5 Penggolongan Akun Akuntansi : Harta, Beban, Pendapatan, Kewajiban dan Modal

Sandi Ma'ruf

Penggolongan akun akuntansi harus diketahui oleh calon akuntan. Karena transaksi dalam perusahaan sangat beragam, seorang akuntan harus mengetahui kelompok akun yang berkaitan dengan transaksi yang terjadi.

Misalnya pembelian 1 set komputer, maka termasuk dalam akun Peralatan, karena komputer adalah aset yang punya jangka waktu lama. Sedangkan pembelian tinta termasuk dalam akun Perlengkapan karena tinta sangat mudah habis.

Selain dari kelompok akun, ada nomor akun yang harus dikenal supaya memudahkan dalam pencatatan dan penggolongan transaksi.

Berikut daftar nomor dan penggolongan akun dalam akuntansi.

Penggolongan Akun Akuntansi

1. Kelompok Akun Harta

Harta adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan dan mendatangkan manfaat dalam operasional perusahaan sehari-hari maupun yang akan datang.

Kelompok akun harta dalam akuntansi menujukkan posisi harta perusahaan yang sebenarnya. Lalu apa itu harta perusahaan? harta perusahaan adalah sumber daya perusahaan yang digunakan untuk menjalankan bisnis.

Harta dibagi menjadi 2 yaitu harga lancar dan harta tetap.

Harta lancar adalah harta yang sangat sering terjadi transaksi dalam periode satu tahun akuntansi, atau harta yang punya manfaat kurang dari satu tahun.

Contoh harta lancar adalah :

  • Kas
  • Surat Berharga
  • Piutang
  • Perlengkapan
  • Wesel Tagih
  • Persediaan Barang Dagang

Sedangkan harta tetap adalah harta yang punya manfaat lebih dari satu tahun.

Contoh harta tetap adalah :

  • Tanah
  • Gedung
  • Mesin
  • Peralatan
  • Kendaraan

Jika Anda mendapati transaksi yang berhubungan dengan harta di atas, maka akan dicatat di debet jika bertambah dan di kredit jika berkurang.

1. Kas

Kas adalah harta perusahaan dalam bentuk uang tunai yang disimpan di perusahaan maupun digital yang disimpan di bank. Intinya kas merupakan alat pembayaran transaksi perusahaan sehari-hari atau kegiatan bisnis lainnya.

2. Piutang

Piutang adalah harta perusahaan yang ada di pihak lain, bisa berupa pemberian pinjaman yang dicatat sebagai piutang lain-lain dan penjualan tempo atau barang dagang yang belum dibayar klien atau bisa disebut piutang usaha.

3. Perlengkapan

Perlengkapan adalah harta berupa barang yang memiliki masa habis pakai atau manfaat kurang dari setahun. Contoh perlengkapan adalah tinta printer, kertas, alat tulis, meja, kursi, lemari arsip.

4. Peralatan

Peralatan adalah harta perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Contoh peralatan adalah mesin, kendaraan, printer, komputer dan perangkat elektronik lain.

5. Persediaan

Persediaan barang dagang adalah stok barang dagang atau barang bahan utuk produksi (bahan baku, dalam proses dan barang jadi).

6. Wesel Tagih

Wesel tagih adalah surat pernyataan penagihan piutang. Wesel ini termasuk kelompok akun harta yang harus dilaporkan pada laporan keuangan bisnis.

7. Surat Berharga

Surat berharga adalah surat berupa kepemilikan harta, seperti saham, obligasi prusahaan dan surat utang negara. Surat berharga tersebut mudah dicairkan menjadi kas dalam waktu dekat.

Baca juga : Penggolongan Akun Riil dan Nominal Dalam Akuntansi

2. Akun Kewajiban

Kewajiban (Liability) adalah hutang atau pinjaman yang harus dilunasi perusahaan. Kewajiban ini biasanya untuk kepentingan usaha, seperti hutang modal, hutang obligasi, hutang gaji dan masih banyak lagi.

Kewajiban dibedakan menjadi kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.

Kewajiban lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu kurang dari 1 tahun. Utang lancar umumnya memiliki nominal kecil dan berhubungan dengan kegiatan bisnis perusahaan sehari-hari.

Contoh kewajiban jangka pendek adalah :

  1. Utang dagang : utang yang berkaitan dengan transaksi pembelian barang dagang.
  2. Utang dividen : utang pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham.
  3. Pinjaman wesel : pernjanjian utang yang tertulis dalam surat wesel.
  4. Pendapatan diterima dimuka : pendapatan yang diterima, sebelum pekerjaan diselesaikan.
  5. Utang biaya : biaya yang belum dibayar oleh perusahaan.
  6. Utang gaji : gaji karyawan yang belum dibayar perusahaan.

Sedangkan kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang umumnya dilunasi dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun.

Utang jangka panjang ini biasanya memiliki nominal besar, seperti pembelian gedung, asuransi dan surat hutang.

Contoh kewajiban jangka panjang adalah :

  1. Utang obligasi : utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nominal dan waktu tertentu.
  2. Utang hipotik : utang yang memiliki jaminan aset tak bergerak, seperti rumah.
  3. Wesel bayar jangka panjang : surat bukti yang menunjukkan kewajiban pembayaran kepada kreditur.
  4. Utang angsuran : utang perusahaan yang memiliki jangka waktu, dibayar secara periodik.
  5. Kewajiban lease : utang kepada pihak lessor (yang meminjamkan) biasanya untuk pengadaan perlatan perusahaan.

3. Akun Modal

Modal adalah sumber ekonomi yang digunakan untuk memulai bisnis perusahaan pertama kali atau untuk mengembangkan bisnis supaya semakin besar. Sumber modal bisa dari pemilik bisnis dan pihak ketiga seperti investor atau modal persekutuan.

Contoh modal dalam akuntansi adalah:

  1. Modal Pemilik
  2. Modal Saham
  3. Agio Saham
  4. Laba Ditahan

4. Akun Pendapatan

Pengertian pendapatan adalah pemasukan bruto dari aktivitas yang dilakukan perusahaan. Akun pendapatan adalah akun yang mencatat transaksi pendapatan, baik pendapatan usaha maupun pendapatan di luar usaha.

Contoh pendapatan usaha adalah penerimaan uang dari klien atas pekerjaan dan usaha yang dilakukan perusahaan dagang atau jasa.

Sedangkan contoh pendapatan di luar usaha adalah penerimaan dari hasil kegiatan diluar usaha.

Contoh akun pendapatan dalam akuntansi diantaranya:

  1. Pendapatan Bunga
  2. Pendapatan Sewa
  3. Pendapatan Dividen
  4. Pendapatan Royalti
  5. Pendapatan Penjualan Aktiva

Baca juga : Debet Dan Kredit Dalam Akuntansi : Aturan dan Perbedaan

5. Akun Beban

Beban adalah pengorbanan yang dikeluarkan untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan. Beban dibagi menjadi dua yaitu, beban usaha akrual dan beban lain-lain.

Beban usaha atau beban akrual adalah beban yang wajib dikeluarkan perusahaan atau beban yang berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan.

Contoh beban usaha adalah:

  1. Beban Gaji
  2. Beban Listrik, Air dan Telepon
  3. Beban Sewa Gedung
  4. Beban Asuransi

Beban lain-lain adalah beban yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha perusahaan.

Contoh beban lain-lain atau beban diluar usaha adalah:

  1. Bunga Pinjaman
  2. Bunga Administrasi Bank
  3. Beban Pajak
  4. Beban Penyusutan
  5. Beban Umum dan Administrasi
  6. Beban Yang Ditangguhkan
  7. Beban Kredit Macet

Manfaat Mengenal Kelompok Akun

  • Mudah mengenal kelompok transaksi sejenis untuk diposting ke buku besar.
  • Mudah untuk koreksi data di kemudian hari.
  • Mudah untuk bahan pembuatan laporan keuangan.
  • Mudah analisa transaksi untuk menentukan saldo debit dan kredit.

Baca juga : Daftar Kode Akun Akuntansi (Chart Of Account)

Nomor Penggolongan Akun

Nomor penggolongan akun biasanya diisi pada kolom Ref. Nomor ini menunjukkan halaman akun dalam pencatatan akuntansi perusahaan.

Untuk penentuan dan cara membuat nomor akun adalah berdasarkan ketentuan dari masing-masing perusahaan atau akuntan.

Namun syarat pembuatan nomor akun harus diperhatikan adalah penyajian nomor yang sesuai dengan kelompok akun.

Berikut contoh penomoran kelompok akun dalam akuntansi.

Nomor Akun Harta

Nomor akun harta biasa diawali dengan angka 1, lalu disesuaikan dengan jenis harta yang dimiliki perusahaan.

Contoh nomor akun harta sebagai berikut:

  • 1.1. Harta Lancar
  • 1.1.1. Kas
  • 1.1.2. Bank
  • 1.1.3. Piutang
  • 1.1.4. Perlengkapan
  • 1.2. Harta Tetap
  • 1.2.1. Tanah
  • 1.2.2. Mobil
  • 1.2.3. Gedung
  • 1.3. Aktiva Tak Berwujud
  • 1.3.1. Hak Paten
  • 1.3.2. Hak Cipta
  • 1.3.3. Franchise

Nomor Akun Kewajiban

Nomor akun kewajiban biasa dimulai dari angka 2 dan dilanjutkan dengan jenis kewajiban yang ada di perusahaan.

  • 2.1. Utang Lancar
  • 2.1.1. Gaji dan Upah
  • 2.2. Utang Jangka Panjang
  • 2.2.1. Hipotek

Nomor Akun Modal

Nomor akun modal biasa dimulai dari angka 3.

  • 3,1. Ekuitas
  • 3.1.1. Modal/ekuitas pemilik
  • 3.1.2. Prive

Nomor Akun Pendapatan

  • 4.1. Pendapatan
  • 4.1.1. Pendapatan usaha
  • 4.1.2. Pendapatan di luar usaha

Baca juga : Persamaan Dasar Akuntansi: Pengertian, Rumus dan Contoh

Nomor Akun Beban

  • 5.1. Beban Usaha
  • 5.1.1. Beban Gaji
  • 5.1.2. Beban Sewa
  • 5.1.3. Beban Perlengkapan
  • 5.1.4. Beban Iklan
  • 5.2. Beban Diluar Usaha
  • 5.2.1. Beban Bunga
  • 5.2.2. Beban Administrasi
  • 5.2.3. Beban Pajak
  • 5.2.4. Beban Penyusutan

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Leave a Comment