Cara Menghitung Pesangon Phk (Pemutus Hubungan Kerja)

Maila Niamas

Cara Menghitung Pesangon Phk (Pemutus Hubungan Kerja)

Cara menghitung pesangon phk (pemutus hubungan kerja) | Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai cara menghitung pesangon karyawan saat phk dan pembahasan lainnya.

Keadaan bisnis serta kondisi keuangan suatu perusahaan yang tidak menentu kadang menuntut perusahaan tersebut mengambil suatu cara yang ekstrim dalam mengurangi jumlah karyawan yang ada, yaitu salah satunya ialah dengan cara PHK (Pemutus Hubungan Kerja).

Meskipun hubungan kerja antara karyawan dengan perusahaannya telah berkahir, namun ada pembayaran kompensasi yang harus dibayar oleh perusahaan tersebut. Kewajiban tersebut biasanya sering disebut dengan uang pesangon.

Selain adanya uang pesangon, karyawan yang telah di phk juga wajib mendapatkan UPMK (Uang Penghargaan Masa Kerja) dan UPH (Uang Penggantian Hak).

Cara Menghitung Pesangon Phk Karyawan

Dibawah ini merupakan perhitungan menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 Pasal 156 ayat 2 dan 3 adalah sebagai berikut :

cara menghitung pesangon phk

Phk yang terjadi karena adanya inisiatif karyawannya sendiri berbeda dengan phk yang terjadi karena inisiatif perusahaan tersebut.

Karena phk yang terjadi karena adanya inisitaif karyawan tidak akan menimbulkan konsekuensi pembayaran uang pesangon dan UPMK oleh perusahaan. Namun begitu, perusahaan tetap harus membayar UPH (Uang Penggantian Hak) terhadap karyawan tersebut.

Jika karyawannya termasuk non management committee atau biasanya diartikan sebagai fungsi dan tugasnya tidak mewakili pengusaha secara langsung, maka perusahaan tersebut akan memberikan uang pisah.

Pelaksanaan pembayaran dan besaran uang pisah tersebut diatur dalam perjanjian kerja atau peraturan perusahaan.

Baca juga: Cara Menghitung SHU Beserta Contoh Soal Dan Pembagiannya

Undang-Undang Hak Karyawan

Undang-undang telah merinci hak-hak karyawan yang dapat dirupiahkan adalah sebagai berikut :

  • Hak karena cuti tahunan yang belum gugur dan yang belum diambil

Cara ini sangat lazim dilakukan oleh perusahaan dan tidak ada cara baku untuk menghitung konversi nilai jumlah hari cuti ke dalam rupiah :

Cara Menghitung Pesangon Phk (Pemutus Hubungan Kerja)
  • Penggantian kesehatan dan perumahan ditetapkan sebesar 15% dari jumlah UPMK dan uang pesangon yang akan diterima oleh karyawan tersebut
  • Ongkos atau biaya pindah untuk karyawan beserta keluarganya ketempat kerja baru/ ke kota
  • Hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perusahaan atau perjanjian kerja atau perjanjian kerja bersama

Upah yang digunakan untuk menghitung uang pesangon, UPMK, maupun UPH adalah upah tetap yang diterima oleh karyawan yang bersangkutan setiap bulannya.

Upah tetap tersebut terdiri atas tunjangan dan gaji pokok yang diterima dengan tetap pada setiap bulannya saat bekerja. Oleh karena itu, tunjangan kehadiran yang dapat berubah-ubah jumlahnya pada tiap bulannya, tidak termauk dalam upah yang dimaksud.

Simak juga : 14 Cara Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja

Contoh Kasus Pesangon PHK

Putri selama bekerja di PT Makmur Sejahtera mendapatkan gaji pokok sebesar Rp 2,5 juta/bulan, dengan tunjangan komunikasi sebesar Rp 1 juta/bulan. Putri juga mendapatkan uang makan per hari sebesar Rp 70 ribu (diperoleh hanya jika putri hadir dikantor).

Setelah 4 tahun 7 bulan masa kerjanya berlalu, putri mengalami Phk per 14 Sepetember. Sedangkan hak cuti tahunan yang sudah diambil oleh Putri adalah 4 hari dari hak cuti 12 hari/tahun. Hitunglah berapa kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada Putri?

Baca juga : Cara Menghitung Dana Pensiun

Perhitungan besar uang pesangon karyawan di Phk

1. Diketahui upah yang didapatakn Putri sebesar

= Gaji pokok + Tunjangan tetap

= Rp 2,5 juta + Rp 1 juta

= Rp 3,5 juta

2. Uang pesangon untuk Putri dengan masa kerja 4 tahun 7 bulan (5 bulan upah)

= 5 x Rp 3,5 juta

= Rp 17,5 juta

3. Uang UPMK (Uang Penghargaan Masa Kerja) untuk karyawan dengan masa kerja 4 tahun 7 bulan (2 bulan upah)

= 2 x Rp 3,5 juta

= Rp 7 juta

4. Untuk penggantian hak :

Hak cuti = (Jumlah hari kerja dalam 1 bulan/Jumlah hak cuti proporsional yang belum diambil) x upah tetap dalam 1 bulan

= ((Hak cuti januarai sd september) – 4 hari / 25 hari ) x Rp 3,5 juta

= 9 – 425 x Rp 3,5 juta

= 525 x Rp 3,5 juta

= Rp 700 ribu

Hak kesehatan dan perumahan = 15% x (jumlah uang UPMK dan uang pesangon)

= 15% x (Rp 7 juta + Rp 17,5 juta)

Rp 3.675.000

Maka jumlah uang yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada Putri adalah sebagai berikut :

= Uang pesangon + UPMK + UPH

= Rp 17.500.000 + Rp 7.000.000 + (Rp 700.000 + Rp 3.675.000)

= Rp 28. 875.000

[su_box title=”Hasil Pesangon PHK yang di berikan” box_color=”#ffdc40″]Pada contoh diatas jika Putri mengalami PHK (Pemutus Hubungan Kerja) karena telah memasuki masa pensiun, sedangkan perusahaan tersebut tidak pernah memasuki Putri ke dalam program dana pensiun, maka jumlah uang pesangon yang didapat Puyri bertambah menjadi 2x lipat yaitu Rp 35.000.000 (2 x 17.500.000). Maka total kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada Putri sebesar Rp 46.375.000.

Baca juga. : 29 Jenis Pekerjaan Yang Menghasilkan Barang dan Jasa

Demikianlah artikel diatas yang membahas mengenai Cara Menghitung Pesangon Phk (Pemutus Hubungan Kerja). Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi sobat yang membacanya yaa^^ jangan lupa like and share!

Bagikan:

Comments are closed.