Variabel Penelitian Kualitatif : Pengertian, Contoh dan Cara Menentukannya

Sandi Ma'ruf

Banyak peneliti yang mencari contoh variabel penelitian kualitatif, dikarenakan sifat variabelnya deskriptif, alami dan fleksibel.

Deskriptif karena berusaha menjelaskan dan menggambarkan kategori atau latar belakang penelitian.

Fleksibel karena proses penemuan data yang tidak ada batasan, serta alami karena dilakukan secara natural (menggunakan inisiatif peneliti).

Melalui penelitian kualitatif, seorang peneliti akan mengeksplorasi dan memahami secara mendalam melalui narasumber, bukti-bukti terkait yang berupa dokumen, gambar, pendapat orang.

Bahkan penelitian juga bisa terlibat secara langsung seperti tinggal di tempat tertentu untuk mengamati objek penelitiannya. 

Maka, bidang yang diteliti biasanya berhubungan dengan ilmu sosial, seperti sejarah, psikologi, sosiologi, antropologi dan pendidikan.

Pengertian Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang objek tertentu yang dijelaskan bukan dengan menggunakan angka atau data numerik. 

Penelitian ini sangat berbalik dari penelitian kuantitatif dimana sangat berpatokan terhadap data angka untuk memahami masalah.

Cara mengumpulkan data pada penelitian kualitatif akan menggunakan teks, video atau suara dalam memahami masalah.

Baca juga : Pendekatan Penelitian Kualitatif dan Karakteristiknya

Sifat Penelitian Kualitatif

1. Soft science

Penelitian kualitatif digunakan untuk ilmu yang lunak (soft science), seperti ilmu sejarah, psikologi dan sosiologi.

Sedangkan penelitian kualitatif digunakan untuk ilmu yang keras (hard science), misalnya fisika, biologi, kimia, matematika dan ekonomi.

2. Fokus: kompleks & luas

Karakteristik penelitian kualitatif berikutnya adalah fokus yang kompleks dan luas. Variabel penelitian kualitatif diperoleh datanya dari berbagai sumber. Seperti wawancara, observasi, dokumentasi, fokus grup dan studi kasus.

3. Menyeluruh

Penelitian ini dimulai dari bawah ke atas atau mengumpulkan berbagai data yang ada, menjadi satu kesimpulan yang utuh.

4. Subyektif

Peneliti akan membuat kesimpulan yang bersifat subjektif. Pasalnya peneliti memberikan interpretasi dari data yang mereka kumpulkan dan peristiwa yang mereka lihat. Sehingga tidak jarang terjadi perbedaan pendapat antara penulis dan pembaca.

5. Dialektika, penalaran induktif

Variabel penelitian kualitatif yang akan diteliti akan berhubungan dengan dialektika, seperti perkembangan alam, masyarakat dan pemikiran.

Penelitian ini juga menggunakan penalaran induktif dimana akan menghasilkan kesimpulan dari pengamatan, peristiwa dan fakta umum yang terjadi.

6. Dasar pengetahuan : makna & penemuan

Peneliti akan memahami berbagai peristiwa dan berusaha menemukan fakta-fakta sebanyak mungkin selama penelitian.

7. Mengembangkan teori dan desain

Penelitian kualitatif bersifat selalu berkembang dan dinamis. Peneliti kemungkinan akan menemukan beberapa fakta baru selama penelitian, sehingga bisa berubah dengan rencana awal penelitian. 

Perubahan tersebut dimaklumi selama masih sesuai dengan tujuan penelitian, atau untuk mendapatkan informasi masalah penelitian.

8. Komunikasi & observasi

Peneliti ketika memulai penelitian kualitatif selalu melakukannya sendiri, sehingga peneliti termasuk instrumen kunci dalam penelitian.

Mereka melakukan observasi, wawancara, diskusi langsung dengan partisipan dan tidak menggunakan instrumen maupun kuesioner dari peneliti lain.

Pasalnya peneliti yang bertanggung jawab sepenuhnya atas berjalannya penelitian ini.

Baca juga : Instrumen Penelitian Kualitatif

Pengertian Variabel Penelitian Kualitatif

variabel penelitian kualitaitf adalah

Variabel biasanya identik dengan penelitian kuantitatif, pasalnya variabel menggambarkan hal yang bisa diukur menggunakan analisis statistik.

Variabel kuantitatif memiliki bentuk seperti angka, interval dan rasio.

Berbeda dengan variabel penelitian kualitatif yang bersifat data non numerik (tidak memiliki bentuk angka) yang cenderung deskriptif dan terbuka.

Sehingga variabel dalam penelitian kualitatif bersifat menjelaskan, seperti bagaimana, mengapa atau tanggapan dalam kalimat, bukan hanya satu kata.

Peneliti dalam penelitian kualitatif tidak mengukur variabel, melainkan mereka mengeksplorasi, menggambarkan tentang peristiwa, seperti budaya, etika, moral, agama, pendapat dan perasaan.

Berbagai kategori tersebut dimasukkan dalam penelitian untuk dicari datanya, berupa fakta dan temuan-temuan lainya. Kemudian peneliti memberikan penjelasan tentang temuan tersebut.

Meskipun variabel penelitian kualitatif tidak diukur menggunakan nilai angka, namun dalam penelitian tersebut bisa menggunakan angka sebagai penjelasan saja. Misalnya jumlah partisipan, jumlah kelompok yang diteliti dan sejenisnya.

Cara Menentukan Variabel Penelitian Kualitatif

Untuk memilih variabel kualitatif, bisa diidentifikasi berdasarkan hubungannya dengan pertanyaan penelitian.

Kamu juga bisa memilih variabel yang paling berhubungan dengan masalah dan berpotensi mempengaruhi hasil penelitian.

Variabel kualitatif juga bisa dilihat dari kemampuannya memberikan informasi ke dalam pertanyaan penelitian.

Baca juga : 12 Contoh Variabel Dependen Dan Independen

Contoh Variabel Penelitian Kualitatif

1. Penelitian psikologi

1. Perilaku Konsumtif Pria Pada Pembelian Produk Fashion di Kota Malang

Misalnya terdapat toko pakaian di lingkunganmu yang kebanyakan pengunjung dan pembelinya adalah wanita. Padahal toko pakaian tersebut juga menjual pakaian untuk laki-laki.

Maka tujuan penelitian adalah untuk mencari tahu mengapa laki-laki tidak banyak mengunjungi toko pakaian tersebut?

Anda sebagai peneliti, bisa melakukan wawancara kepada laki-laki di sekitar toko. Buat kelompok kategori pada partisipan, misalnya rentang usia dari 20 – 30 tahun, 40 – 50 tahun atau berdasarkan tingkat pekerjaannya, seperti apakah kebanyakan pria di sana bekerja di sektor perkantoran atau di lapangan.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pekerjaan pria di lingkungan toko dengan kunjungannya ke toko tersebut.

2. Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Remaja Yang Memiliki Jerawat

Penelitian kepercayaan dan harga diri menjelaskan bahwa remaja yang memiliki jerawat cenderung tidak memiliki kepercayaan diri. Penampilan fisik sangat berpengaruh pada rasa percaya diri pada remaja.

Kepercayaan diri tersebut berdampak pada perilaku remaja lebih pasif dalam beraktifitas, tidak mau menonjol dan sulit untuk berkomunikasi face to face.

Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti menguji kepercayaan diri remaja yang memiliki jerawat dibandingkan yang tidak berjerawat.

2. Penelitian ilmu komunikasi

1. Representasi Bullying Melalui Lirik Lagu Gajah Karya Tulus

Lagu menunjukkan ekspresi dari seseorang atau penciptanya. Lagu bisa dibuat berdasarkan pengalaman, harapan, impian atau motivasi lainnya.

Dalam lagu Tulus yang berjudul Gajah, liriknya menyampaikan makna bullying, dimana penulis lagu mengalami hal yang tidak baik saat masa muda.

Namun jika seekor Gajah bersama dengan temannya, seseorang bisa mendapatkan perlindungan dan dukungan.

Dalam ilmu komunikasi, peneliti melihat teks tersebut dijelaskan menggunakan teori analisis semiotika Ferdinand De Saussure, yaitu cara memahami tanda yang tersembunyi dari teks.

2. Komunikasi Konsumen Lazada Melalui Elektronik Word Of Mouth (E-Wom)

Dalam penelitian kali ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana pola komunikasi konsumen di internet dan seberapa besar pengaruh E-Wom terhadap keputusan pembelian.

Penelitian ini menunjukkan bahwa electronic Worth of Mouth sangat berpengaruh terhadap perkenalan masyarakat dengan marketplace Lazada. 

Pasalnya electronic Worth of Mouth memiliki banyak kelebihan dalam penyebaran informasi, karena sifatnya tidak terbatas, bentuk tulisan sehingga mudah menemukan nya kembali dan tidak perlu akrab untuk menyampaikan informasi.

3. Upaya Go-Jek Dalam Membentuk Konstruksi Sosial Kehadiran Go-Jek Di Semarang

Penelitian di atas menggunakan metode penelitian kualitatif analisis deskriptif. Peneliti ingin mengetahui bagaimana cara GOJEK dalam membentuk Konstruksi Sosial. 

Perusahaan teknologi besar seperti GOJEK memang memberikan keuntungan bagi masyarakat, karena memudahkan transportasi dan meningkatkan ekonomi bagi para driver dan stakeholder yang terlibat.

Dari penelitian ini kita bisa melihat bagaimana GOJEK membangun komunikasi dengan pelanggan dan masyarakat supaya bisa bekerjasama, berdampingan dan saling menguntungkan.

3. Penelitian sosiologi dan antropologi

1. Menelisik Sisi Lain Pondok Pesantren Waria Al-Fatah, D.I Yogyakarta: Sebagai Tempat Beribadah atau Sebagai Tempat Berlindung?

Status waria memang masih belum bisa diterima oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Hal ini dikarenakan bertentangan dengan agama dan nilai moral yang dianut oleh masyarakat Indonesia.

Disini peneliti ingin mengetahui, apakah waria di pondok pesantren tersebut memang ingin beribadah, atau hanya sekedar berlindung dari kekhawatiran atas rasa aman mereka jika tinggal di luar pondok.

2. Mitos Desa Kutukan: Dampak Folklor terhadap Eksklusi Sosial di Dusun Ngaglik Kabupaten Rembang

Mitos memang akrab dengan telinga masyarakat Indonesia. Mitos adalah kepercayaan yang belum terbukti secara ilmiah namun diyakini oleh banyak orang.

Pada kasus kali ini, ada mitos yang berkembang di Dusun Ngaglik di Rembang, yang menyatakan bahwa setiap pejabat yang mengunjungi desa, akan lengser jabatannya.

Pada penelitian tersebut, peneliti menggunakan metode etnografi deskriptif – kualitatif. Peneliti ingin mempelajari bagaimana mitos tersebut awal mulanya diyakini. Apakah ada tindakan sosial atau dampak yang dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Karena akibat mitos tersebut, otomatis membuat pejabat dimana yang dibutuhkan kehadirannya di masyarakat menjadi enggan berkunjung. Hal ini tidak baik jika terus berlangsung lama.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Leave a Comment