5 Peran Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Beserta Fungsinya

Sandi Ma'ruf

Peran lembaga keuangan – Masalah pokok yang kemungkinan dialami oleh pemilik usaha baik individu maupun badan adalah kebutuhan dan ketersediaan dana untuk modal usahanya.

Lembaga keuangan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan ternyata banyak membantu para pelaku usaha, karena menawarkan solusi kebutuhan dana tersebut. 

Lembaga keuangan baik bank dan non bank bertindak sebagai lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabah, dan pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah.

Bentuk umum dari lembaga keuangan ini seperti:

  1. Perbankan
  2. Credit Union
  3. Pialang Saham
  4. Aset manajemen
  5. Modal Ventura
  6. Koperasi
  7. Asuransi
  8. Dana pensiun
  9. Building society (sejenis koperasi di Inggris)

Fungsi Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan berfungsi sebagai jasa perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor (pemilik dana) kepada individu maupun badan yang membutuhkan dana tersebut.

Lembaga Keuangan inilah yang memfasilitasi peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan dan disalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan.

Sehingga risiko dari para investor beralih pada lembaga keuangan. Dari transaksi tersebut lembaga penyimpanan dana menghasilkan keuntungan sebagai pendapatan lembaga.

Baca juga : Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Peran Lembaga Keuangan Menurut Ycager & Seitz

Lembaga keuangan memiliki peranan-peranan penting dalam keuangan pada suatu negara dan dalam melakukan kegiatan-kegiatan di bidang keuangan.

1. Pengalihan aset (assets transmutation)

Lembaga keuangan memiliki aset yang berperan dalam bentuk pinjaman kepada pihak lain dengan jangka waktu yang telah diatur sesuai dengan kesepakatan dan kebutuhan pemimpin.

Darimana sumber dananya ?

Dana pembiayaan untuk meminjamkan aset tersebut didapat dari simpanan/tabungan masyarakat. Jadi lembaga keuangan sebenarnya hanya mengalihkan/memindahkan kewajiban peminjam menjadi suatu asset dengan suatu jangka waktu jatuh tempo sesuai keinginan penabung.

Proses ini dinamakan transmutasi kekayaan atau asset transmutation (pengalihan kewajiban menjadi suatu aset).

2. Likuiditas (Liquidity)

Peran likuiditas ini berkaitan dengan kemampuan lembaga keuangan untuk memperoleh uang tunai pada saat yang dibutuhkan.

Lembaga keuangan membeli beberapa sekuritas sekunder (sektor usaha dan rumah tangga yang bertujuan untuk likuiditas).

Contohnya seperti, tabungan, deposito, sertifikat deposito yang diterbitkan oleh bank umum akan memberikan tingkat keamanan dan likuiditas yang tinggi, sekaligus merupakan tambahan pendapatan.

Baca juga : Aplikasi Pengatur Keuangan Android

3. Alokasi pendapatan (Income allocation)

kenyataan yang terjadi di masyarakat adalah banyak individu yang memiliki penghasilan dan menyadari bahwa di masa mendatang mereka akan mengalami pension dan secara tidak langsung pendapatannya jelas akan berkurang.

Demi menghadapi masa mendatang tersebut, umumnya seseorang akan menyisihkan atau merelokasikan pendapatannya sebagai persiapan untuk masa mendatang.

Banyak cara yang dapat dilakukan, mereka bisa saja membeli dan menyimpan barang seperti: rumah, tanah, dan sebagainya.

Namun kepemilikan sekuritas sekunder yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan akan jauh lebih baik dibandingkan alternative pertama. Contohnya:

  1. deposito,
  2. giro,
  3. program tabungan,
  4. polis asuransi,
  5. program pensiun,
  6. saham-saham.

4. Transaksi (Transaction)

Sekuritas sekunder (produk) yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan seperti rekening giro,tabungan deposito dan sebagainya adalah merupakan bagian dari sistem pembayaran.

Giro atau rekening tabungan yang ditawarkan oleh bank prinsipnya dapat berfungsi sebagai uang atau alat pembayaran (link uang).

Produk  tabungan tersebut dibeli oleh rumah tangga dan unit usaha untuk memudahkan mereka melakukan penukaran barang dan jasa.

Dalam hal tertentu, unit ekonomi membeli sekuritas sekunder (misalnya giro) untuk memudahkan penyelesaian transaksi keuangan sehari-hari.

Dengan demikian lembaga keuangan berperan sebagai lembaga perantara keuangan yang melayani jasa-jasa untuk mempermudah transaksi moneter.

Baca juga :  Contoh Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank

5. Peran lembaga keuangan dalam ekonomi

Bank dan lembaga keuangan termasuk salah satu pelaku terpenting dalam perekonomian suatu negara.

Masyarakat maupun kalangan industri/usaha sangat membutuhkan jasa dari Bank dan Lembaga Keuangan lain untuk mendukung dan memperlancar aktivitasnya.

Bila tanpa kehadiran bank dan lembaga keuangan, kegiatan ekonomi dapat digambarkan sebagai berikut.

peran lembaga keuangan bank dan non bank

Gambar tersebut menunjukkan bahwa, pelaku ekonomi yang terlibat hanyalah sektor rumah tangga dan sektor industri perusahaan.

Sektor industri menghasilkan barang/jasa yang akan dikonsumsi sektor rumah tangga dengan menukarkan dengan uang yang dimilikinya. Terjadinya transaksi ini adalah di pasar komoditi.

Kemudian sebagai sumber daya, sektor rumah tangga akan menawarkan SDM nya kepada sektor industri yang akan membayarnya dengan upah/gaji ataupun bentuk kompensasi lainnya. Transaksi ini terjadi di pasar sumber daya.

Bagi masyarakat sederhana, mungkin aktivitas pada gambar 2.11 di atas tidak terlalu menjadi masalah dengan tidak adanya peran bank dan lembaga keuangan.

Namun bagi masyarakat yang semakin berkembang pada saat ini, peran bank dan lembaga keuangan sangat penting sebagai mediasi pihak pemilik dana dan pihak yang membutuhkan dana.

Mekanisme aktivitas ekonomi masyarakat modern dengan peran bank dan lembaga keuangan dapat dilihat pada gambar 2.12 berikut ini.

peran lembaga keuangan

Demikianlah pembahasan mengenai 5 Peran Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank. Semoga bermanfaat bagi pembaca Akuntansilengkap.

Bagikan:

Sandi Ma'ruf

Tertarik dengan dunia keuangan. Sebagai kontributor di AKL. Lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.