Non Probability Sampling Adalah : Teknik Sampel dan Contoh

Sandi Ma'ruf

Non probability sampling dan probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel, untuk memperoleh data dalam penelitian. 

Non probability bersifat lebih longgar daripada jenis pengambilan sampel lain. Pasalnya lebih banyak menggunakan penilaian subjektif peneliti. 

Metode sampel ini biasa digunakan untuk penelitian kualitatif. 

Pengertian Non Probability Sampling

arti non probability sampling adalah

Non probability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang atau kesempatan tidak sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Menurut Sugiyono

Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama pada anggota populasi.

Menurut Ridwan

Non probability sampling merupakan teknik sampling yang tidak menyetarakan anggota populasi untuk dijadikan sampel.

Pemilihan elemen-elemen sampel didasarkan pada kebijaksanaan peneliti sendiri. Pada non probability sampling ini, masing-masing elemen tidak diketahui apakah berkesempatan menjadi elemen-elemen sampel tersebut atau tidak.

Pada sampel jenis ini, tidak semua elemen mempunyai peluang untuk terpilih sebagai sampel, dengan demikian temuan hasil studi yang menggunakan sampling jenis ini tidak dapat langsung digeneralisasikan sebagai hasil penelitian terhadap populasi.

Tujuan peneliti menggunakan sampling jenis ini adalah untuk generalisasi terhadap populasi yang tidak terlalu penting, dibanding penemuan yang didapat waktu melakukan suatu penelitian, atau peneliti memiliki hambatan-hambatan sehingga melakukan penghematan sumber daya yang dimilikinya.

Baca juga : Contoh Probability Sampling

Teknik Non Probability Sampling

Teknik Non probability Sampling

1. Convenience atau Accidental Sampling

Convenience sampling atau dikenal dengan sampel kemudahan adalah teknik sampel yang menggunakan responden terdekat, termudah atau yang tersedia untuk mengambil data penelitian.

Pengambilan sampel ini dianggap paling mudah dan biaya murah. Karena siapapun orang yang ditemukan peneliti, baik di jalan, di perkantoran, di sekolah, tempat umum hingga keluarga bisa diambil sebagai responden.

Jenis sampling aksidental atau convenience ini dianggap juga sebagai teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan.

Siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti, dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Jenis convenience sampling ini akan dipilih oleh peneliti jika peneliti telah mempunyai informasi tentang elemen yang memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai sampel penelitian tersebut.

Contoh, peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh kurikulum dalam pendidikan di 10 sekolah SMP. 

Peneliti akan mengambil 10 sekolah yang terdekat dengan mereka. Tanpa perlu mengetahui tingkatan sekolah tersebut, negeri atau swasta, taraf nasional maupun internasional.

Jadi tipe pendekatan convenience sampling memiliki banyak keuntungan diantaranya :

  1. Mudah mengumpulkan data
  2. Membutuhkan biaya murah
  3. Tidak butuh usaha lebih
  4. Sampel berlimpah
  5. Tidak banyak aturan

Kelemahan metode convenience sampling adalah data yang dihasilkan cenderung bias dan sulit menarik kesimpulan yang spesifik.

2. Purposive atau Judgment Sampling

Purposive sampling atau adalah jenis pendekatan non probability sampling yang memilih responden dengan kriteria tertentu.

Metode penentuan sampel dilakukan dengan cara menentukan target dari elemen populasi yang diperkirakan paling cocok untuk dikumpulkan datanya.

Jadi tidak sembarangan orang bisa menjadi responden dalam penelitian. Peneliti akan melihat latar belakang, hubungan atau ketertarikan responden dengan masalah yang sedang diteliti.

Contoh, peneliti ingin mengetahui keputusan pembelian pelanggan bisnis online. Maka peneliti harus mencari orang-orang yang rajin membeli produk secara online, baik melalui marketplace, maupun media sosial seperti Facebook, Instagram dan TikTok.

Kelebihan purposive sampling adalah : 

  1. Berpeluang mendapatkan hasil penelitian yang berkualitas
  2. Metode yang murah biaya
  3. Sangat relevan dengan masalah penelitian
  4. Data yang dihasilkan lebih spesifik

Kekurangannya, rentan terjadi manipulasi data karena data kualitatif dan tidak efektif untuk mengumupulkan data dari populasi yang besar.

3. Quota Sampling

Quota sampling adalah metode pengambilan sampel yang bisa mewakili sebuah populasi. Data penelitian diambil dari responden dalam populasi yang homogen.

Quota sampling merupakan jenis lain dari purposive sampling, dimana dalam penentuan banyaknya jumlah elemen yang terpilih sebagai sampel, akan ditentukan berdasarkan kuota maksimal sebanding dengan komposisi masing-masing kelompok tersebut.

Metode ini banyak diterapkan untuk mengetahui minat masyarakat secara umum, biasanya berhubungan dengan produk. 

Pengambilan sampel bisa dilakukan secara acak, misalnya membagi populasi menjadi kelompok laki dan perempuan, kelompok bertingkat umur 10-15, 15-25 dst. Kemudian dilihat bobot dan ditentukan ukuran dan jumlah.

4. Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel yang menggunakan rujukan dari salah satu responden. Teknik ini biasa digunakan pada saat bertemu dengan populasi / sampel yang sulit ditemukan. 

Jadi membutuhkan satu orang yang bisa memberikan informasi tentang responden lainnya, sehingga bisa diambil beberapa sampel sesuai target peneliti.

Snowball atau bola salju bisa diartikan sebagai suatu penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.

Contoh masalah penelitian yang bisa menggunakan snowball sampling adalah :

  1. meneliti kelompok primitif yang tinggal di hutan
  2. meneliti kelompok profesi tertentu, misalnya psk atau pengedar narkoba
  3. meneliti klub pengusaha elit
  4. meneliti komunitas budaya dan agama

Baca juga : Contoh Simple Random Sampling

Kelebihan Non Probability Sampling

  1. Lebih praktis saat menyebarkan survei.
  2. Lebih hemat biaya karena umumnya peneliti sudah punya target responden.
  3. Responden lebih partisipatif dalam memberikan respon survei atau umpan balik.
  4. Mengurangi bias sampel.

Kapan Menggunakan Non Probability Sampling

Waktu yang tepat untuk menggunakan teknik non probability sampling adalah:

  1. Pada saat populasi terdapat sifat dan karakter tertentu.
  2. Tidak bermaksud untuk mendapatkan kesimpulan yang bisa digeneralisir dari jenis populasi yang sama.
  3. Ingin melakukan penelitian kualitatif dan penelitian eksplorasi.
  4. Punya waktu dan dana yang terbatas.
  5. Ingin mengamati masalah yang membutuhkan analisa lebih serius atau fokus.

Baca juga : Metode Survei Penelitian

Contoh Non Probability Sampling

  1. Menggunakan populasi dari tingkat pendidikan tertentu, misalnya mahasiswa universitas negeri/swasta, pelajar SMP, siswa SMA/SMK.
  2. Mengetahui kinerja karyawan perusahaan, kepuasan kepemimpinan organisasi dan produktivitas staf perusahaan.
  3. Penelitian di bidang kesehatan, seperti mengamati perilaku pasien dengan gangguan kesehatan tertentu.
  4. Dalam penelitian tentang preferensi politik, jumlah sampel mewakili usia, jenis kelamin, dan pendidikan tertentu.
  5. Peneliti dapat memilih orang yang berada di sekitar lokasi penelitian atau responden yang mudah dihubungi melalui media sosial.
  6. Dalam penelitian tentang kesehatan mental, peneliti dapat memilih orang yang telah didiagnosis menderita gangguan kecemasan atau depresi.
  7. Penelitian tentang kelompok minoritas, peneliti dapat meminta anggota kelompok tersebut untuk merekomendasikan orang lain yang memiliki pengalaman serupa.
  8. Penelitian tentang efek vaksin COVID-19, peneliti dapat meminta orang yang telah divaksinasi untuk berpartisipasi dalam penelitian.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

Leave a Comment