong Perubahan Sosial Beserta Contoh

Sandi Ma'ruf

Perubahan sosial dapat terjadi secara disadari maupun tanpa disadari. Perubahan sosial yang terjadi secara cepat didukung oleh adanya faktor pendorong perubahan sosial dalam masyarakat.

Kebudayaan dan lingkungan akan mempengaruhi individu dalam melakukan perubahan sosial. Tidak semua orang melakukan perubahan sosial, biasanya terjadi pada orang dengan pemikiran terbuka.

Terjadinya perubahan pada individu maupun kelompok diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih maju dan positif.

Masyarakat akan berusaha untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk menutupi berbagai macam kekurangan dalam kehidupan yang dirasakan.

Ada banyak faktor yang bisa mendorong suatu masyarakat melakukan perubahan sosial. Faktor tersebut tidak hanya muncul dari keinginan dari dalam diri, ada beberapa hal yang timbul dari faktor luar.

Berikut merupakan 10 faktor pendorong terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat, yaitu:

1. Bisa Menerima Hal Baru (Inovasi) dengan Mudah

Sikap bisa menerima hal baru dengan mudah akan menciptakan adanya perubahan. Orang tua yang selalu berusaha untuk memperbaharui teknologi informasi, maka cenderung tidak tergolong sebagai orang yang konservatif.

Saat ini perubahan teknologi terjadi sangat cepat dan tidak berhenti. Kebanyakan orang tua merasa sulit untuk mengikuti adanya perubahan-perubahan yang terus berlangsung.

Banyak orang tua merasa sulit untuk mempelajari hal baru dan mencoba beradaptasi dengan teknologi yang rumit.

Berbeda dengan anak-anak remaja atau baru dewasa yang cenderung selalu mengikuti perkembangan teknologi yang terus berkembang.

Oleh karena itu, sikap dapat menerima inovasi dengan mudah merupakan faktor pendorong perubahan sosial.

Baca juga: 10 Faktor Penghambat Perubahan SosialĀ 

2. Kontak dengan Budaya Lain

Ketika ada suatu kelompok masyarakat yang memiliki kebudayaan tertentu merasa terbuka dengan kebudayaan lainnya, maka pada kelompok masyarakat tersebut akan terjadi sebuah kontak kebudayaan.

Di era serba digital ini, rasanya sangat mudah untuk mengetahui dan memahami budaya lain, bahkan budaya luar negeri.

Salah satu proses yang terjadi dikenal sebagai difusi. Difusi adalah proses penyebaran elemen yang berhubungan dengan kebudayaan.

Difusi dapat menghasilkan sebuah penemuan baru yang telah diterima oleh suatu masyarakat, kemudian disebarluaskan ke masyarakat lainnya.

Proses difusi seperti itu dapat mendorong pertumbuhan kebudayaan dan memperkaya kebudayaan.

Sehingga, kontak dengan kebudayaan lain sangat mungkin untuk dilakukan. Kontak budaya adalah hasil perpaduan dari dua kebudayaan atau lebih.

Kontak budaya diharapkan memberikan dampak yang positif, misalnya mengurangi prasangka burung dengan kebudayaan lain yang berbeda dengan kebudayaan sendiri.

Hal tersebut akan mencegah terjadinya konflik-konflik sosial akibat kebudayaan yang berbeda.

3. Bisa Menghargai Hasil Karya

Penghargaan seperti Adipura yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat akan memberikan motivasi yang baik atau penghargaan Nobel.

Penghargaan tersebut menjadi semangat yang besar untuk mendorong masyarakat berkembang dan maju agar bisa menjadi lebih baik lagi. Pemberian penghargaan adalah bentuk dari sikap menghargai terhadap hasil karya orang lain.

Keinginan untuk maju dan berkembang yang dimiliki individu juga mendorong terjadinya perubahan sosial budaya.

Keinginan dalam diri akan menjadi sebuah pendorong bagi individu tersebut untuk terus melakukan perubahan terhadap kondisi yang ada.

4. Sistem Pendidikan yang Maju

Sistem bisa dijelaskan sebagai bagian yang tidak dapat terpisah antara satu dengan yang lainnya, sehingga setiap bagian menjadi terhubung untuk menciptakan hasil yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Sementara itu, sistem pendidikan yang baik harus bisa mengorganisir inovasi, sikap, kreasi, dan intelektual pengajar maupun peserta didik dengan fasilitas yang mendukung.

Sistem pendidikan yang terorganisir dan baik diharapkan dapat mendukung perubahan sosial ke arah yang lebih maju dan baik.

Pendidikan dapat memberikan nilai-nilai penting bagi manusia, seperti cara berpikir secara ilmiah dan membuka pikiran secara lebih luas.

Apabila pendidikan dikelola secara baik, maka pendidikan tidak hanya mengajarkan pengetahuan, namun mendidikan siswa untuk bisa berpikir secara objektif dan kritis. Kemampuan tersebut sangat dibutuhkan agar siswa bisa menilai sesuatu lebih baik.

Baca juga: Nilai Sosial

5. Penduduk yang Heterogen

Heterogenitas adalah bentuk dari adanya perbedaan antara satu dengan lainnya. Perbedaan tersebut memiliki arti dan lingkup yang sangat luas, misalnya budaya hingga pandangan terhadap politik.

Semakin besar dan kompleks keberagaman, maka kehidupan masyarakat juga semakin dinamis. Umumnya, terdapat keragaman opini maupun ide di dalam penduduk yang heterogen.

Bermacam-macam opini dan ide akan terus mengalir untuk menciptakan sebuah inovasi yang baru. Penduduk yang beragam juga akan terpacu untuk mencoba berbagai hal yang baru.

Keseragaman yang terjadi bisa dikatakan sebagai kondisi statis.

6. Masyarakat yang Terbuka

Sistem lapisan masyarakat yang terbuka dapat menciptakan sebuah peluang kepada orang-orang yang memiliki kompetensi untuk melakukan perubahan sosial dalam hidupnya sendiri dan kehidupan bermasyarakat.

Open stratification yang ada pada kehidupan bermasyarakat memungkin terjadinya gerak sosial secara vertikal.

Keadaan tersebut membuka kesempatan besar bagi individu untuk memperoleh jabatan atau tingkat yang lebih tinggi.

Seseorang dapat melangkah ke tingkat yang lebih tinggi dengan cara kerja keras serta melakukan perubahan-perubahan yang mendorong kemajuan.

Oleh karena itu, semakin terbuka sistem lapisan masyarakat maka peluang untuk melakukan perubahan yang lebih baik juga akan semakin besar.

7. Berorientasi pada Masa Depan

Masyarakat yang selalu memiliki orientasi terhadap masa depan biasanya akan menerima proses perubahan sosial secara lebih cepat.

Individu tersebut memiliki pemikiran jangka panjang dengan pola pikir yang lebih terbuka. Masyarakat memiliki tujuan yang bisa diperoleh dengan cara melakukan perubahan sosial.

Masyarakat dengan orientasi masa depan akan lebih cepat maju dan berkembang dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki sikap tertutup.

Berorientasi pada masa depan akan mendorong masyarakat untuk menerima serta menyesuaikan diri dengan nilai-nilai sosial sesuai dengan perkembangan budaya secara luas.

8. Rasa Tidak Puas Masyarakat terhadap Berbagai Hal dalam Kehidupan

Banyak masyarakat yang sadar bahwa ada kekurangan dalam kehidupannya. Perasaan tersebut menjadi pemicu masyarakat untuk melakukan perubahan.

Masyarakat yang merasa dibatasi akan sadar dengan berbagai kebutuhan hidup. Rasa tidak puas selalu mendorong individu untuk bisa berubah menjadi lebih baik.

Kekurangan yang dirasakan oleh individu bisa dipenuhi dengan cara menjalin interaksi atau hubungan dengan masyarakat lainnya.

Akhirnya, masyarakat akan mengubah cara pikir dan mulai mencoba berbagai hal baik dari kebudayaan luar.

Baca juga : Mobilitas Sosial

9. Faktor Internalisasi Hakikat Manusia

Faktor dari dalam diri manusia yang menjadi faktor pendorong perubahan sosial dapat dilihat dengan adanya sifat manusia yang selalu berusaha untuk berubah menjadi lebih baik.

Hal tersebut akan dilakukan dengan berbagai macam cara, misalnya pendidikan, bisnis, atau lainnya.

Apabila unsur-unsur tersebut disatukan, maka bisa menjadi sebuah pendorong terjadinya perubahan sosial positif dalam masyarakat.

10. Rasa Toleransi

Secara singkat, toleransi adalah sikap menghargai perbedaan tanpa memandang orang lain serta kebudayaan yang dimilikinya lebih rendah. Sikap toleransi dapat ditemui dengan mudah dalam diri orang-orang negara maju.

Misalnya, kota maju dengan penduduk mayoritas berkulit putih memiliki pemimpin dari golongan kulit hitam. Hal tersebut bisa terjadi karena pemikiran terbuka yang dimiliki oleh masyarakat.

Perubahan sosial muncul karena harapan masyarakat yang ingin membuat kehidupannya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Individu atau masyarakat yang memiliki pemikiran terbuka dan mengetahui batasan-batasan akan menghasilkan perubahan sosial yang positif untuk dirinya maupun lingkungannya.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Leave a Comment