Seluruh kegiatan individu atau kelompok sebaiknya bukan hanya bertujuan mencari kepentingan dunia saja, tentu semua orang mengharapkan kebahagiaan baik dunia dan akhirat namun jangan sampai keindahan dunia melalaikan kehidupan kita di zaman selanjutnya. Melengkapi artikel sebelumnya tentang Pengertian Akuntansi Syariah kali ini AkuntansiLengkap.com akan membahas mengenai Tujuan Akuntansi Syariah. Berikut penjelasannya;

Tujuan Akuntansi Syariah
Dalam hal ini para ahli merumuskan beberapa tujuan terpenting akuntansi syariah diantaranya:
Perlindungan Harta (hifzul maal)
Para ahli mengutip dari ayat Al-quran yang berbunyi “faktubuhu” berarti ‘tuliskanlah’. Bahwa untuk menuliskan tentang uang dan harta adalah suatu kebutuhan untuk menjaga harta dan menghindari dan menghilangkan keragu-raguan.
Peranan akuntansi (pencatatan), selain dapat memelihara harta, namun dituntut pula menghitung secara akurat (mencatat secara benar). Tugas seorang akuntan adalah sebagai pengelola serta bertanggungjawab penuh atas transaksi apa saja yang dicatatnya. Begitu pula akibat baik maupun buruknya.
Eksistensi Pencatatan Ketika Ada Perselisihan
Pencatatan transaksi keuangan pada harta yang dimiliki, adalah bertujuan untuk memberikan kesaksian yang kuat ketika terjadi perselisihan pada suatu transaksi atau harta. Pengaruh baiknya adalah saat di depan pengadilan, perselisihan dapat dihindari dengan adanya pencatatan yang baik dan akurat.
Dapat Membantu Dalam Mengambil Keputusan
Para ahli mengartikan bahwa tanpa bantuan data-data yang tercatat dalam pembukuan maka pelaku bisnis akan sulit dalam mengungkapkan pikiran yang benar ketika mengambil keputusan yang bijak.
Menentukan Hasil-Hasil Usaha Yang Akan Di zakatkan
Saat akan menentukan perhitungan zakat harus mengetahui hasil usaha (pendapatan) baik keuntungan atau kerugiannya. Atas dasar tersebut maka dapat dengan mudah dihitung berapa jumlah yang harus dikeluarkan zakat atas hartanya.
Menentukan dan Menghitung Hak-Hak Yang Berserikat
Dalam praktek perdagangan sering kita kenal akad-akad yang jenisnya perserikatan antara antara modal dengan keahlian, modal dengan modal, antara keahlian dengan keahlian dan antara modal dengan nama baik (goodwill).
Dasar-dasar akuntansi yang diatur oleh akuntansi syariah di antaranya adalah untuk dapat memastikan hak yang berserikat akan mendapatkan hasil yang telah disepakati. Hal tersebut dapat juga mencegah adanya kezaliman di antara mereka.
Menentukan Imbalan, Balasan, dan Sanksi
Akuntansi syariah berfungsi untuk memberikan fasilitas dalam perhitungan imbalan setelah terjadi transaksi perdagangan. Balasan serta sanksi apabila terdapat temuan penyelewengan.
Melalui konsep ini maka akuntansi syariah sangat dekat dengan akuntansi sebagai pertanggungjawaban atas sumberdaya ekonomi dalam menyajikan informasi keuangan.
Tujuan-tujuan akuntansi Islam telah merepresentasikan tujuan akuntansi yang sesuai dengan prinsip syariah.
Dari penjelasan diatas bisa diketahui pada dasarnya hukum-hukum yang dijelaskan oleh ajaran syariah bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan bagi manusia.
Demikianlah penjelasan tentang tujuan akuntansi syariah. Semoga bermanfaat. Sekian dan Terimakasih
Baca Juga :