Sistem Akuntansi : Pengertian, Unsur, Tujuan dan Contoh

Sandi Ma'ruf

AkuntansiLengkap.comSeluruh pendapatan dan pengeluaran perusahaan dapat / akan dilacak oleh sistem akuntansi. Namun, beda bidang usaha, maka sistem akuntansi juga akan berbeda.

Contohnya sistem akuntansi untuk perusahaan manufaktur akan berbeda dengan sistem akuntansi untuk perusahaan konstruksi.

Tugas seorang manajer dibutuhkan untuk mendefinisikan kebutuhan akuntansi sesuai spesifikasi perusahaannya.

Jadi Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur yang dilakukan dalam mencatat dan melaporkan informasi keuangan entitas bisnis / perusahaan.

Sistem Akuntansi Menurut Ahli

Menurut Warren, Reeve, Fees yang diterjemahkan oleh Aria Farahwati dalam Accounting (2005: 234) sistem akuntansi merupakan metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklarifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi kegiatan usaha (operasional) dan keuangan sebuah perusahaan.

[su_spoiler title=”Pengertian sistem akuntansi lainnya :” style=”fancy” icon=”arrow-circle-1″]

Sedangkan menurut Mulyadi sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan hasil lporan yang di koordinasi sedemiikian rupa guna menyediakan informasi keuangan yang memudahkan manajemen dalam pengelolaan perusahaan.

Menurut Thesaurus sistem akuntansi adalah daftar kronologis pemegang buku untuk debit dan mengkredit dari bisnis yang merupakan bagian dari buku rekening.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi digunakan guna menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh para pemakai informasi seperti manajemen perusahaan untuk memudahkan pengelolaan perusahaan.

[/su_spoiler]

Baca juga tentang pengertian siklus akuntansi.

Unsur – Unsur Sistem Akuntansi

Unsur-Unsur Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi yang teratur sangat dibutuhkan agar dapat mendorong seoptimal mungkin agar dapat menghasilkan berbagai informasi akuntansi yang tepat, akurat, dan dapat dipercaya.

Terdapat beberapa unsur-unsur pokok di dalam sistem akuntansi, Mulyadi menyatakan unsur-unsur sistem akuntansi sebagai berikut:

1. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat/merekam kejadian transaksi. Di dalam formulir terdapat data transaksi dan ini dijadikan dasar dalam pencatatan. Selengkapnya tentang 12 macam dokumen transaksi perusahaan.

2. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi yang dilakukan untuk mencatat, mengkelompokkan transaksi sejenis dan meringkas data keuangan lainya. Hasil dari peringkasan data kemudian di lakukan posting ke rekening yang bersangkutan di dalam buku besar.

Bentuk Jurnal khusus sendiri yang biasa digunakan sebagai berikut:

  • Jurnal Penerimaan Kas adalah jurnal yang disediakan khusus untuk mecatat transaksi penerimaan kas.
  • Jurnal Pengeluaran kas adalah jurnal yang khusus disediakan untuk mencatat segala jenis pengeluaran kas.
  • Jurnal Pembelian adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat pembelian secara kredit. Pembelian secara tunai masuk kedalam jurnal pengeluaran kas.
  • Jurnal Penjualan merupakan jurnal yang disediakan khusus untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit. Penjualan secara tunai dimasukkan dalam jurnal penerimaan kas.
  • Jurnal Umum disediakan khusus untuk mencatat penyesuaian pembukuan, koreksi transaksi dan hal lain yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus.

3. Buku Besar (General Ledger)

Buku besar terdiri dari kumpulan rekening-rekening yang berfungsi untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening buku besar diaanggap juga sebagai wadah penggolongan data keuangan untuk penyajian laporan keuangan.

4. Buku Pembantu (Subsidiary Ledger)

Buku besar pembantu berisi rekening-rekening pembantu dalam merinci data keuangan, contohnya seperti  mengelompokkan jenis transaksi yang terjadi di suatu perusahaan satu dengan yang lainya.

5. Laporan

Laporan adalah hasil akhir dari proses akuntansi, berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok produksi, laporan harga pokok penjualan, daftar hutang, daftar saldo persediaan,

Tujuan Sistem Akuntansi

Dalam mewujudkan sistem akuntansi yang baik dan tepat guna semestinya mengetahui tentang pembangunan sistem akuntansi itu sendiri, bagaimana hubungan kerjasama dengan sumberdaya manusia dan yang lainya dalam suatu perusahaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan.

Tujuan sistem akuntansi dikemukakan oleh Mulyadi adalah

  1. Menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha/bisnis yang baru.
  2. Meningkatkan informasi yang dihasikan oleh sitem terdahulu, baik mengenai mutu, keakuratan penyajian maupun struktur informasi yang terkandung.
  3. Memperbaiki pengendalian akuntansi internal perusahaan untuk memperbaiki tingkat keandalan (reibility) informasi akuntansi untuk menyediakan catatan lengkap tentang pertanggungjawaban dan perlindungan terhadap kekayaan (asset) perusahaan.
  4. Mengurangi biaya klerikal dalam penyusunan catatan akuntansi.

Contoh Sistem Akuntansi

Berikut adalah contoh sistem akuntansi di berbagai perusahaan :

1. Sistem Akuntansi untuk Produsen

Kegiatan perusahaan produsen atau pabrik adalah membuat produk, sehingga informasi pada sistem akuntansi yang dibutuhkan perusahaan adalah tentang persediaan, komisi penjualan, jam kerja dan biaya overhead.

Informasi tentang inventaris, contohnya bahan baku produk, produk jadi. Jam kerja yang digunakan untuk membuat produk juga harus dihitung.

2. Sistem Akuntansi untuk Distributor

Sistem akuntansi untuk distributor hampir sama dengan sistem akuntansi untuk pengecer, seperti informasi tentang biaya setiap produk, penjualan per produk dan keuntungan setiap produk.

Perbedaannya, distributor biasanya menjual produk berdasarkan perjanjian kredit dengan para pelanggan.

Jadi kebutuhan laporannya akan lebih besar perihal piutang dagang.

Informasi dari laporan piutang akan digunakan untuk menindaklanjuti perihal seperti pembayaran yang terlambat.

3. Sistem Akuntansi untuk Organisasi Nirlaba

Organisasi nirlaba membutuhkan informasi perihal siapa saja yang sudah memberikan kontribusi / donor atau sumbangan kepada mereka.

Organisasi nirlaba wajib memberikan laporan sumbangan mereka di akhir tahun kepada pendonor, yang akan digunakan untuk pengajuan pajak.

Sistem akuntansi organisasi nirlaba, diwajibkan untuk menghasilkan laporan pendapatan dan pengeluaran untuk di presentasikan kepada pendonor, dewan direksi dan pemerintah.

4. Sistem Akuntansi untuk Pengecer (Reseller)

Sistem akuntansi untuk pengecer membutuhkan informasi seputar pembelian dan penjualan produk.

Riciannya seperti laba masing-masing produk, hutang dagang, periode pemesanan ulang, waktu pengiriman dan diskon.

Informasi-informasi penjualan biasanya langsung terhubung dengan software akuntansi, sehingga mudah mengecek laporan real-time.

5. Sistem Akuntansi untuk Konstruksi

Kontraktor membutuhkan informasi perihal biaya dan progress pembangunan proyek mereka.

Sistem akuntansi harus dapat menghasilkan laporan biaya-biaya seperti, material bahan produk yang digunakan untuk proyek, jam kerja pembangunan, dan estimasi pengerjaan proyek.

Kebanyakan kontraktor membiayai proyek lewat kredit bank, sehingga mereka membutuhkan informasi keuangan untuk dapat melihat informasi seperti tanggal jatuh tempo pinjaman.

Demikian artikel mengenai sistem akuntansi semoga bisa bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terimakasih ๐Ÿ™‚

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.