Stratifikasi Sosial: Pengertian, Contoh, Dampak Fungsi dan Jenis

Sandi Ma'ruf

Stratifikasi Sosial – Pada kenyataannya, ternyata tingkatan masyarakat adalah hal yang terjadi. Hal tersebut menjadikan banyak orang semena-mena dengan orang yang dianggap memiliki tingkat lebih rendah dibandingkan dengan dirinya.

Hal tersebut dikenal dengan stratifikasi sosial, yang menurut sifatnya dibagi menjadi stratifikasi sosial terbuka dan stratifikasi sosial tertutup.

Sebenarnya, keberadaan tingkatan-tingkatan masyarakat sudah ada sejak lama. Keberadaan lapisan masyarakat tersebut bisa menimbulkan berbagai hal yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, kesadaran masyarakat sangat diperlukan untuk tidak memanfaatkan keberadaan tingkatan masyarakat untuk hal yang buruk.

Pengertian Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial adalah sebuah pembeda yang mengategorikan masyarakat menjadi beberapa kelas secara vertikal yang diwujudkan dalam bentuk tingkatan masyarakat paling tinggi sampai paling rendah.

Stratifikasi sosial terbentuk dari kebiasaan individu dalam berhubungan dengan individu lainnya yang teratur dan tersusun.

Dalam kehidupan masyarakat yang memiliki taraf kebudayaan sederhana, lapisan yang terbentuk masih sedikit.

Sedangkan dalam kehidupan masyarakat modern lapisan masyarakat yang terbentuk menjadi lebih tajam dan kompleks.

Secara mudah, stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai suatu pembeda yang menggolongkan masyarakat ke dalam suatu lapisan hierarki.

Baca juga: Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Contoh Stratifikasi Sosial

Terdapat banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari yang memperlihatkan bahwa stratifikasi sosial adalah nyata. Beberapa contoh stratifikasi sosial yang terjadi, yaitu:

  • Seseorang yang memiliki tingkat ekonomi yang baik bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang yang tinggi dibandingkan dengan orang dengan perekonomian rendah.
  • Walaupun memiliki pekerjaan yang sama tetapi petani dapat digolongkan menjadi petani dengan lahan sendiri, petani penggarap dan penyewa, dan buruh tani.
  • Orang yang memiliki banyak uang bisa berobat ke rumah sakit dengan kualitas yang bagus, berbeda dengan orang miskin yang hanya bisa berobat ke rumah sakit yang menerima pengajuan bantuan untuk orang miskin.
  • Di Bali, seseorang bisa memperoleh sebuah posisi dan nama berdasarkan kastanya sejak dilahirkan. Oleh karena itu, seseorang akan sulit untuk berpindah ke kasta lainnya. Orang yang berada dalam kasta tinggi akan sulit berubah menjadi kasta yang lebih rendah, kecuali seseorang melakukan sebuah kesalahan yang berat. Hal ini termasuk ke dalam stratifikasi sosial tertutup.

Dampak Stratifikasi Sosial

Keberadaan stratifikasi sosial di masyarakat memiliki banyak dampak, baik itu dampak positif atau negatif. Beberapa dampak stratifikasi sosial yang terjadi, yaitu:

Dampak Positif Stratifikasi Sosial

  1. Pemerataan pembangunan di setiap daerah yang semakin meningkat sebagai upaya untuk menghilangkankan adanya kesenjangan sosial.
  2. Muncul sebuah kemauan dari individu dalam masyarakat untuk bersaing berpindah ke tingkatan yang lebih tinggi, sehingga individu lebih bekerja keras untuk menghasilkan sebuah prestasi.

Dampak Negatif Stratifikasi Sosial

  1. Konflik di antara Kelas

Di masyarakat terdapat sebuah tingkatan sosial berdasarkan pendidikan, kekuasaan, dan kekayaan. Kelompok-kelompok tersebut dikenal sebagai kelas sosial.

Jika terdapat sebuah perbedaan kepentingan di antara kelas sosial maka konflik antar kelas akan muncul. Misalnya, demonstrasi yang dilakukan buruh untuk menuntut kewajiban dari perusahaan.

  1. Konflik di antara Kelompok Sosial

Masyarakat yang majemuk dan beragam bisa menjadi latar belakang munculnya kelompok sosial. Beberapa kelompok sosial terbentuk berdasarkan agama, ras, suku, ideologi, atau profesi.

Hal tersebut bisa memunculkan keinginan untuk menguasai kelompok sosial lainnya yang dilakukan dengan cara pemaksaan yang mengakibatkan konflik kelompok sosial.

  1. Konflik Antargenerasi

Konflik ini bisa terjadi apabila generasi tua yang berusaha untuk mempertahankan adat serta nilai yang sudah lama berlaku dengan generasi muda yang ingin melakukan perubahan yang dilakukan secara modern.

Misalnya, hilangnya sopan santun atau tidak digunakannya musyawarah sebagai cara untuk mengambil keputusan.

Baca juga: Gejala Sosial: Bentuk dan Dampak

Fungsi Stratifikasi Sosial

Keberadaan stratifikasi sosial memiliki banyak fungsi. Berikut adalah beberapa fungsi stratifikasi sosial dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu:

  1. Stratifikasi sosial berfungsi untuk mengatur, menyusun, serta mengawasi hubungan antar anggota masyarakat. Stratifikasi sosial akan mengatur partisipasi individu dalam kehidupan secara menyeluruh. Terlepas dari adanya tingkatan strata yang dimiliki oleh individu, peran stratifikasi sosial adalah untuk mengatur partisipasi dalam kehidupan sosial masyarakat.
  2. Stratifikasi sosial merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tugas utama. Setiap strata akan ditandai dengan simbol yang menunjukkan standar atau ranking dalam kehidupan. Semuanya diatur untuk melakukan perannya masing-masing. Penghargaan masyarakat untuk orang-orang yang melakukan tugasnya dilihat sebagai sebuah insentif agar bisa melakukan pekerjaan lebih baik.
  3. Distribusi hak-hak istimewa secara obyektif untuk berbagai kepentingan. Misalnya, penentuan tingkat kekayaan, penghasilan, wewenang, serta keselamatan pada kedudukan seseorang.
  4. Alat solidaritas yang ada antara orang-orang atau kelompok yang berada dalam kelas sosial yang sama.
  5. Sebagai penentu simbol status, misalnya cara berpakaian, bentuk rumah, atau tingkah laku.

Jenis Stratifikasi Sosial

Terdapat beberapa jenis stratifikasi sosial yang ada di dalam masyarakat. Beberapa jenis stratifikasi sosial, yaitu:

Hierarki Kelas (Class Hierarchies)

Hierarki kelas merupakan jenis stratifikasi sosial yang didasarkan pada penguasaan barang atau jasa. Misalnya, di Indonesia masyarakat dikelompokkan menjadi masyarakat kaya, menengah, dan miskin.

Pengelompokan tersebut terjadi dengan melihat kriteria yang sudah ditetapkan oleh BPS atau Biro Pusat Statistik.

Setiap tahun BPS akan mengeluarkan batasan perbedaan pendapatan per kapita per tahun yang dibedakan berdasarkan wilayahnya.

Berdasarkan BPS, kemiskinan merupakan ketidakmampuan dalam memenuhi standar tertentu yang merupakan kebutuhan dasar.

Hierarki Status (Status Hierarchies)

Hierarki status merupakan stratifikasi sosial yang dibuat berdasarkan pembagian status sosial. Jenis stratifikasi ini menggolongkan masyarakat ke dalam dua golongan, golongan masyarakat biasa dan golongan masyarakat yang disegani.

Golongan masyarakat yang disegani biasa memiliki gaya hidup yang mewah serta eksklusif.

Stratifikasi sosial ini diwujudkan sebagai bentuk pembatasan terhadap pergaulan dengan orang yang berada dalam golongan yang lebih rendah.

Misalnya, di dalam lingkungan kerajaan menganggap bahwa anggota kerajaan yang menikah dengan masyarakat yang bukan berasal dari golongannya adalah hal yang menyimpang.

Hierarki Kekuasaan (Power Hierarchies)

Hierarki kekuasaan merupakan stratifikasi sosial yang dibuat berdasarkan kekuasaan seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.

Kekuasaan merupakan kemampuan yang dimiliki untuk memengaruhi masyarakat dan memengaruhi pembuatan sebuah keputusan. Dalam kehidupan bermasyarakat, terdapat dua kelas masyarakat, yaitu kelas yang berkuasa dan yang dikuasai.

Kelas yang berkuasa memiliki jumlah yang lebih kecil dan berperan dalam melakukan fungsi politik serta menikmati berbagai keuntungan dari kekuasaan tersebut.

Sementara itu, kelas yang dikuasai berjumlah lebih besar dan dikendalikan oleh kelas yang berkuasa.

Perbedaan Stratifikasi Sosial Terbuka dan Tertutup

Jika dilihat dari sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi stratifikasi sosial terbuka dan stratifikasi sosial tertutup.

Stratifikasi sosial yang bersifat terbuka bersifat dinamis dan anggota strata yang berada di dalamnya bisa melakukan mobilitas.

Misalnya, orang yang miskin dengan keinginan dan kerja keras dapat menjadi orang yang kaya.

Stratifikasi sosial tertutup merupakan tingkatan masyarakat yang anggotanya sulit melakukan mobilitas vertikal.

Misalnya, keberadaan sistem kasta, feodal, atau rasialis. Namun, selain sifat terbuka dan tertutup ada juga yang dikenal sebagai stratifikasi sosial campuran.

Misalnya, orang yang memiliki kedudukan terhormat di Bali, saat ia pindah dari Bali, ia bekerja sebagai pekerja kasar dan tidak dianggap memiliki kedudukan terhormat. Ia harus berusaha menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku.

Walaupun keberadaan stratifikasi sosial sulit dihilangkan, namun hal-hal yang menimbulkan kesenjangan dalam masyarakat dapat dikurangi. Perasaan saling menghargai antar sesama akan membuat orang merasa dihargai dan tidak akan menimbulkan konflik karena perbedaan kepentingan.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Leave a Comment