Cara Membuat Laporan Arus Kas Metode Langsung dan Tidak Langsung

Sandi Ma'ruf

Secara umum, bentuk laporan arus kas yang berlaku terdiri atas metode langsung (direct method) dan tidak langsung (indirect method)

Langkah untuk penyusunan laporan arus kas adalah dengan membandingkan neraca selama dua periode, yaitu periode sedang berjalan dan periode sebelumnya.

Pada artikel kali ini, Akuntansilengkap.com akan membahas mengenai contoh laporan arus kas beserta penjelasan penyelesaiannya. Semoga bermanfaat dan selamat membaca.

Laporan Arus Kas Metode Langsung dan Tidak Langsung

Sebelumnya mari kita singgung sedikit tentang laporan arus kas. Menurut pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), laporan arus kas harus dapat menggambarkan secara rinci aliran dana kas masuk dan keluar perusahaan pada periode tertentu dan diklasifikiasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Untuk menyelesaikan Laporan arus kas, dibutuhkan logika pengerjaan laporan arus kas. Sebabnya, logika berpikir itulah yang akan membantu rekan-rekan dalam menyelesaikan kesulitan saat penyusunan laporan arus kas.

Baca juga : Contoh Laporan Neraca Perusahaan (Dagang dan Jasa)

Perbedaan Metode Langsung dan Tidak Langsung

1. Perbedaan pertama , dari kedua metode ini hanya pada bagian aktivitas operasi perusahaan yang bersangkutan. investasi dan aktivitas dari pendanaan.

2. Perbedaan kedua, pada metode arus kas tidak langsung, perhitungan dimulai dari bawah ke atas pada laporan laba rugi, atau dimulai dari pendapatan bersih.

3. Perbedaan ketiga, pada metode langsung, akun-akun berikut ini :

  1. beban penyusutan,
  2. beban deplesi,
  3. beban amortisasi
  4. keuntungan dan kerugian
  5. utang

Dikeluarkan dari komponen Aktivitas operasi. Jadi akan tampak di laporan arus kas seperti berikut.

Laporan arus kas metode langsung

Aktivitas Utama Laporan Arus Kas

Dari kedua metode diatas yaitu metode langsung dan metode tidak langsung, terdapat 3 aktivitas utama pada laporan arus kas , diantaranya:

1. Aktivitas Operasi (Operating Activities)

komponen yang boleh ada pada kas dari aktivitas operasi, adalah komponen neraca, baik ASET atau KEWAJIBAN yang nillainya tidak lebih dari satu tahun

Contohnya: hutang dagang, pembayaran gaji karyawan piutang usaha, hutang usaha, persediaan, peralatan yang nilainya ditaksir hanya bertahan kurang dari setahun.

2. Aktivitas investasi (investing aktivities)

komponen yang termasuk pada Kas dari aktivitas investasi adalah komponen neraca bagian ASSET yang nilainya lebih dari satu tahun. Contohnya: pembelian tanah, kendaraan, gedung, mesin, hak paten dan lainnya.

3. Aktivitas Pendanaan (Financing Aktivities)

Komponen yang termasuk dalam aktivitas pendanaan biasanya adalah Komponen neraca bagian kewajiban, yang nilainya lebih dari satu tahun.

Contohnya: Penerbitan Saham Biasa(saham preferen), penerbitan obligasi yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. Kas dari aktivitas pendanaan, adalah kas yang berhubungan dengan penambahan atau pengurangan modal perusahaan.

“Transaksi yang sifatnya non cash tidak boleh dimasukkan dalam laporan arus kas. Transaksi tersebut.  Contohnya : Pembelian sebidang tanah dengan memberikan 2 buah mobil. Menukar tanah dengan saham biasa.”

Rumus Pengerjaan Laporan Arus Kas

Laporan arus kas rumus

Untuk menghafal rumus penyusunan arus kas tidaklah sulit, cukup dengan

“Pendapatan + Aset Awal”

Contoh Laporan Arus Kas Perusahaan

laporan arus kas neraca
laporan arus kas laba rugi
Laporan arus kas 1 metode tidak langsung
Laporan arus kas metode langsung

Informasi Tambahan:

  1. Perusahaan menjual perlengkapan yang nilai bukunya sebesar Rp. 20.000.
  2. Perusahaan menjual tanah dengan nilai buku Rp. 1.000.000.
  3. Perusahaan mencatat Beban Karyawan, Beban Pajak, Beban Depresiasi, Beban Amortisasi ke Komponen Beban Penjualan.
Laporan arus kas penjelasa
Laporan arus kas penjelasan

Sumber: Adiwoso, Aryo

Demikianlah pembahasan mengenai Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung dan Tidak Langsung. Semoga mudah dipahami.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.