Pendapatan Perkapita: Pengertian, Rumus dan Contoh

Maila Niamas

Pendapatan Perkapita [Pengertian, Contoh, Serta Rumus] | Tingkat kemakmuran suatu negara tidak hanya dilihat dari besar kecilnya GNP atau GDP, karena GNP atau GDP tidak bisa menunjukkan berapa jumlah penduduk yang harus dihidupi dari GNP maupun GDP tersebut.

GNP tinggi yang dimiliki suatu negara bukan suatu ukuran bahwa negara tersebut telah makmur. Karena bisa jadi jumlah penduduk yang harus dihidupi dari GNP tersebut juga sangat tinggi jumlahnya.

Dengan demikian, ukuran yang lebih tepat untuk mengukur kemakmuran suatu negara adalah dengan menghitung pendapatan perkapitanya. 

Pengertian Pendapatan Perkapita

Pendapatan Perkapita ialah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara pada suatu periode tertentu.

Pendapatan Perkapita [Pengertian, Rumus dan Contoh]

Pendapatan perkapita ini merupakan salah satu tolak ukur kemakmuran dari suatu negara. Negara yang memiliki nilai pendapatan nasional yang tinggi belum tentu lebih makmur bila dibandingkan dengan negara yang berpendapatan rendah dikarenakan jumlah penduduk pun menentukan tingkat kemakmuran dari negara tersebut.

Maka dari itu, meski suatu negara memiliki pendapatan nasional yang tinggi namun jumlah penduduknya sangat banyak maka belum tentu negara tersebut tergolong sebagai kelompok negara makmur.

Baca juga: 8 Konsep Pendapatan Nasional Serta Contoh dan Manfaatnya

Begitupun sebalik nya, apabila pendapatan nasional suatu negara kecil tetapi jumlah penduduk nya sedikit maka belum tentu negara tersebut tergolong miskin, malah bisa jadi negara tersebut tergolong sebagai negara yang makmur.

Misalnya, GNP Negara Indonesia pada tahun 2000 lebih tinggi daripada Malaysia, yaitu sebesar 130.600 juta dolar Amerika, sedangkan Malaysia 81.311 juta dolar Amerika. Ak

an tetapi, Indonesia bisa dibilang tidak lebih makmur dari Malaysia. Mengapa? karena dari GNP tersebut, Indonesia harus menghidupi 204 juta penduduk, sedangkan Malaysia hanya menghidupi 22 juta penduduk saja. 

Meskipun dapat digunakan untuk mengukur kemajuan ekonomi suatu negara, pendapatan perkapita tidak dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara. Untuk melihat tingkat kemakmuran suatu negara dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut :

  • Pembagian (distribusi) pendapatan nasional. Apabila pendapatan nasional hanya menumpuk pada sebagian orang saja, maka negara tersebut tidak dapat dikatakan makmur walaupun pendapatan nasionalnya tinggi dan pendapatan perkapitanya tinggi.
  • Persentase penduduk dalam negara tersebut yang masih hidup dibawah garis kemiskinan.
  • Kemudahan untuk memperoleh bahan-bahan kebutuhan hidup yang utama, seperti sandang, pangan, dan papan.
  • Kemudahan untuk memperoleh lapangan pekerjaan dengan balas jasa (upah) yang setimpal.

Baca juga: 3 Metode Perhitungan Pendapatan Nasional Beserta Contohnya

Dalam rangka mencapai kemakmuran suatu negara, usaha peningkatan pendapatan nasional harus disertai dengan pengendalian pertumbuhan penduduk.

Apabila pertumbuhan penduduk berlangsung tanpa kendali, maka peningkatan pendapatan perkapita juga tidak akan mencapai hasil yang memuaskan. Bahkan bisa terjadi pendapatan perkapitanya menurun.

Oleh sebab itu, pertumbuhan penduduk harus dikendalikan agar tingkat pertumbuhannya tidak melebihi pendapatan nasionalnya.

Baca juga: Pendapatan “Revenue” dan Definisi Dalam Akuntansi Menurut Para Ahli

Rumus dan Contoh Pendapatan Perkapita

Pendapat perkapita dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini :

Pendapatan Perkapita [Pengertian, Rumus dan Contoh]

Ada dua cara untuk menghitung pendapatan perkapita yaitu sebagai berikut :

  • Berdasarkan harga yang sedang berlaku

Jika kita menghitung pendapatan perkapita berdasarkan harga yang berlaku maka hasilnya disebut pendapatan perkapita nominal.

  • Berdasarkan harga tetap

Jika dihitung berdasarkan harga tetap, hasilnya disebut dengan pendapatan perkapita riil.

Pendapatan perkapita nominal adalah pendapatan per kapita yang tidak memperhitungkan tingkat kenaikan harga/inflasi. Sedangkan pendapatan perkapita riil adalah pendapatan perkapita yang sudah memperhitungkan tingkat kenaikan harga/inflasi.

Berikut ini contoh penghitungan pendapatan per kapita riil dan pendapatan per kapita nominal. Diketahui data dari BPS (Biro Pusat Statistik) adalah sebagai berikut :

Pendapatan Perkapita [Pengertian, Rumus dan Contoh]
Pendapatan Perkapita [Pengertian, Rumus dan Contoh]

Misalnya pada tahun 2000, jumlah penduduk Indonesia 205 juta maka besarnya pendapatan per kapita riil dan nominal adalah :

Pendapatan Perkapita [Pengertian, Rumus dan Contoh]

Jadi, pendapatan perkapita riil Indonesia pada tahun 2000 sebesar Rp1.819.871,-. Pendapatan sebesar itu merupakan pendapatan rata-rata untuk satu tahun yang dimiliki orang Indonesia.

Pendapatan Perkapita [Pengertian, Rumus dan Contoh]

Dari perhitungan di atas, terlihat bahwa pendapatan perkapita riil Indonesia pada tahun 2000 hanya sebesar Rp1.819.871,- Sedangkan pendapatan perkapita nominal sebesar Rp5.860.623,- (jumlah ini tiga kali lipat dari pendapatan perkapita riil).

Pendapatan per kapita nominal yang lebih besar jika dibandingkan dengan pendapatan per kapita riil menunjukkan telah terjadi kenaikan harga-harga (inflasi) yang besarnya mencapai tiga kali lipat.

Fungsi Perhitungan Pendapatan Per Kapita

Kegunaan dari penghitungan pendapatan perkapita adalah sebagai berikut :

  • Sebagai perbandingan kesejahteraan penduduk suatu negara dari tahun ke tahun
  • Sebagai perbandingan kesejahteraan suatu negara dengan negara lain. Dengan demikian dapat dilihat tingkat kesejahteraan pada tiap tiap negara
  • Sebagai perbandingan tingkat standar hidup masing masing negara dari tahun ke tahun
  • Sebagai data pengambilan kebijakan bidang ekonomi. Adanya hasil pendapatn perkapita akan menjadi pertimbangan bagi para pengambil kebijakan di bidang ekonomi.

Nah demikianlah artikel diatas yang membahas mengenai Pendapatan Perkapita [Pengertian, Rumus dan Contoh]. Semoga dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi anda yang membacanya yaa.. Jangan lupa vote and share!

Bagikan: