Investasi: Pengertian, Jenis-Jenisnya

Fifty Fajrian

Pengertian dan jenis jenis investasi

Apa itu Investasi ? Di dalam dunia modern saat ini, kata investasi sudah sangat sering di dengar dalam keseharian dan secara awam dapat diterangkan sebagai aktivitas yang berkaitan dengan keuangan serta ekonomi. Banyak sekali jenis investasi yang dicari dan dijalankan untuk ladang bisnisnya.

Karena dalam berinvestasi tidak hanya uang saja yang bisa diinvestasikan tapi bisa seperti emas, apartemen dan lain sebagainya untuk dijadikan modal untuk berinvestasi. Tapi agar sukses dalam berinvestasi maka harus mengetahui dasar dari apa itu investasi.

Pengertian Investasi Menurut Para Ahli

Investasi adalah penempatan sejumlah dana atau penanaman asset pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.

Kata investasi sebetulnya berasal dari bahasa Inggris yaitu investment yang berarti menanam. Berdasarkan arti kata menurut kamus, istilah Pasar Modal dan keuangan kata investment diartikan sebagai penanaman modal atau uang dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

Menurut ilmu ekonomi, pengertian investasi adalah pengeluaran penanam modal maupun perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan juga perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang serta jasa yang tersedia dalam perekonomi.

  1. Salim HS dan Budi Sutrisno

Pengertian investasi menurut ahli ekonomi Indonesia ini adalah penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor asing maupun domestic dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk investasi, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.

  1. Menurut Fitzgeral

Pengertian investasi menurut Fitzgeral adalah suatu aktivitas yang berhubungan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang dengan barang modal tersebut akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.

  1. Menurut Kamaruddin Ahmad

Pengertian investasi itu adalah menempatkan uang/dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. Bila ditelaah, ada 3 pengertian investasi menurut Komaruddin, yaitu :

  • Investasi adalah suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat pernyataan lainnya.
  • Investasi merupakan suatu tindakan untuk membeli barang-barang yang digunakan untuk modal.
  • Investasi itu adalah pemanfaatan dana yang tersedia untuk diperhunakan dalam produksi dengan pendapatan di masa yang akan datang.

Baca juga:

  1. Cara Mengatur Keuangan Bagi Anak Sekolah Yang Mudah
  2. 8+ Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Dan Penawaran Suatu Barang
  3. 10 Usaha Yang Paling Laris Di Kampung/Desa

Jenis-jenis Investasi

Adapun beberapa investasi finansial misalnya seperti :

  1. Deposito

Investor akan menanamkan modalnya dengan jangka waktu tertentu, namun umumnya berjangka pendek dan memperoleh keuntungan berupa bunga. Bunga pada deposito biasanya sesuai dengan resikonya. Adapaun deposito dibagi menjadi umumnya terdapat dua macam, diantaranya :

  1. Deposito berjangka

Adalah bentuk investasi yang aman dan memiliki resiko rendah. Deposito berjangka mempunyai simpanan berjangka yang diterbitkan atas nama, tidak dapat diperjualbelikan, dan penarikannya disesuaikan dengan jangka waktu tertentu. Jangka waktunya yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan.

  1. Sertifikat deposito

Pada deposito ini umumnya bunga akan diterima dibagian awal, waktunya biasanya sama dengan deposito berjangka, yaitu lebih dari satu tahun atau sesuai dengan aturan yang disepakati.

  1. Saham

Jika memiliki saham pada suatu perusahaan maka sama halnya memiliki asset perusahaan tersebut.

  1. Obligasi

Yaitu surat tanda bukti dari pernyataan hutang. Artinya suatu bukti bahwa seseorang telah memberikan hutang kepada suatu perusahaan atau lembaga tertentu. Jadi pihak yang berhutang akan membayar bunga dalam jangka waktu tertentu, biasanya jangka waktu untuk mengembalikan hutang lebih dari 12 bulan. Obligasi memiliki beberapa keuntungan seperti dapat memberikan pendapatan tetap dan bunga yang ditawarkan lebih tinggi daripada deposito. kerugiannya biasanya jika pihak yang berhutang bangkrut maka tidak dapat membayar hutangnya dan memilki jangka waktu yang cukup panjang.

  1. Reksadana

Dapat diartikan sebagai tempat menghimpun dana secara kolektif. Lalu dana yang terkumpul akan diinvestasikan kedalam fortofolio, yang dimana nantinya dana yang terkumpul akan di investasikan. Biasanya jika mendapat keuntungan maupun kerugian akan dibagi secara merata kepada para investor. Reksadana saat ini merupakansalah satu jenis investasi yang perkembangannya cukup pesat, meski begitu masih banyak orang belum memahaminya. Dalam berinvestasi jenis ini, maka harus berhati-hati karena rawan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

  1. Menabung

Dapat diartikan sebagai menyimpan uang di bank sehingga uang tersebut terkumpul dan dapat digunakan di kemudian hari jika di butuhkan. Investasi dengan cara menabung bisa dilakukan oleh semua orang.

  1. Investasi Sektor Riil atau Barang

Adapun beberapa investasi pada sektol riil atau barang, misalnya seperti :

  1. Sektor manufaktur

Merupakan investasi dalam menangani mengelola barang-barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi untuk diolah lagi sehingga menjadi barang yang mempunyai nilai guna yang tinggi. Biasanya pada sektor ini ada juga yang berbasis kepada jasa transportasi, otomotif, agrobisnis dan lain-lain.

  1. Properti

Yaitu investasi pada sektor ini yang ada hubungannya dengan bangunan, mulai dari perumahan, apartemen dan gedung-gedung, sehingga bangunan tersebut bisa di jual atau disewakan.

  1. Teknologi

Yaitu investasi yang ada hubungannya dengan bisnis-bisnis pada sektor tekonologi, misalnya seperti pada dunia pertelevisian, perfilman, rumah produksi, telekomunikasi dan lain-lain.

  1. Emas

Harga emas cenderung selalu stabil bahkan selalu naik setiap tahunnya. Banyak orang yang berinvestasi dengan emas, kemudian menjualnya kembali saat harganya megalami kenaikan yang cukup tinggi dan emas yang di investasikan umumnya emas batangan.

Orang-orang berinvestasi dengan emas biasanya memiliki alasan, karena emas mudah dijual, memiliki daya tahan yang lama, dan yang paling utama yaitu harganya yang stabil. Mungkin kelemahan jika berinvestasi emas, kemungkinan nilai emas mengalami penurunan tapi hal seperti ini relatif jarang terjadi dan tidak memberikan penghasilan rutin.

Manfaat Investasi

Adapun beberapa manfaat investasi yang bisa di dapatkan dalam berinvestasi, misalnya seperti :

  1. Menciptakan kebahagiaan bagi keluarga
  2. Dapapat meningkatkan asset
  3. Dapat memenuhi kebutuhan hidup di masa depan
  4. Hidup jadi lebih hemat
  5. Mencegah dari jeratan hutang
  6. Meat berinvestasi sesuai dengan suatu keadaan keuangan

Tujuan Investasi 

Tujuan dari investasi tersebut adalah :

  1. Untuk mendapatkan sebuat pendapatan yang tetap dalam setiap periode, yaitu seperti bunga, royalty, deviden, atau uang sewa dan lain sebagainya.
  2. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan ekspansi, kepentingan sosial dan lain-lain.
  3. Untuk mengontrol atau mengendalikan suatu perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian ekuitas suatu peruahaan tersebut.
  4. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan untuk mendapatkan pasar untuk produk yang dihasilkan.
  5. Untuk mengurangi persaingan di perusahaan-perusahaan yang sejenis.
  6. Untuk menjaga hubungan dengan baik  antara perusahaan maupun cabang perusahaan.

Investasi Jika Dilihat Dari Ruang Lingkup Usahanya

Jika dilihat dari ruang lingkup dalam melakukan usaha, investasi umumnya dibagi menjadi dua macam diantaranya :

  1. Investasi aktiva nyata

Merupakan tindakan investasi dalam bentuk yang dapat dilihat secara nyata. Misalnya seperti membangun rumah untuk di kontrakan , membangun pabrik atau bisa juga dengan membeli emas, berlian, membeli apartemen kemudian disewakan dan lain-lain.

  1. Investasi pada aktiva finansial

Merupakan tindakan investasi dengan bentuk surat-surat berharga. Misalnya seperti deposito, obligasi, saham dan lain-lain. Terdapat dua cara dalam berinvestasi terhadap aktiva financial, diantaranya seperti :

  1. Investasi langsung

Maksudnya dengan memiliki surat-surat berharga pemilik surat tersebut dapat menentukan jalannya kebijakan yang dapat berpengaruh terhadap investasi surat berharga yang dimilikinya, misalnya seperti pada saham.

  1. Investasi tidak langsung

Maksudnya pengelolaan surat-surat berharga yang diwakilkan oleh suatu lembaga atau suatu badan usaha yang dapat mengelola investasi para pemegang surat-surat berharga, dan sebisa mungkin berusaha untuk menghasilkan keuntungan yang dapat memberikan kepuasan terhadap pemegang surat-surat berharga.

Investasi Dilihat Dari Segi Kepastian Dalam Pendapatan Keuntungan

Jika dilihat dari segi kepastian dalam mendapatkan keuntungan, investasi dibagi menjadi beberapa macam diantaranya :

  1. Investasi bebas resiko

Yaitu seseorang berinvestasi tidak akan menanggung resiko yang bisa saja terjadi. Investasi bebas resiko diantaranya seperti tabungan, depositu dan obligasi.

  1. Investasi beresiko

Yaitu jika berinvestasi seseorang akan menanggung resiko yang bisa saja terjadi, seperti menanam saham, modal usaha dan lain-lain.

Investasi Bebas Resiko maksudnya nilai keuntungan yang diperoleh relatif terjamin dan jalannya investasi cukup aman. Tentunya, dalam berinvestasi ada yang namanya risiko maka yang harus dilakukan adalah dengan cara meminimalisir resiko. Karena investasi selalu dipengaruhi oleh faktor yang merujuk kearah ketidakpastian.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Investasi

  1. Pengaruh suku bunga

Merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi karena mempunyai pangaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Jika suku bunga pinjaman turun maka para investor meminjam modal tersebut untuk melakukan investasi.

  1. Pengaruh nilai tukar

Secara teoritis dampat perubahan tingkat atau nilai tukar dengan investasi bersifat tidak pasti. Shikawa mengatakan, pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik.

Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbs domestic atau yang dikenal dengan expenditure recuding effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil asset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik masyarakat.

Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran akan perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan produk impor-impor yang diukur dengan mata uang domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan atau barang-barang ekspor relatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan, sehingga didapat kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.

  1. Pengaruh tingkat inflasi

Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi karena harga barang secara umum mengalami kenaikan secara terus menerus. Hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi juga dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal, selain itu juga akan menimbulkan peningkatan resiko proyek investasi.

  1. Pengaruh insfrastruktur

Seperti dilakukan banyak Negara di dunia, pemerintah mengundang investor guna berpatisipasi menanamkan modalnya di sektor-sektor insfrastriktur, seperti jalan tol, sumber energi listrik, sumber daya air, pelabukan dan lain-lain. Partisipasi tersebut dapat berupa pembiayaan mata uang rupiah atau mata uang asing. Pembangunan insfrastruktur akan menyerap banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan berpengaruh pada meningkatnya gairah ekonomi masyarahat. Dengan insfrastruktur yang memadai, efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin besar dan investasi yang didapat semakin meningkat.

Resiko Dalam Investasi

Resiko adalah kenyataan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berikut merupakan jenis-jenis resiko yang mungkin terjadi dalam investasi, diantaranya :

  1. Resiko suku bunga

Resiko yang dialami akibat dari perubahan suku bunga yang terjadi di pasaran yang mampu memberi pengaruh bagi pendapatan investasi.

  1. Resiko pasar

Resiko pasar adalah fluktuasi pasar secara keseluruhan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi, bahkan mengakibatkan investor mengalami capital loss. Capital loss ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, isu, spekulasi maupun perubahan politik.

  1. Resiko inflasi

Resiko inflasi adalah resiko potensi kerugian daya beli investasi karena terjadinya kenaikan rata-rata harga konsumsi.

Sebagai alternatif investasi yang bisa dilakukan oleh investor yaitu :

Menabung. Menabung di bank dapat mem-back up , karena bunga yang kita terima bisa mem-back up inflasi.

Investasi emas, dengan kita berinvestasi emas maka kita akan terhindar dari risiko inflasi yang akan menggerogoti nilai mata uang kita, karena apabila terjadi inflasi tinggi maka harga emas pun akan tinggi.

  1. Resiko likuiditas

Resiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan masyarakat bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas yang diperdagangkan, maka semakin likuid sekuritas tersebut. Resiko ini bisa juga didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek atau jatuh tempo dengan menggunakan asset yang ada.

  1. Resiko nilai tukar mata uang (valas)

Resiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan nilai mata uang negara lainnya. Resiko ini dikenal juga dengan nama currency risk atau  exchange rate risk.

  1. Resiko negara

Resiko ini disebut juga resiko politik, karena sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Resiko politik ini juga berkaitan dengan adanya perubahan ketentuan perundangan yang berakibat turunnya pendapatan yang diperkirakan dari suatu investasi atau bahkan akan terjadi kerugian total dari modal yang diinvestasikan. Bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri, stabilitas ekonomi dan politik negara bersangkutan akan sangat perlu diperhatikan guna menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.

  1. Resiko reinvestment

Yaitu resiko terhadap penghasilan-penghasilan suatu asset keuntungan yang harus di re-invest dalam asset yang berpendapat rendah (resiko yang memaksa investor menempatkan pendapatan yang diperoleh dari bunga kredit atau surat-surat berharga ke investasi yang berpendapatn rendah akibat turunnya tingkat bunga).

Artikel yang berkaitan:

  1. 24 Peluang Usaha Sampingan Generasi Milenial (Menjanjikan)
  2. NPWP : Pengertian, Fungsi dan Syarat Pembuatannya
  3. Pengertian SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
  4. Pengertian, Fungsi dan Jenis Valuta Asing (Valas)
  5. Cara Menghitung Pesangon Phk (Pemutus Hubungan Kerja)

Bagikan: