Sistem Pengendalian Internal: Pengertian, Tujuan, Unsur dan Contoh

Sandi Ma'ruf

tujuan-jenis-unsur-dan-pengertian-sistem-pengendalian-intern

Sistem Pengendalian Internal – Pentingnya mempelajari sistem pengendalian internal nantinya sangat diperlukan karena unsur-unsur  pengendalian internal akan dimasukkan sebagai unsur yang melekat dalam berbagai perancangan sistem akuntansi.

Sistem pengendalian internal merupakan struktur organisasi yang meliputi metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi serta mendorong efisiensi  mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Pengertian Sistem Pengendalian Internal Menurut Ahli

Menurut Mulyadi, bahwa meliputi struktur organisasi dan seluruh cara-cara serta alat-alat yang di koordinasikan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta (asset) milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mengoptimalkan efisiensi didalam operasi dan membantu mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu.

Menurut AICPA Pengendalian internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, personil manajemen, dan satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: efektifitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, kesesuaian dengan undang-undang, dan peraturan yang berlaku.

Contoh Kasus Sistem Pengendalian Internal

Seorang pemilik bisnis sekala menengah biasanya masih memungkinkan untuk melakukan dan memantau sendiri aktivitas bisnisnya, seperti:

  • Mencari karyawan, membuat kontrak, dan mengawasi pekerjaan karyawan sehari-hari.
  • Mengurus pembayaran atau tanda tangan di cek.
  • Menghitung aset, keuntungan, dan berbagai layanan di perusahaan.

Namun seiring perkembangan usahanya, tidak mungkin bisa di tangani sendiri, maka pemilik bisnis akan mencari karyawan baru, menambah peralatan dan perlengkapan kantor, dan lain sebagainya.

Di sini lah kemudian dibutuhkan sistem pengendalian internal, untuk memonitor aktivitas organisasi bisnis, mulai dari laporan keuangan, kegiatan yang efektif dan efisien serta kepatuhan terhadap hukum yang berlaku.

Sistem pengendalian internal bisa mencegah terjadinya kesalahan atau penipuan data, karena terdapat pengendalian secara sistematis.

Sistem pengendalian internal meliputi seluruh aturan, kebijakan dan prosedur kegiatan perusahaan, untuk memberikan arahan yang jelas dan meningkatkan efisiensi dalam kegiatan perusahaan. Supaya setiap anggota perusahaan bisa lebih patuh terhadap kebijakan perusahaan.

Tujuan Sistem Pengendalian Internal

Berdasarkan definisi tersebut dapat dilihat bahwa sistem pengendalian internal bertujuan untuk :

  1. Menjaga kekayaan organisasi
  2. Memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi.
  3. Mendorong efisiensi operasional.
  4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

Jenis Sistem Pengendalian Internal

Menurut tujuannya, sistem pengendalian internal terbagi menjadi dua macam yaitu :

1. Pengendalian internal Akuntansi (internal accounting control) yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang di koordinasikan terutama untuk menjaga harta kekayaan perusahaan dan mengecek keandalan data akuntansi.

2. Pengendalian internal Administrasi (internal administration control) yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Komponen Sistem Pengendalian Internal

1. Mengontrol Lingkungan

Lingkungan organisasi meliputi, norma-norma, kejujuran karyawan, kemampuan manajerial. Lingkungan organisasi sangat membutuhkan sistem pengendalian internal supaya kenyamanan bekerja bisa dirasakan oleh semua anggota organisasi.

2. Resiko Pekerjaan

Pihak manajemen mengatur tentang solusi pengendalian resiko yang terjadi akibat aktivitas perusahaan dalam proses mencapai tujuan organisasi.

3. Pengendalian Aktivitas

Pihak manajemen harus membuat prosedur dalam melakukan pekerjaan di perusahaan, sebagai pedoman yang harus dipatuhi oleh karyawan. Hal ini untuk menghindari resiko dalam pekerjaan.

4. Informasi dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi yang baik akan mempengaruhi pengambilan keputusan dalam organisasi. Informasi atau peristiwa yang terjadi di organisasi harus selalu di update ke pihak manajemen.

Informasi bisa berasal dari pihak internal atau pihak eksternal organisasi.

5. Pengawasan

Sistem pengendalian internal yang diterapkan dengan baik bisa mempermudah manajemen dalam melakukan pengawasan dan evaluasi dalam organisasi.

Contoh Implementasi Sistem Pengendalian Internal

Untuk melaksanakan sistem pengendalian internal dalam mencapai tujuan pokok, Sistem Pengendalian Internal (SPI) suatu perusahaan terdiri dari unsur-unsur berikut :

1. Struktur yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.

Struktur organisasi merupakan kerangka (frame work) dalam pembagian tanggung jawab fungsional pada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan utama perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada 2 prinsip berikut ini :

  1. Harus dipisahkan antara fungsi-fungsi operasi dan penyimpangan dari fungsi akuntansi . Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang dalam melaksanakan suatu kegiatan contohnya pembelian. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang mempunyai wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. fungsi akuntansi memiliki fungsi untuk mencatat semua peristiwa keuangan.
  2. Suatu fungsi tidak boleh diberikan tanggung jawab secara penuh untuk melaksanakan semua tahap pada suatu transaksi.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan upaya perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, uang, pendapatan dan biaya.

Dalam suatu organisasi, setiap transaksi biaya hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pihak yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Sehingga dalam organisasi harus dibuat suatu sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk setiap otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.

Pada pembagian wewenang tanggung jawab fungsional dan pada sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik-praktik yang sehat dalam pelaksanaannya. Berikut ini cara-cara yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam melaksanakan praktik yang sehat adalah:

  1. Penggunaan formulir bernomor urut cetak yang pemakaiannya harus di pertanggungjawabkan oleh yang berwenang,
  2. Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak,
  3. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain,
  4. Pemeriksaan mendadak (surprised audit) dengan jadwal yang tidak teratur,
  5. Perputaran jabatan (job rotation) yang diadakan secara rutin yang akan menghindari persekongkolan para pejabat dalam melaksanakan tugasnya,
  6. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya, untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan akuntansi,
  7. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur SPI yang lain.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat perlu ditunjang dengan sumberdaya manusia yang melaksanakan. Unsur mutu karyawan merupakan unsur pengendalian yang sangat penting.

Cara organisasi untuk mendapat karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, bisa diatasi ditempuh dengan cara berikut :

  1. Seleksi calon karyawan berdasarkan kriteria persyaratan yang dituntut oleh jenis pekerjaannya.
  2. Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.

Itulah tadi penjelasan mengenai Sistem Pengendalian Internal (SIP) semoga bermanfaat. Terimakasih.

Baca Juga:

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.