5 Teori Stakeholder Dalam Perusahaan Menurut Para Ahli

Sandi Ma'ruf

Teori stakeholder adalah teori yang menggambarkan pihak-pihak yang harus dipenuhi haknya oleh perusahaan.

Sebab pihak-pihak tersebut merupakan stakeholder yang punya pengaruh terhadap keberlangsungan bisnis perusahaan. Sehingga perusahaan harus bersedia memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhannya.

Berikut tim akuntansilengkap telah merangkum tentang teori stakeholder.

Mengenal Stakeholder

Stakeholder adalah orang atau pihak yang punya kepentingan langsung terhadap perusahaan. Kepentingan muncul akibat adanya investasi, kerjasama, atau kepemilikian saham.

Stakeholder dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai pemangku kepentingan.

Stakeholder ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu stakeholder internal dan eksternal.

Baca Juga: Teori Perdagangan Internasional

Stakeholder Internal

Stakeholder internal adalah pihak pemangku kepentingan yang kebijakannya mempengaruhi kinerja perusahaan. Contoh stakeholder internal adalah investor.

Investor menginvestasikan modal pada sebuah perusahaan. Sumbangan modalnya diharapkan akan mendatangkan keuntungan kepada investor. Jika terdapat kerugian, tentu investor juga akan merugi. Sehingga investor menjadi pihak yang punya tanggung jawab terhadap keberhasilan perusahaan.

Lihat Juga: Stakeholder Pendidikan

Stakeholder eksternal

Stakeholder eksternal adalah pihak yang terpengaruh oleh kegiatan bisnis suatu perusahaan. Contohnya, ketika limbah dari perusahaan mengakibatkan pencemaran lingkungan. Masyarakat publik dan pemerintah adalah pihak yang terkena dampaknya.

Masyarakat bisa mengajukan keberatan, sedangkan pemerintah akan menertibkan perusahaan dengan membuat aturan terkait limbah perusahaan.

Peraturan pemerintah termasuk kebijakan stakeholder eksternal yang juga bisa mempengaruhi kegiatan bisnis perusahaan.

Baca Juga: Klasifikasi Stakeholder

Macam-Macam Teori Stakeholder

Macam-Macam Teori Stakeholder

Teori Stakeholder Menurut Para Ahli

Menurut Freeman

Teori Stakeholder adalah kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan organisasi.

Menurut Chariri dan Gozali

Perusahaan harus mengakomodasi kepentingan stakeholder terutama kepada yang punya pengaruh besar, terhadap sumber daya pada kegiatan bisnis perusahaan seperti tenaga kerja dan target pasar perusahaan.

Dalam teori stakeholder ada dua jenis konsep stakeholder bagi perusahaan yaitu

  1. Konsep perencanaan bisnis. Konsep ini merupakan kebijakan perusahaan dalam memfasilitasi keinginan dan kebutuhan para stakeholder.
  2. Konsep tanggung jawab sosial terhadap manajemen stakeholder. Konsep ini adalah kebiajakan perencanaan bisnis perusahaan dengan melibatkan pengaruh pemerintah.

Teori Legitimasi

Teori legitimasi adalah teori stakeholder yang menegaskan bahwa kegiatan bisnis perusahaan adalah kegiatan bisnis yang legal dan tidak melanggar aturan yang ada di masyarakat dan lingkungan.

Pada praktiknya, perusahaan biasanya akan menjalin kerjasama dengan lingkungan, biasanya dikenal dengan CSR (Corporate Sosial Responsibility).

CSR (Corporate Sosial Responsibility)

CSR adalah konsep tanggungjawab sosial perusahaan dengan memberikan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan dimana perusahaan itu melakukan kegiatan bisnis.

Perusahaan diwajibkan untuk ikut membuat kebijakan dan memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan haknya. Masyarakat adalah stakeholder eksternal yang bisa mendukung kelancara bisnis perusahaan.

Dengan adanya CSR ini, persusahaan diharapkan mampu memberikan keseimbangan antara ekonomi, sosial dan lingkungan.

Konsep CSR

Ada 2 kebijakan pada konsep CSR di perusahaan yaitu:

  1. Good corporate governance: adanya jaminan keselamatan kerja bagi para karyawan, manajemen SDM dan etika bisnis.
  2. Good corporate responsibility: kontribusi terhadap lingkungan dan pelestarian alam, perlindungan konsumen dan pemenuhan hak kepada setiap stakeholder.

Manfaat CSR diantaranya:

  1. Memberikan citra baik perusahaan di mata publik / konsumen.
  2. Mendapat legalitas dan izin beroperasi.
  3. Mengurangi resiko bisnis akibat kerusakan lingkungan.
  4. Mendapatkan perlindungan dari lingkungan setempat.
  5. Memperbaiki hubungan dengan stakeholder.
  6. Berpeluang mendapatkan penghargaan dari pemerintah setempat.

Baca Juga: Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Teori Pengungkapan / Pelaporan

Pengungkapan dalam teori stakeholder adalah sifat keterbukaan perusahaan kepada publik. Perusahaan harus memberikan keadaan yang sebenar-benarnya tentang kegiatan bisnisnya.

Contohnya pada kegiatan laporan keuangan. Perusahaan harus menyertakan laporan keuangan secara transparan. Apa saja transaksi ekonomi yang terjadi di perusahaan.

Data keuangan yang transparan bisa membantu pemakai informasi laporan keuangan untuk melihat kesehatan kinerja perusahaan, supaya bisa mengambil keputusan bisnis secara tepat.

Ada 3 konsep dalam teori pengungkapan perusahaan kepada publik:

  • Cukup. Artinya perusahaan bisa mengungkapkan informasi yang ringkas dan jelas. Yang terpenting tidak menimbulkan kesalahan persepsi kepada pihak pemakai informasi perusahaan.
  • Wajar. Artinya perusahaan bisa memberikan pelaporan yang sama kepada semua pihak.
  • Lengkap. Artinya perusahaan diharapkan menyajikan informasi penting secara jelas.

Pelaporan Wajib

Contoh pelaporan wajib yang dilakukan perusahaan adalah memberikan informasi tentang data keuangan, analisis dan laporan keuangan hasil aduit.

Pelaporan Sukarela

Pelaporan sukarela adalah pelaporan yang dilakukan menurut inisiatif perusahaan sendiri, meskipun tidak diatur oleh peraturan pemerintah.

Jadi pelaporan sukarela ini bersifat opsional. Pelaporan sukarela bersifat tambahan informasi berupa informasi keuangan atau informasi non keuangan.

Contoh pelaporan sukarela ini adalah informasi tambahan yang diberikan perusahaan pada laporan keuangan, sehingga perusahaan dianggap sebagai perusahaan yang baik.

Karena sifatnya opsional, maka setiap perusahaan bisa memberikan pelaporan sukarela yang berbeda-beda.

Teori Pembangunan Keberlanjutan

Teori ini menyatakan bahwa perusahaan diharapkan mampu menjaga keberlangsungan sumberdaya yang ada (sumberdaya alam dan manusia) supaya kelak bisa dinikmati juga oleh generasi selanjutnya.

Teori Triple Bottom Line

Teori ini menyatakan bahwa perusahaan yang ingin terus sukses menjalankan bisnis, harus memperhatikan teori ini:

  1. Profit. Perusahaan harus mempu meningkatkan profit atau keuntungan.
  2. People. Perusahaan bisa mensejahterakan karyawannya.
  3. Planet. Perusahaan harus menjaga sumberdaya alam dan keadaan lingkungan sekitar.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.